Not A Cinderella Story 2

Pairing: WonKyu (YAOI)

Rated: T, tapi akan meningkat pada waktunya.

.

Summary singkat dari Not A Cinderella Story (jika ingin lebih jelas, baca saja ceritanya):

Cho Kyuhyun, namja manis yang malang. Ia meninggal tanpa mengetahui hal yang sebenarnya, bahwa ia adalah anak kandung dari keluarga Kim yang kaya raya dan yang selama ini ia anggap sebagai majikannya. Namja malang itu bahkan tak tau bahwa orang yang selama ini menyiksanya adalah orang tua kandungnya. Untuk menebus penyesalannya, ortu kandung Kyuhyun akhirnya memutuskan untuk 'membuat' Kyu yang baru.

Not A Cinderella story 2:

Kurang lebih setahun kemudian, Kyuhyun kecil akhirnya lahir juga! Tak dapat dipungkiri betapa senangnya seorang Siwon semenjak kelahirannya. Bocah kecil itu begitu mirip dan sama menariknya dengan Cho Kyuhyun, kekasihnya sewaktu SMA. Semuanya berjalan sempurna. Orang tua Kyu kini juga menyayangi anak itu. Tapi, apakah semua ini akan berakhir bahagia seperti kisah cinderella?

.

Note: Semua karakter di NCS season 2 ini mengacu pada karakter mereka di season 1, bukan di NCS one-shoot.

.

.

1

.

"Hoaaa…..hoaaa…"

"Cup..cup…cup.. sayang…"

"HOAAAA….. HOAAAAA…." Suara tangisan yang lebih mirip jeritan yang dibuat-buat itu kembali menggema lebih kencang di ruang tengah keluarga Kim.

Tak tahan dengan suara tangisan yang makin keras itu, seorang yeoja tengah baya akhirnya berdiri dan mendekati ke arah seorang namja yang sedang duduk malas di sofa. "Yak! Changmin-ah, jangan ganggu dongsaeng-mu!"

"Aku tidak mengganggunya, eomma…," ucap Changmin dengan kesal. Ia bisa melihat seorang balita yang sedang bersembunyi di belakang sang eomma. Sebalnya, balita itu sedang mengusap-usap matanya yang berair sambil tertawa senang.

"Dari tadi aku diam saja eomma… Dia ini kan memang sukanya menjerit-jerit ga jelas," sambung Changmin sambil menunjuk anak kecil di balik punggung eommanya.

Sang eomma yang masih cantik di usia tengah baya nya itu langsung melotot tajam. "Jangan begitu dengan adikmu! Minggir sana, Min!" Suara bentakan nyaring kembali terdengar. Balita yang sudah selesai mengelap matanya yang basah itu, kini tertawa-tawa puas melihat hyung-nya dimarahi. Namja cilik itu tampak lucu sekali. Ia tertawa dengan lebar sambil mengerjapkan mata besarnya. "Hee…hee..hee…hee…"

Sang hyung sendiri akhirnya mengalah dengan hati dongkol. Ia terpaksa menyingkir dari televisi yang kini menyiarkan serial pahlawan pembela kebenaran, acara anak kecil ala power rangers. Padahal sebenarnya ia ingin sekali menonton konser girlband kesayangannya. Ya sudahlah toh acara itu baru mulai 10 menit lagi. Ia benar-benar merutuki TV di kamarnya yang sedang rusak.

'Ah, semoga saja sepuluh menit lagi Kyu sudah ngantuk,' harap Changmin di dalam hati. Akhirnya ia pun memutuskan main PSP-nya sambil menunggu.

Namun di saat ia baru memainkan 1 level, tiba-tiba saja….

"Itu-itu… Kyu mau ituuuuu…" Lagi-lagi suara rengekkan anak kecil terdengar.

"Aigoo… Kyuhyunie, kau mau main PSP hyungmu ya?" tanya wanita itu dengan nada super duper lembut. Wanita itu juga mengelus-elus rambut sang balita yang kini menunjuk-nujuk PSP milik Changmin.

"Yak! Changmin! Berikan PSP-mu pada Kyu!" Lagi-lagi wanita itu membentak dan menyuruh Changmin mengalah lagi pada adiknya, nada bicara yang benar-benar berbeda dibanding nada bicaranya ketika dengan sang bocah.

Changmin buru-buru menyembunyikan PSP-nya di balik punggung. "Eomma, ini barang elektronik. Kyu bisa merusakkannya! Tidak mau ah!" Changmin bersikeras tak mau menyerahkan PSP-nya.

"Hoaaa….." Sang dongsaeng yang cerdas itu kembali beraksi dengan mata berairnya. Sang eomma pun akhirnya kembali marah-marah.

"Ya ampun Changmin….. Kau itu kan sudah besar. Mengalahlah pada adikmu. Lagipula, itu cuma PSP kan? Kalau rusak, kau bisa membelinya lagi!"

Changmin memunyungkan mulutnya. Benar. Omongan eomma-nya benar. Ini hanya PSP. Bahkan jika rusak, Changmin masih bisa membeli berpuluh-puluh PSP lagi. Dengan berat hati, ia serahkan PSP kesayangannya kepada Kyu. Ya sudahlah, toh Changmin juga sadar, sampai kapan pun ia tak akan bisa melawan kemauan eommanya. Eh, ralat, maksudnya keinginan Kyuhyun. Yup, adiknya itu tampaknya benar-benar menjadi raja cilik semenjak ia lahir. Semua yang Kyu mau selalu dituruti. Bahkan bocah itu hanya tinggal menunjuk, appa dan eomma akan segera memberikan barang itu ke hadapannya. Benar-benar seorang bos…

Changmin POV

'Bruk' Aku menghempaskan diri ke atas ranjangku. Gagal sudah usahaku untuk nonton konser girlband idolaku. Padahal aku sudah mencoba merayu Kyu. Tapi anak itu tetap tidak mau mengalah. Saat acara pahlawan pembela kebenarannya sudah selesai, eh dia nyambung lagi nonton kartun. Eomma dan appa juga sama sekali tidak membelaku. Padahal ini kan sudah malam. Ya belum malam-malam amat sih. Tapi ini sudah waktunya anak kecil tidur. Namun appa dan eomma tetap saja membiarkan Kyu menonton.

Dan parahnya, aku terlambat menyadari bahwa sebenarnya aku bisa streaming televisi lewat internet! Dasar babo! Ah, tapi gara-gara anak itu, mood baikku hilang sudah. Aku jadi tak besemangat lagi ingin nonton. Haaaaaah, sungguh menyebalkan!

Ya sudahlah, aku semakin sebal jika memikirkannya. Akhirnya aku tidur-tiduran saja di kamarku. Aku memandangi langit-langit kamarku sambil teringat sesuatu….

Sebenarnya ini kenapa sih?

Aku sungguh heran dengan keluargaku belakangan ini. Lebih tepatnya semenjak Cho Kyuhyun, anak pembantu keluargaku itu meninggal. Tak lama setelah peristiwa itu, eomma mengandung lagi. Hamil di usianya yang sudah kepala empat! Bayangkan saja…

Lalu, 5 tahun yang lalu akhirnya eomma melahirkan anak laki-laki, yang diberi nama persis dengan nama anak pembantu itu. Hanya beda marga saja. Kata eomma, ia ingin berterimakasih sekaligus balas budi pada Cho Kyuhyun. Katanya, anak pembantu itu meninggal gara-gara menyelamatanku. Aigoo…. Kalau memang begitu, kenapa eomma pakai hamil lagi segala? Eomma kan bisa merawat makamnya atau menyumbang ke panti sosial memakai namanya? Hei, umur eomma sudah tak muda lagi bukan? Bukankah punya anak lagi itu sangat menyusahkan? Aku sungguh tak mengerti jalan pikiran orang tuaku.

"Ugh!"

Aku berguling-guling di kasurku, membayangkan si kecil Kim Kyuhyun yang sama menyebalkannya dengan Cho Kyuhyun. Argh, mereka berdua itu sama! Kyuhyun selalu bisa merebut perhatian semua orang. Oke, dongsaengku yang ini memang lucu. Ah..ah… tunggu dulu! Aku jadi ingat satu hal. Ini juga salah satu hal yang tak kumengerti. Kalian harus tau. Adikku itu punya wajah (yang menurutku) mirip sekali dengan Cho Kyuhyun si anak pembantu itu. Wajahnya putih pucat, matanya besar, hidungnya mancung, dan bibirnya merah. Aku lupa-lupa ingat wajah anak pembantu itu saat kecil, tapi seingatku mereka memang mirip.

Aku sempat curiga. Apakah ini cuma kebetulan? Apakah mungkin….?

Ah, aku tak mau membahasnya, ah!

"Uhuk-uhuk." Kurasakan tenggorokanku tiba-tiga gatal. Aish….agak malas juga malam-malam begini harus mengambil minum ke dapur. Tapi.. aha, sekalian saja aku mampir kamar Kyu mengambil PSP-ku yang tadi direbutnya.

Aku pun keluar dari kamarku.

Still Changmin POV

"Hannie, lihatlah Kyu. Tidak salah lagi, dia memang anak kita! Wajahnya begitu mirip…"

Eh, apa ini? Samar-samar aku mendengar orang tuaku sedang berbincang saat aku melewati kamar Kyuhyun, yang kebetulan tidak tertutup rapat. 'Bicara apa mereka di tengah malam begini? Kenapa selarut ini mereka berkumpul di kamar Kyu?' Aku pun memutuskan untuk mengupingnya.

"Aku senang sekali Hannie… Akhirnya aku bisa merawat anak kandungku…"

"Aku juga Chullie."

"Dia anak kita satu-satunya. Pewaris keluarga kita. Aku sungguh ingin cepat melihatnya dewasa."

"Aku juga ingin melihatnya dewasa, Chullie. Usia kita sudah tidak muda lagi."

"Seharusnya aku tak melakukan kesalahan itu…. Hiks… Jika aku tidak melakukan kesalahan itu, mungkin aku sudah bisa melihat anakku kuliah, kerja, menikah… Hiks…."

Aku mendengar suara eomma menangis. Sebenarnya mereka bicara apa, sih?

"Aku kehilangan anak kandungku begitu saja. Aku tak akan mengulangi kesalahan lagi. Aku akan menjaga Kyu dengan baik."

"Sudahlah Chullie. Jangan ingat kejadian itu lagi. Yang jadi masalah, kapan kita akan berterus terang pada Changmin? Aku kasihan pada anak itu. Ia harus tau kebenarannya."

'Deg' Jantungku berdegup kencang ketika appa menyebut namaku. 'Berterus terang? Kebenaran? Apakah ada sesuatu yang tidak kuketahui?'

"Aku bingung mengatakannya, Hannie…."

"Bagaimana dengan pembagian harta juga?"

"Tentu semuanya akan jadi milik Kyu. Changmin bukan siapa-siapa kita. Eomma-nya telah membohongi kita dan bahkan bunuh diri karena takut bertanggung jawab."

"Tapi dia juga anak kita Chullie…."

"Jujur, aku tak lagi dapat menerima anak itu. Jangan memaksaku untuk menerimanya, Hannie. Aku hanya ingin kita dan Kyu. Aku ingin melenyapkan Changmin. Aku akan mengirimnya ke luar negeri, jauh dari kita."

'Deg-deg' aku semakin bingung mendengarkan mereka. Yang dapat kutangkap, mereka sepertinya menyembunyikan sesuatu dariku. Mereka juga bilang aku bukan siapa-siapa. Bahkan mereka berkata jelas bahwa anak kandung mereka hanyalah Kyuhyun.

Apa maksud semua ini? Apakah aku bukan anak kandung mereka? Apa ini rahasia yang mereka sembunyikan?

Hatiku menangis, mataku juga berkaca-kaca. Aku takut. Aku sungguh takut.

Still Changmin POV

"Kyuhyun-ah! Hyung bawa ayam goreng untukmu!" Lagi-lagi Siwon hyung datang ke rumah kami. Hmmm, namja sempurna itu selalu menyempatkan waktunya untuk bermain dengan Kyu.

Setiap hari.

Sejak Kyu lahir, setiap pulang kuliah, Siwon hyung selalu main bersama Kyuhyun bayi. Dan sekarang, setelah pulang kerja, ia masih terus mengunjungi rumah kami hanya untuk bermain bersama bocah kecil itu.

'Apa sih enaknya main bersama anak kecil?' Aku menghela napasku. 'Apakah karena adikku itu bernama Kyuhyun?'

'Atau jangan-jangan….. Siwon hyung juga tau mengenai hal yang dibicarakan appa dan eomma kemarin malam?' Jantungku tiba-tiba saja berdetak kencang.

'Tap-tap-tap' Aku mendekat ke arah Siwon hyung yang sedang menyuapi Kyuhyun dengan ayam goreng yang dibawanya. 'Tak ada salahnya mencoba!' tekadku dalam hati.

"Kyunie, ayo makan lagi!" Siwon memangku Kyuhyun yang terlihat menggeliat ingin lepas dari pelukannya.

"Kyu mau main! Ayo main hyung!" namja cilik itu menggeret-geret Siwon hyung dengan tangannya yang belepotan. Kalau aku sih pasti akan langsung marah dipegang-pegang dengan tangan sekotor itu. Namun herannya, Siwon hyung tak marah sedikitpun. Ia justru tertawa senang. "Aigoo…. Kyunie ku yang manis… Ayo makan dulu sayang…"

Perlahan aku mendekati mereka. "Hyung! Kau suka dengan anak kecil, ya?" tanyaku pelan.

Siwon tersenyum sambil masih mengawasi Kyu yang kini memegang ayam dengan tangannya. Bocah itu tampak menjilat-jilat dan menggigit-gigit pelan sang ayam goreng. "Kyunie sangat manis dan lucu. Benar kan?"

Aku mengangguk. "Umm… dia mirip sekali dengan Kyuhyun. Ehem…maksudku Cho Kyuhyun," pancingku perlahan.

Siwon masih tak melepaskan pandangannya sedetik pun ke arah Kyu. Ia memandang bocah kecil itu dengan sangat gembira. "Ne. Dia mirip sekali dengan hyung-nya."

Aku langsung mengernyit heran mendengar jawaban itu. "H-hyung-nya?" ulangku.

Siwon hyung terlihat kaget. Sepertinya ia menyadari sesuatu. "Ah, maksudku dia memang mirip Kyuhyun," ucapnya dengan kikuk, seperti menutupi sesuatu.

"Aku sudah tau semuanya hyung. Tak perlu panik," ucapku senormal mungkin, walaupun aku masih belum mengerti apa maksud ucapan Siwon hyung, tapi demi informasi penting ini, aku harus berpura-pura.

"Jinja? Kau sudah tau kalau Kyuhyun memang hyung kandung Kyunie?" tanya Siwon hyung dengan nada tak percaya.

Aku ikut terbelalak. Kepalaku langsung berputar-putar. Rasanya, apa yang selama ini kutakutkan terjadi juga. Tapi aku sadar saat ini aku masih dalam rangka berbohong mengorek informasi. Buru-buru aku mengangguk seolah tak terjadi apa-apa. Aku berusaha sekuat tenaga menyembunyikan ekspresiku. "N-ne, tentu saja. Appa dan eomma sudah memberitahuku."

"Jinja? Kupikir ahjussi dan ahjumma belum memberitahumu." Siwon menepuk pundakku. "Kau tak perlu cemburu, Changminie. Ahjussi dan ahjumma sangat menyayangimu," lanjut Siwon hyung. Aku hanya tersenyum kecil. Sebuah senyum kecut yang kupaksakan, karena sesungguhnya aku mencibir di dalam hati.

Menyayangiku? Oh, kau tak tahu apa-apa, Siwon hyung. Mereka bahkan sudah membenciku ketika Kyu lahir. Kini aku bukan siapa-siapa lagi. Mereka bahkan akan segera menyingkirkanku.

'Aku harus bertindak!'

.

Still Changmin POV

Sempurna. Semuanya sempurna. Aku menutup kap mobil sedan mewah yang akan dibawa appa dan eomma-ku…. AH RALAT!

Aku menutup kap mobil sedan mewah yang akan dibawa tuan dan nyonya Kim ke rumah orang tua mereka.

"Mari kita lihat selanjutnya…." Aku tersenyum penuh arti dengan gunting kabel yang ada di tanganku.

Changmin POV end

.

.

TBC

.

Balik lagi dengan ff WonKyu.

Mianhae karena akhirnya memilih Not A Cinderella Story season 2 (udah kayak sinetron aja pake season-season-an) untuk dipublish. Cz, walaupun banyak yang minta jangan angst, tapi banyak juga yang minta NCS 2. Jadi bingung kan…

Lalu menimbang juga kalau lebih bagus ganti genre dulu aja daripada bosen, akhirnya ya begitulah….

Tapi ya sudah, mau lihat respon readers dulu sajalah. Kalau memang mayoritas maunya NCS 2 ini enggak dilanjut ya enggak apa-apa lho.

Tenang saja, ff yang kubuat selalu ringan kok, enggak pernah berat. Tujuannya kan memang untuk menghibur readers dan author sendiri (?). Oke, hanya itu yang bisa jadi spoiler sejauh ini. Selanjutnya? Terserah readers.