JENDELA

Sebuah shortfict sederhana

by Ryouta H.e.u

disclaimer: original disclaimer, Jin-san


Kido Tsubomi membuka pintu kamarnya. Sedikit terkejut melihat siluet seseorang di luar sana dari balik jendela. Sosok itu berjalan menjauh. Kido buru-buru menuju jendela kacanya, mengetuknya tiga kali.

Dan sosok itu menoleh.

"Shuuya.." bisiknya.

Orang yang berseberangan dengannya tersenyum manis. Kido mendadak sadar kalau wajahnya pastilah luar biasa berantakan sehabis menangisi hatinya yang hancur berkeping keping. Belum lagi plester turun panas yang terbalut agak rapi di dahinya.

"Hm? Kamu kenapa? Apa ada sesuatu?", Kido melonjak terkaget. Suara kalem seorang Kano Shuuya baru saja menyadarkannya.

Kano menelengkan kepala. Mendekat ke jendela kaca rapat yang membatasinya dari Kido. Mata emasnya yang seperti kucing seolah membuat Kido tersenyum.

Dan Kido memang tersenyum.

"Um.. tidak.. Tidak ada apa-apa kok." jawabnya buru-buru dengan sebuah senyum dipaksakan. Kano mengangkat bahu ringan, seolah membiarkan kejadian itu berlalu begitu saja.

"Ya sudah. Tapi kalau ada apa-apa beritahu aku. Ah, ya. Kalau kamu mencariku, aku di markas sore ini—yeaa seperti biasa." Senyumnya. Ia berlalu dari sana—dari jendela.

Kido Tsubomi menatapnya.

Ia menatap punggung Kano yang semakin menjauh.

Perlahan, ia menyentuhkan telunjuknya pada kaca jendela, terasa sedingin es. Kido menunduk, menatap lantai yang berlapis karpet hijau. Ekspresi wajahnya perlahan berubah, keruh.

"Ne, Shuuya.."

Detik itu juga ia membelakangi jendela dengan air mata yang mulai jatuh membasahi pipinya—lagi.


FIN

A/N:

Pendek banget ya? Iya. karena saya ingin menuliskannya secara spesifik di satu setting meskipun itu akan kelihatan ambigu bagi orang yang ga memahami fict ini #hayohloh apakah reader paham?

Mohon reviewnya ya~