Angin berhembus dengan kencang, seorang lelaki dengan jaket biru yang di pakainya berjalan amat pelan, menuju ke sebuah tempat yang bagaikan istana. Sesekali ia tersandung kecil, padahal gerak jalannya sudah sangat pelan.
Ia bergumam kecil berkali-kali, "Hidupku sudah hancur." Lalu ia mengangkat kepalanya, melihat lurus kedepan. "Kali ini aku akan memperbaikinya."
Seharusnya ia tahu, bahwa hidupnya, akan berubah mulai dari sana.
Mansion of Harem
Disclaimer : Yamaha Crypton Corporation
Warning : OOC, AU, (maybe) typo(s), etc.
Happy Reading
.
.
.
.
.
Chapter One :
The Boy, The Maid, and The Lady
Tuk tuk tuk
Lelaki itu mengetuk pintu rumah yang bagaikan istana itu. Sebelumnya ia sudah yakin, tidak mungkin ada seorangpun yang akan membukakan pintu, karena rumah itu memang kosong. Sudah terlihat jelas dari luar, menampakkan mansion yang megah tapi tak terawat. Lampunya pun tak pernah menyala.
Tapi keyakinanya berubah, wajahnya berubah menjadi tercengang. Pintu rumah itu, baru saja terbuka, menampakkan seorang gadis dengan tinggi seukurannya dan memakai baju maid.
"Ada yang bisa saya bantu?" gadis itu benar-benar mirip dengannya. Matanya, rambutnya, tingginya, yang berbeda hanyalah gendernya.
"I ... izinkan aku menginap disini! Onegai!" ucapnya setengah berteriak.
Gadis itu terkejut, "Go, gomennasai! Mohon tunggu sebentar. Setidaknya saya harus meminta izin dulu kepada ojou-sama. Dan lebih baik, anda masuk dulu, Goshujin-sama."
Lelaki itu masuk. Di dalamnya, terdapat ruangan luas nan lebar berisi 1 set sofa mewah yang kelihatan mahal, disertai dengan meja yang senada. Ia duduk disalah 1 sofa. Tak lama, maid yang tadi datang. Ia terlihat cukup tenang.
"Gomennasai karena tadi saya telah lancang kepada anda. Saya adalah Kagamine Rin, maid dari mansion ini. Kalau boleh tahu—"
"Kagamine Len. Ini hanya kebetulan atau ada apa-apa kalau marga kita sama?" Lelaki yang telah diketahui bernama Len, sedikit terheran. "Dan lagi, fisik kita hampir sama, eh?"
Rin hanya tersenyum kecil mendengarnya, "—jadi, Len-sama, anda dipanggil oleh ojou-sama," rupanya Rin langsung mengalihkan pembicaraan.
"Umm, okay? Aku harus kemana?" Len sedikit sumringah.
"Maafkan saya atas kelancangan saya, Len-sama. Ayo ikuti saya."
Mereka berdua pergi dari ruang tamu itu. Len mengikuti Rin. Lalu tibalah mereka di sebuah pintu besar. Rin mengetuk pintu itu 2 kali, "Ojou-sama, saya membawa tamu tersebut."
"Masuk," terdengar suara dingin dari dalam. Suara yang terdengar agak nyaring.
Pintu besar itu terbuka lebar, menampakkan suatu ruangan yang lebar, seukuran dengan ruang tadi. Bedanya, ruangan itu hanya berisi sebuah meja dan sebuah kursi yang membelakangi mereka. Di setiap sisi ruangannya, terdapat beberapa rak tinggi berisikan buku-buku tebal. Kemudian di kursi itu, kelihatannya diduduki oleh orang yang disebut-sebut Rin ojou-sama. Sekilas, terlihat rambut panjang berwarna tosca milik sang ojou-sama dari samping. Tak lama, kursi itu memutar. Dan terlihatlah sang ojou-sama.
"Jadi, kau ingin tinggal disini, heh?" tanyanya.
"Ya, bolehkah—,"
"—tidak," potong sang ojou-sama tenang.
"Se-setidaknya jadikan aku sebagai butler, a-atau tu-tukan kebun, begitu?" gadis itu menyeringai tertarik. "A-agar aku bisa tinggal?" suara Len mengecil.
Ojou-sama menepuk tangannya berkali-kali. "Kau benar-benar menarik. Namaku Hatsune Miku, pemilik mansion ini. Dan mulai sekarang, aku akan menjadikanmu butlerku!" gadis yang diketahui bernama Miku itu pun tersenyum.
Mansion of Harem
Chapter One :
The Boy, The Maid, and The Lady
Len POV
Mulai sekarang, aku tinggal di sebuah kamar yang tergolong sederhana bercampur dengan era victoria. Sebuah single bed yang aku tiduri cukup nyaman dan empuk. Meja kecil sekaligus raknya tersedia di samping kasurku. Lemari baju kecil juga muat untuk menampung pakaianku yang tidak begitu banyak. TV? Kau kira seorang butler dapat memiliki TV di kamarnya? AC saja tidak ada, tapi kamarku juga tergolong dingin.
Lagipula aku merasakan hal yang tidak beres di sini, di mansion ini. Bukankah mansion ini kosong? Bangunannya saja terlihat hampir runtuh dari luar. Tamannya tidak terawat. Dan lagi, mansion ini bermodelkan era victoria. Bahkan gadis yang bernama Miku itu memakai gaun! Bukankah ini di Jepang?! Lagipula siapa yang mau memakai gaun pada zaman sekarang?
Tuk tuk tuk
Terdengar pintu kamarku diketuk.
Aku bertaruh, itu pasti Rin. Kubuka pintu tersebut, benar. Itu Rin, gadis maid.
"Len, sekarang kau butler. Kau harus melaksanakan tugasmu. Sekarang, aku tidak akan memanggilmu Len-sama ataupun Goshujin-sama, karena kita sudah sepangkat," ujar Rin singkat. "Tugas pertamamu, merapikan taman depan."
Aku berjalan menuju taman depan, seingatku, taman depan benar-benar tidak terawat. Kubuka pintu samping mansion itu. Dan ... Apakah aku bermimpi? Rin di belakangku tersenyum. Tapi bukan itu yang aku impikan. Taman itu, bagaimana bisa?
"Bagi orang pertama sepertimu, pasti terkejut benar bukan? Sebenarnya kemarin, sebelum kau menjadi butler, sebelum kau memasuki tempat ini, saat kau melihat taman ini yang begitu tak terawat, itu hanyalah ilusi."
Sebuah taman bunga yang berwarna hijau, jalan setapak dari batu, pepohonan rindang, air mancur, kolam ikan, ayunan, bunga-bunga mekar yang indah berwarna-warni, APAKAH AKU BERMIMPI?!
Aku takjub melihatnya, keindahan yang tak sebanding dengan hal lain. Padahal ini taman depan, masih ada taman belakang dan taman dalam.
"Jadi, Rin. Tamannya sudah indah seperti ini, apa yang harus kulakukan?"
Rin merengut, "Indah, katamu? Lihatlah pohon ceri itu! Tinggi mereka tidak sama, meskipun hanya berbeda 1 cm – 3 cm, Miku-sama akan marah! Pangkas mereka!"
Aku menghela nafas pelan, "Ta-tapi, 'kan—,"
"—tidak ada tapi-tapian! Kau ini butlernya Miku-sama, apakah kau tidak bangga?!"
Sekali lagi, aku menghela nafas dan memasang wajah bodoh, "Memangnya Miku-sama itu siapa?"
"Miku-sama adalah seorang—,"
"—bangsawan keturunan vampir. Aku memang tidak sepenuhnya seorang vampir, tapi aku hanya keturunannya. Kata ibuku, suatu saat nanti, aku akan menjadi vampir tulen. Dan Rin-chan akan membantuku mengatasinya."
Aku dan Rin menatap sang ojou-sama berada tak jauh dari kami. Rin memandangku, aku mengangguk mengerti. Miku-sama adalah seorang bangsawan.
"Oh, ya, Len-kun! Panggil saja aku Miku! Kau tidak perlu memanggilku ojou-sama atau Miku-sama! Kau juga, Rin-chan!" teriaknya menjauh.
Mansion of Harem
Chapter One :
The Boy, The Maid, and The Lady
Disini aku berada, di dapur yang mewahnya tak terbandingkan. Saat ini aku sedang membuat Red Tea dan Chocolate Strawberry Cake untuk Miku. Kata Rin, selera Miku tinggi-tinggi, tapi aku tidak terlalu bisa memasak. Jadi aku diajari membuat berbagai macam cemilan untuk pagi dan sore. Untuk saat ini, menu sederhana sudah cukup. Sementara siang dan malam, aku akan diajari Rin membuat makanan 4 sehat 5 sempurna(?).
"Sekarang, kau bawa ini ke Miku-sama." Rin masih memakai embel-embel –sama di belakang nama Miku.
Aku berjalan santai mendorong trolly dengan tangan kirikudan lap di tangan kananku. Rin mengikuti di belakangku. Dia memberi aba-aba ketuk-beri salam-masuk. Aku pun mencobanya.
Tuk tuk tuk
"Mi-miku, snack sorenya sudah siap. Boleh aku masuk?" astaga, aku terlalu gugup.
"Yo'i," aku sweatdrop mendengarnya.
Perlahan Rin membuka pintu, membantuku. Sedangkan aku mendorong trolly perlahan. Terlihat Miku sedang memakai gaun berwarna biru tua cerah, bergaya lolita dengan bando bunga berwarna putih berenda-renda. Rambut toscanya dikepang 2 di bawah telinga.
"Snack sore ini, Red Tea dan Chocolate Strawberry Cake."
Miku sedikit terkejut, "Hah, menunya terlalu sederhana!"
Benar kata Rin, batinku.
"Dan, ka-kau, hari ini manis sekali," aku tercengang sekali mendengar mulutku bergerak sendiri.
Pipi Rin memerah,"A-arigatou, Len-kun. Kau lelaki pertama yang me-memujiku."
Oh, Kami-sama! Kawaii! Aku terselamatkan
Mansion of Harem
Chapter One :
The Boy, The Maid, and That Lady
Setelah berbagai macam rintangan, halangan, dan cobaan kuhadapi, sekarang sudah malam. Kalau kalian tidak tahu arti malam akan aku jelaskan. Malam adalah peristiwa dimana matahari menghilang dan digantikan bulan dan dibantu bintang agar tidak terserang negara api, tetapi jangan khawatir, karena ada Aang—APA YANG KUBICARAKAN?! Sekarang sudah saatnya tidur, aku sudah mengganti bajuku dengan piyama dan lekas untuk tidur. Tetapi, ada suatu hal yang mengganggu, aku ingin melaksanakan ritual sebelum tidur. Aku punya 1 pertanyaan. WC dimana, ya?
Aku segera menuju kamar Rin, kuketuk kamarnya. Tidak ada jawaban. Lalu kutempelkan telingaku ke pintu. Sebuah dengkuran halus.
CKLEK
Pintunya terbuka sendiri!
"Len, terima ... kasih ... fuhhhmmmm, sudah datang ... mmm, menemaniku bersama Miku-chan disini ..."
Apa aku salah dengar?!
Spontan aku masuk, dan membangunkan Rin karena tidak tahan ingin buang air kecil, "Rin ... RIN! REEEEEN!" Kelopak matanya sedikit terbuka. "WC, WC ada dimana?"
"Lurus, mentok belok kanan. Nyammm, nyamm." Aku beranjak pergi. Tetapi ada 1 hal lagi yang menghalangiku.
Rin mencengkram pergelangan tanganku kuat, "Len, temani aku. Plissss. Habisnya, aku takut dimarahi Miku-chan gara-gara Len memotong pohon cerinya kelebihan 0,23 cm. Fuhhhmmm." Kutebak dia sedang mimpi buruk. Terpaksa aku duduk disampingnya menunggu cengkaramannya lepas.
[ 2,5 jam kemudian ]
"Kyaaaa! A, apa yang kau lakukan di kamarku?! Lalu, kenapa ada air?! Apakah ada sesuatu yang tumpah?!"
Aku blushing seketika, "sepertinya, aku ngompol."
Paginya,
"Len-kun, kenapa ada bekas tamparan di pipimu?" tanya Miku. Aku hanya tersenyum mengingatnya.
TuBerCulosis
Hyaaaaa, maafkan saya, manusia yang tidak bisa dikatakan author ini kembali. Sebenarnya saya sudah pernah mempublish sebuah ff yang discontinued, tapi saya hapus. Gara-gara saya kena writers block. Kalau nggak salah, judulnya, I Want to Look You, Hear You, Touch You, and Talk with You. Ada yang mau ngelanjutin? PM saya. Maafkan saya karena sekarang saya mempublish ff nggak mutu. Rencananya, saya akan memasukkan Rin, Miku, Luka, Gumi, Meiko, IA, dan Mayu ke ff nggak mutu ini. Terus ceritanya Len jadi harem. Dan readers yang menentukan endingnya. Dan nanti genrenya jadi supernatural karena banyak non-human disini. Contoh : Miku jadi vampir tulen. Kalian bisa memvoting pada saatnya tiba.
Apakah anda tahu, saya sangat membutuhkan review untuk memperbaiki jalan ff ini.
Sekian, dan terima kasih,
14-12-13,
R2A
