LOVEY DOVEY SCHOOL

Cast : Suho a.k.a Kim Joonmyun (EXO), Zhang Yixing a.k.a Lay

Other cast : Baekhyun, Tao, Luhan

Genre : GS, Romance, fluff

Lenght : twoshoot

HAPPY READING!

Ini sudah lebih dari 15 menit sejak bel sekolah berbunyi dan Suho masih setia bersandar pada gerbang sekolah menunggu seseorang yang di harapkannya. Meskipun angin bulan November juga setia menemani tubuhnya yang hanya berbalut seragam, ia tetap saja kukuh untuk menunggu orang itu, yang ia tidak ketahui sudah berlalu sedari tadi.

Tanpa ia sadari angin berhembus membawa awan gelap dan seketika menjatuhkan liquid lembut-lembut ke bumi. Suho masih saja celingukan di depan gerbang itu namun mulai mengetuk-ngetuk tanah dengan kakinya yang berbalut converse, resah. Berkali-kali ia juga menganiaya arloji di tangan kirinya dengan wajah penuh kerutan di dahinya. Beralih sedikit mondar-mandir kemudian membenturkan kepalanya pelan ke gerbang, berharap secepatnya ia datang.

Cukup lama. Sangat lama. Sekolah sudah sepi tampak semua siswa juga sudah pulang, yang tersisa hanya jejak-jejak keriuhan dan cleaning service yang siap membersihkan semuanya. Tak ada lagi harapan, dia tak datang. Suho mengambil kesimpulannya dan sepertinya hujan juga tak mengizinkannya menunggu lagi. Hujan menghujaminya semakin kuat dan lebat.

"Jadi ini jawabannya," Suho tersenyum pahit. Melangkah (mungkin) menuju rumahnya serta mengabaikan hujan yang sudah membasahi utuh seluruh tubuhnya.

".. apa yang kau lakukan? Apa kau gila? "

Kata seorang yeoja dengan payung merah merekah mendatanginya.

Suho tak berkomentar apa-apa, ia hanya memandang lemah yeoja itu, menahan sakit yang menerjang kepalanya. Ia mengerjapkan matanya untuk kembali ke kenyataan.

"yak! Kau tak mendengarku? Kau tak tahu apa sedang hujan ? Bagaimana kalau kau sakit? Kau pikir ..."

Kata-kata yeoja itu terpotong karena Suho yang dalam payungnya tiba-tiba memeluknya erat.

"yak! Lepaskan. Apa yang ..." yeoja itu berusaha melepaskan pelukan Suho.

"terima kasih sudah datang" bisik Suho.

Blitz! Blitz! Blitz!

Suho terbangun dari tidurnya, ia mengerjap-ngerjapkan matanya demi membiasakan cahaya memasukinya, ia juga memegang kepalanya yang terasa sedikit sakit dan terdapat handuk kecil bekas kompresan disana. Sepertinya semalam ia demam, seorang yeoja yang kini tertidur di sisi tempat tidur sambil menggenggam tangannyalah yang merawatnya semalaman. Ia tersenyum manis dan mengelus-elus rambut yeoja itu "gumawo" bisiknya. Ia berhati-hati mengangkat tubuh yeoja kecil itu ke tempat tidur.

"Tuan Kim, mau kemana kau?" kata yeoja itu saat Suho akan membaringkannya di atas kasur.

"Yak!" Suho kaget, yeoja itu menarik kepalanya hingga dahinya mengenai dahi yeoja itu.

Suho hanya bisa melirik ke arah lain menghindari mata yeoja yang tepat di depan matanya sekarang, "sepertinya kau sudah tidak apa-apa" katanya menjauhkan dahinya yang tadi tertempel ke dahi Suho.

"sekarang kau buat sarapan?" sambungnya.

"mwo?"

"Just go and cook in the kitchen, Mr. Kim"

Suho mengerucutkan bibirnya. "jika tanpa sengaja aku menghancurkan dapurmu, jangan salahkan aku ya?"

"ne. Aku tinggal menghubungi Kim ajusshi untuk itu."

"yak! Zhang Yixing aku benar-benar tak bisa memasak apa pun, kau tahu itu kan?"

"ne.. then?"

Suho hanya bisa pasrah karena menurut sejarahnya ia akan selalu kalah jika berdebat dengan Yixing.

"bisakah kita memasak berdua?"katanya memelas.

"baiklah"

Mereka berdua menuju dapur.

"itadakimasu!" teriak Yixing ketika ingin menikmati sarapan buatannya bersama Suho.

"apa-apa an itu? bahasa jepang? "

"ne, aku syedanng mempelajarinya" jawab Yixing dengan mulut yang masih penuh dengan nasi goreng itu.

"hey.. hey.. kau jangan seperti itu" ia mengelap pipi Yixing yang terkena sambal untuk nasi goreng.

Mereka bertatapan cukup lama untuk menyadari mata bulat Yixing itu berwarna coklat tua dengan bulu mata yang tipis namun panjang dan lentik pusat pesona sang yeoja itu dan di dalam tatapannya ada seorang namja yang sangat tampan dengan mata hitam kelam berbanding terbalik dengan kulit putih miliknya.

"uhukk! " Yixing tiba-tiba tersedak.

"gwenchana?" suho yang berada di hadapannya langsung memberinya minuman.

"nan gwenchana" katanya setelah meneguk hampir separuh isi gelas itu.

"apa yang kau pikirkan sampai kau tersedak seperti itu, Zhang agassi?" tanya Suho sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Yixing tersenyum singkat. "ani, aku hanya berpikir kau tampan" katanya innocent.

"uhukk! Mwoya?" giliran Suho yang tersedak sekarang. Yixing hanya bisa terkekeh melihatnya.

"dan sekarang apa yang kau lakukan kemarin? Apa kau sudah cukup bodoh tak menyadari hujan yang lebat? Apa yang terjadi padamu? Kau ingin tes ketahanan tubuh? Ada yang menganggumu? Atau ..." tanya Yixing bertubi-tubi membuat Suho hanya terkekeh.

"hey.. kau mengintrogasi lebih menyeramkan dari polisi tau?"

"ne, cukup ceritakan padaku ada apa kemarin?"

"aku hanya ingin menikmati hujan, Yixingie. Rasanya ketika jatuh dan mengenai tubuhku itu menenangkan"

"yap, itu menunjukan kau sedang ada masalah,kan di bagian otakmu? Dasar gila! Itu membuatmu sakit kemarin. Apa yang terjadi?"

"tak ada"

"yak! Kau tak bisa memboho..."

Suho memotong kata-kata Yixing, "Kau masih menyimpannya?" mata Yixing kini tertuju pada sebuah foto yang di tunjuk Suho.

"wah.. kyeopta"

Yixing hanya menghela nafasnya, ia hafal sekali kalau sahabatnya *ralat musuhnya yang dulu sahabat kecilnya* sudah begini itu artinya ia tak berniat menceritakan apa-apa pada siapa pun. Dasar keras kepala! Dan tentang foto yang di pegang oleh Suho sekarang itu adalah foto mereka ketika kelas 3 SD, mereka memakai pakaian pengantin ala korea saat fetival sekolah, alhasil karena Yixing memakai blush on bulat bewarna merah darah di pipinya yang bulat tembem membuat semua teman-temannya mengejeki dia badut ataupun si jelek, Yixing geram saat salah satu temannya bilang tak akan ada yang mau menikah dengan yeoja jelek, ia sudah hampir memukul dan menangis sejadi-jadinya namun untung ada Suho dengan senyum angelicnya dan kepolosan tulusnya berkata "masa tidak ada yang mau menikah dengan Yixingie? Aku saja mau lho. Yixingie itu baik hati,manis dan tulus. Kalau begitu biar Joonmyunnie sajah yang menikah dengan Yixingie. Yixingie mau ya?" entah kenapa setiap mengingat hal itu pipi Yixing akan memerah dengan sendirinya.

Namun kalau di lihat sekarang hubungan mereka seperti anjing dan kucing yang selalu siap untuk saling mengeong dan menggonggong, walaupun sesekali mereka jadi sangat-sangat akur seperti keluarga ataupun orang yang saling mencintai.

"wah.. kau kenapa, Lay?"

"ani" jawabnya gelagapan. Ia kembali menatap Suho yang masih sibuk dengan makanannya. Ia masih berpikir keras apa yang terjadi sebenarnya.

"Do Kyungsoo?"

Suho tersedak saat Yixing menyebutkan nama itu.

"yak! Kau tertangkap Suho. Apa yang terjadi? Kau di tolak? Bagaimana bisa?" Yixing tak bisa menyembunyikan rasa penasarannya.

Suho yang tersedak hanya meneguk paksa minumannya dan berdiri dari tempat duduknya.

"Suho ah, kau mau kemana? Kau belum jawab pertanyaanku" teriak Yixing frustasi.

"ne, aku pulang, annyeong!"

"Suho ah yak Suhoooo. ... " belum sempat Yixing melanjutkan repetannya punggung Suho sudah terlihat jauh dari pandangannya.

"kenapa kau buru-buru pulang padahal rumahmu tepat di samping rumahku dan tak memakan waktu 5 menit kau sudah berada disana. Apa yang kau sembunyikan, Joon Myun?"

Suasana kelas menjadi sangat aneh sejak tadi pagi menurut Yixing dan Suho, mulai dari tingkah teman-teman dekatnya, guru-guru yang mengajar hingga cleaning service sekolah pun. "hey.. ayolahh kami tak berpakaian aneh ataupun melakukan hal memalukan" batin mereka. Kenapa sih rasanya terlalu janggal?

"Joonmyunie, apa kau merasa ada yang aneh hari ini?"tanya Yixing saat sama-sama bertemu di koridor menuju kelas mereka.

"ada" jawabnya singkat.

"apa? Apa? Apa?" tanya Yixing tak sabaran.

"tali sepatumu yang lepas dan kaus kakimu yang berbeda, ada lagi ikat rambut yang tak rapi"

"mwo?"

Yixing reflek memegang rambutnya, ia berencana melepas ikat rambutnya kemudian merapikannya namun sebuah tangan lebih dulu melepasnya dan menguraikan rambut ikal Yixing.

"lebih cantik di uraikan"kata pemilik tangan itu sambil mengelus lembut rambut Yixing. Sementara Yixing hanya bisa terpana pada sosok yang tepat di depannya sekarang ini, mengembangkan senyum angelicnya yang membuat jantung Yixing memompa lebih cepat.

"yak.. Suho .."

Sekarang Suho merunduk di depan Yixing untuk memasang tali sepatu Yixing yang lepas. Yixing ingin menolak namun kakinya serasa bukan miliknya lagi, ia membatu.

"a..aa..apa yang kau la..kukan hah?" kata Yixing tergagap.

"menghemat waktu"

Kemudian Suho berdiri meninggalkan Yixing.

"hey.. kau mau terlambat kelas Fei saemsangmin?" katanya melihat Yixing yang masih membatu.

"sudah ku duga kalian memang sudah menikah,bukan?" kata Tao yang sudah berada di depan Yixing.

"ne, sejak kapan itu? kenapa merahasiakannya dari kami,Lay?"timpal Baekhyun.

"dasar orang kaya, menjodohkan anak-anak mereka bahkan menikahkan mereka di usia muda." Kata Luhan menambahkan.

Yixing masih tidak mengerti dengan perkataan teman-temannya itu hingga membuat dia hanya memasang wajah heran dan bingung. "menikah? Nuguya?" tanyanya.

"yah, kau lah Lay" seru Baekhyun.

"naega? Aku? Dengan?"tanya Yixing bingung.

"ne, kau! Kau dan Kim Joon myun, Zhang Yixing" jelas Luhan gemes.

Kemudian hanya di tanggapi dengan ber-oh ria oleh Yixing seolah yang di katakan Luhan tidak penting, membuat teman-temannya menatap menuntut penjelasan, namun setelah beberapa saat "ige mwoya? Mwooooooooooo? Aku dan si pendek jelek terkutuk itu? menikah?" dan langsung bangkit dari tempat duduknya tadi di sertai pemukulan meja.

Membuat semua mata yang berada di kelas melihat padanya. Teman-temannya langsung mengintimidasinya dengan tatapan kecilkan-suaramu-nenek-sihir. Alhasil, Yixing tersenyum malu-malu meminta maaf dan kembali duduk.

"yak! Kekonyolan macam apa yang kalian bicarakan? Menikah? Kalian gila? "tanyanya pada teman-temannya yang sudah menatapnya penuh arti.

"setidaknya itu yang di ketahui semua orang di sekolah sekarang, mulai dari siswa, guru, kepala sekolah, cleaning service bahkan mungkin satpam dan ketua yayasan" jelas Luhan dan di angguki oleh Tao dan Baekhyun.

"mwo? How could this happen to me? Apa yang membuat kalian berpikir begitu?" dan kenapa harus dengan liliput itu?" rengeknya.

"kau tak baca koran sekolah, Lay?" tanya Luhan. Dan hanya di jawab gelengan oleh Yixing.

"ahh.. kita hampir lupa dia kan ikut lomba jurnalistik selama 3 hari ini ke Incheon dan suaminya juga mewakili sekolah di olimpiade sains cabang matematika" kata Tao.

Kata-kata suami yang disebut Tao membuatnya di tatap tajam oleh Yixing, yang di tanggapi hanya dengan cengengesan.

"wow. Pasangan yang perfect sama-sama pintar"timpal Luhan, yang juga hampir di hadiahi jitakan oleh Yixing.

"oke.. oke jelasin Baekhyun" sambung Luhan.

Dengan sabar si cerewet Baekhyun menjelaskan semua yang terjadi, walau berkali-kali mendapat rengekan tak jelas dari Yixing. Jadi, selama lebih kurang 3 hari ini koran sekolah kolom "Lovey-Dovey School" di isi oleh nama Zhang Yixing dan Kim Joon Myun. Penyebabnya adalah surat cinta yang di tulis Suho di temukan di loker Yixing, malam hari ketika hujan Suho dan Yixing berpelukan mesra(?), besok paginya Suho keluar dari rumah Yixing dengan pakaian berbeda dan semua itu terpapar jelas dengan foto-foto sebagai buktinya. Apalagi dengan di tambah keahlian sang penulis dengan menghubung-hubungkan pakaian, accecoris, tas ataupun sepatu mereka yang seperti milik pasangan. Belum lagi foto masa kecil mereka yang beredar ketika memakai gaun pengantin itu membuat pikiran yang melihat mereka sudah di tunangkan sejak kecil dan sekarang sudah tinggal serumah dan menikah. Bahkan di labeli sebagai pasangan sensasional dan termanis di sekolah, hal ini di karenakan sikap mereka yang selalu seperti anjing dan kucing, selalu saling berkompetisi dalam hal apa pun dan juga karena keduanya memiliki wajah imut-imut.

Yixing yang mendengarnya rasanya ingin sekali membunuh sang pembuat berita dengan cara di bakar ataupun di kubur hidup-hidup, namun sesuai peraturan identitasnya di rahasiakan. Kenyataan itu malah membuat Yixing frustasi harus melampiaskan pada siapa.

Pantas saja mereka jadi pusat perhatian dari pagi, pantas saja iseng-iseng gurunya memanggilnya "nyonya Kim" hey itu guru lho. Apa lagi tingkah satpam yang kesenangan sendiri seperti menatap dengan artian koor cie-cie-cie gitu. Ingin sekali dia menghilang saja, pindah sekolah atau mungkin amnesia. Nonsense.

"kalian bodoh, kalau memang aku menikah mana mungkin kalian tak ku undang, kalian harus jadi saksinya tau. Dan KIM JOON MYUN itu Cuma tetangga sebelah rumahku sekaligus teman masa kecilku. Memang dari kecil dia biasa menginap seenaknya di rumahku dan tenang saja nothing happen" jelasnya.

Yixing sebenarnya masih ingin berkeluh kesah pada teman-temanya itu tapi semuanya terhenti gara-gara tiba-tiba Suho masuk ke kelas dan membuat koor cie cie cie dari teman-temanya. "cie di jemput suami" "cie cie pasangan romantis" beberapa komentar lain di belakangnya.

Suho hanya menatap lurus pada Yixing dan mengembangkan senyum angelic plus innocent miliknya. membuat Yixing bergidik ngeri ketika membayangkan namja yang lebih pendek darinya 3,7 cm itu, ia panggil "yeobo~" . apalagi dengan senyuman manisnya sekarang itu, entah apa yang ada dalam pikirannya.

"chagiya..." panggil Suho. Membuat Yixing terbelalak kaget dan menumpahkan minuman dari mulutnya.

"ayo kita pulang bersama" sambungnya lagi.

te be ce~

ayoo tebak! apa yang terjadi selanjutnya.. hehehe.. penasaran? penasaran? penasaran? -_- aigoo bawel neh si Sera

hahahah.. penasaran aja ya. #maksa kekekkeke~

jangan lupa di review yaaaaa! saranghae *buingbuingbarengxingxing