My Dear Love

Diclaimer:

Vocaloid bukanlah milik saia dan disini saia hanya numpang pinjam nama….tapi tenang saja cerita ini murni 1000-?- %-?- milik saia

Genre:

Romance, Friendship, Family, dan mungkin akan ada humornya

Warning:

Pasti kalian akan siap dengan kantung muntah kalian untuk saat ini….

.

.

Baiklah langsung aja back to the story…

.

Happy Reading X3

.

.


Chapter 1: Kehidupan Sang Pangeran

Di dalam sebuah rumah bangsawan yang sangat besar dan kaya raya itu lahirlah seorang laki-laki yang memiliki rambut honeyblonde gelap dengan mata blue azurenya…disana keluarga mereka memberinya nama Len….dan di tempat lain pun di dalam sebuah rumah yang bisa dibilang rumah orang yang biasa saja lahirlah seorang anak perempuan dengan rambut honeyblonde cerahnya dan mata aquamarinenya yang begitu indah…

Kedua anak itu pun kini tumbuh menjadi anak remaja dengan keluarga mereka masing-masing dan juga kehidupan mereka yang bisa dibilang sangat berbeda jauh dari pada yang lainnya…dan di dalam rumah bangsawan tersebut membuat hidup Len sangat menderita…

"Len-sama….Len-sama….ayo bangun….Len-sama…Len-sama…"

Dengan perlahan Len membuka matanya dan melihat pelayan pribadinya sedang berdiri tepat di depan matanya…."Ada apa Gumi-san….pagi-pagi kayak gini sudah berisik….?" Ucap Len masih mengantuk

"Ayo cepat bangun Len-sama….hari ini Leon-sama dan Lily-sama pulang….bersamaan dengan Rinto-sama juga…." Ucap Gumi yang bekerja sebagai pelayan pribadi Len sejak Len kecil

"Biarkan saja….memangnya apa masalahnya denganku?" ucap Len dengan kesal

Memori Len pun kembali terulang ketika ia masih berumur 2 tahun dimana orang tuanya meninggalkannya hanya untuk menemani kakaknya yang bernama Rinto tersebut…bahkan dari dulu pun orang tuanya tidak pernah sayang dengannya berbeda sekali dengan Rinto yang penuh dengan perhatian dan kasih sayang oleh orang tuanya itu…

"Pokoknya aku nggak mau menemui merekaq sama sekali…." Ucap Len sambil membalikkan badannya sambil menarik selimut untuk menutupi wajahnya

"Ayolah…..Len-sama harus menemui mereka….mumpung mereka aka nada disini selama 5 bulan…" ucap Gumi sambil menarik-narik selimut Len, sedangkan Len hanya terdiam tidak mau menjawab ucapan dari Gumi pelayannya itu

"Dasar Len-sama ini kebiasaan….ya sudah saya permisi terlebih dahulu…." Ucap Gumi yang lalu melangkah keluar pintu

"Maaf Gumi-san….tapi aku memang belum mau menemui mereka…." Ucap Len yang melihat kepergian Gumi tersebut

Sedangkan dilantai bawah sudah banyak pelayan dan pegawai yang merawat rumah tersebut dan yang ada di rumah tersebut menyambut kepulangan Leon, Lily, dan bahkan Rinto yang baru saja kembali dari kepergiannya ke Negara Inggris tersebut…

"Rinto-sama….boleh tidak kalau saya bertanya?" ucap salah satu pelayannya

"Silahkan…" ucap Rinto

"Di Negara Inggris ada apa saja disana?" ucap pelayannya lagi

"Ada banyak hal…bahkan banyak sekali bunga-bunga yang indah seperti kalian semua…." Ucap Rinto

"Kyaaaa…." Histeris para pelayan wanita disana, tanpa mereka sadari ternyata Len sudah bersiap dari tadi dan mengawasi mereka dari atas

"Apa hebatnya Negara Inggris itu…." Ucap Len ketus

"Sebenarnya aku berharap tidak pernah terlahir di dalam keluarga ini….dan tidak pernah mengingat semuanya ini…." Ucap Len lagi sendiri

"Len…." Teriak seseorang dari bawah, dengan segera Len pun menoleh ke bawah

"Len….adik kecilku yang manis….sedang apa kamu disana? Ayo cepat turun….memangnya kamu tidak merindukkan kakakmu ini…." Ucap Rinto dari bawah dan semuanya pun mulai menoleh kea rah Len semua…

"Tidak juga….aku sama sekali tidak merindukan kalian semua…." Ucap Len santai sambil melompat turun dari lantai atas tersebut

"Kau tau….aku justru akan lebih senang lagi kalau kalian tidak pulang…." Bisik Len ke telinga Rinto sambil dengan santainya melalui Rinto, Leon, dan Lily tersebut

Rinto pun menatap ke arah kepergian Len….

"Sudahlah….Rinto-sama….Len-sama memang sudah seperti itu sejak dia kecil…" ucap salah satu pelayannya

"Ya aku tau…." Ucap Rinto sambil mengulas senyum ke arah para pelayannya itu, sedangkan Gumi yang melihat tingkah aneh dari Len segera pergi menyusul Len….

Di dalam taman keluarga Kagamine….disana Len sedang duduk sendiri di taman tersebut sambil melihat kea rah bunga-bunga yang ada disekitar tempat itu….

"Len-sama…." Ucap Gumi sambil melangkah mendekatinya

"Jangan mendekat….Gumi-san pun sama saja dengan mereka semua….lagi pula Gumi-san khan sudah lama menyukai Rinto dan Gumi-san juga sudah lama dekat dengan Rinto…bukan aku….kalau begitu pergilah kesana…..aku tidak membutuhkan siapapun lagi…..karna aku sudah biasa sendiri….." ucap Len yang merasakan di dalam dadanya terasa sangat sakit

"Maafkan bibi…..bukan itu maksud bibi….bibi hanya-" ucap Gumi yang terhenti dengan tawa keras Len

"Bibi? Sejak kapan aku menganggap Gumi-san sebagai bibi atau pelayanku….?" Ucap Len yang masih tertawa sekeras mungkin yang sebenarnya dia tidak ingin tertawa

"Lalu….?" Ucap Gumi yang terlihat tidak mengerti dengan ucapan Len

"Aku sudah menganggap Gumi-san sebagai kakakku…..orang tuaku…..temanku…..bahkan Gumi-san jauh lebih berharga dibandingkan nyawaku…..tetapi setiap Gumi-san dekat denganku….Gumi-san selalu melihat kebelakangku (Rinto)..….bukan aku" ucap Len sambil memberikan tatapan sendu yang penuh luka dan kesedihan itu lagi ke arah Gumi

Gumi yang baru menyadarinya pun segera meneteskan air matanya dan jatuh tertunduk lemas karna rasa bersalahnya tersebut….Len pun dengan segera berjalan melalui Gumi dan melangkah pergi begitu saja….

"A-Aku…..dianggap Len berharga….padahal Rinto pun tidak pernah menganggapku seperti…..dan dia hanya menganggapku sebagai…..teman dan pelayannya saja tidak lebih…..tapi kenapa aku lebih senang dibandingkan bersama Len?" ucap Gumi yang masih tersendat dengan air matanya

Len pun kembali ke kamarnya dengan segera dan mulai mengunci pintu kamarnya dan tidak membiarkan siapapun masuk bahkan seberkas cahaya pun tidak disana Len mulai merebahkan tubuhnya sambil menatap ke arah langit-langit kamarnya….

"Apa….apa yang harus aku lakukan?" gumam Len tiba-tiba seberkas keinginannya untuk meninggalkan rumahnya jauh-jauh pun dia lakukan….Len pun segera membereskan semua pakaiannya dan dia pun segera menuliskan sebuah surat lalu pergi melalui jendela rumahnya dengan melompat kebawah dan mulai berlari menjauh….tiba-tiba saja di depannya terdapat segerombolan orang jahat yang menghadangnya beserta senjata yang mereka bawa tersebut

"Siapa kalian?" tanya Len yang mulai berjaga-jaga

"Harusnya kami yang bertanya? Bagaimana bisa seorang bangsawan sepertimu ada ditempat seperti ini sendirian?" ucap salah satu dari mereka yang terlihat seperti pimpinan mereka

"Kenapa memangnya? Memangnya itu sebuah masalah buat kalian?" ucap Len tenang

"Wah….rupanya bangsawan kecil kita ini tidak tau sama sekali ya? Baiklah….kalau begitu kita ajari dia tentang artinya bahaya yang dia cari setelah keluar dari singgasananya itu" ucap bos mereka sambil memberi perintah untuk menyerangnya….dengan segera Len mengelak dan mulai menyerangnya kembali tapi ketika Len sedang sibuk menangani salah satu kelompok tersebut salah seorang dari kelompoknya memegang kedua tangan Len hingga Len tidak bisa bergerak….salah satu temannya itu pun segera memukuli perut Len berkali-kali dengan sangat keras hingga membuat darah keluar dari mulut Len…Len yang mulai merasa kesal pun menendang yang baru saja memukulnya itu lalu melompat ke arah belakang hingga pegangan orang tadi pun terlepas…lalu dia pun mulai memukulnya kembali tapi belum lama Len memukul yang satu tersebut seseorang dari belakang segera memukul punggung kepala Len dengan sangat keras menggunakan besi dan membuat Len pingsan seketika….

Waktu pun cepat berlalu dan di dalam rumah Len pun sedang sibuk mencari Len yang sudah menghilang seminggu tersebut….kekhawatiran tersebut pun yang mulai dirasakan Gumi dengan menggenggam erat surat yang sebenarnya ditunjukkan hanya untuknya itu dari Len….

Dear Gumi-san,

Kini aku akan pergi sangat jauh dari rumah, dan aku akan meninggalkan mereka semua temasuk Gumi-san….aku hanya berharap Gumi-san bisa bahagia dengan Rinto dan dengan keluargaku itu…

Jujur sebenarnya aku membenci cara kabur seperti ini….tapi itu akan lebih baik dari pada aku harus terus tersiksa melihat semuanya, dengan sikap kalian semua, ucapan, pikiran, bahkan perasaan kalian semua itu….lebih baik kalian semua mulai melupakanku….

Karna aku bukanlah lagi Len yang kalian kenal….Len yang dulu sudah tiada….semoga kalian semua bisa bahagia selamanya….

Salam terakhir dari seseorang yang paling kalian benci,

Len

Len pun kini mulai membuka kedua matanya dengan perlahan dan hanya kegelapan yang bisa dia lihat…bahkan dia tidak terlalu bisa merasakan tangan kanannya tersebut dengan segera dia mulai melihat kesekelilingnya….dan tidak ada siapapun selain dirinya…..Len pun mencoba melepaskan ikatannya dengan menggesek-gesekkannya ke paku yang tertancap tidak sempurna tersebut….dengan cepat Len terus dan terus menggesekkannya hingga akhirnya tali tersebut pun mulai terputus….dengan ceoat Len mulai melepaskan ikatan tali di kakinya dan akhirnya pun terlepas dan Len pun mulai berdiri dan mengambil barangnya dan mulai berlari jauh dari tempat tersebut….meskipun kakinya terasa sakit sekali….tapi akhirnya dia bisa melarikkan diri dengan sangat jauh….dia pun melihat ke sekelilingnya hanya pohon saja yang dia lihat….dia pun terus dan terus berjalan karna kakinya mulai merasakkan sakit yang lebih begitu juga dibagian kepalanya….ketika Len sedangbejalan dia pun tergelincir hingga menyebabkan dia jatuh kejurang dan membuat kepalanya terbentur dengan sangat keras disebuah batu yang besar….

1 minggu pun berlalu….

Dengan perlahan Len membuka matanya dan dia pun mulai melihat ke sekelilingnya….

"Kau sudah sadar?" ucap seorang gadis, Len yang penasaran pun menatap ke arah gadis yang memiliki rambut sepinggang dengan warna pink itu

Len pun hanya mengangguk lemah "Kau siapa?" tambah Len

"Aku Luka…..Megurine Luka….kalau boleh aku tau kenapa kamu ada dibawah jurang waktu itu?" tanya gadis yang baru saja menyebut namanya Luka

"Aku tidak ingat….tapi ini dimana? Kenapa aku ada disini?" tanya Len yang terlihat kebingungan

"Karena kamu terluka berat waktu itu…..makanya aku membawamu kesini? Tapi apa kau tidak ingat kenapa kamu kesini? Dari mana asalmu? Dan siapa dirimu sebenarnya?" tanya Luka dan Len hanya menggeleng saja

"Tapi yang aku ingat namaku adalah Len…." Ucap Len

"Kalau begitu bagaimana kalau kau jadi adikku dulu….hingga kira-kira ingatanmu bisa kembali pulih…." Ucap Luka dan Len pun mengangguk setuju

"Oh iya? Mulai besok kamu bersekolah di tempat aku bekerja…..besok Rin akan datang menjemputmu…." Ucap Luka

"Rin?" gumam Len terlihat bingung

Pintu rumah Luka pun segera diketuk oleh seseorang….setelah Luka mempersilahkan masuk….seorang gadis remaja dengan rambut honeyblonde cerah sebahu, pita putih yang begitu dominan menghias rambutnya…..gadis itu pun tersenyum ke arah Len

"Len? Ini yang namanya Rin…..Rin? dia namanya Len…." Ucap Luka mengenalkan

"Hai….aku Rin…." Ucap Rin sambil mengulurkan tangannya

"Hai juga…." Ucap Len menjabat tangan Rin

"Oh iya? Kamu itu dari mana?" tanya Rin yag penasaran

"Sepertinya? Akibat benturan keras dikepalanya dia mengalami amnesia…." Ucap Luka

"Amnesia? Ya sudah….kamu bisa koq tinggal di desa kami…." Ucap Rin

"Iya…..terima kasih…." Ucap Len

"Baiklah Len….besok aku akan menunggumu diluar rumah ya…." Ucap Rin sambil meninggalkan Rin

Esoknya,

Rind an Len berangkat bersama hingga tiba di sebuah sekolah yang terlihat sangat megah dan besar….

"Ini dia sekolah kita…." Ucap Rin


.

.

.

.

End

.

.

Endingnya nanggung? Dan panjang banget chapter 1 nya….tapi pasti kalian pada penasaran khan kira-kira gimana kehidupan baru sang pangeran (Len) yang sedang amnesia tersebut….kira-kira ingatan Len yang hilang tersebut bisa kembali…..? kalau pada penasaran tolong…..

.

.

.

.

.

.

RnR Pleeaassseee XD