Naruto © Masashi Kishimoto

Warning : VampFict, OOC (perhaps), Bad descrip, Boring, esw.


Enjoy Yourself!


Life After You

Prolog


Sepasang manik sewarna crimson dengan path hitam itu menatap lurus pada satu-satunya bangunan—rumah—yang berdiri kokoh di tengah hutan yang jauh dari perkotaan. Jubahnya yang berwarna hitam melambai-lambai tertiup angin. Dia berdiri di puncak pohon yang menjulang tinggi. Angin berhembus dan membisikkan sesuatu padanya, dia memejamkan matanya, mencoba menangkap lebih jelas apa yang dimaksud sang angin, tetapi dia tak begitu memahaminya. Desau daun-daun di sekitarnya terdengar begitu memilukan, menghentakkannya pada suatu kesadaran bahwa kabar dari bisikkan yang dibawa sang angin bukan merupakan kabar yang menggembirakan.

Hingga sebuah jeritan yang keras menggema; membuat burung-burung malam hari yang tadinya hinggap di dahan-dahan pepohonan kini mengepakkan sayapnya pergi dengan koakan ketakutan. Dari jeritan itu, dia dapat menangkap dengan jelas apa yang tengah terjadi di rumah yang terpencil itu; suara ketakutan, kesedihan, dan kematian.

Dengan kecepatan yang tak masuk nalar, dia telah sampai di depan rumah itu. Bau amis dan kematian memenuhi rumah itu. Dia melangkahkan kakinya masuk dengan menyeruaknya perasaan khawatir dan sedikit menyelusup perasaan ketakutan, pintu rumah yang terbuat dari kayu itu terbuka lebar, memudahkannya untuk mengetahui lebih lanjut apa yang tengah terjadi.

Saat dia sampai di depan ruang utama, sesosok tubuh ringkih dengan sekujur tubuh gemetaran menyambutnya. Wajahnya dengan linangan air mata terpaku pada tubuh-tubuh yang terbujur kaku dengan robekan di sana-sini dan genangan darah yang menyebar dan menutupi putihnya lantai.

Dia terpaku, tak berani untuk maju satu langkah pun untuk mendekati sosok itu. Perasaan bersalah menahan kakinya untuk melangkah. Jika bisa, dia ingin segera memeluk dan membawa sosok itu pergi.

Tak lama kemudian, terdengar suara ranting berderak di kegelapan pepohonan, angin berhembus dan dia menyadari—walaupun samar-samar baunya dapat dia cium—bahwa yang menginjak ranting itu adalah Vampire Hunter. Sesegera mungkin, dia pergi meninggalkan tempat itu dan mempercayakan keselamatan gadis bermanik viridian yang masih terpaku di tempatnya itu pada Vampire Hunter—secara tak langsung.

.

.

.

Uchiha Sasuke memandang angkuh pada Vampir yang memandangnya ketakutan. Sepasang lengan pucatnya dia ulurkan dan mencekik kuat leher Vampir itu.

"Kau telah melakukan pelanggaran berat. Menghisap darah manusia bahkan sampai kau mencabik-cabiknya. Rendah!" desisnya.

"Ma.. maafkan aku, Tuan."

"Kau telah melanggar peraturan yang telah dibuat para leluhur. Kau tak bisa mengelak. Bersiaplah menerima hukumanmu."

Manik hitamnya kini berubah menjadi merah pekat dengan path hitam. Kuku-kukunya yang semula pendek kini berubah menjadi panjang dan runcing. Dia benamkan jemari-jemarinya pada leher Vampir itu. Menusuknya dan merobek urat-urat nadi yang tak berfungsi secara paksa, menyebabkan kesakitan yang tiada tara. Dalam satu sabetan, kepala Vampir itu terlepas dari tubuhnya. Beberapa detik kemudian, Vampir itu berubah menjadi serpihan pasir dan menghilang tertiup angin.

"Itu tak ada apa-apanya dibanding dengan penderitaannya."

Manik itu kembali menjadi hitam pekat. Mendongakkan wajahnya menatap bulan yang membulat sempurna. Dia menjentikkan jarinya, dan perlahan tetes-tetes cair mulai berjatuhan dari langit malam yang mulai mendung. Sinar bulan yang semula mengekspos wajahnya yang rupawan kini tertutupi awan—bergabung dalam kegelapan.

"Maafkan aku, Haruno Sakura."

This is just the beginning.

When the light of the moon began to join the darkness.

Me and you is destiny. When you deny, I will confirm our destiny.

To be continued


A/N : Ya ampun... ini apa ya? *shock* Maaf ya kalau prolognya aneh. =_=" Ah, ini VampFict kedua Rie. hehe... Ketagihan jadinya bikin VampFict. Well, gak akan banyak bicara dulu. So... Review and Concrit?

P.s : Yang ini bukan Sequel ataupun Prequel dari fict yang Kill Violent Kiss. :)

Terima kasih untuk yang sudah mereview fict KVK. Maaf belum sempat Rie bales reviewnya.


Terima kasih sudah meluangkan waktu anda.