A forgotten promise

Chapter 1: Who's that Girl?

Halo semua saya Author baru (yang dodol) disini. Silahkan panggil saya dengan sesuka kalian kalo mau panggil Roxy-chan juga boleh . Cukup deh basa basinya, kita mulai aja~

DISCLAIMER: I DO NOT OWN KINGDOM HEARTS OR THE CHARACTERS I USE, MAYBE ONLY OC THAT WILL APEAR IN THIS FANFIC!

WARNING: OCC, OC, ancur, aneh triangle love~

Okay lets begin

"ketika aku sudah dewaca, aku akan pelgi mencarimu.."

"aku akan ke Twiwight Town.."

"aku akan beltemu denganmu, Woxas!"

"aku janji!.."

"kalena aku menyukaimu, kau sahabatcu!..."

(Roxas POV)

Hai, namaku Roxas Stirfe. Aku tinggal di Twilight Town. Aku ini tiga bersaudara. Kakakku yang paling tua bernama Ventus,pendeknya Ven. Lalu kakakku yang satu lagi yang lebih tepatnya dibilang kembaranku namanya Sora, dan aku yang paling muda. Aku memiliki masalah, sudah seminggu aku bermimpi hal yang sama, mimpi tentang seorang gadis padaku. Siapa dia? Aku pun juga tidak tahu.

"Roxy, ayo cepat turun dan sarapan, kamu akan segera berangkat!" panggil kak Ventus.

"iya nii, sebentar" jawabku sambil buru-buru memasukkan segala sesuatu yang wajib dibawa hari ini. Aku langsung berlari turun untuk sarapan.

"kau ini lama sekali" protesnya kesal.

"huh, kayak kamu nggak aja Sroa" balasku dengan kesal juga.

"sudahlah kalian jangan bertengkar, mari kita makan, nanti Nii yang antar kalian kesekolah" ujar kak Ventus melerai kami berdua.

"tapi nanti Ven-nii terlamabat lagi" ujar sora khawatir.

"tenang gedung sekolah nii hanya beda 50 meter dari sekolah kalian kok" jelasnya. "sekarang makan ya"

"baik" ujar aku dan Sora bersamaan. Kami buru-buru menyambar rotinya dan memakannya hingga habis.

-skip time, diperjalanan-

"hei Rox, semalam kau mimpoi apa sih sampai seperti menangis" Tanya Sora.

"eh, memangnya kau mendengarnya?" aku bertanya balik.

"yah malah nanya balik, iya aku dengar kau bilang sesuatu tapi tidak jelas" jawab Sora.

"ohh.." gumamku sambil menunduk.

"memangnya mimpi apa sih?" dia bertanya lagi.

"entahlah dalam mimpi itu ada seorang gadis kecil, yang sepertinya mengatakan suatu janji padaku" jelasku masih menunduk.

"siapa dia?" sambar kak Ventus yang mendengarkan kami dari tadi.

"entahlah…" jawabku.

"ciri-cirinya?" tanyanya lagi.

"rambut pirang pucat, berkulit pucat, dan bermata biru laut" aku memberitahukan cir-ciri gadis itu.

"dia adalah Namine Dowsen dari perusahaan yang terkenal di Destiny Island" jelas kak Ventus sambil memberikan foto orang yang dia maksud.

"eh?"

-TBC-

Gimana ceritanya? Aneh ya? Ancur ya?

Maaf deh kalo gitu saya belum berpengalaman

Review please

Arigato!