Title : Hard Fudanshi
Rate : T/T+
Genre : Romance, humor
Maincast : Taehyung & Jungkook
Other cast : Yoongi, Jimin, Namjoon, Seokjin, Jhope, etc
Boyxboy/yaoi/gay
If you're a homophobic, go away from here:)
By : Hyeojinpark
Chapter 1 - Am I Crazy?
Mading sekolah kini tengah dikerubuni banyak siswa dan siswi, mereka sedang melihat jadwal kegiatan yang akan dilakukan pada saat camping nanti, tepatnya minggu depan. Tampaknya semua murid sangat antusias kecuali satu murid yang sedang
memandang jadwal kegiatan tersebut dengan tatapan malas, ia Jeon Jungkook. Dengan tatapan malas ia keluar dari keramaian yang memenuhi depan mading, sebelum,
"YAK!" teriak Jungkook, karena kini pantatnya mendarat mulus di atas permukaan lantai setelah seseorang menabraknya. Jungkook langsung bangkit dan menatap seseorang yang menabraknya itu dengan tatapan sinis yang mengerikan.
"Maafkan aku, tapi kau sendirilah yang jalan terburu-buru hingga aku tidak melihatmu dan menabrakmu begitu saja." Jungkook yang mendengarnya hanya memutar bola matanya malas. Tentu saja Jungkook kesal, orang itu menabraknya lalu menyalahkannya dengan alasan ia berjalan terburu-buru. Jungkook meninggalkan orang itu begitu saja, ia sedang malas berdebat karena kini moodnya sangat buruk, ya jika saja orang itu tidak menarik bajunya.
"Kenapa terburu-buru sekali? Siapa namamu?" tanya orang tersebut dengan Jungkook yang berusaha melepaskan tarikan bajunya dari manusia menyebalkan itu.
"Hey hey,"
"Bukan urusanmu," jawabJungkook ketus dan jalan meninggalkan lelaki aneh itu, bagaimana Jungkook tidak menganggapnya aneh? Ia baru saja menabraknya, lalu bukannya meminta maaf, ia malah menyalahkannya karena terburu-buru, kemudian ia menarik bajunya dan menanyai namanya. Oh hell, adakah spesies langka lainnya yang seperti itu selain lelaki aneh tersebut?
"Wah, kau manis juga, aku jadi semakin penasaran dengan namamu dan juga- dirimu," ucap orang tersebut sambil menyeringai. Bagus, Jungkook semakin kesal karena kini lelaki tersebut mengikutinya, dan mengucapkan sesuatu yang Jungkook sendiri tidak tahu apa maksudnya, oh jangan katakan pada Jungkook kalau jangan-jangan orang tersebut adalah maniak atau orang yang suka melakukan pelecehan dan sebagainya.
"Hey! Aku berbicara padamu daritadi, apakah kau tuli?" Jungkook menghentikan langkahnya, karena kini orang aneh tersebut berada di depannya, ia menghalangi Jungkook. Apa-apaan orang itu, sebenarnya apa yang ia inginkan?
"Bisakah kau menyingkir? Kau menghalangi jalanku, bodoh!" Jungkook sedikit menabrak tubuh lelaki tersebut. Tetapi ia di dorong ke dinding dengan lelaki tersebut yang berada di depannya dengan jarak yang sangat amat dekat, bahkan nafas pemilik surai coklat tua itu terdengar olehnya. Ingatkan Jungkook untuk mengubur dirinya sendiri hidup-hidup setelah ini, karena moodnya semakin memburuk, bahkan detak jantungnya tidak bisa diajak bekerja sama untuk saat ini. Ada apa dengan jantungnya? Apa ia terkena serangan jantung secara mendadak? Ah, mungkin karena aku sedang emosi -batin Jungkook.
"Kenapa kau tidak menjawabku eh? Kupikir pendengaranmu baik-baik saja." suara beratnya yang terdengar seksi, oh ya Tuhan, bahkan deru nafasnya seperti alunan lagu. Jungkook memalingkan wajahnya, degup jantungnya semakin tak karuan, tetapi tangan lelaki tersebut menahannya sehingga ia tidak bisa pergi kemana-mana.
Jungkook memberanikan dirinya untuk menatap mata pemilik suara seksi itu, "Namaku Jeon Jungkook," ucap Jungkook singkat, Ia muak dengan manusia di depannya ini, ia ingin balik ke kelasnya untuk mengambil tasnya dan segera pulang ke apartmennya untuk sekedar menghabiskan waktu dengan menonton anime hingga tertidur misalnya.
"Nama yang indah, namaku Kim Taehyung jika kau ingin tahu." sempurna, Jungkook rasa lelaki itu cukup sempurna jika saja ia tidak memiliki sifat yang seenaknya. Wajahnya yang seperti tokoh anime, suaranya yang berat, sorot mata yang kosong namun seksi secara bersamaan, tubuh yang tegap, rambut yang sepertinya begitu lembut dan juga errrh bibirnya yang terus ia jilat karena kering, sangat seksi. Mungkin Jungkook sekarang sudah gila, belum berapa lama ia mengatakan laki-laki yang mengaku bernama Kim Taehyung itu aneh, tetapi sekarang ia malah memujinya dari ujung kaki sampai kepalanya.
"Oh begitu, sekarang menyingkirlah karena aku tidak punya banyak waktu untuk berdebat denganmu." bukannya menjauh, Taehyung semakin mendekatkan wajahnya dan dengan tidak tahu dirinya menghembuskan nafas di depan muka Jungkook yang sekarang memerah, me-me-rah! Jantungnya membrontak seperti akan keluar dari dalam tubuhnya. Tidak ada jarak, bahkan ujung hidung mereka bersentuhan, Jungkook berusaha memalingkan wajahnya tetapi gagal, karena Taehyung menangkup wajahnya dengan satu tangan dan mengelus pipinya dengan sensual.
"Kulitmu halus seperti bayi, apakah kau melakukan perawatan atau sejenisnya?" Jungkook lega karena Taehyung sudah sedikit menjauhkan wajahnya, ya meskipun jantungnya masih berdegup kencang.
"Ah lupakan, kau ingin kemana? Tadinya aku ingin membaca pengumuman di mading tapi sekarang aku lebih tertarik untuk ikut denganmu." Taehyung sudah berdiri tegak dan tidak lagi mendesak Jungkook di dinding seperti tadi.
"Aku ingin ke kelasku untuk mengambil tas, lalu pulang."
"Aku ikut denganmu." Jungkook hanya tetap berjalan seakan iya mengiyakan perkataan Taehyung karena ia malas untuk berdebat, moodnya semakin memburuk dan ia tidak mau moodnya semakin rusak karena mendapatkan perlakuan seenaknya lagi dari laki-laki aneh bernama Kim Taehyung itu.
Jungkook mengambil tasnya dan keluar dari kelasnya, Taehyung sudah berada di depan setelah ia baru saja mengambil tasnya juga. Jarak kelas Jungkook dan Taehyung tidak terlalu jauh, Jungkook berada di kelas 10B dan Taehyung 11C. Mereka bukan murid baru, mereka sering berpapasan tetapi mereka tidak saling kenal, yah hanya sekedar tahu-menahu satu sama lain.
"Sebenarnya apa yang kau inginkan? Kenapa kau begitu tertarik untuk terus mengikutiku seperti anak ayam yang takut kehilangan induknya saja," ucap Jungkook sambil berjalan dan menggendong tas dipunggungnya, dan jangan lupakan orang aneh yang ikut berjalan di sampingnya itu.
"Karena kau manis dan juga lucu, apalagi saat wajahmu memerah. Yah, ibarat kau adalah gula dan aku semut yang tergila-gila pada benda manis itu." Jungkook sedikit terkekeh, entah yang dikatakan Taehyung merupakan pujian atau hanya gurauan, tapi itu cukup membuatnya bersemu.
"Kau gila." Jungkook dan Taehyung memasuki parkiran, Jungkook membawa mobilnya.
"Kau membawa mobil? Kalau gitu aku naik mobilmu." sebenarnya Jungkook masih tidak mengerti mengapa ia menyetujui Taehyung yang akan mengikutinya sampai apartmennya begitu saja, padahal mereka baru berkenalan tadi, mungkin saat itu ia sedang dirasuki iblis. Yah mungkin.
Jungkook menduduki tempat kemudi. Taehyung mengetuk kaca mobilnya, ia yang tersadar segera membukanya, "Tunggu aku, aku ingin menitipkan mobilku pada Jimin. Sebentar," ucap Taehyung yang dibalas anggukan oleh Jungkook, Jungkook menutup kembali kaca mobilnya.
Tak lama, Taehyung kembali dan sedikit berlari untuk menghampiri mobil Jungkook, ia duduk di sampingnya. Jungkook menjalankan mobilnya dan keluar dari gerbang sekolah.
Jika ditanya apakah suasananya hening atau tidak, tentu saja tidak, lihatlah orang aneh yang duduk di samping Jungkook ini! Ia sedang bernyanyi dan berteriak mengikuti musik yang menyala, jangan tanya siapa yang menyalakannya, tentu saja bukan Jungkook. Sesekali ia melakukan sedikit gerakan seperti menari, kemudian ia mengikuti rap pada lagu, lalu ia menertawai dirinya sendiri entah apa yang lucu padanya. Jungkook sempat berpikir mungkin saja ia pasien rumah sakit jiwa yang melarikan diri.
Jungkook mematikan musiknya, kepalanya terasa pusing karena mendengar musik yang terlalu keras, oh tidak tidak, ia tidak memiliki penyakit khusus, hanya pusing saja mendengarkan lelaki di sampingnya terus berteriak dan menari secara acak.
"Yak! Kenapa kau matikan, padahal sedang bagian favoriteku," protes Taehyung, Jungkook hanya mencebik kesal karena kini orang aneh itu menyalakan musiknya lagi. Jungkook mengumpat dengan beribu-ribu sumpah serapah dalam hatinya, oke ituberlebihan tapi Jungkook muak dengannya, sangat.
Jungkook memasuki mobilnya ke parkiran apartmen dan memarkirkannya pada tempat biasanya, Jungkook suka menetap ia malas untuk sekedar memilih-milih tempat, tipikal orang yang cuek.
Jungkook berjalan dengan Taehyung di sampingnya, mereka menaiki lift untuk sampai ke lantai 10, karena kamar Jungkook berada di lantai 10. Jungkook berjaga-jaga kali saja manusia di sampingnya ini hendak melecehkannya atau melakukan perbuatan yang seenaknya lagi, karena hanya ada mereka berdua di dalam lift.
Pintu lift terbuka, Jungkook segera melangkahkan kakinya keluar dengan sedikit tergesa-gesa, Taehyung yang melihatnya hanya mengernyitkan dahinya bingung. Mungkin ia kebelet buang air kecil -batin Taehyung.
Jungkook merogoh saku celananya untuk mencari kunci apartmennya, dan kunci apartmennya tidak ada, padahal seingatnya tadi ia menaruh kuncinya di saku celana, ia sedikit panik sekarang, berulang-ulang mengecek kembali ke segala saku yang ada, dan hasilnya nihil.
"Apakah kau mencari ini? Tadi kau menjatuhkannya saat sedang berjalan keluar lift." Taehyung memperlihatkan kuncinya, Jungkook mengambilnya dan segera membuka pintu kamarnya. Lupakan, yang penting sekarang kuncinya tidak hilang-kan?
Taehyung melihat sekeliling kamar Jungkook, sangat rapih dan bersih. Di dindingnya terdapat banyak poster anime, entahlah Taehyung tidak terlalu tahu, ia hanya pernah beberapa kali menonton anime.
"Aku ingin mandi, kau tunggulah sebentar. Dan aku ingatkan, jangan pernah merusak satu barangpun atau memberantaki kamarku, karena jika kau lakukan itu, aku akan membuatmu meloncat dari lantai 25, agar kau mati sekalian." Taehyung hanya mengangguk dan melongo, apakah di depannya ini manusia? sadis sekali perkataannya. Jungkook mengambil handuknya dan masuk ke dalam kamar mandi.
Taehyung menulusuri satu persatu isi kamar Jungkook, ada beberapa fotonya saat masih kecil yang tersusun rapih di atas meja. Ada foto dua anak kecil, yang Taehyung yakin salah satunya adalah Jungkook, tapi ia tidak tahu siapa yang ada di samping Jungkook, wajahnya terlihat mirip. Kemudian Taehyung melihat isi laci meja Jungkook, isinya cukup mengejutkan, banyak sekali makanan ringan dan juga permen. Taehyung melihat-lihat poster yang tertempel rapih di dinding, ada beberapa poster yang meyakinkan Taehyung bahwa Jungkook adalah penggemar yaoi, alias fudanshi. Taehyung memang hanya beberapa kali menonton anime, tetapi bukan berarti ia tidak mengerti dunia yaoi atau yuri dan sebagainya.
Cukup lama Taehyung melihat-lihat isi kamar Jungkook, tidak ada yang cukup spesial, yah seperti foto mantannya misalnya. Tak lama, suara pintu terbuka yang menandakan bahwa Jungkook sudah selesai mandi, Taehyung tercengang karena Jungkook hanya menggunakan celana tanpa memakai bajunya, matanya hampir saja keluar kalau saja,
"Apa yang kau lihat? Dasar mesum!" Jungkook langsung menutup tubuh bagian atasnya dengan menggunakan handuk yang tadi ia gunakan untuk mengeringkan rambutnya. Taehyung yang baru tersadar, langsung mengalihkan pandangannya ke segala arah yang penting tidak pada kulit mulus Jungkook yang sungguh membuatnya panas.
"Tidak, aku tidak melihat apapun. Segeralah gunakan bajumu sebelum ada paman-paman mesum yang akan mengintipmu," ucap Taehyung asal, jika dipikir-pikir tadi sekilas ia melihat badan Jungkook yang berotot, tanpa sadar ia mengelus perutnya yang terhalang oleh pakaian, perutnya rata, memalukan.
"Iya, kaulah paman mesum itu." Jungkook sudah memakai bajunya dan masih mengeringkan rambutnya yang basah, ia berjalan ke arah lemari dan membuka lemari tersebut, ia melempar handuk ke arah Taehyung yang tentu saja tak dapat menangkapnya karena Jungkook melemparnya tanpa aba-aba.
"Mandilah, aku tidak mau kamarku kotor atau bau karena kau belum mandi." Jungkook mengambil ponselnya yang tadi ia letakkan di atas meja dan duduk di kasurnya.
"Aku tidak membawa baju ganti, dan aku tidak akan mau memakai karung goni. Jadi aku harus memakai apa?"
"Sudahlah kau mandi saja dulu, aku akan carikan pakaian untukmu," Jawab Jungkook malas, Taehyung hanya mengedikkan bahunya dan segera masuk ke kamar mandi.
"Ah merepotkan, apa aku sudah tidak waras dengan membawa orang yang baru ku kenal masuk ke kamarku?" Jungkook bertanya pada dirinya sendiri, kini ia semakin terlihat gila. Jungkook mencari baju yang pantas untuk Taehyung pakai, mungkin Jungkook harus mencari baju yang sedikit lebih kecil karena sudah terlihat bahwa tubuh Taehyung kurus dan juga tentu saja lebih kecil darinya. Mungkin setiap hari Taehyung hanya memakan rumput atau menelan angin sehingga tubuhnya begitu krempeng, jauh berbeda dengan tubuh Jungkook yang berisi.
Jungkook meletakkan pakaian berupa baju dan juga celana yang sudah ia pilih untuk Taehyung gunakan di atas kasurnya, dan ia kembali asik memainkan ponselnya.
Suara pintu kamar mandi terbuka dengan Taehyung yang keluar dengan hanya dibaluti handuk yang menutupi bagian bawah tubuhnya, Jungkook yang melihatnya sedikit melotot.
"Lihatlah sekarang siapa yang mesum?" Jungkook yang merasa tersindir langsung membuang mukanya yang sedikit memerah, Taehyung terkekeh dan berjalan mendekat ke arah Jungkook.
"Gunakan itu." Jungkook hanya menunjuk pakaian yang sudah ia siapkan tanpa melihatnya, ia tidak mau matanya menangkap tubuh Taehyung yang sedang topless itu, lagi.
"Dimana celana dalam atau boxernya? Aku perlu untuk memakainya." Jungkook yang baru sadar itu segera berdiri dan membuka lemarinya untuk mencari yang Taehyung katakan barusan.
"Uh, berapa ukuran boxermu?" tanya Jungkook ragu. Kalau baju atau celana ia bisa mengira-ngiranya sendiri, tapi kalau celana dalam atau boxer tidak mungkinkan ia mengetahui ukurannya. Setelah Taehyung memberitahunya, Jungkook melonjak kaget, tentu saja boxernya tidak akan muat karena ukurannya jauh lebih kecil dari ukuran yang Taehyung ucapkan barusan. Mana mungkin dengan tubuh yang kurus ia memiliki ukuran yang tak terduga seperti itu, Jungkook merasa kini dirinya sangat mesum karena telah membayangkan ukuran Taehyung tersebut. Lupakan fantasi Jungkook yang liar.
"Kenapa kau melamun? Ayolah, kau tidak lihat aku kedinginan?" ucap Taehyung yang langsung memecahkan fantasi liarnya. Jungkook kembali mencari boxer yang sedikit lebih besar, yah kali saja ia menemukan boxer ayahnya yang tidak sengaja terbawa olehnya. Dan ya, ia benar menemukannya, mungkin saat itu ia terburu-buru sehingga tak sengaja membawa boxer ayahnya. Jungkook langsung memberikannya pada pemilik surai coklat itu.
"Kenapa kau memakainya disini? Pakailah itu di kamar mandi, bodoh!" Jungkook benar-benar tak habis pikir, tanpa malu Taehyung memakai pakaian di depannya, oh dia gila. Taehyung memperlihatkan rentetan giginya dan berjalan ke kamar mandi.
Taehyung keluar dengan pakaian yang sudah membaluti tubuhnya, dia menggunakan hoodie puma milik Jungkook dengan celana santai sedikit di atas lutut. Jungkook melihatnya sekilas dan kembali asik dengan ponselnya. Taehyung duduk di samping Jungkook dan mengintip apa yang sedang pemilik gigi kelinci itu lakukan dengan ponsel bercasing ironman-nya, Jungkook yang sadar akan itu melirik sekilas dan mematikan ponselnya.
"Oke sudahlah, jadi apa yang kau inginkan hingga kau begitu menyebalkan dan bahkan memaksa untuk ikut ke apartmenku?" Jungkook sedikit memutar posisi duduknya menghadap Taehyung.
"Tidak ada, hanya penasaran mungkin? Yah seperti seseorang yang tidak sengaja menabrak anak manis tapi galak lalu sedikit ingin mengetahui dirinya, yah mungkin seperti itu." Jawab Taehyung dengan alisnya yang menaik-turun, Jungkook merebahkan tubuhnya ke atas kasur, tubuhnya serasa pegal-pegal.
"Dan mungkin anak itu gila karena sembarangan membawa orang masuk ke kamarnya padahal ia baru mengenalnya, dan lagi orang itu seperti tokoh-tokoh anime yang mesum seakan ia ingin mencabuli anak berusia dibawah umur." Taehyung mengedikkan bahunya dan ikut berbaring di sebelah pemuda bergigi kelinci itu, tak sampai berapa detik si pemilik kasur langsung mendorong jatuh laki-laki yang seenaknya berbaring di kasurnya itu, tubuh Taehyung mendarat di lantai dengan pantatnya yang terhantam lebih dulu.
"JEON JUNGKOOK!"
TBC
Halo, aku pengguna baru ffn. Iseng pindahin ff wp ke ffn, hehehe. Karena aku baru di sini, silakan apabila mau memberikan kritik dan saran. Review please?^^
