Title: To leave
Pairing: MM
Disclaimer: Obvious question ne?
Summary: Aku lelah dengan sikapmu, karena itu aku akan meninggalkanmu. Aku ingin tahu, apa reaksimu. MattxMello


Mello, Mihael Keehl, satu-satunya orang yang kucintai, satu-satunya yang kubenci. Aku selalu bersabar dengan sikapnya yang tidak acuh kepadaku, bagaimana ia tak pernah membalas kata-kata "aku cinta kamu" yang keluar dari mulutku. Uh, sebenarnya dari hatiku.

Dengan santainya ia selalu memanggilku 'anjing penurut' karena ia tahu aku tidak akan marah kepadanya; walaupun aku marah dan mengancam akan pergi meninggalkannya, ia selalu berkata,

"Ya sudah, kalau kamu mau pergi, pergi saja. Dan terus hidup, tanpa aku."

Mendengar ini, aku langsung kehilangan kata-kata. Dia tahu sikapku. Dia tahu aku tak akan bisa pergi jauh darinya untuk waktu yang lama, dia pikir dia bisa mengontrol aku selamanya karena ia telah menempati seluruh hatiku.

Dia tidak salah. Mello memang telah berhasil mendapatkan hatiku, membuatku tak berdaya dihadapannya. Aku juga berpikir aku takkan terlepas dari jeratan ini tapi aku salah.

Itu ketika aku melihat Mello memeluk Near. Aku cukup yakin Mello bisa merasakan bahwa aku ada disekitar situ tapi dia tak terlihat peduli. Dan saat itu juga aku memutuskan. Cukup sudah.

Keesokan harinya ketika aku bertemu Mello, ia memojokanku ke tembok dan mencium bibirku. Aku yang biasanya mencium balik kini hanya diam saja. Mello tersenyum dan bertanya,

"Kamu cemburu?"

OBVIOUSLY!! Siapa yang tidak cemburu ketika melihat orang yang disukainya memeluk orang lain?! Dengan geram aku menepis tangannya dan melangkah pergi.

Dan aku cukup yakin Mello tidak tahu tepat di detik saat aku melangkah pergi darinya adalah detik dimana aku sudah memutuskan untuk meninggalkannya. Dan tidak akan pernah kembali.

Aku sudah cukup muak dengan sikapnya yang kasar terhadapku selama ini namun karena aku sayang padanya aku bisa bertahan. Sekarang, cukup sudah. Aku akan meninggalkanmu. Meskipun aku tahu aku tak bisa hidup tanpamu, aku mau kamu menderita. Aku tahu kamu juga sayang padaku karena itu aku melakukan ini. Aku ingin melihat wajahmu yang sedih dan menertawainya, terus tertawa sampai dagu ku retak.

Selamat tinggal, Mello.

X-X-X-X-X-X-X-X-X-X-X-X-X

Sudah 5 bulan berlalu sejak kejadian itu dan terbukti, aku tidak bertemu dengannya. Aku terus hidup tanpanya, dunia serasa sepi sekali. Ketika aku sedang berjalan-jalan di taman, aku melihat...

Mello.

Wajahnya terlihat biasa saja. Mungkin aku salah? Apa memang benar dia tidak merasakan apapun ketika aku pergi dari hidupnya? Apa aku sangat tidak berharga? Mello, kenapa kamu lakukan ini padaku? Diam-diam aku melangkah pergi. Namun sepasang tangan menepuk pundakku.

"Matt, dasar bodoh, kemana saja kamu selama ini?" Itu Mello, suaranya sangat pelan. "Matt si anjing setia meninggalkanku. Aku tak pernah menyangka kau berani sekali."

"Mello, lepaskan aku." Kataku. "Apa urusannya aku pergi atau tidak? Kamu tidak kena sial kan?"

"Kamu ini bodoh atau idiot? Aku tidak akan melepaskan kamu lagi. Aku tidak mau kehilangan anjingku."

"Mello..." Aku hendak memalingkan wajahku untuk melihatnya tapi dia memutar kepalaku kembali ke posisi semula.

"Jangan melihat kesini." Ia berkata.

"Tapi," Aku memutar badanku untuk menghadapinya. "Mello? Wajahmu?" Aku terdiam melihat wajahnya yang penuh luka.

"Kubilang jangan melihat kesini."

"Kamu ceroboh." Aku menyentuh lukanya, sekaligus... wajahnya.

Mello terdiam, ia meraih tanganku dan menciumnya. "Jangan tinggalkan aku lagi."

~:O W A R I:~


MM pertamaku... Sori kalo banyak yg salah~