Romeo n' Romeo

Pairing : Uchiha x Namikaze

Genre : Romance, Friendship [?] , apa lagi ya? *?*

Rate : T ajah..

Warning : Sedikit OOC

Disclaimer :

Naruto punya Oom Masashi Kishimoto

Romeo n' Juliet punya Mas William Shakespare

Romeo n' Romeo punya Deena ^^

Writer : Atta

Summary :

Dua keluarga, Montague dan Capulet [disini menjadi Uchiha dan Namikaze ] telah bermusuhan sejak 20 tahun lalu. Selama 5 tahun mereka saling berperang dan mengakibatkan kekalahan pada klan Namikaze. 15 tahun setelahnya, Uchiha dan Namikaze bertemu kembali.

Author's POV

Ah, ini fic pertama saiia… Mungkin agak terlihat Gaje-nya.. Um, Menceritakan Romeo n' Juliet Versi Naruto.

*dihantui arwah Mas William Shakespare*

William : kenapa kamu pakai-pakai cerita saiia?

Deena : Ampun, mbah… Ampun…

*sujud-sujud*

William : Mbah, gundulmu! *ketok pake gulungan Koran*

Deena : Aduh, sakit, mbah..

*pegang kepala*

William : Jangan panggil aku, Mbah!!! *tendang*

Deena : Ah, ya, mb.. eh.. mas.. om… tante will..

*pasrah*

Ahhh… semakin kacau di kolom ini. Ya sudahlah, yang suka silahkan RnR, yang gag suka tapi gag benci, silahkan saja baca tapi setelah itu tinggalkan page ini.. Yang benci, mohon jangan dihina..

T_T

*membungkuk*

Pokoknya, selamat membaca..

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

ROMEO N' ROMEO

By : Deena Kazuki Aiko Tsukishiro

Chapter 0 : The Prologue

Zaman dahulu kala, kekuasaan adalah hal yang utama. Derajat, uang, dan jabatan adalah hal yang terpenting dalam hidup. - [nyawa nggak penting.. XD]*dijitak readers* - Dua keluarga, Uchiha dan Namikaze "berteman" sejak jaman para onta belum berpunuk, atau tepatnya 1234 SM waktu Konoha.

Uchiha dan Namikaze seperti saudara kembar. Kemana-mana selalu bersama. Makan, sepiring berdua. Tidur, sekasur berdua. Sekolah, buku cetak selalu satu untuk berdua. Bahkan mandi, segayung dibagi dua. – [ ini yang disebut kebersamaan, atau pelit? ] –

Namun, semua kebersamaan itu berubah saat mereka duduk di bangku SMA. Mereka meributkan hal yang menurut makhluk bernama manusia adalah hal yang tak penting. Hanya gara-gara baju, kedua klan mereka bentrok. Suatu siang, Uchiha baru saja latihan panahan dan belum sempat berganti baju. Dengan mengenakan Hakama, ia menyusul Namikaze yang sdah standby di kantin sekolah dengan gaya duduk di warung.

"Neee… Namikaze -san!!!" teriak Uchiha dari pintu kantin.

"Yo!" seru Namikaze dengan nada malas. "Aku lapar, cepatlah*

Uchiha mempercepat langkahnya menuju tempat Namikaze duduk. Ia kemudian mengambil tempat di samping sahabat sekaligus kekasihnya. - *semua melotot karena melihat mereka berpelukan* -

"Maaf, agak lama kali ini latihannya. Apa menu makan siang kita hari ini?" Tanya Uchiha melihat kotak makan di depan Namikaze .

"Ramen." Namikaze membuka penutup kotak itu. Uchiha melengos banteng.

"Cih, makanan itu lagi.. Saiia bosan. Sesuatu yang lain donk. Sushi, gitu.." pinta Uchiha.

"Syukur-syukur ada makanan, cari sendiri lah. Gue udah pusing mikirin lo mulu," logat gaul Namikaze keluar. Uchiha tak terima diperlakukan seperti itu, segera bangkit dan menunjuk ke arah Namikaze .

"Kau. Namikaze tidak tahu malu. Kau dan pakaianmu tak pantas berada di kalangan bangsawan seperti ku. Bahkan kau tak pantas bersamaku!!!"

Namikaze nggak mau kalah. Semua orang boleh mengolok dirinya. Tapi jangan pakaiannya. Ia sangat mencintai pakaian yang sudah jadi cirri khasnya. Jubah putih dengan corak api di bawahnya adalah pakaian kebesaran Klan Namikaze sebagai orang terkaya ke dua di Konohagakure. Ia pun menghentakkan sumpit dan bangkit menunjuk wajah Uchiha.

"Lo jangan sembarangan kalau ngomong. Baju ini baju kebesaran keluarga Namikaze . Daripada Kimono yang lo bangga-banggain itu. Cuih, mirip baju perempuan. Apalagi yang sekarang lo pakai. Hahaha, lo nggak pantas pantai baju keren kayak gue,"

"Kau jangan sembarangan. Sebagai orang terkaya pertama di Konohagakure, aku tidak terima kau menghina pakaianku!!" seru Uchiha tak mau kalah.

"Cuih. Kalau bukan karena Namikaze , usaha Sushi yang lo jalanin nggak akan pesat. Walaupun lo menyogok para Daimyo dan Hokage." Namikaze mulai mengungkit-ungkit kelebihan klannya yang dominan berdomisili di dataran rendah, sehingga dapat memproduksi usaha tambak dan menghasilkan ikan-ikan terbaik. – [ Sejak kapan Konoha pindah tempat? ] –

"Cih, kalau bukan karena hasil kebun gandumku, usaha ramenmu tak akan ada apa-apanya. Kami, klan uchiha yang menguasai pangsa pasar di Konohagakure. Ingat itu, Namikaze . Seharusnya kau tahu siapa Tuanmu!!!" seru Uchiha sambil mengangkat salah satu kaki ke atas kursi. Semua yang di kantin selain mereka berdua, hanya menonton dengan tampang cengo.

"Baiklah kalau itu maumu," Namikaze hanya tertunduk. "KITA PUTUS !!!" bentaknya sambil ngeloyor pergi.

CTAR!! CTAR!! CTAR!! JGER… DUAR!!

Petir menyambar di langit-langit kantin. Awan hitam berkumpul diatas kepala sang Uchiha. Semua yang ada di kantin menutupi kepala mereka dengan tangan atau buku. Mereka masih ingin melihat kelanjutan Uchiha-Namikaze yang semakin memanas, tapi mereka juga mencegah adanya hujan. Tiba-tiba di tengah suasana yang tegang, kelam ,dan penuh petir itu, seraut wajah tampan sungguh mempesona - *author dijitak* [oke, scene saiia ganti] – seraut sosok muncul dari balik meja, tidak diketahui ia orang atau bukan. Wajahnya tertutup cadar dan di tangannya ia memegang 1 dus isi payung kecil.

"Payung.. Payung.. Cepe doang nih. Murah meriah. Ada juga popcorn tahan air. Serba cepean. Ayo, cepat! Sebelum kehabisan!!" makhluk bercadar itu berteriak-teriak mengelilingi kantin yang kelam.

"Cepean kan? Payungnya 5 dah!" seru seorang lelaki berambut putih yang disisir ke belakang semua sambil menyerahkan sekoin gopean ke sosok aneh bin ajaib tersebut.

"Bang, kurang nih duitnya," tegur sosok aneh bin ajaib.

Pemuda berambut putih itu menoleh dan memandangnya dengan tatapan geram.

"Tadi situ bilang harganya cepean. Gue beli lima.."

"maksud saya…"

"Nah, lima dikali cepe kan gope. Gue kasih…"

"ng, cepenya itu…"

"Kan. Lihat nih!!! Di kalkulator aja cepe dikali lima itu gope. Sebenarnya lo bisa dagang nggak sih? Matematika lo berapa? Lo mau ngerampok ya? Atau lo…"

"BANG, DENGERIN SAIIA DULU!!!" teriak sosok aneh bin ajaib itu memotong ucapan cowok berambuit putih. "HARGANYA SERATUS RIBU, BUKAN SERATUS PERAK!!!"

Semua mata yang berada di kantin terbelalak mendengar ucapan sosok aneh bin ajaib seperti itu. Tak terkecuali sang calon pembeli, pemuda berambut putih. Dengan tegas ia mengembalikan semua payung yang dibelinya.

"Maaf bang, barang yang sudah dibeli tak dapat dikembalikan," sahut sosok aneh bin ajaib.

"Makan nih payung! Dewa Jashin tak akan memaafkan pedagang serakah sepertimu!!!" seru pemuda rambut putih memberikan payung tersebut ke mulut sosok bercadar.

Namikaze dan uchiha yang awalnya ribut di kantin pun cengo melihat kedua orang ini berkelahi. Sampai pada akhirnya Uchiha sadar bahwa seharusnya ini menjadi cerita pertengkaran ia dan Namikaze .

"WOI, DIAM KALIAN SEMUA!!!! YANG DISINI BERANTEM AKU DAN SI NAMIKAZE TAK TAHU TERIMA KASIH ITU!!!!" bentak Uchiha.

Semua terdiam, kecuali Namikaze . Ia naik pitam.

"AWAS LO. KITA LIHAT AJA SIAPA YANG AKAN TETAP MENGUASAI KOTA!!!"

"Hati-hati dengan kata-katamu. Aku masih punya kartu As untuk menghancurkan usahamu."

"Cih, gue nggak takut!! Lagipula, gue mau jadi straight. Nggak kayak lo!!!" seru Namikaze pergi meninggalkan kantin yang penuh death glare dari uchiha.

Sejak saat itu, Namikaze menghentikan pasokan ikannya ke uchiha. Berharap usaha sushi Uchiha akan jatuh. Tapi sangat disayangkan, Uchiha menghentikan semua pasokan gandum ke usaha Namikaze . Ia juga menyuruh agar produsen gandum lain tidak mnemasok barangnya ke Namikaze . Uchiha dapat mempengaruhi pedagang lain di bawah ancaman Madara. Akhirnya, selama 5 tahun bertengkar usaha Namikaze jatuh. Ia pindah ke ujung Konohagakure. Ia sudah hampir putus asa, sampai akhirnya Ichiraku memperkerjakannya di warung ramen miliknya.

Namikaze bertemu dengan wanita bernama Kushina yang akhirnya menjadi istrinya. Sedangkan Uchiha menikah dengan putri saudagar ikan bernama Mikoto. Saat anak pertama pasangan Namikaze – Kushina lahir, ia bersumpah bahwa anaknya tak boleh mendekati keluarga Uchiha. Baginya, Uchiha adalah pembawa sial. Ia yang menghilangkan usaha klannya dan menjadikannya orang termiskin ke tiga di Konohagakure. Sementara itu, di lain tempat, Uchiha juga melakukan hal yang sama. Begitu putra pertamanya lahir, ia bersumpah bahwa anak-anaknya tak boleh mendekati keluarga Uzumaki - [nama keluarga Namikaze setelah menikah dengan Kushina] – karena keluarga Uzumaki adalah orang miskin yang tak pantas bergaul dengan para orang karya yang sederajat dengan mereka. Bagi Uchiha, Uzumaki dapat mendatangkan kemalangan dan menjatuhkan usahanya sehingga dapat menjadikannya orang miskin.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

15 tahun setelah itu..

"Yuhu!!! Aku dapat beasiswa. Kalian bagaimana?" sorak anak berambut kuning itu kegirangan. Ia menunjukkan amplop ke beberapa teman bermainnya.

"Waw, tak disangka ya, Naruto. Orang sepertimu dapat beasiswa ke sekolah elit itu. Aku juga dapat!!" seru anak berambut pink.

"Hah? Apa maksud kata-kata 'Orang sepertimu'? Aku ini aslinya pandai tahu!!!" seru Naruto bangga.

"Pandai apanya? Kau kan hanya menyalin semua jawabanku ke dalam kertasmu kan?!" sahut Sasori menjitak kepala Naruto.

"Kita semua dapat beasiswa ke sekolah itu.." sahut Gaara datar.

"He? Kau serius?" tanya Rock lee tak sabaran.

"Iya. Gaara benar. Aku juga lihat sendiri. Iya kan, Akamaru?" sambar Kiba.

"Yosh! Kita memang tak dapat terpisahkan. Kita akan menuju sekolah para bangsawan itu!!!" seru Naruto.

"Tapi kau mesti berhati-hati Naruto. Katanya, kudengar Uchiha berkuasa di sana," sahut Tenten mengingatkan.

Naruto menelan ludah. Ia tahu, sudah jadi rahasia umum bahwa Uchiha dan Uzumaki bermusuhan. Lututnya pun gemetar.

"Ya, kata nenekku Uchiha sangat tidak menyukai Uzumaki. Katanya, dulu nenek Chiyo diputuskan oleh Madara karena Nenek Chiyo berteman dengan Uzumaki," ceplos Sasori.

Naruto hanya tertunduk, "Maaf.."

"Sudahlah." Sahut Gaara menginjak kaki Sasori. "Kita kan selalu bersama. Kita akan melindungimu dari Uchiha dan antek-anteknya yang sok itu."

"Wow, kamu tahu jumlah mereka?" tanya Sakura.

"Hum, sebenarnya sih banyak. Tapi yang bisa akrab dengan Sasuke hanya segelintir. Paling cuma 8 orang. Hyuuga bersaudara. Neji, cowok Arogan yang sok elegan. Hinata, adik Neji yang gugupan sama orang. Sai, sepupu Sasuke yang suka senyum-senyum sendiri. Ino, pacar Sai yang gayanya ampun-ampun dah, ngalah-ngalahin Paris Hilton, udah gitu sok Pamer. Shikamaru, sebenarnya pinter, tapi gayanya, buset dah. Choji, si Tukang makan yang nggak suka dikatai gendut, walaupun dia gendut. Shino, cowok sok misterius yang pake kacamata itam kemana-mana, nggak panas, nggak ujan, pokoknya pakai dah tuh kacamata. Yang terakhir, kakaknya Sasuke, anak pertama keluarga Uchiha, Itachi. Itachi sih sebenarnya orang baik, dan kadang tak perduli dengan adiknya. Ia lebih suka bermain dengan teman-temannya yang berjubah hitam dengan corak awan…" jawab Kiba panjang lebar.

"YOSH. KITA AKAN MENGALAHKAN MEREKA!!! KITA TIDAK AKAN MUDAH MEREKA JATUHKAN!!!" teriak Naruto.

"WUOOOOOOOOOO!!!!" seru anak-anak lain ikut teriak-teriak.

Tiba –tiba sebuah ember melayang ke udara. *?*

"Woi!!! Kalian semua jangan ribut!!! Saya dan Iruka sedang asik-asikan tidur!!!" teriak pria berambut abu-abu dari dalam rumah.

Naruto dkk hanya terpatung membatu, dengan efek angin dan daun kering.

[Atta… Kenapa ada tulisan ini?!!!] *author marah2 gaje* -

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Di kediaman Uchiha.

"APA?! APA LO YAKIN ITU, SHIKA?!" hardik Sasuke sambil menonjok dinding di sebelahnya.

"Gue berani sumpah!!! Lo liat aja ini!!" seru Shikamaru menyodorkan kertas ke muka Sasuke.

"Hei, Shika sopan dengan Sasuke!!" tegur Neji.

Sasuke merampas kertas itu, dan ia geram. Ia segera membaca kertas berisi nama dan foto-foto tersebut.

"Kurang ajar?! Siapa yang buat ini? Siapa yang seenaknya memutuskan ini?" teriak Sasuke geram.

"Siapa lagi kalau bukan Kepala sekolah mesum itu!! Menyusahkan."sahut Shikamaru malas.

"Cih. Kepala sekolah itu. Kita harus ngadu sama Oro-chan! Panggil anak-anak. Kita rapat hari ini!" seru Sasuke membanting pintunya.

Tak berapa lama kemudian, kelima anak yang lain pun berkumpul di kamar Sasuke.

"Itachi mana?" tanya Sasuke dengan tampang sok.

"Pacaran sama Deidara," sahut Choji seenaknya.

"Hn." Sasuke melengos.

"Jadi, ada apa? Kenapa kita ngumpul disini?"tanya Sai lemot, sementara Ino menggantung di tangannya seperti jemuran - *author dijitak INOFC* -

"Jangan tanya kenapa. Lihat ini!!" seru Sasuke menunjukkan kertas yang dibawa Shika.

"Um, kenapa dengan kertas itu? Apa mereka DPO atau apa?" tanya Ino.

"Mereka adalah kaum miskin yang akan bersekolah di tempat kita," jawab Neji cepat.

"APA?! IH, BAGAIMANA ITU BISA TERJADI? APA JADINYA SEKOLAH KITA KALAU KEDATANGAN MAKHLUK-MAKHLUK MISKIN ITU. BISA-BISA KITA KETULARAN MEREKA LAGI!!! IH GUE NGGAK MAU!!!" cerocos Ino.

"Kok bisa sih?" tanya Shino.

"Nggak tahu. Kepala sekolah mesum kutilan itu yang mengadakan beasiswa dan membuat kaum miskin berkesempatan menginjak-injak sekolah kita," desis Shikamaru.

"Bukan. Maksudku, bagaimana kau bisa mendapatkan kertas ini? Bukankah ini data sangat rahasia?" tanya Shino mencurigai Shika.

"Ah, dapat darimana itu tak penting. Yang penting sekarang apa yang akan kita lakukan pada anak-anak miskin itu," sahut Shikamaru. Ia tak ingin ada yang tahu bahwa ia sudah biasa menyelinap ke ruangan kepala sekolah dan mencuri soal-soal ujian ataupun menyadap pembicaraan.

"Kita akan buat mereka 'betah' di sekolah kita. Kita akan memberikan ucapan 'selamat datang' yang paling hangat untuk mereka," sahut Sasuke menyeringai.

Semua anak kecuali Hinata hanya tersenyum membalas seringai Sasuke. Sepertinya mereka sudah membayangkan apa yang akan terjadi menimpa anak-anak itu.

"Cih, mereka memang pantas mendapatkan 'sambutan hangat' dari kita," sahut Neji memperhatikan kertas itu lekat-lekat.

"Hum… Coba kalian lihat wajah mereka kampungan sekali. Rock Lee, Sakura, Sasori, Gaara, Kiba, Tenten, dan Naruto. Cih, mereka tak ada apa-apanya. Mereka pun kalah jumlah. Kita akan mengerjai mereka habis-habisan!!" seru Choji sambil memakan keripiknya.

"Cih, hanya satu yang jadi incaran gue. Kalian boleh urus yang lain, tapi anak itu hanya gue yang boleh memberikan sambutan!" seru Sasuke geram.

"Hah? Siapa?" tanya yang lain dengan efek shock.

"NARUTO UZUMAKI. Dia satu-satunya yang akan kusiksa sampai ia mohon tidak disekolahkan di tempat kita," jawab Sasuke dengan seringai tajam.

"Waw.. Dendam lama keluarga Uchiha.. Hebat… Kita dukung, Sas," sahut Sai bertepuk tangan dan diiyakan oleh yang lain.

"Fufufu… Aku tak sabar menunggu hari Senin.." desis Sasuke.

To be continued …

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Author's POV

Akh,, selesai juga prologue-nya… Gaje! Gaje ! gaje! Maaf kalau gaje n garing..

T.T

Tapi, silahkan komen… Ngeritik juga okeh.. biar bisa jadi bahan pertimbangan..

Arigatou gozaimashita, minna…

Oh ya, chapter-chapter selanjutnya akan saiia post langsung ke