NARUTO © Masashi Kishimoto
SINS © Evellyn Ayuzawa
Title: Sins [Prologue]
Author: Evellyn Ayuzawa
Genre: Romance, Drama, Hurt/Comfort
Length: Chaptered
Rated: M
Cast:
Naruto U. x Sakura H.
Warning: OOC, Typo, EyD Amburadul, etc.
Thanks To: all reader!
Happy Reading!
NO BASH, NO PLAGIAT, RnR PLEASE!
Hati-hati Typo bertebaran ^_^
Story Begin
-AUTHOR Pov.-
.
.
.
.
.
Desahan dan erangan serta suara dari benda-benda di sekitar mewarnai kegiatan panjang dari sepasang muda mudi di atas ranjang besar dalam ruangan tertutup bernuansa putih gading dan hijau muda.
Seorang pria dewasa bersurai pirang tengah menindih gadis muda bersurai merah muda. Peluh membanjiri tubuh keduanya. Banyak bekas cakaran di punggung si pria, bahkan ada noda darah yang telah kering. Keadaan dalam ruangan tersebut tak ubahnya seperti kapal pecah.
Barang-barang berceceran dimana-mana. Bed cover serta bantal-bantal yang seharusnya berada di atas ranjang telah berada di lantai dan bercampur dengan barang-barang lainnya.
Gadis bersurai merah muda panjang itu terlihat meringis sembari memalingkan wajahnya dari pria di atasnya. Seperti tidak sudi melihat pria tersebut. Bahkan dia selalu menghindar saat pria itu ingin mengecup bibir mungilnya yang ranum. Membuat si pria kesal dan akhirnya memaksa gadisnya agar bersedia. Membuat bibir gadis muda itu pecah di beberapa bagian akibat ulah brutal dari pria tersebut.
"Ber-hen-ti... hhhhah... a-ku le-lahh... ahh!" gadis itu memukul dada polos pria yang menindihnya terlampau lemah. Suaranya bergetar dan putus-putus.
"Diam! Aku belum selesai!" pria tersebut tak menghiraukan permintaan sang gadis malang itu. Ia tetap memacu tubuhnya dengan cepat dan keras. Membuat tubuh mungil nan ringkih si gadis selalu tersentak ke atas disetiap gerakannya.
"Se-ben-tar hhhss... la-gi ahh! Ka-kak pu-lang haahh..." sekali lagi gadis bersurai merah muda itu mencoba membuat pemuda pirang itu berhenti.
"Aku tak peduli!"
Plak
Satu tamparan mendarat dengan keras di pipi kanan sang gadis. Membuat darah segar mengalir di sudut bibirnya yang lagi-lagi pecah. Ia kembali mengeluarkan air matanya yang tak berguna.
Beribu-ribu liter jumlah air mata yang ia keluarkan tak dapat meluluhkan pria dewasa itu. Malah sebaliknya yang diterima adalah tamparan serta banyak perbuatan kasar dilayangkan pria itu.
Tubuh polos mereka tampak berkilau diterpa cahaya lampu dari luar. Peluh semakin membanjiri tubuh keduanya. Sang pria tak menghiraukan ketidak berdayaan si gadis merah muda di bawahnya. Ia tetap memacu dirinya di dalam tubuh gadisnya, mengejar kenikmatan yang sebentar lagi sampai.
Gadis tersebut hanya diam, mulutnya terbuka namun tak lagi mengeluarkan suara desahan atau suara kenikmatan lainnya. Pandangannya kosong menuju manik biru di atasnya dalam diam.
Kemudian bibir mungilnya kembali termakan dengan rakus oleh pria pirang itu saat puncak kenikmatan pria itu memenuhi dirinya. Gadis itu hanya diam menerima saat pria pirang itu lagi-lagi menanamkan benihnya di dalam tubuh muda gadis tersebut.
"Haaah... sial!"
Pria pirang itu mengumpat keras saat momen kepuasannya terinterupsi oleh suara pintu terbuka serta suara feminin yang menyerukan kedatangannya dengan riang. Ia dengan segera memisahkan tautan tubuh intimnya dengan si gadis kemudian bangkit dan terburu-buru memakai pakaiannya.
Setelah berpakaian lengkap, ia kembali mendekati ranjang gadis muda itu. Menarik selimut menutupi seluruh tubuh si gadis sampai leher, kemudian membelai lembut surai merah muda itu.
Ia menunduk hendak mengecup bibir mungil itu lagi namun tak tersampaikan karena gadis itu telah lebih dulu memiringkan tubuhnya menjadi membelakangi pria itu.
"Brengsek!" satu kata itulah yang keluar dari bibir pria dewasa itu terakhir kali sebelum keluar dari kamar itu dan menguncinya dari luar.
Haruno Sakura adalah nama gadis merah muda itu. Ia menutup mukanya dengan bantal dan mulai menangis kembali. Menangis terus menerus hingga dirinya kelelahan dan jatuh tertidur.
Selalu hal itu yang ia lakukan setelah kegiatan paling hina yang pernah ia lakukan sepanjang hidupnya. Tak jarang ia ditemukan dengan keadaan mengenaskan. Terkadang dengan menyilet pergelangan tangannya atau menenggelamkan diri di bak mandi.
Nyaris adalah kata yang tepat untuknya. Berkali-kali mencoba bunuh diri dan selalu hanya nyaris mati. Hal terkutuk yang menghampirinya dari dua tahun lalu selalu menyiksa. Paksaan demi paksaan semakin sering ia terima.
Jika saja pria itu orang asing, mungkin ia masih bisa menahan. Tapi hal itu hanya akan menjadi angan-angan, karena pria itu bukanlah orang asing baginya.
Jiwa raganya telah hancur remuk saat pria yang mengikat janji sehidup semati di hadapan Tuhan dengan kakak kandungnya sendiri dengan tega memperkosa dirinya berulang-ulang hingga tak bisa ia ingat telah berapa kali melakukan hubungan intim tersebut.
Pria yang seharusnya menjadi kakak laki-lakinya dengan santai menyetubuhi gadis kecil dari istrinya sendiri. Membuat gadis kecil itu terpaksa melakukan kehendaknya. Memaksakan keinginan busuknya.
Hari-hari suram yang dengan terpaksa gadis itu jalani membuatnya tertutup. Hingga hanya ada pria itu di dalam hidupnya. Membuatnya sekali lagi terpaksa dekat dengan pria gila itu. Tak ada orang lain, hanya kakak iparnya itu satu-satunya.
Ia harus terjebak di antara rumah tangga kakaknya. Menjalin hubungan gelap nan terkutuk dengan kakak iparnya di belakang kakak kandungnya. Dua tahun sudah berjalan dengan banyak pemaksaan.
Naruto Namikaze adalah orang gila yang paling ia benci di dunia ini.
.
.
.
.
.
~ Chapter 1 coming soon ~
.
.
A/N: Hai semuanya... terimakasih banyak sudah mau membaca karyaku. Terimakasih yang sudah bersedia memberikan review, saya sangat menghargai kalian. Sekian dari saya, Semoga bermanfaat dan menginspirasi.
Jangan lupa RnR yaaa...
