Bilang Saja ...
Naruto punya Kishimoto-sensei
Ada baiknya jika saya mengingatkan, fic inipenuh hal GAJE, AU, OOC ... XXD
Authour : Go Mio
Pair : SasuSaku
Genre : Romance
Dering ponsel makin lama makin mengeras. Mengapai-gapai tangan Sakura mencari-cari ponselnya dengan mata terpejam. Keluhan sudah bergemuruh di hatinya sejak seperempat kesadarannya muncul beberapa detik yang lalu.
"Siapa?" maksud hati ingin berteriak kesal, tapi yang muncul hanya serupa keluhan. Kantuk yang luar biasa, kesadaran yang belum sepenuhnya terkumpul membuatnya lemah.
"Sakura? Maaf ..., kamu sudah tidur?" Bunyi angin tertangkap, suara yang tak asing itu memaksa Sakura untuk membuka matanya.
"Sasuke?" Sakura bangkit dan duduk di kasurnya . "Ya ampun, Sasuke ... ini sudah jam dua dini hari ...," Sakura mengintip sebentar di ponselnya.
"Maaf ...," suara Sasuke disana, terdengar setengah teriak.
"Kamu di mana?"
"Aku masih di jalan. Dua jam lagi sampai di Oto."
Sakura mengumpulkan ingatannya. Ya, sore tadi Sasuke meninggalkan Konoha dan memaksa dirinya untuk membawa mobil sendiri menuju Oto. Sakura tak tahu urusan apa yang membuat Sasuke menjadi sangat nekat harus menempuh jarak, Konoha-Oto seorang diri, tanpa rencana sebelumnya.
"Sasuke? Kamu baik-baik saja?"
Bunyi angin, deru kendaraan bermotor. Suara indra tak terlalu jelas. "Ya ya, aku baik-baik saja. maaf sudah membangunkan tidurmu."
"Ya ampun, Sasuke ... aku baru sejam yang lalu tertidur ... aku capek ngantuk ... tak bisa menemanimu maaf, aku ketiduran."
"Maaf sudah merepotkanmu."
"Kamu baik-baik saja?" Sakura menghempaskan tubuhnya ke atas kasur, matanya terpejam lagi.
"Sakura ..., aku ingin kamu mengatakan sesuatu."
"Apa?" suara Sakura melemah.
"Katakan sekarang, kamu mencintaiku ..."
"Hah?" Sakura tersentak. Ponsel sempat terhempas dari gengamannya. "Apa?"
Terdengar suara tawa disana, sengau, getir. "Bilang saja begitu. Bilang I love you, please ..."
"Huuuuuaaaa ...? kamu ini aneh-aneh saja!"
"Please ... katakan saja begitu. Bohongi aku, bilang kamu mencintaiku ... aku membuuhkannya saat ini."
Sakura tertawa. "Oke, I love you, Sasuke-kun ..."
"Terima kasih, ya Saku. Tidur lah lagi."
"Ya ya ya, aku gak kuat lagi nie, Sasuke ... ngantuk banget. Maaf nggak bisa menemanimu lagi ..."
"Oke, nggak apa-apa. Sebentar lagi aku akan tiba di tujuan. Aku akan mengabarimu, begitu tiba di tempat tujuan. Setidaknya lewat sms. Selamat bobo Saku ..."
"Take care, Sasuke ..."
"Pasti ..."
Dan Sakura tak bisa tidur lagi. Matanya memenag terpejam , tapi pikirannya tak bisa diajak untuk beristirahat.
.
.
.
.
Sakura sekarang ingat semuanya. Kesadarannya telah terkumpul penuh. Ia ingat siang kemarin Sasuke menelponnya. Tanpa basa-basi mengajaknya ke Otogakure. Ia mengatakan ada urusan yang harus diselesaikan de Oto. Tak bisa ditunda. Tanpa persiapan, Sasuke ingin berangkat sore hari, membawa mobil sendiri.
"Temani aku, ya Saku. Setidaknya aku punya teman sepanjang perjalanan sekitar sepuluh jam."
"Gila, kamu! Mana mungkin aku diijinkan pergi mendadak sama kamu. Mana harus bawa mobil sendiri dan nggak ada orang lain .."
"Takut apa?" Sasuke terawa. "Toh, aku nggak akan menculik dan memperkosamu!"
"Iya, aku tahu ... tapi ini terlalu mendadak."
"Hmmmm. Apa benar begitu? Seandainya ajakan ini sudah terencana, apakah kamu bersedia juga?"
"Entalah ..." Sakura benar-benar bimbang. Sakura yakin, Sasuke tak menyadari kebimbangannya, apalagi dengan pembicaraan lewat telepon seperti ini. "Munkin juga tidak .."
Tawa Sasuke memanjang. Getir.
"Kalau begitu tetap temani aku, ya?"
"ya?"
"Aku akan sering menelponmu di sepanjang perjalanan nanti. Kau keberatan?"
"Oke!" jawab Sakura tanpa ragu. "Kebetulan besok ada ulangan dua mata pelajaran. Aku bisa menemani mu sambil belajar di rumah."
"Bagus!"
Sakura merenggangkan tubuhnya, mengurangi pegal-pegal di pinggangnya. Jam sudah menunjukkan hampir pukul tiga dini hari. Pikirannya melayang, melesat jauh ke ratusan kilometer dari kamarnya yang nyaman. Ia duduk nyaman di samping Sasuke, melayani Sasuke dengan minuman dan cokelat agar Sasuke tak mengantuk. Berbincang lucu apa saja, tertawa-tawa dan bercanda. Berdua menembus dini hari yang pekat dan dingin. Hanya berdua.
Hanya Berdua ?
.
.
.
.
TBC
Catatan Kecil :
Hiahh ... akhirnya selesai juga ff ke-2 ku, semoga kalian semua menyukainya.
Ini masih TBC nanti ada chap-chap yang lainnya. Itu juga aku lajutin kalo banyak yang berminat.
Yak! Review, flame, koreksi. Saya bersedia menerima. Akan saya jadikan motifasi.
Jaaa ...
