hai ini fanfic BLEACH pertama aku...
jadi mohon bimbingannya..
.
.
.
BLEACH Tite Kubo.
.
.
.
.
Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
Matahari telah menunjukkan sinarnya di pagi hari yang cerah ini.
Salah satu penghuni disebuah kamar mulai membuka matanya.
RUKIA POV
Ku buka kedua mataku walau masih terasa sangat berat, Ku lirik wajah polos seseorang yang masih terlelap disampingku.
Aku tersenyum melihat pemandangan ini, wajahnya saat tidur benar-benar polos. Ku ubah lirikkan mataku ke sebuah benda bulat yang menempel di dinding, jam 6 pagi sebaiknya aku mandi dan setelah itu membuat sarapan. Ku buka selimut yang menutupi tubuh polosku , ku ambil gaun tidurku yang berserakan dilantai dan memakainya kembali setelah selesai ku arah kan kakiku kekamar mandi yang berada dikamar ini.
RUKIA POV END
Setelah selesai dengan kegiatannya dikamar mandi, Rukia langsung menuju dapur guna membuat sarapan untuk dirinya dan untuk suaminya.
setelah semua menu sarapan selesai Rukia menatanya di atas meja makan, Dan kembali menaiki tangga menuju kamar untuk membangunkan suaminya.
"Ichigo sudah si... eh, kemana dia...?" bingung Rukia yang tak mendapati suaminya berada di kasur, tapi setelah mendengar suara air dan senandung nyanyian yang berasal dari kamar mandi membuat Rukia mendapatkan jawaban dimana suaminya "Rupanya sedang mandi" gumam Rukia.
"ICHIGO JIKA SUDAH SELESAI, SEGERA TURUN... AKU SUDAH MEMBUAT SARAPAN" Teriak Rukia didepan kamar mandi.
"IYA.. NANTI AKU MENYUSUL" Teriak Ichigo.
Rukia langsung turun kembali menuju ruang makan, dia duduk disalah satu bangku yang berada didepan meja makan sambil menunggu ichigo.
"Kenapa si jeruk itu lama sekali, aku kan sudah lapar" gerutu Rukia menanti sang suami yang tak kunjung datang.
Tak lama terdengar suara langkah kaki yang mendekat,
" Selamat pagi istriku" Ucap Ichigo sambil mengecup pipi Rukia.
"Kenapa kau lama sekali, aku sudah kelaparan tahu..."
"Maaf, tadi aku harus mempersiapkan penampilan ku untuk rapat nanti."
"Sudah lah, kita sarapan aku sudah lapar"
"Baiklah"
mereka pun memakan sarapan mereka dengan diam, karena Ichigo maupun Rukia selalu memegang kata-kata 'Tidak boleh bicara ketika makan'.
"Aku sudah selesai." ucap Ichigo
"Kau sudah selesai,"Ucap Rukia
Rukia pun membawa peralatan sarapan mereka untuk dicuci,
"Ichigo nanti kau pulang jam berapa..?" tanya Rukia disela-sela mencuci piring
"hhmmm, nanti aku lembur jadi mungkin aku pulang larut malam,"
"Kau lembur..?"ucap Rukia dia pun mendekati Ichigo setelah selesai dengan urusan cuci piringnya
"Iya, kenapa memangnya...?"
"Tidak apa-apa aku hanya bertanya." Ucap Rukia dengan wajah cemberut
"Benarkah...? Tapi kenapa wajahmu cemberut begitu..? hei,,, Apa kau akan merindukan suamimu ini..? hhemmm..." ucap Ichigo sambil menggoda istrinya.
"ti..tidak aku ti..tidak merindukanmu" Ucap Rukia gagap
"kau yakin...? kalau begitu kenapa kau memasang wajah cemberut saat ku bilang aku akan lembur.." ucap Ichigo dengan Seringai dibibirnya
Ichigo berjalan mendekati istrinya, mengangkat dagu istrinya dengan jarinya (jempol dan telunjuk) mendekatkan wajahnya pada wajah istrinya yang merah merona dan mencium bibir itu.
"A..apa yang kau lakukan..? " Ucap Rukia setelah Ichigo menciumnya
"Aku hanya mengambil morning kiss ku.. Memangnya apa lagi..? aahh,, atau kau ingin lebih dari sekedar ciuman hheemm...?" Ucap Ichigo yang masuh menggoda istri mungilnya
"DASAR MESUM... Sudah sana berangkat kerja." ucap Rukia sambil menyembunyikan wajah meronanya
"Baiklah.. Aku berangkat.. Jika terjadi sesuatu segera hubungu aku.." Ucap Ichigo setelah sukses membuat istrinya merona di pagi hari.
"Iya,, Kau hati-hati dijalan"
Ichigo pun keluar dari rumah menuju mobilnya dan meluncur kekantornya.
Setelah memastikan Ichigo telah pergi Rukia pun kembali masuk kedalam rumah dan menjalankan kewajibannya sebagai ibu rumah tangga.
.
.
RUKIA POV
Ichigo sudah berangkat, tinggal aku sendiri dirumah ini. Ichigo bilang dia akan lembur hari ini, entah kenapa aku sedih, padahal Ichigo lembur dan pulang larut malam itu kan sudah biasa. Tapi entah hari ini aku ingin sekali Ichigo berada disampingku, memeluknya dan menghirup aroma tubuhnya dan mungkin aku ingin lebih dari itu ..uuhhh.. Kenapa aku jadi mesum seperti ini, Mungkin gara-gara Ichigo aku jadi ketularan mesumnya. hheemmm.. Tapi aku merindukan Ichigo padahal baru sebentar dia pergi, sebenarnya ada denganku? Tidak biasanya aku sangat merindukan Ichigo seperti ini. Bagaimana kalau nanti aku menemui Ichigo dikantornya sambil membawakan makan siang untuknya..? Sepertinya itu ide bagus. Baiklah, sambil menunggu siang lebih baik aku membersihkan rumah, dan menyiapkan makan siang yang nanti ku bawakan untuk Ichigo.
.
(skip time)
Baiklah, bekal makan siang untuk Ichigo sudah selesai. Aku pun sudah rapih, waktunya berangkat. Kenapa aku jadi semangat seperti ini untuk bertemu Ichigo..?
Ku berhentikan taksi yang ku tumpangi didepan kantor Ichigo bekerja, ku langkahkan kakiku masuk ke dalam gedung besar ini menuju ruangan Ichigo yang berada di lantai 3 gedung ini, banyak karyawan yang menyapa saat melihatku mungkin karena aku istri dari Direktur kantor ini.
Akhirnya aku sampai didepan ruangan Ichigo, Tapi aku merasa ada yang aneh, Orihime sekertaris Ichigo biasanya selalu ada di belakang meja kerjanya yang didepan ruangan suamiku kini kosong. 'Mungkin dia sedang pergi makan siang' pikirku, sudah lah lebih baik aku segera menyerahkan bekal makan siang nya, ku langkah kan kaki kepintu ruangan Ichigo dan meraih engselnya
*GUBRAKK*
Ku hentikkan gerakkanku.
eh, bunyi apa itu..? seperti sesuatu yang jatuh dan sepertinya bersal dari dalam ruangan ichigo. karena penasaran ku segera membuka ruangan suamiku
"Ichigo tadi aku mende..." kalimat ku berhenti dan mataku membulat,
Aku melihat pemandangan yang sangat menyakitkan bagiku, Bagaimana tidak..? aku melihat Ichigo suamiku tengah berbaring di lantai dan Orihime sekertarisnya sekaligus sahabatku sendiri juga tengah terbaring diatas tubuh Ichigo.
"A..apa yang kalian lakukan..?" Ucap ku lirih sekaligus airmata yang sudah mengalir di kedua pipi ku
Ichigo dan Orihime segera bangkit dan membetulkan baju mereka yang sedikit berantakkan, Ichigo mendekatiku dan mengarahkan tangannya padaku, aku menepis tangan itu.
"Rukia ini tidak yang seperti kau fikirkan sayang" ucap Ichigo
"K..kau hiks.. jahat.. KAU JAHAT ICHIGO" Teriakku sambil berlari menjauhi ruangan Ichigo
"RUKIA.." Aku mendengar Ichigo meneriaki namaku tapi aku sudah tak peduli hati ku benar benar sakit bagaimana mungkin Ichigo suamu yang ku cintai selingkuh dengan sahabatku sendiri.
"RUKIA.. DENGARKAN PENJELASANKU" Ku tolehkan kepalaku saat berlari rupanya Ichigo mengejarku.
"RUKIA.. KU MOHON KAU SALAH PAHAM" Akhirnya aku keluar dari gedung memuakkan ini walaupun Ichigo masih mengejarku.
"RUKIA..."
"RIKIA KU MOHON BERHENTI..."
"RUKIAAA..."
Ku berhentikan taksi dan langsung masuk kedalam tak peduli dengan teriakan Ichigo yang memanggil namaku, Ku suruh supir taksi itu melajukan taksinya.
Didalam taksi air mataku masih saja tidak berhenti..
"Ichigo bodoh hikss.. dasar kepala jeruk bodoh"
"jahat hiks..kau jahat ichigo hikss... kalian jahat.."
Sungguh aku benar-benar tidak percaya Ichigo berbuat setega ini padaku, padahal aku sangat mencintainya.
Apakah Ichigo sudah tidak mencintaiku lagi...?
Apakah ini akhir dari kisah kami...?
.
.
.
.
.
TBC or END or DELETE
.
Itu semua tergantung pada banyaknya riview untuk memotivasiku untuk melanjutkan cerita ini atau malah sampai disini aja akhir ceritanya.
Aku ngetik cerita ini sampai ber jam-jam jadi ku harap perjuanganku ngetik tidak sia-sia
.
.
dan karna ini fanfic BLEACH pertamaku aku harap kan para senpai mau memasukkan saran-saran di RIVIEW...
.
.
Oke, akhir kata ku ucapkan TERIMAKASIH untuk yang bersedia MEMBACA CERITAKU...
:)
