Disclaimer : Masashi Kishimoto

Genre : Romance, Hurt

Pairing : Sasusaku , Gaasaku

Rate : T

Warning : OOC , AU, TYPO, Gaje nan Abal

By : Uchiha Saa-chan/ Hanamo Emi

"My Friend, My Big Enemy!"

DON'T LIKE DON'T READ !

Summary : apa jadinya, jika cinta masa lalu kembali datang mengusik? Sementara, ada kisah klasik tengah terurai menjadi kisah baru disini. Akankah kisah klasik, itu berakhir bahagia? Bagaimana dengan kisah 11 tahun silam? Akankah kembali pada masa kejayaannya yang bahagia? Entahlah…

Chapter 1 : Kelopak Mawar, Setangkai Kerinduan~

Siang ini, matahari Nampak malu-malu . benda kuning yang biasanya bersikap superior itu kini sedang terhalang sekawanan gumpalan empuk keabuan yang berenang malas di riakan langit.

Sakura, bertopang dagu diatas silaan lututnya. Gadis softpink ini menerawang jauh, kearah pohon yang berada dihalaman rumahnya itu. sesekali terdengar helaan nafas berat yang mengiringi untaian udara yang keluar masuk rongga dadanya tersebut.

Angin mengibas dengan nakalnya, mengebahkan daun-daun dari pepohonan di pekarangan rumah yang bergaya klasik itu. gadis pink itu, masih pada posisi semula. Tak lama berselang, ia bangkit. Seulas senyuman mengembang dengan indahnya takkalah terucap dibibir mungilnya, "nii-chan, aku pasti menemukanmu!".

Peranakan angin, menjadi pengiring sang gadis masuk kedalam rumah yang menjadi istananya dan keluarganya itu. Sekumpulan mawar, terlihat menghiasi sudut-sudut ruangan miliknya. Pigura demi pigura berjejer rapi sepanjang meja kecil sepinggang, yang berada disudut kamar miliknya.

"sakura.." suara serak itu terdengar memanggilnya. Seorang lelaki berwajah keriput itu, berdiri di ambang pintu kamar sang gadis.

"iya, otousan" balas sang gadis dengan seulas senyum. sakura berjalan menghampiri lelaki paruhbaya itu, menatapnya lalu memeluknya dengan erat. Ia yakin betul, ini menjadi pertemuan terakhir mereka. Mengingat sang tousan, akan pergi keluar negeri dengan waktu yang tak bisa ia tebak lamanya. Bisnis selalu menjadi alasan kepergian tousannya. Lelaki tua itu membalas pelukan sang putri. Ia yakin betul, kini sakura tengah menangis dengan hebatnya. Mengingat, ia meninggalkan sakura pada saat umur 13 tahun dan kembali saat sakura berusia 16 tahun.

"kapan tousan akan kembali lagi?" tanya sakura disela tangisnya. Sakura sejak kecil telah diasuh oleh bibinya, sunade. Karena, ibunya sudah meninggal pada saat melahirkannya. Sementara ayahnya selalu pergi, demi mengurusi bisnis yang menurutnya sangat penting itu.

"entahlah, saku-chan. Tousan tidak bisa memberi kepastian. Kau tahu, tousan sangat sibuk dengan bisnis yang berkembang pesat ini" kata lelaki tua itu kemudian mencium kening sang putri dan bergegas meninggalkan sakura dikamarnya.

~~My Friend, My Big Enemy!~~

Haruno Sakura, 16 tahun. Cantik dan pintar tentunya. Sakura, sangat menyukai bunga mawar dibanding bunga sakura. itu sebabnya, hampir disetiap sudut rumahnya terdapat sekumpulan mawar yang menghiasi vas-vas yang ada. Selain itu, gadis ini sangat suka menatap orion jika malam telah menghantui. Uchiha Sasuke, 16 tahun. 1 hal, dia sangat tampan. Sasuke, begitu terkenal disekolahnya sampai-sampai memiliki banyak fansgirls. Namun dibalik ketampanannya, ia sangat dingin pada siapapun.

Hyuga Hinata, 16 tahun. Baik dan pendiam. Hinata teman masa kecil sakura disuna. walau, mereka tak pernah bisa akur bila bermain bersama. Hinata kembali ke konoha saat berusia 13 tahun, meninggalkan kisah pertemanannya dengan sakura.

Karin, 16 tahun. Leader dari fansgirls Sasuke. Karin juga salah seorang dari teman masa kecil sakura. Ia dan sakura sangat akrab dulunya. Kedekatanya dengan sakura Melebihi hinata.

Uzumaki Naruto, 16 tahun. Cowok yang selalu riang gembira walau dalam keadaan apapun. Naruto diam-diam menyukai Hinata. Selain itu naruto memang akrab dengan Hinata. Karena mereka bersahabat.

~~My Friend, My Big Enemy!~~

Semburat cahaya cerah, terbentang di khatulistiwa. Warna-warna putih kebiruan itu, menghiasi langit-langit yang sempat menggigil tadinya. Kesunyian yang tadi berlangsung, berganti dengan kebisingan dalam sekejap. Suara ayam jago dan kicauan burung, ikut memeriahkan pergantian malam menjadi pagi hari.

"ini adalah hari pertamamu, disekolah baru" ucap wanita parubaya itu dengan seulas senyumnya. kemudian Merapikan dasi sakura yang tak karuan.

"bibi, aku sangat gugup" ucap sakura memegang dadanya. Menstabilkan detak jantung yang berdebar tak karuan.

"kenapa harus gugup saku-chan?" tanya bibi sunade pada sakura.

"aku takut, tidak memiliki teman nantinya" ucap sakura fokus melihat dasi yang baru saja dirapikan oleh bibi sunade itu.

"tentu saja kau akan memiliki banyak teman. Kau kan pintar bergaul" balas sang bibi enteng.

~~My Friend, My Big Enemy!~~

"Naruto minggir…! Kau menghalangi jalanku!" ucap Hinata frustasi. Entah sejak kapan lelaki berambut duren itu, menghalangi jalan Hinata yang terkesan buru-buru. Suara hentakan sepatu menggema disetiap lorong demi lorong sekolah. Memaksa semut-semut kecil berhenti dari aktivitas mereka, karena merasa terancam oleh suara hentakan yang berasal dari Naruto dan Hinata.

"kau terlalu terburu-buru Hinata-chan" ucap lelaki berambut duren dengan enteng. Kembali ia mencoba menggoda Hinata dengan cara membuatnya kesal.

"aww.." ucap Naruto yang jatuh terduduk karena berhasil menabrak sesuatu dibelakangnya. Naruto memang sedari tadi berjalan mundur menghadap Hinata, membuat ia tidak bisa melihat apa yang baru saja ditubruknya dibelakang.

"awh..!" terdengar suara seseorang dari arah belakang. Naruto dan Hinata sukses mendongak kearah suara berasal.

"hey, kau tidak apa-apa?" ucap Hinata mengulurkan tangannya. Sementara Naruto menerima uluran tangan Hinata. Namun sayang sekali, belum sempat lelaki itu berdiri, ia kembali terduduk karena Hinata menarik tangannya cepat. Dan mengarahkan uluran tangan itu, pada seorang gadis yang ada dibelakang Naruto.

"hn, aku tidak apa-apa" ucap Sakura menerima uluran tangan Hinata.

"hey, aku tidak pernah melihatmu sebelumnya" ucap Naruto yang bangkit sendiri. Dipandanginya gadis berambut aneh, yang baru saja ditubruknya itu.

"ya, aku baru disekolah ini" ucap sang gadis tersenyum ramah.

"aku Hinata" Ucap Hinata memperkenalkan diri.

"ohayoo.. Hinata-chan, aku Sakura" ucap Sakura balas memperkenalkan diri. Merasa sedikit tak asing mendengar nama Hinata.

"ohayoo.. Sakura-san. Aku Naruto" naruto memperkenalkan diri. Bibirnya tertarik keatas, berusaha memamerkan jejeran putih gigi miliknya.

"ohayoo.. Naruto-san" ucap sakura membalas senyum naruto.

*Hinata P.O.V.

Sepertinya aku merasa tidak asing oleh gadis ini. Apa aku pernah bertemu dia sebelumnya? Atau….? Oh, yaampun. Saa-chan, teman masa kecilku itu.

"kau Saa-chan?" tanyaku pada Sakura. Seketika gadis didepanku, sedikit terlonjak kaget.

*Sakura P.O.V.

Hey, bagaimana gadis ini bisa tahu nama kecilku? Apa dia Hinata yang ku kenal? Setahuku ada banyak Hinata disini.

"Hn.. bagaimana kau bisa tahu Hinata-chan?" ucapku dengan keheranan.

*End P.O.V

"Yaampun kau…" Hinata spontan memeluk sakura. Perasaan rindu pada taman masa kecil, terbayar juga.

"ehem..! apa kalian tidak mau mengajakku berpelukan juga?" Naruto berkata dengan pedenya. Sementara Hinata memberinya deathglare. Sakura hanya tertawa kecil melihat kelakuan mereka berdua.

~~My Friend, My Big Enemy!~~

Ini pertama kalinya bagi gadis pink ini, memasuki sekolah super elit. Mengingat, disuna ia hanya bersekolah disekolah biasa. Kesan pertamanya, Wow, sekolah ini menarik sekali. Apalagi nama sekolah yang jelas, terpampang di Gerbang sekolah. KONOHA SEASONS SENIOR HIGH ACADEMY.

"saku-chan, kau masuk kelas mana?" tanya Hinata memecah keheningan.

"kelas, XI A" katanya tanpa memperhatikan Hinata. Karena saat ini ia jelas, memperhatikan bangunan sekolah yang terkesan megah.

"kalau begitu Sakura-san, kita sekelas" kata Naruto berbinar-binar.

~~My Friend, My Big Enemy!~~

"Anak-anak, kalian memiliki Teman baru" kata kakashi-sensei. Hanya sekejap, kelas menjadi begitu riuh. "hey, apakah dia seorang gadis? Atau pria?" terdengar bisik-bisik para murid dikelas.

"EHEM…"kakashi-sensei kembali berdehem membuat para murid yang tadinya riuh, menjadi tenang.

"masuk, dan perkenalkan dirimu!" ucap kakashi-sensei. Seketika pintu terbuka, memperlihatkan sosok gadis berambut aneh. Seulas senyum terpampang indah diwajahnya.

"perkenalkan namaku Haruno Sakura. Aku pindahan dari Suna Academy. Mohon Bantuannya" ucap Sakura sedikit gugup, tak lupa dengan seulas senyum.

"Haruno-san, silahkan duduk disamping Sasuke" kata Kakashi-sensei mempersilahkan. Gadis pink ini agak bingung, karena ia sama sekali tidak tahu orang yang bernama sasuke itu. akhirnya kakashi kembali menunjukan orang yang dimaksud. Sementara sasuke hanya mendengus kesal, tak berniat sama sekali membuka suara untuk memprotes. Cowok berambut aneh ini, menatap sakura tak suka dan kembali membuang muka. Teriakan para siswi-siswi yang tak terima dengan keputusan kakashi-sensei, menjadi pengiring sakura melangkahkan kakinya kebangku yang tepat disamping sasuke.

"ohayo, sasuke-san" ucap sakura ramah. Sementara sasuke membuang muka, lebih memilih memandang sesuatu dibalik jendela.

"kalau mau duduk, silahkan saja! Tidak perlu menggodaku!" ucap sasuke sinis tanpa menatap sakura. Sedangkan sakura terdiam, berusaha mencernah apa yang baru saja dikatakan oleh cowok berambut raven itu.

"oh, ayolah.. kenapa dizaman yang modern ini, masih saja ada cowok yang kelebihan GR? Aku baru tahu, kalau menyapa itu sama dengan menggoda!" gerutu sakura dalam hati. Akhirnya ia duduk disebelah cowok berambut raven itu. walau masih kesal dengan apa yang baru saja dikatakan oleh sasuke.

~~My Friend, My Big Enemy!~~

Bel berdenting dengan nyaringnya. Suara riuh terdengar disetiap kelas, berharap sang guru yang mengajar segera meninggalkan kelas.

"Sakura-chan, kau beruntung sekali bisa duduk disebelah sasuke" ucap Hinata berbinar-binar.

"HELLO! Kau bilang apa? Beruntung? B-E-R-U-N-T-U-N-G? oh, ayolah, apakah kau sedang bercanda Hinata-chan?" sakura berucap didalam hati. Senyum yang tadinya mengembang diwajah cantiknya, hilang sudah.

"kenapa beruntung Hinata-chan?" tanya sakura berusaha antusias. Walaupun raut yang ia tunjukan sama sekali tidak terlihat antusias, melainkan raut wajah kesal dan ingin meninju seseorang.

"kau tahu, Sasuke-kun sangat terkenal di-KSSHA. Selain itu dia anak orang yang berpengaruh disini. Dan juga, ia pewaris tunggal perusahaan ayahnya di Perancis" ucap Hinata panjang lebar. Sakura memutar mata bosan, mendengar apa yang baru saja dibicarakan oleh Hinata.

"cowok sombong seperti dia tidak pantas diidolakan" sakura bergumam.

"Hey, apa kau anak baru yang duduk disebelas Sasuke-kun?" tanya seorang gadis berambut merah tak sabaran.

"Hn.. kau tahu darimana?" ucap sakura sedikit bingung. Setahunya, gadis berambut merah ini bukan teman sekelasnya. Tapi, darimana dia tahu sakura bisa duduk dengan sasuke.

"Tch, dasar bodoh! Hal-hal yang menyangkut Sasuke-kun, tentu saja dengan cepat tersebar luas!" kembali gadis berambut merah itu berucap, dengan tampang meremehkan.

"asal tahu saja, Sasuke-kun itu milikku! Jadi, jangan pernah mendekatinya, Haruno-san!" ucap sang gadis ketus, kemudian berbalik meninggalkan Sakura dan Hinata.

"dia siapa?" tanya Sakura pada Hinata.

"oh, itu Karin. Leader dari FanGirls-nya Sasuke-kun" ucap Hinata. Mereka kembali berjalan, setelah tadi terhenti karena kedatangan Karin. akhirnya, keduanya sampai disalah satu gedung yang terpisah dari sekolah. Gedung itu adalah sebuah Restorant Megah bergaya Minimalis. Walaupun terpisah, tetap saja Restorant ini masih dalam satu lingkungan KSSHA.

"Kami-sama, apa kau tidak bosan membuatku terkagum-kagum oleh kemegahan KSSHA? Setelah ini apalagi yang dimiliki oleh KSSHA? Apa mereka juga memiliki Bioskop? Museum? Wahana Bermain? Atau mungkin mereka menyimpan Menara Eiffel disalah satu lahan disini?" Sakura membatin.

~~My Friend, My Big Enemy!~~

Sakura berjalan disalah satu taman di KSSHA. Kali ini, ia berhenti diantara hamparan Bungan mawar yang terdapat ditaman itu. kembali ia dibuat terkagum oleh KSSHA. Kakinya terhenti disalah satu kursi taman. Ia mengambil salah satu bunga mawar yang berwarna merah, kemudian mendekatkannya kearah wajah. Lebih tepatnya lagi, mencium aroma bunga mawar itu.

"nii-chan, kau ada dimana?" sakura berkata entah pada siapa. matanya kembali berkaca untuk yang kesekian kalinya.

"EHM…" terdengar suara deheman dari arah samping sakura. Sesegera mungkin sakura, memalingkan wajah dan mengganti raut wajah sedih menjadi gembira.

"hey, apa kau murid baru?" tanya orang tersebut. Sakura mengangguk disertai senyuman kecil.

"pantas saja, aku tidak pernah melihatmu" sambung orang tersebut.

"perkenalkan aku, Gaara. Sabaku no gaara" kata yang bernama gaara itu memperkenalkan.

"ohayo, Gaara-san. Aku Sakura, Haruno Sakura" sakura berkata sambil tersenyum.

"kau sedang apa disini?" tanya Gaara pada sakura.

"menikmati aroma mawar" jawab Sakura enteng. Gaara mengangguk mengerti, kemudian mengikuti sakura yang kembali memetik mawar baru. Cowok berambut merah ini, mencium mawar yang baru saja dipetiknya.

"Gaara-san, kau menyukai bunga mawar juga?" tanya Sakura yang melihat Gaara mencium mawar.

"ya, begitulah" ucap Gaara.

"wah, ternyata kita sama" ucap Sakura berbinar-binar.

"alasan kau menyukai mawar apa?" tanya mereka berbarengan. Keduanya saling berpandangan, kemudian memilih untuk tertawa bersama.

"aku sangat menyukai aroma Bungan mawar" kata Gaara. "selain itu, mawar ini mengingatkan aku pada sosok gadis kecil pencuri hatiku" sambung Gaara dalam hati, Memilih untuk tidak memberi tahu sakura.

"kita sama Gaara-san" sambung Sakura lagi. "mawar juga mengingatkan aku pada nii-chan, yang memberi mawar pertama kalinya padaku, dan itu alasan aku sangat menyukai mawar. Dan juga menyukai nii-chan itu" Sakura membatin.

~~My Friend, My Big Enemy!~~

Angin berhembus menerbangkan aroma mawar, gadis berambut softpink itu, terlihat beranjak dari tempat duduknya. Kali ini, ia terlihat sendiri tanpa sosok cowok yang beranama Gaara itu. kaki jenjangnya membawa ia jauh dari taman tempat ia berpijak sedari tadi. Kali ini, ia menemukan tempat baru untuk berpijak, yaitu digerbang sekolah. Memang sedari tadi adalah jam pulang dan Kini KSSHA terlihat begitu sepi.

"Sakura-san….!" Panggil Naruto yang berada tak jauh dari gerbang sekolah. Sakura berbalik, kemudian seuntai senyum menghiasi wajah cantiknya. Kini, Naruto telah berada tepat dihadapan gadis pink ini.

"Naruto-san belum pulang?" tanya Sakura pelan.

"aku sedang menunggu Sasuke. kau sendiri?" Naruto balik bertanya.

"belum" jawabnya enteng. mereka berdua terdiam cukup lama. Masih setia menanti, siapa yang akan kembali bersuara.

1 menit…..

2 menit…..

3 menit…..

"Naruto-san, apa kau akrab dengan Uchiha-san?" tanya Sakura membuka suara.

"Tentu saja Saku " jawab Naruto enteng. Sakura terlihat berfikir sejenak.

"apa kau menyukai teme, sakura-san?" Naruto terlihat menggoda Sakura. Sementara Sakura memutar mata bosan, dengan wajah sedikit memerah.

"tentu saja tidak! Memangnya salah bertanya tentang dia!" sakura berujar dengan sedikit keras.

"sayang sekali Saku-san, kau tidak akan semudah itu mendapatkan Teme." Naruto kembali berucap dengan ngaurnya.

"memangnya kenapa? Err.. maksudnya, apa hubungannya denganku!" sakura terlihat memukul kepalanya, karena baru saja salah ucap. Tentu saja itu menguntungkan bagi Naruto. Kerana, ia bisa lebih leluasa menggoda Sakura.

"hahaha… kau menyukainya Haruno-san? Tapi, Sasuke memiliki Cinta masa kecil, yang sulit ia lupakan. Setahuku waktu itu, dia memberi setangkai bunga mawar pada seorang gadis cilik, disuna. Katanya sebagai pengingat, agar ia bisa menemukan gadis kecil itu nantinya" Naruto berucap panjang lebar. Sementara Sakura terdiam mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh cowok berambut duren itu.

" WOY..Teme….!" Panggil Naruto cukup keras. Kemudian berlari menuju Sasuke, meninggalkan Sakura yang masih terdiam. Sudah beberapa menit sakura terdiam. Gadis ini masih berusaha mencerna apa yang dikatakan Naruto beberapa menit lalu. Matanya kembali berkaca, pikirannya melayang entah kemana. Tak berselang lama, bibir mungilnya terlihat terbuka. Air mata kerinduan pada sosok cowok kecil waktu itu, jatuh juga.

"nii-chan itu…..apa dia?"

TO BE CONTINUED

Just Inform, Fict ini terinspirasi dari cerita "LOVE COMMAND"

Gimana? Gimana? Ngawur gak?

Oh, iya. Mohon maaf kalau abal, walau kenyataanya memang abal -_-

Kayaknya next chapter, Saa-chan udah ganti nama jadi Hanamo Emi deh

Mohon di Review yah walaupun cuman satu kata, itu udah berarti buat saa-chan. Sekiranya kalau Review agak banyak, next chapter bakal cepat update.

Masih sama dengan fict Saa-chan yang lainnya, tidak bosan-bosannya saa-chan sampaikan :

"please do not copy and paste this story!"

R
E
V
I
E
W