prologue.
Busan, 21 Juni 20xx
Halo Namjoon Hyung! Apa kabarmu di sana? Kuharap kamu baik dengan kondisi yang baik pula. Tekunlah dengan kesehatanmu itu, aku sangat khawatir dengan kamu jika terjadi sesuatu. Memang seharusnya seperti itu sih, hehe.
Sejujurnya, aku tak pandai dalam tulis-menulis surat. Maksudku, Hyung tahu kalau aku tidak jago dalam kata-kata. Jangan tertawa! Terlepas dari itu, biarkan aku tulis surat ini dengan kesemrawutan yang biasa kulakukan.
Di sini aku oke sangat lho Hyung! Aku pikir pekerjaanku lancar meskipun ada hambatan tak berarti. Menjadi guru biologi ternyata betul-betul menyenangkan. Aku gemas sekali dengan murid-murid yang bertanya ini-itu bahkan pertanyaan mereka sampai keluar dari materi yang saat itu aku ajari. Salah satunya, kemarin aku ajari mereka tentang genetika lalu ada satu yang bertanya tentang hukum pernikahan. Murid SMA memang betul-betul ya...
Papa dan Mama rindu denganmu, Hyung. Mereka selalu berbicara tentangmu di meja makan tanpa pernah absen sekali pun juga mengelu-elukanmu kalau sempat. Aku yang menjadi anak kandung Papa dan Mama merasa cemburu dengan menantu mereka.
Ada banyak cerita tentang teman-teman kita selagi Hyung jauh di sana. Satu, Jungkook dan Taehyung akhirnya bertunangan. Pasangan kolot itu sekarang banyak berdebat tentang rencana pernikahan mereka. Ingin aku jitak kepala Jungkook ketika ia merusuhi Taehyung dengan kejahilannya. Dua, Seokjin hyung telah mendapatkan predikat masternya! Setelah bermisuh-misuh ria dengan tugas dan kawan-kawan, akhirnya dia dapat itu juga. Sering kali Seokjin hyung datang ke apartemen kita untuk haha-hihi sebelum berperang dengan tugasnya. Kuheran dengan dia, Seokjin hyung lebih suka istirahat terlebih dahulu sebelum berusaha sekerasnya. Biarlah. Ketiga, SOPE kita telah terkenal ke seantero Korea. Aku bangga sekali dengan mereka. Duh jangan sampai aku menangis karena ini. Yoongi hyung dan Hoseok hyung memang gila dalam musik. Duo jenius. Bukan berarti Namjoon Hyung tidak ya. Pendampingku yang terbaik sejagat galaksi. Aku tahu dengan betul kalau Hyung sudah mendengar berita ini dari mereka tapi apa salahnya aku cerita kembali di dalam suratku? Terakhir, lelaki bernama Park Jimin ini rindu dengan pendampingnya. Bagaimana dengannya ya?
Kapan Hyung akan pulang?
Sudah dulu ya Hyung, aku harap surat ini sampai ke destinasi dengan selamat sentosa. Aku harap surat ini datang padamu dengan cepat. Sampai jumpa di surat berikutnya.
- Park Jimin
.
.
Halo! Kembali lagi di tulisan aku yang diawali dengan keisengan. Bagaimana dengan MinJoon-NamMin semuanya? Aku gemes banget sama mereka hiks mau nangis. Ehm, ini hanya sekedar prolog makanya sedikit. Aku berdoa untuk diri sendiri semoga ke depannya akan lebih panjang dan cepat dalam update cerita. Semoga. Dah, begitu saja.
Lalu... Selamat Hari Raya Idul Fitri!
Sampai jumpa lagi yaw teman-teman! Trims sudah baca XD
