Tak seindah shymphony

"aku sangat mencintaimu hinata, maukah kamu menjadi kekasihku"seru seorang laki laki berambut kuning jabrik yang mempunyai mata biru seindah laut,dia menyerahkan bunga baby's breathe kepada Seorang wanita berambut indigo yang ada didepannya. "ya, a..ku juga mencintaimu naruto, sangat mencintaimu" jawab wanita itu sambil tersenyum bahagia. Naruto lalu memasangkan bunga berwarna putih itu ke telinga hinata, suasana danau yang indah sembari merasakan angin musim dingin membuat sepasang kekasih baru ini bahagia tak terkira.

"kamu tahu alasanku memberikan bunga ini kepadamu hinata"tanya laki laki itu kepada wanita yang bernama hinata itu sambil tersenyum penuh kebahagiaan. Hinata menggeleng yah tentu saja dia tidak tahu apa alasan naruto memberikan bunga baby's breath kepadanya. Biasanya para pasangan memberikan bunga mawar atau melati, tapi kenapa naruto memberikan bunga baby's breath ini padanya. "aku suka arti bunga ini, bunga Yang kuberikan ini melambangkan cinta sejati sama seperti rasa cintaku yang abadi padamu hinata" kata laki laki bernama naruto itu kepada sosok wanita yang kini sudah resmi menjadi kekasihnya."Bunga baby's breathe memang melambangkan sebuah cinta sejati, tapi bunga ini juga melambangkan kesedihan abadi, sudahlah pasti dia tidak tahu soal itu"ujar hinata dalam hati.

Tapi diantara keromantisan mereka berdua, ada sepasang mata yang terlihat sedang mengawasi gerak gerik mereka. Gadis berambut pink itu memang terlihat sangat marah ketika mereka berdua berlagak mesra. Namun air mata mulai membasahi pipi gadis pink ini, mata emeraldnya pun mulai memerah. Inilah akibatnya, dulu saat naruto mencintainya dia selalu menyianyiakan kasih sayang darinya. Akhirnya saat naruto sudah menemukan seorang wanita yang tepat,dia sudah terlambat. Gadis ini pun tidak kuat menahan kesedihan bercampur rasa penyesalan yang kini memenuhi dirinya, dia akhirnya pergi meninggalkan tempat itu sambil menangis.

*# *Tak seindah shymphony*# *

Hari hari yang dijalani seorang Wanita bernama sakura ini mulai terlihat kelam saat naruto pergi dari kehidupannya. Sebelum ini semua terjadi, naruto selalu ada untuknya dikala sedih dan bahagia. Matanya pun terlihat lebam , mungkin dia menangis semalaman. Rasa penyesalan selalu memenuhi dirinya kini, tidak ada lagi canda tawa yang biasa dia dapatkan lagi dari naruto. Tidak ada lagi kasih sayang yang dia dapatkan dari laki laki yang biasa dihajarnya ini.

#Flashback#

Dua tahun lalu, saat sakura masih berada di bangku SMA. Hari ini dia tidak membawa jangka, padahal guru seninya sudah memperingatinya. Apalagi guru kesenian di SMA konoha itu terkenal galak, tentu saja sakura hampir mati ketakutan karena tidak membawa jangka. Seorang anak laki laki menghampirinya dan memberikan sebuah jangka untuknya, ya anak laki laki itu adalah naruto. Tentu saja sakura sangat berterimakasih atas sikapnya yang sangat perduli padanya. Tapi, sakura khawatir karena naruto adalah anak yang jarang mengikuti perintah guru. "baka, kau menyerahkan jangka ini padaku, memangnya nanti kamu mau pake apa" katanya kasar. " tenanglah aku punya dua" balas naruto dengan cengiran khasnya. Sakura pun menghela nafas karena sudah bebas dari rasa kekhawatirannya ini.

Bel masuk berbunyi, tapi naruto terlihat sedang dihukum karena tidak membawa jangka. Ya, dia sudah menyerahkan jangka itu pada sakura. Naruto rela dihukum gurunya untuk membantu sakura yang tidak membawa jangka. Sakura terlihat dipenuhi rasa bersalah kepadanya, tapi dia tidak pernah membalas rasa cinta naruto karena sasuke. Sakura memang menyukai sasuke yang sangat populer di sekolah karena ketampanannya. Tapi sasuke sudah menghilang entah kemana, itulah yang membuat gadis gadis menangis karena kehilangan dia. Sungguh aneh bukan ?

#end of flashback#

Ah,menangis pun tidak ada gunanya lagi sekarang. Naruto sudah menemukan sesosok wanita yang dapat mengisi lubang dihatinya, Hyuuga hinata. Menurutnya dia adalah seorang wanita beruntung, yang bisa mendapatkan kasih sayang dari laki laki sebaik dan seramah naruto. Perutnya sudah lapar, menangis seharian pun tidak akan mampu mengisi perutnya yang keroncongan. Sakura memutuskan untuk mengambil kunci mobilnya dan mencari makanan untuk mengisi perutnya.

Diperjalanan dia bertemu dengan dua sosok yang dikenalnya, naruto dan hinata. Mereka berdua sedang berjalan berdampingan sambil bergandengan tangan. Rasa kesalnya yang tadi sudah mulai memudar pun bangkit kembali. Rasanya ingin membunuh sesosok wanita berambut indigo itu. Dia pun menambahkan kecepatan mobilnya, dan berniat ingin menabrak hinata yang sedang bergandengan tangan dengan laki laki yang dicintainya. Tapi apa yang terjadi , ternyata yang ditabraknya bukanlah hinata. Namun seseorang yang sangat dicintainya, naruto uzumaki. Mata lavender milik hinata, sekaligus mata emerald milik sakura pun membulat sempurna ketika mengetahui naruto sudah tergeletak bersimbah darah di pinggir jalan.

Hinata segera menghampiri laki laki yang dicintainya. Diguncang guncangkan tubuh kekasihnya yang sudah tak sadarkan diri. Siapakah gerangan yang menabrak naruto, dia benar benar sangat kejam. Hinata pun memalingkan matanya menuju sebuah mobil berwarna pink itu. mobil itu sangat dikenalnya begitu pun sosok yang mengendarai mobil itu. Itu Sahabatnya sakura, sakura adalah sahabat yang selalu bersama dirinya. Tapi, kenapa harus sakura. Sakura sendiri pun terlihat terguncang, dia sudah tidak mampu lagi berkata kata. Dia tidak percaya apa yang sudah dia lakukan. Sakura pun akhirnya melarikan diri dari tempat kejadian itu.

Warga sekitar yang melihat tabrak lari itu, segera memanggil ambulance dan membawanya ke rumah sakit. Naruto dibawa ke ruang UGD dan segera ditangani oleh dokter terbaik disana, tsunade senju. " tenanglah nona hyuuga, kami akan menanganinya semampu dan semaksimal mungkin" kata sang dokter ,tsunade senju. Hinata mengganguk dia lalu menempatkan dirinya di tempat duduk tunggu pasien. Pikirannya sangat kacau sekarang, keadaan naruto sangat memperihatinkan, apa mungkin dia akan kehilangan naruto. Tapi, naruto adalah orang yang kuat dia yakin bahwa naruto akan baik baik saja. Perasaannya beraduk menjadi satu khawatir, dan penasaran. Kenapa sakura menabrak naruto, apa salah naruto selama ini padanya. Memang naruto dulu mengejar ngejar cinta sakura, dan dia hanya bisa melihat naruto dari belakang saja. Apa itu penyebabnya?.

Tsunade keluar dari ruangan dengan raut wajah yang kecewa, hinata pun tidak bisa menahan dirinya untuk bertanya kepada dokter yang menangani kekasihnya itu. "ba..bagaimana keadaannya dokter?"tanya hinata kepada tsunade. Tsunade hanya bisa terdiam,dia takut mengatakan hal ini kepada hinata. Tsunade pun menggigit ujung bibirnya sendiri, dan mengatakan hal ini dengan berat hati. "maafkan kami nona pa..pasien dia..dia sudah tiada" ujar sang dokter kepada hinata.

Mendengar pernyataan dari tsunade, hinata seperti tak berdaya. Mata lavendernya tak henti hentinya mengeluarkan air mata. Ia bahkan sampai sesengukan hebat karena tangisnya itu. Bagaimana , bagaimana naruto bisa berakhir seperti itu ?, kenapa kenapa bisa berakhir seperti ini. Naruto adalah orang yang baik, kenapa dia bisa pergi secepat ini.

" maafkan kami nona hyuuga,tapi itulah kenyataannya kami sudah berusaha semaksimal mungkin". Jelas bukan hanya hinata yang terpukul dengan kematian naruto. Tapi juga sakura yang dari tadi memperhatikannya. Dia juga terpukul atas kejadian itu, apalagi penyebab ini semua adalah kesalahannya. Apa yang nanti harus dia katakan pada hinata sahabatnya, bahwa dia telah membunuh naruto. Hinata melihatnya kan, hinata mengetahui bahwa yang menabrak naruto adalah dirinya. Sakura dalam keadaan yang membingungkan, ia bahkan sampai mengutuk dirinya sendiri yang sampai hati ingin membunuh hinata yang malah berakibat pada kematian naruto.

Hinata merasa tak kuat lagi menahan semua ini, kalau saja tangannya tidak menopang tubuhnya mungkin dia sudah terjatuh dari tadi. Dia pun mencoba untuk tegar dan menapaki lantai untuk pergi melihat naruto yang kini sudah terbujur kaku di ranjang rumah sakit bertutup kain putih. Handphone nya berbunyi, hinata meraba sakunya dengan lemah dan mengambil handphonenya dengan tangan yang masih bergetar. Dia melihat layar handphonenya dan melihat bahwa ino yang menghubunginya.

"ha..halo i..ino" sapanya untuk memulai percakapan diantara mereka. " eh, halo hinata kudengar naruto kecelakaan apa itu benar "tanya ino dengan nada yang sangat khawatir, "di tempatku sekarang ada shikamaru, chouji, lee, tenten, neji dan tentu saja kiba dan shino". Lanjutnya. "huh, kenapa aku selalu disebutkan terakhir" gerutu shino, sambil memasang muka yang kesal. Hinata mengatur nafasnya agar bisa menjelaskan kejadian yang sebenarnya kepada mereka yang sangat mengkhawatirkan keadaan naruto. " yah itu... benar ino dia sedang ada di konoha hospital sekarang.." jelasnya dengan suara yang masih bergetar. "lalu, bagaimana keadaan naruto sekarang" tanya ino kembali kepada hinata yang membuat hinata mengeluarkan kembali air dari mata lavender miliknya itu. "naruto di..dia sudah..." kata katanya terputus oleh tangisannya, ia pun mencoba melanjutkan kata katanya yang terputus tadi, walaupun tidak sanggup dia harus memberitahu mereka yang sangat mengkhawatirkan keadaan naruto. "meninggal" ucapnya singkat.

Sontak ino yang mendengar kata kata itu langsung dari hinata pun hanya bisa terdiam. Dia pun mematikan panggilan di handphonenya itu. air mata pun mulai mengucur dari mata milik ino, dia hanya bisa tertunduk lemah mengetahui sahabatnya sudah tiada saat ini. Shikamaru dkk pun langsung menghampiri ino, untuk mengetahui apa yang telah terjadi. "na..naruto hiks, dia su..sudah meninggal" kata kata ino pun langsung membuat orang orang yang ada disana lemah tak berdaya tak terkecuali shikamaru yang tadinya cuek. Tenten mengusulkan untuk menengok keadaannya, tenten mengetahui bahwa hinata-lah yang paling terpukul di saat seperti ini.

Sedangkan di rumah sakit, hinata masih belum mampu untuk membuka kain putih yang menutupi wajah sang uzumaki. Tak berapa lama, teman temannya datang ke ruangan itu. mereka terlihat begitu terpukul dengan kenyataan ini. Selama ini naruto adalah sosok yang periang, ramah dan bisa membuat orang orang terdekatnya nyaman bersamanya. Kini sang uzumaki hanya terbaring kaku di ranjang rumah sakit.

"Dimana sakura, dia harus mengetahui hal ini kau tidak memberitahunya hinata" tanya ino kepada hinata yang masih terdiam lemah diruangan rumah sakit. "kenapa aku harus memberitahunya" jawab hinata singkat. " dia kan menyukai naruto kau tidak tahu, dia juga pasti akan terpukul akan hal ini" jelas ino kepada hinata. Hinata masih tertunduk lemah dia berfikir apakah dia yang menyebabkan semua hal ini. Apakah sakura ingin membunuhnya namun dia malah menabrak naruto yang pada waktu itu sedang berada di sampingnya. Apakah dia yang menyebabkan itu semua.

Tibalah hari dimana naruto akan dimakamkan, seluruh warga konoha datang untuk melayat ke rumah naruto. Tak terkecuali sakura, namun dia tidak berani untuk memasuki rumahnya. Dia hanya berada di depan pintu dengan air mata yang mengalir begitu deras dari mata emerald miliknya. Apa yang harus ia katakan pada hinata dan teman temannya, bahwa dia membunuh orang yang dicintainya. Rasa penyesalan tiada henti memenuhi diri sakura.

Sedangkan di dalam ruangan, seorang gadis berambut indigo masih terdiam tak berdaya. Matanya sudah lebam karena menangis seharian. Tenaganya sudah terkuras habis, dia tidak bisa lagi menangis.

#Hinata POV#

Di saat aku mulai merasakan rasa kasih sayang darinya, dan merasakan cinta darinya. Kenapa harus direnggut secepat ini, mengapa harus dia. Kenapa tidak aku saja, kenapa bukan aku saja yang mati. Yang membunuhnya pun adalah sahabatku sendiri, sahabat yang kusayangi. Aku tidak akan bisa membalaskan dendamku padanya. Kamisama bantu aku, aku sudah tidak berdaya lagi sekarang...

# Out of Hinata POV#

Setelah pemakaman yang dipenuhi air mata para sahabat yang begitu menyayangi lelaki pecinta ramen ini. Mereka segera pulang ke rumahnya masing masing, terkecuali hinata yang masih berada di makam naruto. Memegangi batu nisannya sambil mengelusnya. Sakura yang dari tadi hanya memperhatikan jalannya pemakaman. Memberanikan dirinya untuk mendekati hinata, dan menaruh telapak tangannya diatas telapak tangan hinata. Hinata kaget akan kedatangan sakura, tapi dia masih belum bisa mengekpresikannya karena dia masih terlalu terpukul. Sakura segera memeluk tubuh sahabatnya itu dan berulang kali mengucapkan kata maaf sambil dengan mata yang dipenuhi cairan bening yang terus mengaliri pipinya.

"maafkan aku hinata, maafkan aku" ucapnya didalam tangisannya. Hinata tidak berbicara sepatah kata pun pada sakura. Hatinya masih dipenuhi rasa kecewa dan ketidak percayaan tentang hal ini. Sampai sakura mengeluarkan sebilah pisau dari tasnya, dan melepaskan pelukan dari gadis berambut indigo ini.

"untuk menebus kesalahanku, aku akan mati dihadapanmu hinata aku akan menebus kesalahanku padamu dan naruto" ucap sakura lemah. Dia mengangkat pisaunya dan bersiap siap menancapkan pisau itu ke perut miliknya, hinata menangkap pisau itu agar tidak terjadi sesuatu yang fatal. Dia merebut pisau itu dari tangan sakura dan membuangnya.

"walaupun kamu mati, naruto tidak akan hidup kembali" seru hinata pelan, dia segera meninggalkan sakura yang masih tertunduk lemah di samping makam naruto.