Summary : Sakura mencoba tuk bunuh diri. Tapi cara itu tak berhasil melainkan.. Rnr ya XD!

Disclaimer: Masashi kishimoto yang punya! Minta aja nggak boleh.. Pinjem charanya aja ya! –dilempar-

Rated: Mungkin T

Genre: Romance/angst

WARNING : OOC, GAJE, AU, DLL –bingung mau apa lagi-

Nggak nyangka jadi juga nih fic ke-2! Maaf kalo kemarin banyak yang salah! –mukul-mukul kepala sendiri- Kemarin lagi eror sih… XP

Special thanks to kakkoii-chan yang sudah membantu Saya..

Arigatou kakkoii-chan..

Tapi kuusahakan Saya tidak eror lagi! –DILEMPAR- Semoga fic ini layak dibaca…

Cukup sekian dan terima kasih.. –kayak pidato aja-

~Hurt~

Aku tak tahan dengan kehidupan ini…

Tak adil bagiku!

Mengesalkan.. dan apa gunanya hidup?

Disakiti itu memang menyakitkan

Lebih sakit daripada luka luar

Hati ini sakit!

Kalian tak tahu sakit yang kurasakan sekarang

Teman macam apa kalian?

Tak mengerti perasaan orang

Inikah yang dinamakan teman?

Tidak kan?

Gara-gara kalian hidupku jadi begini!

Tak punya perasaan

Itukah yang kalian rencanakan?

Menyakiti hati teman sendiri?

Apa sih untungnya..

Perih hati ini

Rasanya pingin aku akhiri hidup ini

Tapi aku tidak bisa melakukannya

Aku takut

Setiap hari aku lewati hidup ini dengan senyuman palsu!

Apa kalian tak merasakannya?

Kalian hanya tertawa melihat aku sedih

Dan menganggapku orang yang tak berguna

Apakah semua orang seperti ini?

Aku mengharapkan teman yang menerima aku apa adanya…

Yah.. bisa disebut sahabat atau lebih sih..

Mungkin harapanku tak terkabul

Aku percaya itu..

Karena semua orang seperti mereka!

Selamat tinggal teman-teman..

Tinnn.. tinn.. Bruak..

"Panggil ambulance!" Teriak salah satu warga.

"Baik!" Jawab orang-orang ditempat kejadian itu.

Dan setelah beberapa menit ambulance datang.

Di rumah sakit

"Mmm.. kali ini korban kecelakaan ya?." Ucap pemuda berambut hitam jabrik memakai semacam jas yang bewarna putih yah itu adalah dokter yang bernama Uchiha Sasuke.

"Iya dok!" Jawab perawat wanita berambut biru indigo. "Dokter?" Tanya salah satu perawat wanita berambut pirang panjang.

"Hn?" Kata dokter muda tersebut.

"Bisa kan dok?" Tanya perawat yang bernama Ino.

"Hn.." Dokter itupun keluar dari ruangan itu.

Blamm..

-

-

(^~^)zZZZ

"Aku ada dimana?" Gadis itu bertanya pada dirinya sendiri sambil mengerjap-ngerjapkan matanya "Rumah sakit? Aku masih hidup? Bukannya Aku sudah mati?" Gumam gadis itu sambil melihat sekelilingnya, dan Gadis itu tersentak ketika perawat mulai menyapanya.

"Mm.. Sakura-chan sudah sadar?" Tanya salah satu perawat berambut pirang panjang.

"Siapa kau?" Sakurapun melihat perawat itu.

"Hhe.. Maaf belum mengenalkan diri.. Namaku Yamanaka Ino dan ini Hyuuga Hinata temanku!" Jawab Ino sambil tersenyum.

"Teman? Ukh.." Sakura memegang kepalanya.

"Sakura-chan kenapa?" Ucap Hinata panik.

"Nggak papa kok! Ukh.." Sakura tersenyum lembut dan memegang kepalanya lagi.

"Hinata-chan panggil dokter!" Suruh Ino ke Hinata.

"I-iya Ino-chan!" Hinata mulai berlari menghampiri dokter.

"Dokter Sasuke! Sa-sakura-chan.." Kalimat Hinata terpotong ketika melihat Sasuke tidak ada diruangan.

"Uh.. Dokter ada dimana ya?" Gumam Hinata dalam hati.

Tiba-tiba Sasuke masuk kedalam ruangan.

"Dok-dokter.. Sakura-chan!" Ucap Hinata pelan.

"Hn? Kenapa dengan gadis berambut merah muda itu?" Tanya Sasuke tenang seperti biasa.

"Sa-sakura. Aku tidak tau dokter!" Jawab Hinata penuh kesabaran "Per-permisi dokter!"

Diruang tempat Sakura dan Ino berada

"Dokter! Sakura-chan kenapa?" Tanya Ino kepada Sasuke.

"Gadis ini hanya ingin melupakan sesuatu yang menurutnya menyakitkan.." Jelas dokter itu tegas dan melanjutkan kata-kata "Tadi kamu mengatakan apa sebelum dia seperti ini?" Sasuke itu menatap mata Ino tajam.

Ino mencoba mengingat-ingat perkataannya. "Mm.. Tadi tuh Aku bilang kayak gini ke Sakura-chan 'Namaku Yamanaka Ino dan ini Hyuuga Hinata temanku!' iyakan Hinata-chan?" Ino membalikkan badannya dan melihat Hinata.

"I-iya! Ino-chan bilang seperti itu!" Hinata mencoba meyakinkan Sasuke.

"Uh.." Suara terdengar dari arah tempat tidur.

"Sakura-chan sudah sadar?" Ino mulai menghampiri Sakura "Sakura perkenalkan ini doktermu namanya Uchiha Sasuke!"

"Hn? Sasuke?" Sakura menatap orang-oreng yang ada didalam ruangnya, dan melihat seorang pemuda "Ini?" Tanya Sakura lsambil menunjuk Sasuke.

"Uchiha Sasuke, Sasuke!" Sasuke mulai memperkenalkan dirinya.

"Haruno Sakura, Sakura! Panggil saja Sakura!" Jawab Sakura sambil tersenyum manis, manis tapi lembut.

"Hn.." Sasukepun meninggalkan Sakura, Ino, dan Hinata.

"Sakura maaf ya! Doktermu itu memang seperti itu… Tapi dia baik kok!" Ino memulai

Pembicaraan.

"Nggak papa kok!" Sakura tersenyum simpul.

"Sa-sakura-chan.. Kita permisi dulu ya!" Hinata mulai menarik Ino keluar dari ruang itu.

"Kenapa sih Hinata-chan! Main tarik aja!" Bentak Ino.

"Mm.. Go-gomen Ino-chan! Tadi ada SMS dari Sai-kun! Katanya mau ngajak Ino-chan ketemuan!" Hinata memainkan jari-jarinya sambil memandang kebawah lantai.

"Ow.. Makasih Hinata-chan! Jaa…" Teriak Ino menjauhi Hinata.

"Huum.." Jawab Hinata kecil dan melanjutkan pekerjaanya.

-

-

*\(^O^)/*

"Huh.. Kenapa Aku tidak mati saja! Biar mereka puas!" Umpat Sakura dalam hati. "Teman?" Tanya Sakura sambil memandangi tangannya yang pucat dan mencari benda tajam.

"Ini dia!" Sakura menggoreskan benda tajam itu ke pembuluh nadinya.

Ctek.. tess tess..

Sasuke menahan tangan Sakura untuk tidak menggores pembuluh nadinya. Terlambat! Sakura telah menggoreskannya.

"Kasih tau satu hal! Mengapa kau bernekad bunuh diri?" Sasuke menatap Sakura tajam.

"Hha.. dokter kamu takkan mengeti maksudku! Karena kau mirip dengan mereka!" Sakura tidak dapat membendung air matanya.

Tess.. tess

"Mereka?" Tanya Sasuke serius.

"Mereka adalah teman yang sudah menghianatiku dan satu lagi! LEBIH BAIK AKU TAK ADA DISINI LAGI!" Teriak Sakura melepaskan pergelangan tangannya dari Sasuke dan mengambil benda tajam itu lagi "Dan satu lagi.. Hidup ini memang menyakitkan! Hatiku sakit. Dan dan.." Sakurapun memegangi pergelangan bekas goresannya dan tersungkur sambil menangis.

"Huh.. Merepotkan." Keluh Sasuke sambil mengelus kepala Sakura "Semua manusia tak seperti itu." Bisik Sasuke.

Sakura menghentikan tangisnya dan tersenyum "Terimakasih!"

"Hn.." Dan Sasuke menatap Hinata "Hinata jangan diam saja! Obati bekas goresan gadis ini!" Suruh Sasuke kepada perawat yang bernama Hinata.

"I-iya dokter!" Dan Hinata langsung melaksanakan perintah dokter itu.

"Huh.." Hinata mengelap dahinya dengan tisu. "Akhirnya selesai juga." Hinata menatap Sakura dan melanjutkan pekerjaannya.

"Maaf ya Hinata-chan! Aku memang merepotkan hhe.." Ucap Sakura lirih.

"Nggak papa kok Sakura-chan." Jawab Hinata "Permisi dulu ya.."

"Hinata-chan!" Teriak Ino dari jauh.

"Ssssttttt I-Ino-chan! Ini rumah sakit!" Nasehat Hinata kepada temannya.

"Tau nggak? Aku jadian sama Sai!" Bisik Ino.

"Se-selamat ya Ino-chan!" Hinata tersenyum lembut.

"Sebagai perayaan gimana kalau kamu, aku traktir?" Tawar Ino sambil nyengir kearah Hinata.

"Mm.. Ter-terserah I-Ino-chan!" Jawab Hinata malu.

"Ajak Naruto juga!" Ino mulai melihat reaksi Hinata.

"A-a i-iya!" Wajah Hinata sudah semerah kepiting rebus.

"Jadinya pada punya pasangan! Iya kan Hinata-chan?" Ino mulai berjalan mengikuti Hinata.

"Hu-huum!" Hinata berhenti dan mengemas-ngemas barangnya.

"Jaa.. Ino-chan! Nan-nanti malam kan?" Tanya Hinata sambil menenteng tasnya.

"Yap!" Ino mengacungkan ibu jarinya.

-

-

x(^~^)x

Di tempat Ino dan Hinata ketemuan

"Hinata-chan! Sini!" Panggil Ino sambil mengangkat tangannya.

"Ah.. I-iya Ino-chan! Na-naruto-kun!" Ucap Hinata sambil mengangkat tangannya juga.

"Ya Hinata-chan?" Tanya Naruto kepada Hinata.

"Ngg.. Ino-chan ada disitu!" Hinata menunjuk Ino dan Sai.

"Oh ya? Ino! Sai!" Teriak Naruto.

"Sssttt.."

"Hhe.." Naruto menggaruk kepalanya yang tidak gatal sambil nyengir.

Ino, dan Sai Sweat drop, Hinata hanya tertawa kecil.

"Hinata-chan? Lucu ya?" Tanya Naruto polos.

"Hn.. hhi.." Jawab Hinata yang masih tertawa kecil.

"Woy!" Teriak Sai dan Ino serempak.

"O-ah.. Naruto-kun ayo!" Ajak Hinata.

"Mmm.." Naruto mengikuti Hinata.

"Mmm.. pesan apa ya?" Tanya seorang pelayan kepada Ino, Sai, Hinata, dan Naruto.

" Aku dan Sai lemon tea dan spagheti jadi lemon tea dua dan spagheti dua!" Ino mulai memesan.

"Kalau Hinata-chan dan Naruto apa?" Tanya Ino.

"Aku dan Hinata-chan ramen dan es teh! Jadi ramen dua dan es teh dua!" Teriak Narutro semangat karena sebentar lagi dia bisa menyantap makanan favoritnya.

"Oh.. Kalau gitu saya permisi dulu!" Kata pelayan itu sambil menunduk.

"Hm.." Jawab meraka serempak.

"Selamat ya!" Ucap Hinata dan Naruto kompak.

"Makasih ya.." Jawab Sai sambil tersenyum, ini bukan senyum palsu tetepi senyum tulus.

TBC

A/N: Nggak nyangka… TT^TT fic ke-2 ku.. ANCUR..

Iyakan ancur? Jelekkan? Hukss hukss..

Pas Saya berada didepan computer tiba-tiba saja tangan Saya bergerak sendiri.. dan jadilah fic ini! Mungkin ini fic bakal apdet lama..

Akan kuusahakan kok mengapdet ni fic secepat mungkin XD!

Kalau banyak kesalahan mohon maaf,,,

Kalau bisa kasih Saya kritik dan saran ok?

MIND TO REVIEW?

~Kawaii-haruna~