Strange Waiter, My Lovely Prince

Chapter 1 "Ring of mom?!"

Rated: T

Genre: Supernatural, romance, family

Yosh masih bersama saya yang nongol ga , nongol ga di fanfiction :D

kali ini saya masukkin genre supernatural, kira-kira kejutan apa selanjutnya, kita simak saja, RnR please :D

L

O

A

D

I

N

G

Strang waiter, My lovely prince

"Heh, sudah lama, aku melihat Shiba.. sekarang saatnya bencana menimpamu, segera berikan ia sesuatu dan kami akan keluar sebagai pahlawan ataupun musuh" Ucap pria pendek di balik layar dan tersenyum dengan kilauannya.

Kerajaan Symphonia, sebuah kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja yang tersohor sebagai ahli pedang, Shiba Rogers yang mempunyai seorang istri yang ia nikahi di tahun ke-7 ia memimpin kerajaan symphonia, Resha Valentine Rogers, seorang ratu yang berjasa besar pada negara dan menguasai kekuatan etherion dalam tubuhnya dan meninggal ketika sang buah hatinya berumur 5 tahun, lama hal itu berlalu, tahun ke-30 sudah kerajaan ini berkembang, rakyat makmur, bidang pendidikan dan teknologi sudah makin maju, bahkan kerajaan symphonia adalah pusat perdagangan terbesar di kerajaan symphonia dan sekitarnya.

Ya raja Shiba adalah raja yang mempunyai masa depan cerah dan mampu mengangkat derajat rakyatnya, dari budak sampai bangsawan, ia selalu perhatian pada rakyatnya, dulu ia sering bersama istrinya berjalan-jalan melihat kondisi negaranya, sampai sekarang ia selalu seperti itu namun bersama putrinya.

"Sudah melihat-lihatnya, ayo kita pulang" Ajak sang raja pada anaknya yang masih memilih-milih kue apa yang ia inginkan, "Sebentar lagi" Ucapnya pada sang ayah, ya sang ayah sangat mencintai putrinya, karna tanpa putrinya, ia bukan apa-apa di kerajaan symphonia menurutnya. "Yang ini saja, pak, berapa?" Tanya sang putri berambut merah tua itu pada sang penjual,

"Tidak perlu membayar Ojou-san, saya senang sekali anda mampir ke gubuk jualan saya" Jawab sang penjual membungkukkan tubuhnya tanda hormat.

"Anda tak perlu seperti itu, ambillah, saya sangat senang bila anda menerima ini dan kue yang anda buat ini sungguh lezat" Balas sang putri memberikan 50 koin poundsterling symphonia pada penjual itu.

"Terima kasih ojou-san atas sanjungan dan kunjungan anda kemari" Jawab sang penjual.

"Nee, Ojou-san, ini berat sekali" Gerutu sang pembantu atau mungkin maid khusus untuk putri yang membawa banyak sekali barang sang putri.

"Ah, gomen, kalau begitu saya permisi dulu" Pamit sang putri seraya mengibaskan rambut merah tuanya yang terpancar oleh indahnya sinar matahari sore yang mungkin ia sedikit gerah akan teriknya matahari sore.

Ya begitulah, raja dan ratu yang bijaksana melahirkan pula seorang putri berjiwa besar dan begitu perhatian pada rakyat kecil. "Ayo kita pulang otou-san" Ajak sang putri lalu mereka pulang dengan kereta kuda yang dilapisi perak tiap sudutnya dan rakyat segan menghormati.

"Huh, kenapa ojou membeli banyak barang sekali" Gerutu sang pembantu berkacamata, berambut panjang ikal itu, "Gomen Gergonia, tapi kau yang ditugaskan hari ini menemaniku berbelanja, bukan Liena ataupun Cordelia" Cengir sang putri menggaruk kepalanya.

"Otou, bagaimana dengan pedang polos yang ku beli ini?" Tanyanya seraya menunjukkan pada sang ayah, sang ayah hanya mengelus rambut sang anak, lalu berkata "Kenapa kau beli pedang polos ini? Kau kan bisa suruh penempa pedang kerajaan untuk menempakannya untukmu".

"Sesekali aku ingin membantu orang-orang di pusat perbelanjaan tou-san, dengan begitu penempa pedang kerajaan tidak pusing dengan bentuk pedang yang kuinginkan, mereka kan juga punya kerjaan yang banyak" Jawab sang anak.

"Dan aku ingin membuat motif pada pedang ini biar tak tampak polos" Sambung sang anak mengelus pedang yang baru ia beli itu.

"Iya, pedang yang kau pilih itu unik lho bentuknya, dan tekstur dan kilatannya pedang itu menarik, sayatannya pasti tajam, kau hebat dalam memilih nak" Puji sang ayah yang dapat senyuman polos dari sang anak.

"Hah.." Keluh sang ayah yang akhir-akhir ini tak karuan pikirannya bahkan setelah mengucapkan hal itu, ia tertegun sendiri.

"Nee tou-san, nantinya kita makan kue bareng yuk, ini lezat lho" Ajak sang anak, namun tak didengar oleh sang ayah.

"Nee, tou san" Panggil sang anak menepuk pundaknya, "Ah ya Erza?" Tanya sang ayah pada anaknya itu, Erza.

"Apa ada yang mengganjal hati tou-san sampai tertegun seperti itu?" Tanya sang putri mendelik ke arahnya.

"Ah, tidak, tou-san hanya agak sedikit bingung, umurmu baru saja menginjak 21 tahun di minggu kemarin, apa kau tak berminat mencari jodohmu?" Tanya sang ayah yang sedikit membuat anaknya, Erza terkejut, lalu mengelus pedangnya.

"Aku tak perlu pendamping, yang aku perlukan adalah membahagiakan tou-san itu saja" Jawabnya.

Sang raja hanya diam tak berbicara, lalu mereka pun sampai di kerajaan, setelah itu, mereka pun mandi dan makan malam bersama.

"Bagaimana kuenya tou-san?" Tanya Erza sambil menyantap kue itu.

"Lezat sekali" Puji sang ayah. "Bagaimana kau sudah mendesain motif untuk pedangmu itu?" Sambungnya.

"Sudah, sudah ku berikan pada penempa pedang kerajaan dan ia senang menerimanya" Jawab sang putri.

"Baguslah" Balas sang ayah.

"Nee, Erza" Panggil sang ayah, "Goshujin-sama" Panggil sang prajurit sambil sujud di hadapan sang raja.

"Ada apa?" Tanya Shiba.

"Goshujin-sama sama dan Ouji-sama dari kerajaan fullbuster ingin bertemu anda dan Ojou-san sekarang" Jawab sang prajurit.

"Baiklah, harap menunggu katakan pada mereka, antarkan mereka di ruang tamu, dan Erza bersiap-siaplah, biarkan maid mendandanimu, tou-san akan tunggu di ruang tamu menemani mereka sebentar" Perintah sang ayah lalu Erza pun bergegas ke kamarnya, namun sebelum itu.

"Jika mereka datang melamar, jangan pernah berpikir aku ingin tou-san, harap dipikirkan baik-baik, aku permisi dulu" Ucap Erza dinginnya lalu meninggalkan sang ayah.

"Setelah ibumu meninggal, kenapa kau begitu dingin tentang cinta,Erza?"Gumam sang ayah sendirian.

"Nee, nee, ojou-san apa yang kau pikirkan tentang pertemuan ini?" Tanya Gergonia.

"Entahlah, mereka menganggu acara makanku dengan tou-san" Jawab Erza menggembungkan pipinya.

"Nee, ojou kawaii naa, jangan begitu, siapa tahu mereka datang melamarmu?" Tanya maid lain berambut coklat dengan iris mata biru, berkepang 2, Cordelia.

"Aku tak harap itu terjadi, aku sudah tak mau tahu apa itu cinta" Jawab Erza diam.

"Jangan begitu ojou, kalau memang bukan jodohmu, bilang saja, Goshujin-sama pasti memahaminya, cinta tak slalu menyakitkan ojou-san, memang sakit ketika ia meninggalkan kita sendiri, namun kenangan yang tercipta sebelum itu akan tetap tersimpan dalam hati selamanya" Celetuk sang maid berambut pony tail dengan iris mata coklat yang menyisir rambut Erza, Liena, ya maid-maid ini terkenal sebagai penasehat sang putri, Erza.

"Ya.. ya.. cepat, pakaikan aku bajunya" Perintah Erza, lalu ia pun dipakaikan gaun malam berwarna ungu dengan kilauan kelap-kelip di baju itu.

Setelah selesai baju, Erza dengan gaun malam ungunya itu dan ikatan pony tail itu bergegas ke ruang tamu. "Maaf menunggu" Salam Erza membungkukkan kepalanya.

"Ah, tidak, tidak apa-apa, putrimu tumbuh mirip seperti ibunya" Balas sang Goshujin-sama berambut abu-abu itu, Veniray Fullbuster yang duduk bersebelahan dengan anaknya, Gray Fullbuster.

Erza hanya diam dan duduk bersebelahan dengan sang ayah.

"Begini, kami datang kesini untuk meminang putri anda, Erza Rogers, putri semata wayang dari raja symphonia dengan putraku, Gray" Ucap Veniray.

"Maaf, aku tak bisa menerima perjodohan ini" Jawab Erza kilat.

"Tapi kenapa?" Tanya Veniray.

"Pertama, saya sedang dalam pemfokusan kerajaan, kedua, anak anda bukan tipe saya, ketiga, saya sedang tak berminat dengan yang namanya perjodohan dengan siapapun, saya permisi dulu" Jawab Erza langsung meninggalkan tempat perkara, sang ayah hanya menghela napas.

"Cotto matte, Erza-dono" Ucap Gray dan mengejarnya.

"Anakmu setelah ibunya meninggal.." Ucap Veniray terpotong, "Ya begitulah, ia hanya fokus padaku dan kerajaan, aku kira ia mau ternyata ia menolak" Potong Shiba.

"Aku mengerti, sepertinya kami ditolak, bersabarlah Shiba, suatu saat Erza akan dapat yang tepat kok.." Balas Veniray menepuk pundak Shiba, ya mereka adalah sahabat baik hingga sekarang.

"Ada apa kau mengejarku?" Tanya Erza mendelik tajam.

"Aku bersyukur bertemu denganmu dan jatuh cinta padamu, namun karna aku ditolak, boleh kita jadi partner seperti ayah kita?" Tanya Gray menjulurkan tangannya.

Awalnya Erza ragu, lalu ia gapai tangan pria itu dan mengangguk.

"Kalau begitu aku pamit dulu, sampai ketemu lain waktu" Pamit Gray yang membungkukkan tubuhnya, dan dapat jawaban 'Ya' dari sang wanita dan meninggalkannya.

"Apa aku terlalu dingin bagi siapapun?" Gumam Erza sendiri menatap rembulan terang di malam ini.

Setelah para orang-orang kerajaan Fullbuster pulang, mereka pun istirahat.

Keesokkan harinya, "Urusai oooo... jangan bicarakan hal tadi malam.." Gerutu Erza pada maidnya yang bertanya pada kejadian tadi malam.

"Baiklah" Kecut para maid, "Aku mau berjalan-jalan dulu keluar, tak usah mengawalku, aku bisa sendiri" Perintah Erza lalu berjalan-jalan di taman.

Pohon-pohon rindang dan bunga-bunga menghiasi taman itu, Erza hanya bersandar di batang pohon sambil membaca buku ketatanegaraan tinggi yang dibawanya, tampak seekor kelinci di sebelahnya, Erza hanya pura tak melihat, takut kelinci itu lari.

Tiba-tiba saja, 'Krakkkk' ranting pohon besar ingin menimpa sang kelinci kecil, langsung saja Erza melindunginya, dan akhirnya terhentam kuat pada kepala belakang Erza, langsung dari mulut sang putri keluar darah.

Dengan sedikit kekuatannya, ia menyingkirkan ranting itu, "Syukurlah kau selamat" Ucap Erza pada kelinci itu yang berlari meninggalkan Erza setelah memandanginya.

"Ojou-san.." Teriak maidnya itu melihat Erza terluka, dan dibawa ke tabib kerajaan.

"Ojou-san tak apa-apa, tak ada kerusakan fatal apapun pada kepalanya, biarkan saja ia beristirahat untuk saat ini , Goshujin-sama" Ucap tabib kerajaan pada sang raja.

"Karna ia kawaii, aku tak mau ia terluka tou-san" Cengir Erza yang dibalut kain perban kepalanya.

"Baka, kau terluka begini, kebodohanmu sama seperti ibumu" Balas sang ayah memeluk putrinya di ruangan itu, karna sang tabib langsung saja keluar.

Erza hanya tertawa dan membalas pelukan sang ayah, "Erza, ada yang ingin tou-san berikan padamu" Ucap Shiba merenggangkan pelukannya.

"Apa?" Tanya Erza.

Shiba hanya diam dan mengeluarkan sesuatu dari sakunya dan ia berikan pada Erza, "Cincin?" Tanya Erza.

"Ya, cincin peninggalan ibumu, defensiva anulum fati.. ibumu menamainya" Jawab Shiba.

"Defensiva anulum fati?" Gumam Erza.

To be continued

Nah gimana minna? seru apa ga? /.\

dan skali lagi RnR please, tanpa review kalian , fic ini jadi masih jauh dari kesempurnaan, kalau begitu saya pamit dulu, jaa~~