Bagian Filter Dark Bring Master.
Disclamer
Naruto dan High School DxD bukan punya saya.
Dark Bring Master: Arc Menma
Raiting: M
Genere: Adventure, Fantasy, Romance, Supernatural
Pairing: Menma, Naruto
Warning: Abal, Gaje, OOC, OC, Typo
.
Chapter 1: Menma Namikaze
.
Sosok anak kecil berumur 4 tahun duduk di bangku pasien bersama sosok Ayahnya yang mempunyai rambut blonde, Menma Namikaze, itu lah nama anak kecil yang tengah menunggu ibu-nya melahirkan.
"Neh, Menma-kun, kau tampak senang." ucap sang ayah yang memperhatikan sosok Menma.
Menma mengalihkan pandangannya pada ayah-nya dengan ekpresi bahagia. "Tentu saja." balas Menma. "Aku sangat bahagia mempunyai adik, untuk bermain bersama ku." lanjut Menma.
Minato meng-elus pelan puncak kepala Menma. "Semoga kau bisa menjaga adik mu, Menma." ucap Minato tersenyum.
"Owe...owe...owe..."
Menma dan Minato menampkan wajah bahagia mendengar tangiaan bayi dari kamar Kushina yang tengah melahirkan anak kedua-nya.
Dengan wajah gembira Minato melangkah kan kaki-nya ke kamar Kushina, di ikuti oleh Menma dibelakangnga.
"Kus..." wajah gembira Minato berubah drastis, melihat sosok pemuda berambut coklat memakai kacamata, dengan pakaian Kimono hitam, dibalut sebuah jubah putih, dengan sebuah pedang melingkar dipinggangnya, sedang menggendong Naruto. "...Na." lanjut Minato pelan.
Menma segera bersembunyi, beruntung sosok itu tidak melihat dirinya, karena memang dari awal Menma bisa merasakan firasat buruk tentang kelaharian adiknya, tapi dia sengaja tidak memberitahukannya kepada orang tua-nya.
"Apa yang kau lakukan terhadap Kushina, dan Naruto!" bentak Minato murka.
Sosok itu tersenyum. "Sebelum itu biar aku memperknal kan diri ku dulu, nama ku Aizen, Sousoke Aizen." sosok itu memperkenal diri dengan senyum. "Dan apa yang aku lakukan pada mereka? aku memingsankan istri mu, dan menggendong anak mu." jawab Aizen.
"Bukan itu yang aku maksud, apa yang kau inginkan dari mereka?" tanya Minato emosi.
Aizen tersenyum. "Kau tau? anak mu mempunyai kemampuan yang sangat besar, bahkan dari lahir pun energy spritualnya sudah melebihi seorang Lucifer, dan kau tau? aku mengingin kan itu, jadi aku menggambil seluruh kemampuan anak mu." jawab Aizen.
Minato tampak lebih murka. "Lepaskan anak ku, brengsek." Minato membuat api emas ditangan kanannya.
[Fire Blow]
Sebuah api emas berbentuk kepalan tangan mengarah pada Aizen yang tampak tenang. Dengan gerakan cepat Aizen mencabut pedangnga, dan mengayunkan tepat didepan tinju api emas Minato.
Duar!Duar!Duar!
Tinju api emas itu terbelah menjadi tiga bagian, yang di potong dengan mudah oleh Aizen. "Kau terlalu terburu-buru, Minato Namikaze." Aizen mengelurkan sepasang sayap malaikat dari punggungnya, dan dengan kecepatang yang cukup tinggi dia terbang keluar rumah sakit, diikuti oleh Minato yang juga keluar dari rumah sakit dengan sayap 6 pasang sayap iblisnya.
"Aku tak menyangka, bisa melihat kekuatan api suci yang seharusnya menjadi milik Malaikat." ucap Aizen.
"Lepaskan anak ku, bebedah." Minato tampak sangat marah. Merentangkan tangannya kedepan, sebuah bola api emas tercipta di tangan Minato.
[Sacred Fire Ball]
Sebuah bola api meluncur bebas kearah Aizen yang tengah tersenyum.
"Itu percuma." Aizen menebaskan pedangnya kesegala arah.
Duar!Duar!Duar!
Bola api emas Minato terbelah menjadi tiga begitu saja.
Aizen menyarungkan kembali pedangnya. Tangan kanannya bergerak menyentuh dahi Naruto. Sebuah cahaya perlahan-lahan menyinari Naruto dan Aizen.
"Kau tau apa yang aku lakukan?" Aizen tersenyum mengejek.
"Jangan lakukan itu, bebedah." dengan kecepatang tinggi Minato terbang menuju Aizen, tapi sayang semuanya sudah terlambat.
Blush!
Buagkh!
Minato menabrak dinding rumah sakit setelah menerima sebuah ledakan energy spiritual dari Aizen, dan membuat aayap Aizen yang awalnya hanya sepasang, menjadi 8 pasang sayap Malaikat.
"Kekuatan yang sungguh sangat hebat, tak percuma aku menciptakan jurus ini." Aizen tertawa gila. "Kau bisa menggambil ini." Aizen melemparkan tubuh Naruto, yang hanya menyisakan sedikit energy spiritual, karena Aizen memang tak mampu menggambil seluruhnya dikarenakan energy spiritual Naruto yang terlalu besar, tapi itu sudah cukup bagi Aizen, karena Naruto tak akan menguasai sihir apapun yang nantinya akan membuat repot.
Dengan sigap Minato menangkap Naruto. "Brengsek kau Malaikat jahanam." ucap Minato emosi.
Aizen tersenyum. "Hoy, hoy, kau masih mau melawan ku, kau tak lihat kekuatan ku jauh diatas mu sekarang, Maou Satan." balas Aizen. Aizen mengangkat tanggannya. "Aku akan memberikan sebuah hadiah perpusahan, Maou Satan." lanjut Aizen.
[Death Illusion]
.
Menma memperhatikan semunya, melihat hal yang dilakukan Aizen pada adik, dan ayahnya.
Tanpa sadar tangannya terkepal kuat, hingga darah mengucur disela-sela jari-nya. "Brengsek kau, Sousuke Aizen."
...Dark Bring Master: Arc Menma...
Empat tahun telah berlalu semenjak kelahiran Naruto. Sikap Minato, dan Kushina kepada Naruto sungguh membuat Menma kesal, tapi Menma tak bisa menyalahkan kedua orang tua-nya karena pikiran mereka telah dimanipulasi oleh Aizen. Dan semenjak itu, Menma yang merawat Naruto, dari 1 bulan hingga sekarang, Menma juga bertekat menjadi kuat, untuk membunuh orang yang paling dia benci, Sousuke Aizen.
"Menma-Nii, kau kenapa?" Naruto duduk disebelah Menma yang tampak melamunan.
Lamuman Menma buyar begitu saja. "Kau Naruto." Menma tersenyum lembut, dan mengelus pelan puncak kepala Naruto. "Aku tak memikirkan apa-apa, kau tak usah kawatir." ucap Menma.
Naruto mengembungkan pipinya. "Menma-Nii bohong." ucap Naruto.
Menma tersenyum. "Menma-Nii tidak bohong kok, Naruto." ucap Menma. "Kenapa kau tak main dengan Naruko?" tanya Menma.
Naruto memandang langit. "Tou-sama tak mengizinkan aku bermain dengan Naruko, karena aku lemah dalam hal sihir." ucap Naruto datar.
"Gomen aku tak bisa berbuat apa-apa Naruto." guman Menma.
"Apa menilai orang harus dari kemampuannya, Menma-Nii?" tanya Naruto datar.
"Secara garis besar tidak, tapi kau bukan apa yang di Underworld ini? yang kuat menjadi Raja, seperti Tou-sama." jawab Menma.
"Ya Menma-Nii benar." balas Naruto tersenyum kecut.
.
Menma tengah duduk dikursi kayu cukup besar untuk seusinga, dengan alas duduk berupa busa yang dibalut kain merah, seperti kursi para bangsawan, berada tepat didepan meja Tou-sama-nya berukuran besar, dengan Tou-sama-nya tepat berada disebrang dengan wajah penuh emosi.
"Menma sudah kukatan berapa kali, kau tidak usah mengurusi Naruto!" bentak Minato pada Menma yang hanya memasang wajah datar.
"Terserah apa mu Tou-sama, aku tak peduli, tapi aku akan tetap menjaga Naruto apa-pun yang terjadi, ingat itu." Menma melangkah kan kakinya pergi, dan tidak mendengarkan ocehan-ocehan yang dilontarkan Tou-sama-nya.
"Ini semua karena ulah mu, Sousuke Aizen."
...Dark Bring Master: Arc Menma...
Menma kecil tengah mencatat pelajaran yang diberikan guru sekolahnya dipapan tulis. Mungkin ini bagi para Iblis salah aatu kebiasan buruk karena pergi kedunia manusia, tapi Menma tak peduli, dia ingin menjadi pintar agar tak dapat di tipu orang lain, atau mungkin dipermainkan, tapi setidaknya dia juga membiayai ini dengan uangnya sendiri yang diperoleh dari keringatnya sendiri.
"Anak-abak pelajaran telah usai, kalian bisa pulang sekarang."
Guru perempuan berwajah cantik, dan bertubuh langsing itu pergi meninggalkan kelas.
Menma memasukan buku-buku-nya kedalam tas. Berniat pergi, tapi dihadang oleh segerombolan anak seusianya, atau mungkin lebih tua beberapa tahun dari umurnya, tapi itu menurut penampilan, tidak dengan umur sesungguhnya. Siapa yang tau selain Mahluk di Underworld, kalau usia Iblisnya telah menginjak 17 tahun.
Menma memasng wajah datar. "Apa mau kalian?" tanya Menma.
Salah satu dari 5 anak yang menghadangnya maju kedepan Menma. "Aku dengar kau telah bekerja di usia segini." ucap anak itu.
"Lalu?"
"Aku ingin kau menyerahkan uang gaji mu pada kami." lanjut anak tadi.
"Aku tak peduli." balas Menma datar, yang melangkah kan kaki-nya menjauh, tapi sebuah pukulan melayang kepadanya.
"Beraninga kau!" ucap anak tadi kesal dengan tinju yang semakin dekat dengan Menma.
Tap!
Tanpa melihat Menma berhasil mengkap tangan anak yang melayangkan tinju-nya pada Menma. "Kau pikir pukulan ini akan melukai ku." Menma melepaskan gemgaman tangannya secara cuma-cuma begitu saja, dan melangkah kan kakinya tanpa menoleh kebelang, salah satu anak mengayunkan balok kayu pada-nya.
Menma menunduk tanpa melihat kebelakang.
Prank!
Balok kayu itu terbelah menjadi dua setelah menghantam sebuah tiang listrik diselah Menma
"Kau pengcut, beraninya menyerang ku dari belakang." ucap Menma datar.
Menangkap tangan anak yang memegang balok kayu, Menma menariknya dengan keras, dan menghantamkan tubuh anak itu pada tiang listrik disebelahnya.
Buakk!
Dengan sedikit tenaga, Menma berhasil membuat anak itu tersungkur ditanah dengan memegangi punggung yang sangat kesakitan setelah menghantam tiang listrik.
"BERANINYA KAU MELUKAI KETUA!"
Tiga anak lainnya yang masih tersisa berlari menyerang Menma, karena tidak terima, ketua mereka dihantamkan tubuhnya dengan tiang listrik.
Seperti melihat Slow Motation dalam TV, dengan sangat mudah Menma menghindari pukulan asal-asalan dari bocah berusai 8 tahun didepannya. Menundukan tubuhnya, Menma menyelangkat tiga bocah tersebut.
Buak!Buak!Buak!
Tiga anak itu jatuh tersungkur ketanah dengan posisi tidak elit. Merasa urusannya telah selesai, Menma melangkahkan kakinya pergi.
"Li-lihat saja, aku akan melaporkan pqda Aniki-ku!" ketua dari lima bocah tersebut berlari pergi dari arah yang berlawanan dari Menma.
"Dasar menyusuhkan." guman Menma pelan.
...Dark Bring Master: Arc Menma...
"Anda mau pesan apa, Ojou-sama, Goujin-sama?" Menma melayani layaknya pelayan profesional dengan pakian kemeja putih polos, memakai celana hitam panjang, sepatu kets hitam, menyelipkan sebuah nampan ditangan kanannya yang berada didepan dada.
Lelaki yang yang mungkin hanya lebih tua dari Menma sekitar 2-4 tahun (Usia iblis) itu melihat-lihat isi menu yang dibawakan Menma. Sedangkan yang perempuan yang seumuran dengannya (Usia Iblis) melakulan hal yang sama dengan lelaki dodepannya.
"Aku tak pwrcaya, ada bocah yang berani datang ke restauran ini." batin Menma.
"Aku pesan, sepotong barbeque, dan satu gelas cappucino." jawab sang lelaki dengan menatap Menma.
"Satu potong barbeque, dan segelas cappucino." Menma memcata pesanan lelaki tersebut. "Lalu Ojou-sama" tanya Menma dengan menotap perempuan didepan lelaki tersebut.
Perempuan itu menutu buku memu. "Satu ayam bakar, dan segelas jus jeruk." jawab gadis, dan dengan cepat Menma mencata pesanan tersebut.
"Pesanan kalin segera datang, Goujin-sama, Ojou-sama." Menma berbalik, dan melangkah kakinya kedapur restauran.
"Bukannya anak itu tampan, aku ingin mempunyai anak seperti dia." ucap beberapa pengunjung perempuan dengan suara pelan, agar Menma tak mendengarnya, tapi sayang kuping iblis Menma mendengar semua-nya.
"Seperti ku? lebih baik jangan." guman Menma pelan.
...Dark Bring Master: Arc Menma...
Melangkah kan kakinya menuju gang sempit untuk teleport ke Underworld, Menma dihadang oleh 7 orang berumur 15 tahun, dan ketua dari bocah yang dihajar olehnya tadi.
"Dia anaknya, Aniki, dia yang telah membuat ku babak belur." bocah itu mengadu pada kakaknya yang berbadan agak besar.
"Hal merepotkan." guman Menma. "Apa mau kalian?" tanya Menma datar.
"Apa mau kami? tentu saja menghajar mu bocah tolol, beraninya sekali kau melukai adik ku ini." sang kakaknya tampak marah pada Menma yang tak peduli.
"Rasakan itu." bocah yang dihajar Menma tadi mengejeknya.
Menma hanya memasang wajah datar. "Aku tak peduli, aku sekarang hanya ingin pulang, kalian beri aku jalan." ucap Menma datar.
"Enak saja kau bocah, sudah mau mati juga masih belagak sok kuat." kakak dari anak yang dipukul Menma menyeringai. "Ayo hajar dia." Perintah sang kakak pada teman-temannya.
"Hahahaha." Menma tertawa layaknya orang gila. "Menghajar ku? apa kalian mampu?" Menma menyeringai.
"Beraninya kau!" sang kakak tampak marah di ejek oleh anak kecil seperti Menma, yang memang mereka tak tau kalau Menma jauh lebih tua dari mereka semua. "Hajar dia."
"YA."
Keenam temannya berlari menyerang Menma dengan tinju, balok kayu, dan bahkan ada yang menggunak stick golf, stick biliard, dan stick baseball besi.
Tak ada satu pun yang mengenai Menma serangan Menma yang dengan mudah menghindarinya. Berterimaksih lah pada mata kanannya yang merupakan mata tiga temoe yang dapat melihat gerakan lawan dengan Slow Motion.
Salah satu dari mereka mengayunkan balok kayu pada Menma dari belakang dengan kuat.
Park!
Hanya dengan satu tangan tanpa tenaga Menma berhasil mematahkan balok kayu tersebut dengan mudah.
"Apa hanya ini kemampuan anak SMA?" Menma mengejek segerombolan orang yang mengepungnya.
"Beraninya kau!" salah satu dari mereka tampak marah, dan mengayunkan stick golf pada Menma sekuat tenaga.
Tap!
Hanya dengan dua jari Menma menangkap stick itu. Menarik stick golf tersebut, Menma sedikit mengeluarkan tenaga, karena dia hanya menggunakan dua jari.
Buak!
Orang yang memegang stick golf itu jatuh ketanah dengan poaiai duduk. Melangkah mundur, orang itu segera keluar dari lingkaran yang dibuat teman-temannya.
"Aku pinjam stick golft mu." memutarkan-mutarkan stick golf ditangannya seperti tombak, Menma mengayunkan serangan pertamanya, pada orang yang membawa stick biliard.
"Kau yang pertama."
Buak!
Orang yang memegang stic biliard itu terkena dengan telak, tamparan dari stick golf yang dipegang Menma, dan membuatnya mundur beberapa langkah.
Melirik langit yang sudah mulai gelap, Menma berniat mebgakhiri permainan anak kecil ini dengan cepat. "Maaf, aku akan sudahi permainan ini." Menma berlari dengan ceoat, yang tak bisa diikuti oleh orang disekitarnya.
"Dimulai dari mu."
Mengayunkan stick golfnya dengan kuat, Menma menghantam salah satu dari mereka dibagian perut dengan stick golf yang digemgamnya.
Buakh!
Orang itu terpental kedinding dengan kuat. Melihat yang lainnya, Menma memandang tajam orang yang tersisa. Tidak mau menggambil resiko seperti teman-temannya yanv terkapar, yang tersisa segera lari pergi meninggalkan bocah yang dipukul tadi, dan kakaknya.
"Men-mendekat aku pukul kau." sang kakak yang memegang stick Baseball mengamcam Menma dengan gemeteran.
"Benar kah?" Menma mendekat, tapi sang kakak mu dur. "Ayo katanya mau memukul ku." ejek Menma
"Sialan kau!" merasa terhina, sang kakak mengayunkan stick baseball dengan kuat pada Menma yanv hanga diam.
Melompat kedura menghindari stick baseball tersebut, Menma mengayunkan stick golfnya dengan kuat pada bagian kepala-nya.
Buakh!
Seketika orang itu pingsan begitu saja setelah Menma memukulnya.
"Dasar merepotkan." melemparkan stick golfnya asal, Menma memandang bocah yang dia pukuli tadi.
"Monster." anak itu langsung berlari ketakutan.
"Setidaknya aku bukan monster, tapi iblis." guman Menma pelan.
.
.
.
BERSAMBUNG
.
Bagaimana tentang kisah filter ini yang tentu-nya menjadi bociran musuh utama Naruto nanti di S2.
Sudah tau kenapa Naruto dianggap lemah dan kenapa Naruto tak mempunyai energy spiritual yang besar?
Sudah tau siapa yang mendaoat gelar Satan sebelum Menma diminta menjadi Maou Satan?
.
Umur Menma: 8 tahun bentuk fisik, 17 tahun umur sesungguhnya.
Umur Naruto: 4 tahun fisik, 4 tahun umur sesungguhnya.
.
Mohon Review.
.
