The Pretty Killer
Pairing : ichiruki
Rate : T ke M(semi lemon)
Descraimer : mbah tite kubo
Warning : karakter (OOC),gaje,dan yang terpenting typo berserak dimana-mana
Attention : ini hanya kisah fiktif
belaka,jika ada kesamaan cerita atau hal lainnya saya mohon maaf.hehehe *peace*
Huahaha!!! Saya kembali tee hee~~.nah ini fanfic pertama saya yang ber-rate M(untuk jaga-jaga)sih.karena saya agak kek mana gitu nulis rate M.tapi ku harap para reader dan senpai menyukainya.sayonara :)
Summary : takdir masih menjadi misteri dari kehidupan manusia.takdir membunuh orang tuanya secara misterius dan takdir pula yang merubahnya menjadi pembunuh dingin.akankah takdir dapat menuntunnya untuk memecahkan segala hal yang masih misteri untuknya.
Happy reading minna-san
Chapter 1
13 juni 2005
"hiks...hiks..."tangis seorang anak perempuan berumur 5 tahun di depan mayat kedua orang tuanya.
" hiks...hiks...,otou-san...oka-san,ku mohon bangunlah..."pinta anak itu tersedu-sedu sambil mengguncang-guncang tubuh kedua orang tuanya.namun sayang tidak ada tanggapan dari kedua orang tersebut membuat sang anak menangis semakin kuat.
"hiks...hiks...ku mohon jangan tinggal aku sendiri disini"lirih anak itu lagi sambil mengenggam tangan kedua orang tuanya.dingin itu yang dia rasakan,tidak ada lagi kehangatan dalam genggaman tangan kedua orang tua seperti dulu.
Tap...tap...
Terdengar suara langkah sepatu masuk ke dalam rumah megah itu sampai di ruang tamu dapat rukia lihat seorang pria botak dan perempuan berbadan sintal memandang tajam kepadanya.seketika tubuh rukia menegang dengan air mata yang mengalir deras namun wajahnya berubah datar meskipun air mata masih mengalir dari sudut matanya.
"hei bos,sepertinya masih ada yang hidup.apa perlu aku membunuhnya?"tanya seorang pria botak kepada seorang wanita berbadan sintal berambut orange keruh.
"tidak perlu,biar aku saja yang membunuhnya dan pinjamkan aku senjatamu itu.kau tunggu saja disini"ujar wanita itu.
"baiklah,jika itu keinginanmu bos"ucap pria sambil melempar sebuah pistol kepada wanita itu.
"terima kasih,ikkaku"ucap wanita itu kemudian mendekati anak perempuan yang masih menangis disana.
"hei nak,tak seharusnya kau berada disini?"tanya wanita itu sambil mengacungkan pistolnya ke kepala anak itu.
"apa kau tak takut mati?"tanya wanita itu lagi.
Anak itu terdiam kemudian di hapusnya air mata yang bersisa di wajahnya,di perhatikannya mata wanita itu dengan tajam.seolah dia tidak takut dengan pistol yang bisa saja membunuhnya dalam sekali petikan.malah anak itu tersenyum lebih tepat menyeringai.membuat wanita itu binggung.
"bukannya aku tak ingin mati,namun masih ada hal yang harus ku selesaikan saat ini"ucap anak itu tenang.
"dapatkah anda membawa saya bersama anda?"tanya anak berumur 5 tahun itu lagi.
"apa maksudmu nak?"tanya wanita ini binggung sambil mengerutkan alisnya heran.
"bukankah kau bisa melihat dua mayat tersebut?mereka kedua orang tuaku yang dibunuh dengan kejam,sangat tidak adil bukan jika aku tidak bisa membalaskan dendam mereka berdua"ucap anak itu kemudian memegang ujung pistol itu tanpa takut.
"jadi apa yang sebenarnya kau inginkan?"tanya wanita ini lagi sambil menyeringai senang,dia hanya tidak percaya ucapan bocah ini sangatlah tidak masuk akal untuk bocah seumurannya.
"tentu saja balas dendam.bawalah aku bersamamu...,jadikan aku sepertimu"timpal anak itu lagi menatap serius pada lawan bicaranya saat ini.
"apa kau tahu siapa aku?"
"tidak,tapi instingku mengatakan kau seorang pembunuh"jawab anak itu lagi.
"buahahaha...,kau sangat menarik bocah tapi apa kau bisa berguna untukku?"
"jika aku tidak berguna,kau bisa membunuhku kapan saja kau mau"sahut anak itu cepat.
"menarik"lirih wanita itu kemudian menyimpan kembali pistol yang tadi di arahkan pada anak itu.wanita ini sangat menyukai tatapan wajah anak kecil ini,bahkan tatapannya saja dapat membunuh wanita itu seketika.
"siapa namamu bocah..?"
"ruki_kuchiki rukia"jawab anak itu lagi.
"pantas saja"batin wanita itu dalam hati.
"baiklah aku akan menerimamu tapi...,mulai hari ini kau bukanlah lagi seorang kuchiki melainkan shinosuke rukia.apa kau mengerti?"lirih wanita itu lagi.
"haik,terima kasih atas kebaikan anda nona"sahut rukia sambil membungkuk hormat pada wanita yang berada di depannya ini.
"panggil saja aku rangiku,aku yang akan menjadi pembimbingmu"lirih wanita itu lagi.
"terima kasih banyak rangiku-dono"sahut anak itu lagi kemudian mengikuti langkah wanita itu yang sudah agak jauh di depannya.sekilas rukia berbalik ke belakang melihat mayat kedua orang tuanya untuk terakhir kalinya.
"tidurlah dengan tenang oka-san,otou-san.rukia akan membalas perbuatan mereka"batin rukia dalam hati.
"hoi...bocah,kau tak ingin ikut"pekik wanita itu lagi.rukia tidak membalasnya namun dia melangkah mendekati wanita dan pria botak itu yang menatapnya binggung.
"berita hari ini tepatnya tanggal 13 juni 2005,hal tragis baru saja menimpa keluarga besar bangsawan kuchiki.ditemukan dua orang mayat yang di yakini sebagai kuchiki byakuya sang pemimpin keluarga kuchiki dan istrinya kuchiki hisana yang tergeletak tak bernyawa di ruang tamu bahkan anak mereka pun menghilang tanpa jejak.apakah ini ada hubungannya dengan kasus hilang 1000 anak perempuan di seluruh dunia pada tanggal 10 juni yang lalu?"koar pembawa acara dari kotak ajaib tersebut.
"bos,kau benar-benar hebat membuat dunia gempar"lirih pria botak yang sedang duduk santai di sofa berwarna merah maroon itu kepada rangiku yang sedang asyik mencicipi teh hangatnya.
"diamlah ikkaku,kau sangat menggangguku sekarang"jawab wanita itu dengan ketus sambil melanjutkan acaranya yang tertunda.
"bos?"
"hm.."
"mengapa kau membawa bocah ini bersama kita?"tanya ikkaku sambil menunjuk wajah bocah berumur 5 tahun itu yang memandangnya dingin.
"sudah ku bilang dia muridku sekarang,aku menyukai bocah ini dia cukup menarik minatku"
"tapi apa kau yakin bos?"
"apa kau tidak merasakan auranya itu,jarang ada yang mempunyai aura sekelam ini.aku yakin dia akan menjadi terhebat dari teman-temannya nanti"jawab wanita itu lagi sedangkan orang yang di bahas hanya diam sambil terus memandang kotak ajaib itu.
Ikkaku hanya bisa menggangukkan kepalanya,bukannya dia tidak mengakui aura bocah ini.dia hanya merasa sangat tidak pantas anak manis ini berubah menjadi mesin pembunuh nantinya.
"kenapa kau terdiam,ikkaku?"tanya rangiku binggung dengan sifat partner yang daritadi mengomel menjadi diam.
"bos,jadi apa yang akan kau lakukan pada 1000 anak itu?"tanya ikkaku lagi.
"mereka akan dilatih untuk menjadi pemenang ikkaku,dari 1000 orang yang kita culik hanya ada 4 orang yang terpilih nantinya akan menjadi pembunuh sama seperti rukia"balas rangiku santai sambil menatap mata ikkaku serius.
"apa kau yakin bos?"tanya ikkaku lagi.
"ya.emang kenapa?"lirih rangiku lagi.ikkaku tidak berniat membalasnya kemudian keheningan melanda mereka berdua sepertinya mereka hanyut dalam pikiran mereka masing-masing sampai rukia mulai bersuara.
"hei botak,ajari aku pedang ya"lirih rukia santai dan sukses membuat siku empat muncul di botak ikkaku.
"apa katamu bocah!!!"bentak ikkaku kuat tidak terima sambil memegang kerah baju anak tersebut sedangkan sang bocah hanya tersenyum tulus.
"nah...,akhirnya kau kembali menjadi dirimu ikkaku-san."ucap anak itu tiba-tiba membuat ikkaku tersadar akan pikirannya tadi.
"jangan khawatirkan aku,aku akan baik-baik saja cukup curahkan semua ilmumu padaku dan aku berjanji akan tetap hidup"timpalnya lagi dengan wajah cegegesan.
"ck,baikklah bocah nakal aku akan mengajarimu tapi awas saja kalau kau malas dalam pelatihanku nanti akan ku bunuh kau"lirih ikkaku dengan wajah tersenyum lebar sambil mengacak-acak rambut rukia.ikkaku dapat bernafas lega sekarang setidaknya dia harus membuat bocah ini menjadi kuat nantinya.
"dasar bodoh"lirih wanita itu sambil tersenyum lembut kemudian meminum kembali tehnya.
12 tahun kemudian...
"hmmp~~"desahan tertahan dari suara wanita berambut kuning akibat perbuatan laki-laki yang mencoba membuai bibirnya dengan kuat.bibir mereka saling berpaut seolah tidak mau kalah satu sama lain.
"ehmph..~~,lirih wanita itu lagi sambil mendorong pria itu ketempat duduk,diciuminya leher pria itu sedangkan sang pria hanya mendesah kuat mulai meraba-raba tubuh sang wanita.
Tssk
Tiba-tiba tubuh si pria menegang,tangan pria itu tidak bergerak lagi malah terkulai tak berdaya di depan wanita itu.sedangkan sang wanita menyeringai senang di tangannya sudah ada suntikan yang isinya sudah kosong kemudian wanita tersebut melepas wig kuning dari kepalanya menampakkan surai hitamnya yang indah.
"k-k-kau..."lirih pria itu pelan sambil menunjuk-nunjuk wanita berambut hitam itu kemudian memejamkan matanya.
"akh...sebenarnya aku masih ingin melanjutkannya stark-san,tapi..sayang sekali kita harus mengakhirinya sekarang"balas wanita itu masih dengan seringai iblisnya kemudian menyaksikan orang yang berada di depannya yang sebentar lagi di jemput shinigami.sepertinya melihat seseorang merenggangkan nyawa merupakan kesenangan untuknya.kemudian wanita itu meletakkan sebuah tanda yang biasa dia gunakan untuk korban lalu dia melenggang pergi dari hotel tersebut tanpa di curigai.
"tes..tes...rukia melapor,stark telah berhasil di lumpuhkan.bagaimana dengan kalian?"ucap rukia pelan menggunakan benda kecil berwarna hitam yang memiliki fungsi seperti talkie-takie.
"tes...tes..tatsuki melapor,bagian kami juga sudah selesai.kalau begitu kami akan menunggu di bawah"
"baiklah aku akan segera kesana"
"tadaima"teriak inoue sambil mengetuk pintu di rumah yang megah itu.
"owh...kalian sudah pulang rupanya"ucap wanita berbadan sintal itu sambil tersenyum.
"ayo masuk"ucap wanita itu lagi sambil mempersilakanlah kelima anak gadis itu masuk ke dalam rumahnya.
"bagaimana misi kalian hari ini?"tanya wanita itu sambil membawakan teh hangat.
"sangat baik rangiku-dono"jawab rukia selaku ketua soul reaper.
"bagus sekali,aku sangat bangga pada kalian semua"jawab rangiku sambil tersenyum senang.
"dan aku punya kabar gembira untuk kalian semua.hari ini kita dapat tugas baru"timpal rangiku lagi.
Apa itu madam rangiku??tanya tatsuki sambil mengesap pelan tehnya.
Ara..tatsuki-chan tidak biasanya kau jadi tidak sabaran seperti ini"balas rangiku sambil terkekeh pelan.
"bisakah kau tidak membuang waktuku rangiku-dono" interupsi rukia dengan wajah dongkol.
"waw seperti biasa,tetap kau yang paling tidak sabaran rukia"ucap rangiku lagi dan langsung mendapat deathglare dari rukia.
"hihihi...baiklah aku menyerah,Misi kalian kali ini adalah membunuh direktur perusahaan,ggio vega itulah nama korban yang harus kalian habisi dan jika kalian berhasil membunuhnya kalian akan mendapatkan uang sebesar 5 juta yen untuk setiap orang dan karena yang meminta untuk pembunuhan adalah perusahaan senjata ilegal,kalian boleh menempah senjata apa yang kalian inginkan"ucap rangiku sambil mengangkat tangannya ke atas tanda menyerah.
"satu lagi kali ini kalian semua harus bekerja sama,tidak seperti biasanya karena ini misi yang lumayan berbahaya" timpal rangiku lagi.
"kau tidak perlu cemas rangiku-dono,misi ini akan berhasil 100 %,apalagi jika rukia bergabung dengan kami"balas senna sambil melirik ke arah rukia yang hanya bisa merolling eye mendengar ucapan senna.
"yah,sepertinya kau benar"jawab rangiku tersenyum tulus memandang anak didiknya yang sudah dia latih menjadi segini hebatnya.
"aduh...aku hampir saja lupa,uang kalian sudah di transfer ke rekening kalian masing-masing.jadi sekarang pergilah berbelanja atau sesuatu selayaknya perempuan normal lainnya"timpal rangiku lagi sambil mengimbaskan tangannya untuk mengusir tamu-tamunya tersebut.membuat 4 orang perempuan disana menggerutu ria excep rukia yang masih saja berpendangan datar.
"terima kasih atas perhatianmu rangiku-san,tanpa kau bilang pun kami akan melakukannya kok"ucap inoue sambil tersenyum lebar.
"hai,haik..,aku mengerti"balas rangiku sambik mengganguk-anggukan kepalanya.
"nah mumpung kita kosong,bagaimana kalo kita pergi berbelanja sekarang?"ucap inoue tiba-tiba dengan antusias.
"sepertinya bukan ide yang buruk,iyakan teman-teman?"jawab tatsuki dan disahuti anggukan kepala dari semua temannya kecuali rukia sedangkan rangiku hanya tersenyum melihat anak-anak didiknya ini.
"Rangiku-dono,aku ingin menempah snipper jarak terbaru,aku sudah bosan dengan yang lama dan satu lagi aku ingin menempah bom waktu ukuran mini tapi mempunyai efek mematikan"ucap rukia yang seperti tidak peduli dengan ajakan temannya lalu dia tersenyum atau lebih tepat menyeringai seperti iblis.
"Baiklah,tapi rukia-chan itu terlalu berbahaya untukmu.kenapa kau ngak nempah pacar saja?"goda rangiku.
"Ayolah rangiku-san,aku tidak punya waktu untuk itu"balas rukia lagi dan hanya di balas cekikikan kecil oleh rangiku.
"ano...rukia-san,apa kau ingin ikut dengan kami?"tanya momo yang sedari tadi terdiam sambil menunjuk inoue,senna dan tatsuki.
"tidak kalian pergi saja,aku ada janji untuk menemui ikkaku hari ini"tolak rukia halus.
"lagipula aku mungkin sibuk mengatur strategi untuk misi ini"timpal rukia lagi.
"kalau begitu,kami pergi dulu rukia-chan.jangan terlalu keras berpikir jika binggung kau bisa bertanya pada kami,iyakan teman-teman?" ucap inoue dan di jawab dengan anggukan kepala seluruh temannya.
"hm...ya,aku akan sangat berterima kasih untuk itu"jawab rukia sambil tersenyum singkat.
"apa kau tidak ingin hidup seperti gadis normal?"tanya rangiku tiba-tiba setelah anak-anak didiknya sudah pergi meninggalkan mereka.
"bukankah kau tahu,sejak kematian orang tuaku aku bukan lagi gadis normal dan aku tidak butuh itu saat ini"balas rukia ketus.
"ada perkembangan tentang itu?"timpal rukia lagi.
"dasar kau belum juga berubah bocah,selalu saja perkembangan itu yang kau inginkan.sekali-sekali cobalah untuk bersenang-senang sesuai umurmu bocah "ejek rangiku.
"kadang kala aku juga ingin kau jatuh cinta rukia"timpalnya lagi.
"ck,aku tidak salah dengarkan kali ini,yang benar saja rangiku-dono untuk apa aku menghabiskan hidupku untuk benda bernama cinta itu"balas rukia dengan wajah dongkol.
"lagipula,jawabanmu sungguh sangat konyol untuk pertanyaanku rangiku-dono"ejek rukia
"hah...kau sungguh tidak menyenangkan rukia-chan,lebih baik kau temui ikkaku sekarang.mungkin dia sudah menemukan sesuatu yang berguna untukmu"balas rangiku sambil membuang napas berat.
"hahaha itulah jawaban yang daritadi ingin aku dengar rangiku-dono"jawab rukia sambil tersenyum kecil sambil melangkah menuju pintu keluar kemudian berhenti sebentar di muka pintu dan berbalik ke belakang melihat wajah rangiku lagi.
"dan satu lagi,cepatlah menikah aku kasihan melihatmu yang setua ini tapi belum menikah"ejek rukia kemudian berlari menjauhi rangiku yang hampir meledak.
"astaga bocah itu benar-benar pandai membuat orang marah"lirih wanita itu sambil menghembuskan nafas untuk menenangkan diri.
tobe continue.
huahahahaha akhirnya selesai juga chap 1nya.kali ini saya terinspirasi oleh film kalo ngak salah china doll mungkin.
maafkan saya karena merepublish ulang cerita ini.sungguh typo disini banyak sekali bahkan saya sebagai author aja binggung karena itu saya merepublishnya lagi.
dicerita kali ini rukia akan jadi pembunuh.kalo dia jadi pembunuh ya pasti kalian sudah tau.tapi siapa yang membunuh orang tua rukia masih rahasaia dong.hehehe
mungkib di chapter depan baru aku munculin ichigonya.semoga para senpai dan reader suka.hehehehe
mohon reviewnya minna :)
zizah :astaga terima kasih atas reviewnya kak.hahaha maafkan saya banyak meninggalkan typo yang membuat kakak binggung saya sendiri juga binggung ketika baca ulang untuk buat chapter berikutnya.tenang saja saya akan tetap melanjutkannya kok hehehe
