first and last
Harry Potter (c) JK Rowling
OC and the story (c) thdrprassaaa
albus potter/salacia zabini.
written for nulis random 2017
prompt #2: love
Tak ada yang menyangka jika Al Potter sudah menyukai seorang gadis di usia lima tahun.
Serius.
Ia jelas belum pubertas saat itu.
Tapi ia sudah mencintai seorang gadis.
Gadis kecil cantik, bermata abu-abu badai, berkulit susu, dan berambut gelap. Putri bungsu teman ayahnya yang berdarah murni. Teman sepermainannya. Sahabat dekatnya.
Namanya Salacia. Marganya Zabini.
Al kecil yang masih polos tak tahu menahu ia menggali kuburannya sendiri saat ia menceritakan hal itu di depan keluarga besarnya.
Harry tersedak. James terbahak keras. Ginny menganga. Ron melotot tak percaya. Lily terdiam. Hermione tetap kalem. Arthur dan Molly melongo.
Reaksi mereka juga berbeda.
"Tahu apa kau tentang cinta, Al?" –James
"Kau masih lima tahun, Al. Belum waktunya kau mengenal hal-hal seperti cinta." –Harry
"Kau boleh jatuh cinta dan berciuman dengan seorang gadis saat kau berada di tahun ketiga, Al." –Teddy
"Dia anak Zabini! Pelahap maut!" –Ron
"Kisah cintamu dan dia tak akan mulus, Son. Status darah kalian berbeda." –Ginny
Dan masih banyak tanggapan lain yang Al kurang ingat, karena kejadian sialan itu terjadi sekitar … ah, Al sudah lupa. Sekitar tigapuluh satu tahun yang lalu.
Sekarang umurnya sudah menginjak angka tigapuluh enam, dan perasaannya terhadap Salacia sama sekali tak berubah.
Status mereka saja yang berubah.
Ia adalah suami sah Salacia Potter. Juga ayah dari Christopher Potter, Christian Potter, Genevieve Potter, dan Guinevere Potter.
Siapa yang menyangka jika cinta pertamanya akan tetap melekat di hatinya sebagai cinta terakhirnya?
Bahkan setelah duabelas tahun membina bahtera rumah tangga, Al masih merasakan debaran familiar yang menyenangkan tiap kali sosok istrinya tertangkap dalam radius penglihatannya.
[selipkan suara batuk Christopher dan siulan Christian di sini.]
Pipi yang merona tipis ketika Salacia memberinya kecupan selamat pagi. Jantung yang bekerja ekstra saat melewati malam panas menggairahkan bersama Salacia. Sensasi menggelitik yang selalu timbul tiap Salacia membisikkan kalimat, "aku selalu mencintaimu," setiap hari tanpa pernah absen. Lengkungan senyum yang tersungging otomatis saat melihat kebahagiaan yang melingkupi keluarganya.
Al tak bisa menjanjikan Salacia kehidupan pernikahan yang semulus jalan tol tanpa konflik dan pertengkaran, tapi Al bersumpah akan terus mempertahankan janji yang mereka ucap di hadapan pendeta dan keluarga.
Selama cinta masih mendasari pernikahan mereka, Al yakin mereka mampu melewati terpaan badai dan kerikil kecil yang siap menghadang di jalan.
Lagipula, apa yang tak bisa dilakukan oleh cinta
Menjadi cinta pertama seseorang memang hebat, dan menjadi cinta terakhir seseorang itu sempurna. Lalu bagaimana jika menjadi cinta pertama dan terakhir seseorang? Luar biasa.
...ini sungguh random.
