Jungkook berjalan dengan langkah kaki yang sengaja dipercepat sembari menendang kaleng kosong yang ada di depannya. Bibirnya terus menerus menggumamkan sebuah umpatan kesal tentang dirinya dan seseorang entah siapa itu.

Okay... Jika kalian ingin tahu, tadi Jungkook baru saja pulang dari supermarket yang terletak didekat rumahnya untuk membelikan hyungnya –Jeon Wonwoo– "sesuatu", dan yang menjadi masalahnya adalah Jungkook salah membeli barang itu. Dan mau tidak mau kelinci kecil cantik kita harus menerima semprotan penuh amarah dari seorang Jeon Wonwoo.

Jadi, dari pada terus menerus mendengar amukan hyungnya lebih baik dia melarikan diri dari rumah hingga amarah hyung galaknya itu mereda.

"Ugh, hyung menyebalkan. Bukan aku yang salah disini. Salahkan tuan penjaga kasir sialan yang malah salah memasukan barang itu. Eh.. Atau memang aku yang salah mengambil barang. Aaarrrgghh...entahlah, aku bingung."

Jungkook mengacak rambutnya kesal. Harusnya hari ini Jungkook dapat bersantai di kamarnya membaca kolekAloi novel favoritnya, bukannya mendapat amukan hyung galaknya yang berakhir dengan tragis.

Okay, Jungkook terlalu mendramatisir.

Dengan tenaga penuh yang tidak seharusnya dimiliki namja secantik Jungkook, dia menendang kaleng kosong yang sejak tadi mengganggu jalannya.

"Mati kau dasar brengsek!!!"

"Aw..."

"Eh...?"

Jungkook mengerjakan matanya lucu. 1 meter dari tempatnya sekarang berdiri seorang namja asing tengah berdiri memegang dahinya yang memerah. Ditambah dengan raut wajah menahan sakitnya yang telihat jelas dari tempat Jungkook berdiri sekarang.

"Ah... Maafkan aku tuan, aku tidak sengaja melakukannya."

Jungkook buru-buru mendekat sambil mengucapkan maaf kepada namja asing itu saat tahu jika dia dalang dari memerahnya jidat sang namja yang sekarang berdiri di hadapan Jungkook.

Namja asing itu mengelus lembut jidatnya yang masih memerah. Mata elangnya menatap tajam seorang Jeon Jungkook yang kini hanya diam mematung berkat tatapan setajam elang yang dilayangkan namja asing ini untuknya.

"Lain kali kau harus memperhatikan sekitar."

Jungkook kembali mengerjapkan matanya lucu. Lain kali? "Jadi, maksud tuan aku boleh menendang kaleng kosong lagi?" Jungkook bertanya dengan polosnya dan itu sukses menghasilkan sebuah jitakan lembut dari namja asing itu mendarat tepat di pucuk kepala Jungkook.

"Asalkan itu tidak menjatuhkan korban lagi, kurasa itu tidak masalah." pipi Jungkook merona merah mendengar suara husky milik namja asing ini mengalun lembut di telinganya. Cepat-cepat Jungkook membungkukan badannya untuk sekali lagi meminta maaf atas kesalahannya barusan.

"Hei, hei... Jangan begitu. Aku baik-baik saja kok." Jungkook mempoutkan bibirnya sebal. "Tetap saja aku yang bersalah. Mamaku bilang jika aku melakukan kesalahan aku harus minta maaf." namja asing itu tersenyum kecil mendengarnya. "Jika orang yang menjadi korbanmu tidak mau memaafkannya?"

"Aku harus melakukan berbagai cara agar dia mau memaafkanku."

"Begitu?"

Jungkook mengangguk semangat. Membenarkan ucapannya barusan. Tidak menyadari sebuah seringai yang di perlihatkan oleh namja asing tersebut.

"Kalau begitu, boleh aku tahu namamu?" masih tidak menyadari apapun Jungkook dengan polosnya membeberkan namanya. Bahkan alamat rumahnya yang sebenarnya tidak perlu do beritahukannya. "Jungkook, aku Jeon Jungkook. Dan rumahku 2 blok dari sini."

"Well.. salam kenal bunny aku Kim Taehyung."

"Umn.. Mohon bantuannya Kim Taehyung-ssi, eh tunggu dulu. Kenapa kau memanggilku Bunny?"

T. B. C

.Aloha readeranim semua...Vak bawain new ff nih.BTW jangan lupa baca The Curse juga yaah ya, ff ini juga Val publish di Wattpad. Dan disana Val masih newbie. Mungkin kalian bisa temukan #uhuk Val dengan username @ayu_nan30 #mianValmalahpromote