Bungou Stray Dogs by Asagiri Kafka dan Harukawa35

Saya, hanya meminjam karakter.

Enjoy ~

Sore hari di Petersburg, sinar-sinar panas menghujani gedung-gedung dan manusia-manusia yang lalu lalang seolah berharap mereka menjadi stick ikan. Musim panas, layar digital mengatakan jika suhu mencapai 40'c .

Seolah tak ada lagi tempat yang aman kecuali kolam renang dan kulkas. Yang lain yang punya uang, mengungsi dari sana menuju keluar negeri. Dan beberapa yang suka berhutang terpaksa tinggal di flat kecil yang buruk rupa seperti sarang tikus. Mereka berdesak-desakan membagi udara ruangan sambil mengipasi diri, berguling-guling di lantai atau meratapi kipas angin yang tidak befungsi di depan pintu kulkas yang terbuka. Mereka bergerak selayaknya zombie yang memasang wajah idiot yang kadang mengigau.

Fyodor Dostoyevski, Alexander Pushkin, dan Ivan Goncharov. Penghuni flat tersebut. Ada yang mengatakan bahwa mereka adalah anggota organisasi yang kuat dan pemimpin mereka seperti iblis. Tapi melihat apa yang sekarang ini seprtinya itu tidak mungkin, mungkin mereka kuat dilanda hutang dan kuat memakan mie instan dan bon cabe berhari-hari. Mungkin pemimpin mereka iblis tendang kaleng. Jadi untuk season 3, tidak usah menampilkan mereka, nanti penonton tidak akan tahan dan bisa-bisa membuat studio bangkrut.

Please stand by, author kena ability 'Tsumi no Batsu' -

Tak lama kemudian bel memberitahuakan kedatangan tamu, Dostoyevsky, pemimpin mereka, berguling dengan malas mendengar bel pertama, baru bel kedua dia berjingkat karena teringat sesuatu setelah melihat tanggal di dinding, lalu sesegera mungkin bergerak ke pintu depan dihujani suara bel yang cerewet.

"pesanan Anda tuan, silahkan tanda tangan disini.'' Seorang petugas berseragam kelabu dan bertopi menyodorkan angket dan pena, Dostoyevsky dengan tenang memberi signature.

Paket yang dia terima cukup besar, ia membawa paket berbentuk persegi panjang itu kedalam sambil bersenandung dalam hati.

'ini bukan pemborosan.' Pikirnya.

'Nobita saja bisa kenapa gue nggak?' pikirnya lagi.

Pushkin mendapati pemandangan itu dengan mata terbelalak curiga, ia berhenti mengipasi dirinya, sementara Goncharov tidak tahu. Dostoyevsky tidak peduli dengan tatapan Pushkin, ia berjalan ke pojok ruangan sambil membelakanginya. Pushkin ingin mendamprat, namun Dostoyevsky pura-pura tak tahu dan sambil lalu membuka bungkusan itu. Sesuatu berdiri tegak dan seolah bersinar dari dalam bungkusan.

"PINTU KEMANA SAJA~" Kata sebuah suara entah dari mana. Dostoyevsky –sekarang ku tulis Fyodor saja—menatap itu sambil terpana. Setelah iu berbalik dengan percara diri menunjukkan daun pintu warna hijau itu pada semua yang ada.

"perhatian, aku membeli ini seharga 1000 Rubel dari sebuah toko bawah tanah, dengan alat ini kita akan pergi ke kutub sela-"

"OIIII! AKAL SEHAT LO ITU YANG PERGII! Jelas-jelas yang lo beli itu daun pintu biasa," Pushkin sudah tidak sabar lagi, cuaca panas membuat temperamen menjadi panas. "lihat, ada tulisan 'TOILET' di pintunya!" Pushkin menunjuk-nunjuk tulisan itu sambil memendam perasaan ingin mencari tahu dari mana dia mendapat uang sebanyak itu, namun urung karena Puskhin berfikir bahwa Fyodor mungkin telah menjual akal sehatnya.

"Wah! Jadi inilah 'Pintu Kemana Saja'? Master, izinkan saya untuk mencobanya terlebih dahulu, saya akan mengorbankan diri saya." Gon muncul secara tiba-tiba dan seperti biasa memberi hormat pada Dostoyevsky.

''Pengorbanan macam apa yang mau kau lakukan dengan penampilan itu?! Jedokin kepalamu sana!" Kata Pushkin yang melihat Gon yang membawa koper dan memakai kacamata hitam.

"Kamu jangan begitu, ini kan impian masa kecil kita, apa kau tidak ingat jika 15 tahun yang lalu kita mengharapkan alat ini?" Fyodor akhirnya menanggapi setelah sekian lama diam. Menceritakan kenangan lama dalam sephia yang damai ala kanak-kanak yang penuh impian dan suka-duka yang berlarian saling menusul di hamparan padang ilalang. "coba ingat lagi, 15 tahun lalu kita pernah bermain di bukit belakang sekolah dan berharap bisa pergi kemanapun agar bisa bermain sepak bola dengan bebas, kamu sampai menangis loh, Pushkin. Dan karena itulah ... aku ... diam-diam memesan ini di toko masa depan dengan ... menyisihkan uang saku." Dengan kalimat 'memnyisihkan uang saku' yang disamarkan, Fyodor mengatakan itu dengan tersenyum,lalu menoleh ke samping sambil berlagak malu-malu.

"Pushkin ..." Fyodor melanjutkan "Happy b'day!"

"CUKUUUUP! Ia, cukup, cukup, aku mengerti, tolong jangan mengatakan lebih banyak lagi. Lakukan apa yang kalian mau, terima kasih." Pushkin terharu dan mengikuti saja walau ini bukan hari ulang tahunnya. Ia Cuma bisa berharap keajaiban.

"Wah, Master, ada kotak aneh dalam paket ini." Gon mengangkat sebuah kotak kayu persegi dengan lubang diatasnya.

"mungkin itu mesinnya." Komentar Fyodor, sambil mengamati ... "lihat, ada tulisan 2000 Rupiah, sepertinya harus ditempatkan didepan pintu seperti ini." Dan diapun memperagakannya dengan meletakkan kotak itu diatas kursi. Mereka begitu antusias, dan sangat percaya diri, 'dengan begini kita akan ke Yokohama atau traveling dan meghemat uang transportasi. Terimakasih D**raemon.' Begitu kira-kira yang mereka pikirkan.

'. . . . .'

"Halo, agensi detektif bersenjata?" Dan Pushkin berbicara melalui ponsel.