Part I
Dag – dig – dug... Jantung ini berdebar keras. Bagaimana mungkin? Aku, Kanji Tatsumi bisa menyukai seorang cewek. Ya, dia adalah Naoto Shirogane. Cewek yang menyembunyikan gendernya menjadi cowok. Sepertinya dia melakukan hal seperti itu karena cita-citanya menjadi seorang detektif. Baginya, mungkin detektif wanita itu tidaklah hebat. Tapi menurutku, cewek yang ingin menjadi detektif itu luar biasa sekali.
"Kanji-kun? Ada apa?" Deg! Sial! Kau jangan menatapku dengan matamu yang indah itu, Naoto. Aku jadi grogi. *Tanpa terasa wajah Kanji menjadi merah*
"Kanji-kun? Apa kau sakit?" Tanya Naoto lagi.
"Tidak. Aku baik-baik saja." Kataku sambil tetap berdiri gagah. Bukannya aku Jaga Image, tapi aku malu kalau dia melihatku seperti kepiting yang baru direbus.
"Sungguh? Tapi kau tidak terlihat baik-baik saja. Mungkin kau demam?"
"Sungguh aku tidak apa-apa," Jawabku. "Mungkin aku sedikit lapar." Aku berbohong! Bagaimana ini?
"Benarkah? Ini aku punya roti enak. Coba makan deh." Kata Naoto sambil menyodorkan roti di tagannya. Roti selai, roti yang kusukai. Teng – Tong...
"Wah, bel istirahat berbunyi. Aku ke kelas dulu ya." Kata Naoto sambil berlari menuju kelasnya. Bel istirahat sialan. Aku jadi hanya bisa berbincang-bincang sedikit dengan Naoto. Tap roti pemberiannya tak akan kumakan! Akan kusimpan seumur hidupku sebagai bukti cinta! *Ntar jamuran tau!*
Hari ini aku senang sekali. Di hari yang bahagia ini malas sekali rasanya untuk belajar. Lebih baik jalan-jalan keliling sekolah.
"Kanji," Hah? Suara ini... Suaranya Seta-senpai! "Apa kau ada waktu sepulang sekolah nanti? Ada yang ingin kubicarakan denganmu." Kata Seta-senpai dengan wajah yang memerah. Apa dia ingin berbicara denganku tentang CINTA? Tapi aku sudah menyukai Naoto... *Please Kanji! Seta nggak homo!*
"Baik, senpai." Jawabku sambil pergi menuju kelas. Hah? Buat apa aku menuju kelas? Bukankah tadi aku berniat bolos? Karena sudah terlanjur masuk tak ada salahnya ikut pelajaran sebentar saja. Aku sudah keseringan bolos.
Pulang Sekolah...
"Senpai, kita mau berbicara di mana?" tanyaku kepada senpai.
"Di Aiya Chinese Food saja. Aku lapar." Jawab senpai. Aku hanya mengangguk karena aku juga lapar, roti dari Naoto kan belum aku makan.
Di Aiya Chinese Food...
"Bao, pesan 2 porsi mie daging ukuran sedang." Kata senpai sambil duduk di kursi persis di depan koki. Aku pun langsung duduk di sebelahnya.
"Aiyaaa... Tunggu sebentar," Koki sekaligus pemilik warung Aiya sedang memasak pesanan Senpai. Aku tidak memesan... Apakah aku ditraktir?
"Kanji..." Kata Senpai pelan. Matanya terlihat kosong.
"Ya?" Jawabku sambil membuka bungkus sumpit.
"Apakah cinta itu?" Tanya senpai tetap dengan mata yang tidak fokus. Mengapa tanya ke aku? Aku juga tidak tahu. Mengapa tidak tanya ke Yosuke-senpai yang (sepertinya) sudah berpengalaman dalam cinta. "Sepertinya sekarang aku jatuh cinta..."
"Dengan siapa senpai?" Aku bertanya balik pada senpai.
"Yah... Seorang wanita..." jawabnya. Wew, ya jelaslah sama cewek. Nggak mungkin kalau senpai yang (lumayan) cakep ini suka sama cowok. Pesanan senpai, 2 mangkok mie daging sudah matang. Koki meletakkannya di hadapan kami berdua.
"Siapa cewek itu?" Tanyaku sambil menyuap mie itu ke mulutku.
"Dia adalah cewek yang pintar, cantik, dan kuat." Jawab senpai sambil menyeruput kuah mie miliknya.
Glekkk,, pintar? Yang menurutku pintar Cuma Yukiko-senpai dan Naoto. Cantik? Sepertinya semua biasa-biasa saja, yah... kecuali Naoto. Kuat? Semuanya kuat! Yang mana yang benar? Jangan-jangan... SENPAI JUGA SUKA NAOTO?
"Senpai, aku nggak biasa di ajak berdiskusi tentang hal beginian. Kenapa nggak tanya dengan Yosuke-senpai saja?" Tanyaku. Tapi senpai tidak menjawab... JANGAN-JANGAN DIA SUKA YOSUKE-SENPAI?
Ditunggu kritik & sarannya. .
