Hay Apa kabar?

Drabble ini terinspirasi dari Bachelor party.

Saya ambil dari part nya N Vixx yang saya buat jadi Haehyuk.

Ini sangat-sangat pendek. Dan ngga akan ada sequel.

Mungkin saya akan buat dari part lainnya dengan couple yang berbeda.

Terima kasih.

Happy Reading.

Anissa Lee.

.

.

.

.

"Ada apa kau memintaku datang kemari?". Eunhyuk mendudukan tubuhnya disamping Donghae. Ia menghelas nafasnya, cuaca hari ini begitu panas. Sangat malas untuk berpergian walaupun sebentar.

Donghae tersenyum. Menatap wajah Eunhyuk cukup lama. "Tidak ada. Hanya ingin melihatmu."

"Kau menelponku, memintaku kemari hanya untuk itu?" Eunhyuk mendengus kesal. "Kau… benar-benar ingin mati di tanganku rupanya."

Donghae tertawa, menghiraukan Eunhyuk yang benar-benar tampak kesal.

"Lebih baik aku pergi."

"Baiklah."

Eunhyuk berdiri. Mengikat rambut panjangnya sebelum melangkah meninggalkan Donghae. "Aku pergi."

"Hm." Donghae tersenyum. "Eunhyuk-ah."

"Apa?"

"Hati-hati dijalan."

Eunhyuk mengangguk. Membalas lambaian tangan Donghae. "Eum."

Donghae ikut berdiri. Mengikti langkah Eunhyuk dari belakang. "Lee Hyukjae."

Eunhyuk kembali membalikan tubuhnya. "Ada apa?"

"Bye bye."

"Bye."

Tap

Tap

Tap

"Eunhyuk-ah!"

Eunhyuk menarik nafasnya panjang. Membalikan tubuhnya, menghadiahi Donghae tatapan tajam. "Ada apa lagi?"

"Aku harus memastikan sesuatu."

"Tak usah menghkawatirkan ku. Lebih baik kau juga pergi."

Eunhyuk kembali melanjutkan langkahnya. Kali ini ia berhasil berjalan lebih dari lima langkah sebelum Donghae kembali memanggilnya.

"Lee Hyukjae!"

"Apa? Apa? Apa?"

"Ini yang ke 12 kalinya."

Eunhyuk mengedipkan matanya. Tak mengerti apa yang baru saja Donghae katakan. "Apa? 12 apanya?" Eunhyuk menggelengkan kepalanya heran. Melanjutkan langkahnya kemudian.

"Lee Hyukjae!"

"Oh. Kau rupanya benar-benar ingin mati ya?"

Donghae tersenyum. "Ya! Apa kau benar-benar tak tau untuk apa aku terus memanggilmu seperti tadi?"

"Oh..?"

"Harus berapa banyak kau melihat ku agar kau jatuh cinta padaku?"

Eunhyuk terdiam. Benar-benar tak mengerti maksud ucapan temannya itu.

"Orang akan jatuh cinta setelah mereka bertemu lebih dari seratus kali. Dan kurasa kita sudah lebih dari 3000 kali."

Donghae melangkah lebih dekat pada Eunhyuk. Menghembuskan nafasnya lalu merentangkan kedua tangannya. "Ini adalah kesempatan terakhirmu."

"…"

"Kemarilah, dan peluk aku."

"Oh.. Aku?"

Donghae berdecak melihat Eunhyuk yang hanya berdiri begitu bodoh di depannya. Dengan satu tarikan Donghae meraih tangan Eunhyuk. Membawa perempuan itu kedalam pelukannya.

"Aku mencintaimu. Dan aku hanya ingin kau yang menjadi kekasihku. Bukan orang lain." Donghae menepuk pelan kepala Eunhyuk. "Aku tak peduli betapa menyebalkannya seorang Lee Hyukjae. Karena nyatanya aku tidak bisa jika sehari tidak melihatmu."

Donghae sedikit menjauhkan tubuhnya agar ia bisa melihat wajah Eunhyuk. "Susah sekali membuatmu menyadari jika aku menyukaimu."

Eunhyuk tersenyum kaku. Tak tau harus berkata apa.

"Sekarang kau sudah tau jika aku mencintai mu. Ayo peluk aku lagi."

Eunhyuk tersenyum lebar. Tanpa di perintah dua kali ia langsung menubrukan tubuhnya pada tubuh Donghae. Memeluk pria itu sangat erat. Membiarkan pria itu mencium pucuk kepalanya.

.

.

.

.

.

END