Jeon Jungkook hanyalah mahasiswa biasa yang mengambil kerja part time di McD untuk menambah uang jajannya. Sudah dua bulan ini ia bekerja untuk menerima pesanan tanpa ada suatu halangan di sebuah outlet McDonald's. Semua berjalan mulus, sampai tiba-tiba seorang pelanggan datang dan mejadi mimpi buruknya.
"Happy Meal yang burger satu, sundae coklat satu. Hmm.. sudah itu saja."
Jungkook tersenyum ceria mendengar pesanan dari seorang pria bersuara rendah. Yang diinginkannya cukup jelas, jadi Jungkook merasa tidak perlu menawarinya macam-macam.
"Saya ulangi sekali lagi, satu paket Happy Meal burger, satu sundae coklat." sebelah tangan pegawai Jeon merogoh laci di counter-nya untuk mengambil beberapa mainan. "Silakan, Tuan, mainannya."
Pelanggan itu mengenakan bomber putih dengan dalaman kaos hitam bergambar pola abstrak, celana jeans hitam pudar dengan sobekan di masing-masing dengkul, juga headband yang, Jungkook yakin sekali, merupakan sapu tangan yang dilipat sedemikian rupa dan dipakai untuk merapikan rambutnya sehingga T-zone si pria terlihat sangat tegas dan mempesona.
Yang paling krusial, pria yang memakai tas bercorak army warna putih-hitam dan membawa tas kamera di hadapannya mengenakan Dr. Martens Unisex Newton 8-Eye Boots warna merah marun, senada dengan warna bandana dan salah satu warna dari sekian banyak yang terdapat di kaosnya.
Ahh… Jungkook berencana untuk membeli sepatu itu dengan gajinya bulan ini.
Sedikit lucu sebenarnya saat menyadari ada tulisan Kim Taehyung terbordir apik di sudut tas kamera yang sang pelanggan kenakan. Mungkin, supaya tidak tertukar ketika berkumpul dengan teman komunitasnya.
"Oh, bisa kau tambahkan sesuatu ke dalam pesananku?" tanya sang pelanggan masih memilih mainan yang diinginkan, membuat Jungkook yang tengah mengamati sedikit terlonjak. Pria itu berbicara tanpa mengalihkan sedikitpun pandangannya dari beberapa tipe mainan yang bisa dipilihnya untuk dibawa pulang, seolah kegiatan itu adalah kegiatan paling penting di seluruh jagad raya.
Jungkook mengangguk, masih tersenyum ramah."Tentu, Tuan. Silakan."
"Aku ingin sebuah ciuman."
Dan senyum di bibir Jeon Jungkook hilang seketika.
