SUMMARY :
Baekhyun merupakan atlet hapkido yang hidupnya penuh dengan rahasia, sedangkan Chanyeol merupakan tim jusnalistik anti-gosip yang tiba-tiba mendapat tantangan untuk menguak kehidupan Baekhyun. "Apa kau sebegitu penasarannya sampai harus merekamku ketika ganti baju?" –Baekhyun. "Y-ya! J-jangan salah sangka! I-ini tidak seperti yang kau lihat!" –Chanyeol. BL/ChanBaek.
.
"Of The Fallen Angel"
.
Prologue
.
"Seperti yang kalian ketahui, tim basket kita memenangkan medali perak dalam ajang tingkat nasional, jadi berita itu harus menjadi headline minggu ini—" Punggung pemuda berambut dark-grey tampak menutupi papan bening yang terletak di depan ruangan. Jemarinya mencorek-coret papan tersebut dengan spidol warna putih, menghubungkan garis satu ke garis lain membentuk coretan rapi lalu melingkari ujung garis yang terdapat beberapa baris kalimat utama. "—kita harus menulis nama Choi Minho serta fotonya saat pertandingan sebagai covernya—"
"Chanyeol-ah!" Seseorang mengiterupsi dan pemuda yang memiliki tinggi 185 cm itu menoleh jengah. Kesal karena kalimatnya di potong salah satu anggotanya. Dengan menghela nafas sembari memperbaiki letak kacamatanya, ia menatap datar si pemilik suara. "Kenapa kita tidak membuat Byun Baekhyun menjadi headline majalah sekolah minggu ini? Dia baru saja memukul senior yang sengaja melakukan pelecehan padanya saat latihan hapkido. Kurasa berita itu lebih heboh dari pada berita-berita tentang prestasi sekolah." Seluruh anggota mengangguk dan menyuarakan pendapat mereka.
"Dengar," Ia menyunggingkan senyuman. Senyuman yang cukup mengerikan. "Ka-Ching* hanya akan mengeluarkan berita sesuai fakta yang ada."
"Tapi kali ini Byun—"
"Rapat selesai." Lalu semuanya hanya terdiam tanpa mampu membalas atau bahkan menolak keputusan sepihak ketua mereka.
Park Chanyeol adalah mahasiswa jurusan musik sekaligus satu-satunya jurnalis anti-gosip yang tidak akan tergiur pada gosip-gosip di sekolahnya. Terkenal sebagai pemuda masa-bodoh, buku-nomor-satu, dan kritikus yang kejam. Tak ayal ia awet dipilih sebagai ketua tim jurnalistik oleh warga kampusnya selama dua tahun belakangan. Tetapi bukan karena isi majalah yang semakin menarik, melainkan karena wajahnya yang cocok menghiasi buku tahunan siswa famous.
*Ka-Ching : nama majalah sekolah, majalah disini memiliki fungsi dan isi lebih seperti koran.
.
.
"Haa!"
Bugh
"Argh."
"Great!" Suara tepuk tangan tunggal memenuhi ruang latihan ekstrakurikuler hapkido. Seorang pemuda bertubuh pendek, lebih mungil dari beberapa temannya, membungkuk hormat pada sang pelatih. "Great, Byun Baekhyun. You're the best!" Pelatih berkebangsaan Kanada itu menepuk-nepuk pundaknya dengan bangga. Pemuda yang dipanggil Baekhyun itu hanya menanggapi dengan senyuman kecil, kemudian membantu partnernya bangkit dari kekalahannya. "Next! Kim Taehyung with Jeon Jungkook!" Kedua manusia berbeda tinggi itu kemudian mundur dari garis pemisah tempat pertandingan.
"Kau mematahkan punggungku, Byun Baek." Lawannya berbisik pada pemuda yang lebih mungil ketika mereka telah duduk bersisihan di tempat semula. Pemilik marga Byun menatapnya dengan pandangan bersalah kemudian mengucapkan 'mianh' tanpa suara. "Traktir aku bubble tea setelah ini."
"Apapun untukmu, Tuan Lu."
"Assa!"
Saling melempar senyuman, kemudian keduanya beralih pada pertandingan antara junior mereka. Mata Baekhyun terlihat tajam dan serius ketika mengamati pergerakan yang dilakukan dua juniornya. Hingga teriakan kekalahan terdengar nyaring sepuluh menit kemudian. Pemuda mungil itu tersenyum makin lebar ketika melihat junior kesayangannya berhasil menjatuhkan lawannya yang lebih tinggi darinya.
Byun Baekhyun, atlet sabuk hitam yang selalu menjadi kebanggaan Hwalim University.
Selalu menjadi incaran tim jurnalistik karena kehidupannya begitu tertutup dan tak ada siapapun yang berhasil menguaknya. Bahan gosip nomor satu di kampus. Namun, pemuda itu tidak pernah mempermasalahkannya. Ia adalah tipe orang yang tidak peduli dengan gosip yang melibatkan dirinya. Bahkan jika itu adalah gosip negatif sekalipun. Dari gosip yang mengatakan jika dia anak pejabat yang masuk ke Hwalim dengan uang hingga gosip yang mengatakan ia pernah menghamili seseorang.
Byun Baekhyun adalah mahasiswa jurusan musik yang menjadi terkenal karena kepiawaiannya dalam seni bela diri Korea. Terkenal sebagai sosok yang easy going, namun juga misterius di satu waktu. Begitu tertutup, bahkan pada sahabatnya sendiri, Luhan.
.
Kantin Hwalim University tidak pernah sepi pengunjung. Ledakan manusia mengantri dari satu stan ke stan lain tampak seperti semut yang berjajar rapi. Suara piring besi dengan peralatan makan saling beradu dengan suara kecapan dan obrolan para mahasiswa. Suara-suara khas kantin sekolah. Baekhyun dan Luhan hanyalah dua diantara manusia kelaparan yang mengantri di barisan makanan western. Keduanya sibuk memilih menu sebelum akhirnya memesan burger-king dan soda untuk mengisi perut masing-masing.
Setelahnya, mereka duduk di pojok kantin. Tempat paling nyaman karena dekat dengan taman.
"Woaaah, aku rasa aku bisa gila jika sabukku tetap yugeopja biru dan tidak naik level tahun ini." Luhan meledakkan suara kekesalannya ketika mereka baru saja mengistirahatkan pantat di masing-masing kursi. Baekhyun terkekeh kecil. "Bagaimana caramu mempelajarinya hingga mendapatkan judanja*? Padahal ujian pada yugeopja orange sudah serasa di dalam ring tinju. Wah, kau sudah setara dengan Mr. Ethan sekarang."
"Aku mempelajarinya sejak masih sekolah dasar, Luhan."
"Ah, kau benar. Tapi, tetap saja. Yang berbakat dengan yang belajar lama beda rasa, Byun Baekhyun. Poin plusnya, kau adalah keduanya." Luhan mendesah pasrah, kemudian mengikuti gerakan Baekhyun yang tengah mengupas bungkus burger king-nya. "Baek—"
"Hm?"
"Apa gosip itu benar?" Ia berbisik lirih.
"Gosip?"
"Hn hn." Luhan mengangguk antusias. Mendekatkan dirinya pada teman seperjuangannya. Siap mendengarkan jawaban Baekhyun. Namun bukannya segera menjawab pertanyaan kawannya, Baekhyun justru menyeruput sodanya keras-keras kemudian tertawa nyaring.
"Gosip yang mana?" bibirnya masih menyandungkan tawa remeh. "Gosip dimana aku menampar mantan pacar? Gosip aku berkencan dengan pelatih Ethan? Atau gosip yang katanya ayahku pejabat yang korupsi?" Luhan ikut tertawa. Namun hanya tawa bodoh yang keluar. Seolah sadar jika sahabatnya merupakan bahan gosip nomor satu yang selalu ingin digali kehidupan pribadinya. Gosip yang bermunculan begitu saja tanpa alasan yang jelas. Terlebih, tidak ada fakta yang membuktikannya. "Jika gosip tentang aku memukuli senior, itu memang benar."
"Woaaah!"
"Tapi bukan karena aku yang dilecehkan, melainkan junior kita. Gadis dari kelas musik juga, Kim Seulgi namanya." Mata Luhan berbinar, seolah ada bintang-bintang tercipta disana. Baekhyun mendengus geli. "Tapi rahasiakan ini." Sahabatnya mengangguk yakin. Sudah menjadi kebiasaan jika Baekhyun bercerita perihal gosip-gosip yang melibatkannya. Tetapi, anak itu selalu membatasi mana yang bisa ia bagi pada Luhan dan mana yang tidak. Luhan tidak mempermasalahkan itu. Asal Baekhyun tetap menjadi sahabat sehidup sematinya, sedikit rahasia tidak masalah.
"Setidaknya kau harus menampik gosip seperti itu. Imagemu jadi semakin jelek."
Baekhyun menggedikkan bahu acuh.
"Siapa peduli."
"Oh, lihatlah, the fallen angel." Keduanya tertawa pada julukan yang selalu diberikan Luhan padanya.
*Judanja : sabuk hitam
.
.
Si sudut kantin lain, tepat berseberangan dengan meja Luhan dan Baekhyun, pemuda bertubuh jangkung menunjukkan wajah penuh kekesalan pada pemuda lain yang tengah memohon-mohon padanya. Butiran nasi bahkan belum memasuki perutnya, namun ia sudah diganggu oleh sekretaris gilanya yang berlagak merangkap sebagai manager pribadinya. Mengikutinya kemana pun dan menerocos tidak jelas. Menyebutkan permintaan konyol yang tidak akan pernah ia setujui.
"Ayolah, Park. Seluruh sekolah ingin kita menjadikan gosip tentang Baekhyun sebagai headline majalah." desaknya entah untuk keberapa kalinya. "Mereka sampai mengancam tidak akan membeli majalah kampus lagi jika kita hanya mengeluarkan berita-berita yang sudah disiarkan oleh para kru radio kampus."
"Ck,"
"Park Chanyeol, kita bisa kehilangan sumber pendapatan kita dan kampus pasti akan menggusur ruangan kita suatu saat." Pemuda jangkung di depannya hanya mampu menutup mata sembari mencengkeram erat sumpit di tangannya. "Park Chanyeol—"
"Apa bagusnya kehidupan bocah pendek itu, huh!"
"Dia adalah incaran semua orang, Park. Dia satu-satunya mahasiswa famous yang kehidupannya begitu tertutup. Dia selalu membuat siapa pun penasaran, Park. Tidakkah kau penasaran?" Sang sekretaris melirik tempat duduk Luhan dan Baekhyun -tanpa disadari oleh mereka, kemudian beralih pada ketuanya. Sedikit mencondongkan tubuhnya demi berbisik, "Ada gosip lain yang mengatakan kalau Baekhyun itu adalah seorang wanita yang sedang menyamar."
"Ash, sialan!" Chanyeol mengacak surai abunya frustasi. "Gosip kalian benar-benar tidak bermutu."
"Tapi, Park—"
"Terserah." Tangan besarnya membanting sumpitnya kesal. "Kau membuat selera makanku hilang!"
"Chanyeol-ah! Hoooii, Yaaa! Park Chanyeol!"
"Persetan!"
.
"To be continued—"
.
OGP :
Halo kembali.
