Hanyalah sebuah fanfiction sederhana yang aku buat dengan setulus hati.
Kupersembahkan khusus untuk Jaejoong oppa.
Jaejoong POV
Roda waktu terus bergulir dan entah berapa kali bumi berputar. Saat mobilitas berlangsung cepat, aku hanya terdiam, meringkuk dan bersembunyi. Ku nikmati kesendirian ini… yah aku sangat menyukainya, sungguh. Tetapi hatiku terus mengembang hingga membuat dadaku tak kuat menahannya. Sakit… perih… tak berdaya, aku hanyalah makhluk malang. Kesepian? Bagaimana mungkin? Namun, tak bisa kusangkal. Rasa ini benar-benar nyata menyelimuti raga dan melilit jiwa. Berapa lama aku harus menanggungnya? Lelah tak bertepi dengan kepedihan yang mengekor di tiap langkahku. Bahkan duri yang tersebar dan terinjak, bagai karpet merah yang nyaman. Sarafku lumpuh, mungkin alkohol adalah pahlawannya. Botol-botol kaca kosong adalah penghias rumahku. Semuanya telah kuteguk dan tak tertinggal satu tetes pun. Semakin menelan benda cair yang berbau menyengat itu, semakin kerongkonganku kering. Pita suaraku sulit bergetar, mungkin diam seribu bahasa bukan hal yang buruk. Tenagaku habis, tak bisa melakukan apa pun, kecuali tersedu sedan. Kukutuk organ penglihatannku yang tak mau beristirahat. Ijinkan aku terlelap dan melupakan semua belenggu ini sejenak. Yah… hanya sebentar saja. Dentingan air mata telah menumpuk di pelupuk mata. 'Tes!' Jatuh terurai melewati lekukan pipi wajahku.
Ah… ada sesuatu yang mengelus tanganku lembut. Kulirik. Mengulas senyum kecil.
"Jiji? Kenapa kau kemari?"
"Miaw…"
Bulu lembut hitam keabuan terus membelai tanganku lembut. Dengan sisa tenaga, ku dekap hewan tersebut. Kubalas mengelus bulu-bulu pendek halusnya. Akh… terkadang aku iri pada kucing di pelukanku ini. Ia bisa meluapkan emosinya dengan bebas dan tanpa beban. Tak seperti diriku yang selalu memendamnya pada lubuk hati yang terdalam. Mengunci rapat, berharap tidak meledak sewaktu-waktu.
"Miaw...miaw…"
Jemari tanganku dijilatnya. Hangat, seakan ia mengenggam tanganku erat.
'Always keep the faith!'
Suara dengan nada tulus mendengung di telingaku. Menjernihkan pikiranku sekejap. Sadarlah! Aku tak sendiri. Begitu banyak orang yang mendukung dan mengharapkanku tetap berlaga di panggung pertunjukan musik dunia. Mereka semua merindukanku, menantikanku dengan antusias.
Aku tidak akan membenci hari esok. Namun, tetap mengejar yang sepatutnya aku dambakan. Terakhir dan yang paling penting, aku tak kan mengecewakan siapa saja yang tetap menjaga kepercayaannya pada diriku. Aku berjanji dengan sepenuh hati.
THE END
a/n :
author tidak akan kebanyakan omong. Perkenalkan saya member Cassiopeia baru. Mungkin baru seminggu ini saya mendaftarkan diri. Saya sempat bertanya dalam hati, mengapa saya baru menyukai DBSK akhir-akhir ini. Saat mereka berpisah dan tidak utuh lagi. Sedih sekali, padahal mereka adalah grup boy band yang bertalenta. Sudahlah, biarkan saya menangisi mereka sejenak.
Biar nggak sedih, mending liyat MVna DBSK yang berjudul Balloons.
Singing… begin!
Jinagabeorin eorin shijeoren pungseoneul tago naraganeun yeppeun kkumdo kku-eotjji.
noran pungseoni haneureul nalmyeon nae ma-eumedo areumda-un gi-eoktteuri saenggangna.
Lalalala, uagh…! Bruk! *ditendang ma readers~suara ancur banget*
Hiatus again, lagi ujian praktek mase sempet2na nbikin fict =="
