Author : Hai reader, ketemu lagi nih. Oke, saia membuat fic ini terinspirasi dari mimpi saia saat saia sedang sakit. Oke kalau begitu langsung aja enjoy this fic.
Warning : T semi M rate, typos, bahasa labil, gak baku, dan cerita terserah si author
No pairing
Genre : Adventure/Action/Friendship/Humour
Disclaimer : Punya Masashi Kishimoto
Road To Ninja
.
.
Opening Story
Musim dingin di Kirigakure, terlihat ada seorang anak berusia 5 tahun, memiliki rambut hitam kebiru – biruan dan poninya diarahkan ke kanan, mata warna biru laut, berkulit putih, memakai jaket berbulu warna biru dan memakai celana pendek selutut warna biru, sedang duduk kedinginan di pojok sebuah bangunan tua. Terlihat sang anak sedang tertidur, namun sebenarnya dia tidak sedang tertidur, melainkan sedang berada di alam bawah sadarnya.
Di alam bawah sadar anak tersebut, terlihat sang anak sedang duduk diatas kepala seekor harimau raksasa berbulu lebat, matanya berwarna merah darah, bulunya berwarna putih dangan garis warna biru laut. Ekornya berwarna biru, dan dari punggung hingga leher terdapat bulu – bulu yang menjulang ke atas berwarna biru, sedangkan dikepalanya terdapat bulu warna biru yang menutupi mata kirinya. Harimau raksasa ini mengeluarkan hawa dingin sedingin es.
"Wah Kuma, bulumu hangat juga ternyata," kata sang anak kecil memanggil sang moster dengan panggilan Kuma.
"Apa kau baru menyadarinya Kimichi?" kata Kuma. Sedangkan yang ditanya hanya mengangguk.
"Oh ya Kuma, aku punya sebuah pertanyaan yang dari dulu ingin aku tanyakan padamu," kata Kimichi.
"Pertanyaan apa?" Tanya Kuma.
"Kenapa kau bisa berada di dalam tubuhku, Kuma?" Tanya Kimichi.
"Ceritanya panjang Kimichi," jawab Kuma.
Flashback
Di sebuah gua di Kirigakure, terdapat sebuah makhluk yang disebut biju berekor enam.
"Haduh, dasar Rikudo Senin. Kenapa aku harus menjaga desa seperti ini sih?" Tanya biju ekor enam. "Aku punya ide. Aku akan membuat anak buah untuk membantuku melindungi desa ini," lanjut biju ekor enam.
Tak lama kemudian, sang biju ekor enam itu mengeluarkan kekuatannya dan terciptalah sebuah balok es yang tingginya hampir sama dengan tinggi badannya. Beberapa menit kemudian, balok es tersebut mengeluarkan cahaya dan akhirnya hancur. Muncullah seekor makhluk yang tak lain adalah Kuma.
"Dimana aku?" Tanya Kuma.
"Namamu adalah Kuma. Aku menciptakaanmu untuk membantuku melindungi sebuah desa yang akan dijjadikan sebuah medan perang," jawab biju ekr enam. Kuma hanya mengangguk mengerti. Tak lama kemudian, Kuma berangkat menuju desa yang dimaksud.
Saat itu sedang terjadi perang dunia dan Kirigakure sedang diserang oleh desa – desa lain. Akhirnya Kuma berhasil sampai di desa tersebut. Namun sayang, perang sudah dimulai. Kuma langsung membantu para warga yang ada disana. Pertama, warga takut karena melihat wujut Kuma yang menyeramkan. Namun, melihat Kuma melindungi beberapa anak – anak yang akan diserang oleh para ninja, membuat para warga ingin bertarung sekuat tenaga mereka bersama Kuma untuk melindungi desa mereka sendiri.
Akhirnya, perang di desa tersebut berakhir berkat Kuma. Sejak saat itu, Kuma sangat dihormati di desa tersebut. Dia dianggap sebagai dewa di desa tersebut.
.
.
3 bulan kemudian,
Terjadi lagi perang dunia. Sekarang yang menyerang adalah ninja dari desa Konoha. Kuma dan para penduduk desa kualahan untuk menghadapi serangan tersebut. Bahkan, Kuma mengalami luka yang lumayan berat saat menghadapi pemimpin pasukan ninja tersebut.
"Jurusmu hebat juga. Siapa kau sebenarnya?" Tanya Kuma kepada pemimpin pasukan ninja tersebut.
"Namaku Uchiha Madara. Tunduklah kepadaku moster," jawab pemuda tersebut yang mengaku sebagai Uchiha Madara.
Kuma terkena jurus ilusi mata saringan milik pemuda yang mengaku Uchiha Madara yang membuat dirinya menjadi patuh kepada pemuda tersebut.
"Sekarang, kau bantai semua warga yang ada disini!" perintah pemuda tersebut. Kuma langsung melaksanakan perintah pemuda tersebut. Dia mengamuk dan menghancurkan desa tersebut.
Melihat hal itu, kepala desa berusaha untuk menghentikan amukan dari Kuma. Pertarungan antara kepala desa dengan Kuma berlangsung dengan sengit. Namun, Kuma tetaplah yang menjadi pemenangnya. Disaat Kuma ingin menerkam kepala desa tersebut, tanpa disengaja, dia melihat seorang anak kecil yang akan diserang oleh seorang ninja. Dia langsung tersadar dari jurus ilusi tersebut dan kembali menyerang ninja Konoha.
"Kepala desa, segellah aku agar teknik ilusi yang mengenaiku tidak akan berpengaruh lagi kepadaku!" kata Kuma meminta agar dirinya disegel.
Pada awalnya, kepala desa tersebut tidak ingin menyegel Kuma karena jasanya terhadap desa ini. Namun karena Kuma memaksa, akhirnya sang kepala desa mengabulkan permintaan Kuma. Sang kepala desa menyegel Kuma disebuah guci. Sejak saat itu, Kuma tersegel di dalam guci tersebut dan guci tersebut disimpan disebuah kuil di desa tersebut.
.
.
50 tahun kemudian,
Lahirlah seorang anak bernama Kimichi Yorida. Dia adalah anak yatim piatu. Kedua orang tuanya meninggal dunia akibat perang dunia ketiga. Dia dirawat oleh para warga secara bergantian. Pada suatu hari, kepala desa membawa Kimichi yang masih berusia tiga bulan ke kuil, tempat tersegelnya Kuma. Pada saat Kimichi memasuki kuil, guci penyegel Kuma bergerak tak mau diam. Melihat hal itu, kepala desa berkomunikasi dengan Kuma.
"Kenapa kau tidak mau diam, Kuma?" Tanya kepala desa.
"Aku merasakan ada seorang anak kecil yang ditakdirkan akan mengubah masa depan menjadi lebih cerah. Namun, halang rintang akan menghadangnya," jawab Kuma.
"Jadi, yang kau maksud adalah anak yang berada disebelahku ini?" Tanya kepala desa sambil melirik ke arah Kimichi.
"Itu benar, anak itu akan membawa perubahan bagi dunia. Kepala desa, segellah aku di dalam tubuh anak itu. Aku ingin membantunya membawa perubahan bagi dunia ini," jawab Kuma.
Awalnya, kepala desa tidak mengijinkan karena Kimichi masih sangat kecil. Namun mengingat bahwa Kimichi adalah anak yatim piatu, kepala desa mengijinkan hal tersebut. Kepala desa melakukan ritual penyegelan Kuma ke dalam tubuh Kimichi. Ritual tersebut berhasil.
.
.
3 tahun kemudian,
Kimichi menjadi anak yang pintar. Namun sayang, Kimichi tidak diterima oleh para warga karena para warga trauma dengan Kuma yang mengamuk. Hingga pada suatu hari, terjadi bencana gempa bumi di desa tersebut. Kimichi yang pada saat itu membantu warga untuk mengevakuasi beberapa lansia, melihat ada seorang ibu – ibu yang menangis mencari anaknya. Kimichi langsung mencari anak tersebut yang ternyata bergelantungan diatas jurang yang sangat dalam. Kimichi ingin menyelamatkan anak tersebut. Namun dia malah terjaduh ke dalam jurang tersebut.
Kimichi akhirnya pasrah dengan nasibnya. Pada saat itulah Kimichi masuk ke alam bawah sadarnya dan bertemu dengan Kuma. Dia langsung berada didepan penjara milik Kuma.
"Si siapa kau?" Tanya Kimichi.
"Namaku adalah Kuma. Kau pasti adalah Kimichi. Aku sudah lama menunggumum, Kimichi," jawab Kuma.
"Jadi kau yang membuat diriku dijauhi oleh para warga desa," kata Kimichi. Dia menunduk sedih.
"Maafkan aku Kimichi. Baiklah, sebagai gantinya aku akan menjadi sahabat terbaikmu," kata Kuma menghibur Kimichi.
"Benarkah itu?" Tanya Kimichi. Terlihat segurat senyuman di bibir mungil Kimichi.
"Itu benar. Tapi sebelumnya, tolong buka pintu penjaraku ini!" jawab Kuma. Tanpa berpikir panjang lagi, Kimichi langsung membuka pintu penjara milik Kuma tersebut. Setelah pintu penjara milik Kuma berhasil terbuka, hawa dingin langsung terasa disekitar ruangan tersebut.
"Akhirnya bebas juga," kata Kuma. Kemudian dia mengepalkan tangannya ke arah Kimichi.
"Apa yang akan kau lakukan?" Tanya Kimichi.
"Anggap saja ini adalah salam persahabatan kita," jawab Kuma. Dengan rasa agak takut, Kimichi juga melakukan hal itu. Akhirnya, kepalan tangan Kimichi dan Kuma saling bertemu. Tak lama kemudian, mereka saling tersenyum.
Di dunia nyata, Kimichi tiba – tiba saja bisa mengeluarkan kekuatan milik Kuma dan berhasil menyelamatkan anak tersebut. Namun karena hal itu, para warga menjadi lebih takut dan semakin membenci Kimichi. Hingga pada suatu hari, ada beberapa anak yang mengejek Kimichi.
"Hai moster, kau tidak pantas berada disini," kata anak jahil 1.
Kimichi tidak menghiraukan hal itu. Mereka masih saja menjaili Kimichi dengan cara melempari Kimichi dengan lumpur. Kimichi tetap saja tidak menghiraukannya.
"Hei moster, lebih baik kau menyusul kedua orang tuamu ke neraka sana," kata anak jahil 2. Kimichi mulai sedikit marah karena nama orang tuanya yang sudah meninggal disangkut – sangkutkan.
"Mungkin, kedua orang tuamu mati bunuh diri akibat mereka malu telah melahirkan seorang moster seperti dirimu," kata anak jahil 3.
"Hentikan….. jangan kalian menyangkut kedua orang tuaku yang sudah meninggal!" kata Kimichi. Tanpa Kimichi sadari, dia sudah mengeluarkan hawa dingin dari tubuhnya. Matanya berubah warna menjadi merah darah, rambut belakangnya berdiri, poni yang selalu mengarah ke arah kanan kini beroindah menutupi mata kirinya, rambutnya pun berubah warna menjadi biru, dia juga mengeluarkan kuku dan taring yang tajam.
Akhirnya, Kimichi lepas kendali. Dia langsung menyerang anak – anak jail tersebut dan membunuh mereka. Hingga tersisa satu anak saja. Saat dia ingin membunuh anak jahil yang terakhir itu, Kuma langsung memperingatkannya.
"Kimichi, hentikan!" kata Kuma. Kimichi langsung berhenti untuk menyerang anak itu.
"Jangan kau gunakan kekuatanku untuk membunuh orang!" kata Kuma. Kimichi langsung tersadar dengan apa yang telah dia lakukan. Pada saat itulah para warga datang ke tempat itu.
.
.
Para warga yang resah, akhirnya menyuruh kepala desa untuk mengusir Kimichi dari desa. Kimichi yang pada saat itu tidak sengaja mendengar percakapan itu, memilih untuk meninggalkan desa pada malam itu juga.
Flashback End
"Maafkan aku, Kuma. Aku tidak bisa menahan amarahku," kata Kimichi sambil tertunduk sedih.
"Tidak apa – apa, Kimichi. Hal itu sudah terjadi," kata Kuma berusaha menghibur Kimichi. "Oh ya, kita mau kemana?" Tanya Kuma melanjutkan pembicaraannya.
"Kita akan menuju desa Konoha. Kabarnya, disana adalah desa yang damai dan kita harus sampai malam ini juga," jawab Kimichi.
Kimichi membuka matanya dan mulai melanjutkan perjalannya menuju desa Konoha.
TBC
Author : Sorry ya kalau agak aneh. Tapi ini adalah gambaran dari mimpiku. Ya mungkin karena saia terlalu memikirkan fic – fic yang belum kelar selama saia sakit sampai – sampai kebawa mimpi.
Thank udah baca fic saia yang aneh ini.
