Disclaimer : Naruto © Masashi Kishimoto
Rate : T
Genre : Horror & Comedi
Warning : AU, typo(s), alur gak jelas, humor garing, maybe gak da pair nya, pokoknya abal. RnR please.
.
.
.
.
Disore hari yang cerah terlihat pria berambut perak dengan jubah berwarna hitam yang memiliki motif awan berwarna merah dan sabitnya yang bermata tiga yang selalu ia bawa, sedang duduk di batu besar yang berada di tengah hutan. Dan seorang pria berambut hitam dan memakai jubah sama persis dengan pria satunya dengan tambahan cadar yang selalu menutupi hidung dan mulutnya -yang terkesan seperti ibu-ibu yang ingin pergi pengajian ( d gampar Kakuzu)- menemani pria berambut perak yang duduk di batu besar dan menikmati sore hari yang menurutnya sangat indah.
"Hidan kau tau hantu dari Indonesia itu mengerikan?" tanya pria bercadar atau yang lebih di kenal Kakuzu pada pria berambut perak yang bernama Hidan.
"Kurasa kau hanya berlebihan Kakuzu" jawab Hidan kepada partnernya.
"Terus misalnya kau bertemu salah satu dari mereka bagaimana?"
"Kita lawan saja aku tidak takut pada mereka, karena Dewa Jashin selalu di dekatku" jawab Hidan sambil mnatap langit sore yang aga kemerahan.
"K –k –kau bercanda bukannya hantu dari Indonesia itu menyeramkan" gagap Kakuzu
"Selama kita tau cara mengatasinya kurasa tidak akan sulit"
"Bagaimana caranya?" Kakuzu semakin penasaran dengan Hidan yang tidak takut sama sekali dengan hantu Indonesia yang notabene memiliki wajah sangat seram.
"Banyak kok caranya"
"Apa saja?"
"Tergantung kau berhadapan dengan hantu apa dulu"
"Kalau misalnya kita berhadapan dengan nenek gayung, pocong, kuntilanak, tuyul, suster ngesot, dan hantu yang lainnya?"
"Misalnya kau bertemu nenek gayung kau jangan lari, tapi segera ke toko beli sabun dan berikan ke nenek gayung. Kasihan kan mau mandi tapi hanya bawa gayung?"
"Haaahhh?" Kakuzu cengo dengan jawaban partnernya
"Terus bila kau bertemu pocong, lepaskan saja tali pocongnya dan lari pasti pocongnya tidak bisa ngejar karena sibuk menutupi dirinya. Lalu saat bertemu kuntilanak kau tertawa saja melebihi dia tertawa karena dia akan merasa ilfil dan mengira kau lebih menyeramkan. Dan saat bertemu tuyul adalah cara yang menyenangkan buatku"
"Haaaahh maksudmu?" dengaan jawaban Hidan yang tidak masuk akal membuat Kakuzu hanya menggelengkan kepala pasrah.
"Iya kan tuyul setan kecil tinggal dimarahin aja kaya gini `kecil-kecil sudah mencoba mencuri mau jadi apa kau besar nanti`. Lalu untuk suster ngesot ajak aja dia lar pasti kalah secara kan dia ngesot sedangkan kita lari. Dan saat kau bertemu bla bla bla. . . . . ."
"Aaaaaarrrrggghhhh sudah cukup" teriak Kakuzu frustasi dengan jawaban partnernya yang tidak masuk akal. Dan Kakuzu mulai berpikir kalua otaknya si Hidan sudah tidak benar lagi karena terlalu sering menyembah Dewa jashinnya yang tidak jelas itu digorok Hidan.
Dan berakhirlah sore itu dengan kepala Kakuzu yang pusing dan Hidan yang selalu mengoceh tidak jelas tentang hantu Indonesia.
E n d
A/N : gimana humornya garing yah atau gak lucu sama sekali. Maafkanlah author yang abal dan gaje ini. Ya mudah-mudan bisa sedikit menghiburlah.
Akhir kata Thanks udah mau baca.
