Big Mistake!
.
.
.
Kazune & Karin
.
.
.
Author: Hallo semua, maaf sebelumnya kalu ceritanya geje bangat '-'
.
.
.
Enjoy reading minna!
Bosan.
Itulah yang dirasakannya, gadis manis itu melihat pemandangan di luar dengan bosan. Sudah satu jam lebih dia menunggu, namun yang ditunggu tak kunjung datang.
Karin nama gadis itu menatap bosan daftar menu yang ada di hadapannya. Sesekali ia melirik ke arah pintu masuk restoran. Dan orang yang ditunggunya belum kunjung datang.
Kesal? Tentu. Siapa yang tidak kesal jika harus menunggu selama satu lebih jam di restoran? Beruntung Karin sedang dalam mood yang baik, sehingga ia bisa menunggu Kazune lebih lama.
( Karin Pov )
Kazune…! kenapa kau belum datang juga sih?
Huh, harus berapa lama lagi aku menunggu?
Dia selalu membuatku marah.
"Maaf, aku terlambat," ucap Kazune sambil mengatur napasnya yang ter-engah-engah, sepertinya dia berlari untuk datang kesini.
"Aku sudah menunggumu satu jam lewat empat puluh menit !, kenapa kau bisa terlambat Kazune?"
"Oh, itu karena jalanan sangat macet, aku harus meninggalkan mobilku di sana, dan aku berlari sekuat tenagaku untuk bisa datang kesini, jadi mohon mengertilah Karin"
"Ya, aku mengerti"
"Kau kan yang menyuruhku untuk datang kesini Kazune, jadi kenapa kau menyuruhku untuk datang kesini Kazune, apa ada hal yang perlu di bicarakan?", tanya Karin penasaran.
"Ada, memang ada hal yang ingin aku bicarakan kepada mu"
"iya apa ?"
"Maaf Karin sepertinya kita harus menyelasaikannya sekarang juga"
"Apa maksudmu Kazune?", jawab Karin dengan rasa terkejut.
"Begini, aku harus putus sekarang juga denganmu, karena orang tuaku menjodohkan aku dengan Rika Karasuma.
"Apa, aku masih kurang mengerti dengan perkataanmu Kazune, ini semua membuatku bingung, kau cuma bercandakan Kazune?"
"Tidak Karin, aku bicara serius, jadi aku mohon mengertilah Karin"
"Mana bisa begitu, Kalau kau memang dijodohkan kenapa kau tidak menolaknya Kazune?"
"Maaf Karin, tapi kedua orang tuaku sudah saling mengenal keluarga Karasuma, dan sangat berjasa besar dengan keluarga kami, jadi mengertilah"
"Jadi Cuma ini, aku kira apa, ternyata kua menyuruhku menunggu selama ini untuk mendengar kata-kata menyakitkan itu Kazune, kau sangat jahat Kazune!"
"Karin, aku mohon mengertilah"
"Terserah, aku mau pergi dulu!"
"Karin, tunggu aku belum selesai bicara, Karin…"
"Hiks…, dia pikir aku ini apa, kenapa dia sangat mudah mengatakan itu, kau jahat Kazuna, jaha-jahat-jahat!"
"Karin tunggu", Kazune berhasil meraih tangan Karin.
"Pergilah Kazune, kita sudah putus, jadi untuk apa lagi kita bicara?, dan lepaskan tangan ku!"
"Karin, aku mohon dengarkan aku sebentar saja, aku tidak berniat untuk membuatmu menangis"
"Apa kau bilang tidak berniat, kau sudah membuatku menangis, jadi kata-kata mu tadi tidak masuk akal!"
"Karin, tolong mengertilah sedikit"
"Lepas Kazune, aku bilang lepaskan tanganku!, dan diam, aku tak mau lagi melihatmu dan mendengar suara mu, jadi pergilah!"
( Kazune Pov )
Apa aku sudah keterlaluan?
Memang aku sangat keterlaluan.
Lebih baik, aku menuruti permintaannya, aku tak mau mendengar tangisanya tidepanku.
( Karin Pov )
Hiks-hiks…, dia benar-benar jahat, sangat jahat.
Aku harus segera pergi dari tempat ini.
Tittt…titt!
Brukkk!
Kenapa semuanya jadi berputar, apa kami-sama sudah memanggilku?
( Kazune Pov )
Brukkk!
Suara apa itu?
Apa itu?
Ka…Karin!
TBC
Author: Hai hai minna! Maaf kalau ceritanya gaje dsb, gomen kalau masih garing dan banyak TYPO. Arigatou minna!, karena sudah membaca fic geje saya XD
bagi yang mau fic saya dilanjutkan silahkan Review.
Please, Review ya...
satu Review sangat berarti bagi saya :)
