CHIBI

CHAPTER 1: MENCARI KAYU BAKAR

Oleh: Ayuri Chaentachi

Rate: K+

Desclaimer: NARUTO belong to Masashi Kishimoto

Genre: Family dan Friendship

Pairing: Hinata Hyuuga n' main cast girl in the naruto

Hinata Hyuuga kelas 4 SD 10 tahun

Sakura Haruno 4 SD 10 tahun

Ino Yamanaka 4 SD 10 tahun

Temari 6 SD 12 tahun

Tenten 6 SD 12 tahun

Warning:

Tidak suka, jangan baca!

No need Flamed, pleased.

Typos. (sorry 'bout this )

Ini merupakan kumpulan kisah chara naruto chibi.

"Speak"

'mind'

Hinata Hyuuga pov

typos, cerita yang sangat biasa.

So, don't like don't read

Summary:

Saat kayu bakar terkumpul, deru nafas kelegaan terpatri asri di rona wajah kami. Sebuah kebahagiaan kecil pengisi memori yang takkan pernah kulupakan bersamamu, sahabat. Indahnya serta istimewanya setiap langkah saat bersamamu sampai ku tak ingat lagi kapan terkhir kali ku menangis karna kesedihan. berdua memang lebih baik dari seorang.

... Ayuri Chaentachi Present...

Hari minggu adalah suatu kebebasan dari rutinitas menjemukan yang selalu terulang di hari- hari lainnya. Gemerincing nada pagi ini terasa lebih lambat, semua seakan masih nyaman berada dalam futonnya. Namun, berbeda untuk ibu dia tetap telah stay di peraduannya—dapur. Bagai bunyi musik klasikal pengantar kedamaian satu persatu dari kami tergerak untuk bangun, dapat ku ketahui itu karna aku sekamar dengan adikku yang terpaut dua tahun.

Merasa kantuk masih menghinggapi kedua mataku sehingga kelopak mataku setia kembali terpejam. Terlebih aku malas tak ada aktivitas yang berarti di minggu pagi ini. Aku juga tak harus berebut kamar mandi dengan anggota keluargaku yang lain. Namun...

"Nata-chann...! bangun bantu ibu." dapat kudengar suara samar ibu ku memanggil namaku dari arah dapur. Oh yaa, perkenalkan aku hyuuga hinata. Tapi keluargaku serta teman- teman dekatku lebih sering memanggilku dengan sebutan Nata-chann. Dengan perasaan ogah- ogahan kupaksakan tubuh ku bergerak dan membalas panggilan ibu. "ya, bu.. sebentar" teriakku tak kalah keras dari panggilan ibu barusan. Ya, bisa dikatakan rumah kami tak terlalu besar hany punya tiga kamar satu ruangan serbaguna dan satu dapur serta satu kamar mandi.

Sigapku bereskan kamar dan berjalan dengan tergesa kearah dapur. " Bantu ibu menyiapkan sarapan." Seloroh ibu ketika aku tiba di dapur. " yups.." balas ku singkat. Stelah itu dengan sigap ku bawa makanna yang telah dimasak ibu keruang makan. Disana telah ada ayah dan kakak laki- lakiku—Hyuuga Neji. Tampak mereka sedang berbincang kecil seraya menikmati kopi dengan biskuit kecil. Aku tersenyum kecil menanggapi mereka.

" selamat pagi ayah, kakak.. " sapaku.

"Umm, selamat pagi juga" balas kakak dan anggukan kecil dari ayah. Lalu aku berbalik untuk mengambil makanan yang belum terbawa. Namun, langkah ku terhenti karna sapaan kak Neji.

"Nata-chann, kau belum membersihkan wajah mu" katanya dengan nada datar. Walau begitu aku tahu dia sedang menggodaku. Mendengar itu aku teringat aku memang belum membasuh wajahku sama sekali. Dengan sedikit gugup dan menahan malu aku membalas ucapan kak Neji "et..too, Hanabi-chann, masih dikamar mandi" alasanku. Untung saja memang hanabi masih dikamar mandi. Lalu aku berlalu. Dapt ku dengar kikikan kecil yang kuyakin itu adalah suara kak Neji.

Skip time..

Setelah aku menyiapkan hidangan sarapan, mandi dan menikmati sarapan pagi bersama. Sekarang aku sedang stay turn di depan televisi bersama adikku hanabi. Menikmari serial kartun yang hanya ada tiap minggunya.

Beberapa menit kemudian..

"Naata-chann..!"teriak beberapa gabungan suara yang kuyakini itu adalah suara teman sepermainnan ku. Bergegas ku berjalan menghampiri pintu dan membukanya dan benar sekali itu mereka Ino si blondie, Sakura si pinky, kak Tenten si chocholate, dan kak Temari si kuncir empat. Aku yakin mereka pasti ingin mengajak hang out.

"ya,, silahkan masuk" tanggapku.

" tak usah nata-chann, oya, kebukit gambuang yukkk.." ajak Sakura.

"ya, ayo. Nata-chann, bosan dirumah terus." Tambah Ino. 'Sakura dan Ino memang selalu bersemangat' batinku. Yang ditanggapi anggukan dari yang lainnya. Sedikit ragu aku membalas ajkan mereka. Sebenarnya aku juga bosan. "Aku minta izin dulu, sebentar ya.." ucapku.

" oke." Tanggap mereka semua.

Singkatnya aku di izinkan ibu dengan syarat akutidak hanya membuang waktu dan tenaga saja. Aku harus membawa kaya bakar pulang. Maklum aku tingga di sebuah desa kecil di kaki bukit. Dan sekarang kami sedana menelusuri jalan setapak menuju kepuncak bukit.

Sambil bersenandung, dan obrolan kecil kami menikmati perjalanan ini. "Lihat kelangit, ada pelangi melingkari matahari" seru Sakura-chann. Spontan kami semua melihat kearah langit sesuai intruksi sakura.

"wah, benar..keren,," komentar Ino.

"akh, ya.. kata nenekku pelangi yang melingkari matahari adalah naga" tegas kak Tenten.

"ekkkhhh,, benarkah!?" respon kami kecuali kak Temari.

"Itu hanya mitos." Kata kak temari cuek.

"bukan, itu tidak hanya mitos." Balas kak Tenten tegas. Mendengar itu kak temari hanya diam. Dan terlihat bahwa selain, kak Temari tertarik untuk mengetahui tentang mitos naga itu.

"kenapa pelangi itu.. naga?" tanyaku.

"itu... bagaimana kalau kita duduk di bawah pohon itu" jawab dan tunjuk kak Tenten. Tak disangka kami telah ti di puncak bukit. Kamipun segera kearah yang di tunjukan kak Tenten dan mencari tempat duduk yang nyaman untuk mendengarkan cerita kak Tenten. Tempat ini sungguh nyaman sepoi angin dan suguhan pemandangan alam pedesaan sungguh memanjakan pernafasan dan mata kami tak ayal kami menjadi rileks.

Dengan berpose lagaknya orang pembawa berita di televisi kak Tenten mulai bercerita.

"ayolah jangan banyak eksyen, kak!" timpal Ino tak sabaran.

" sabar adik- adikku.. cerita ini akan sangat mengharukan, jadi jangan salahkan kakak jika air mata kalian nanti terkuras" kata kak tenten dengan gaya narsis dengan menyibak poninya. Spontan saja gayanya menuai cemoohan dari kami. Mendengar cemoohan kami, dia hanya tertawa kecil.

"oke,, oke,, cerita ini terjadi beratus tahun yang lalu.."

"yaya.." tanggapku bersemangat.

"ada seorang gadis cantik berwajah layaknya rembulan, dia merupakan keturunan cina.. yang telah lama menetap di desa ini.."

"Di desa ini" timpal kak Temari mulai tertarik.

"ya, tema-chann.." balas kak Tenten dengan senyum sedikit terkesan err.. aneh. "heheee, kau tertarik jugaa.." tambah kak Tenten dengan nada usil.

"sudah lanjutkan.." delik sakura agak serem. Melihat ekspresi sakura kak tenten berdehem dan melajutkan ceritanya. Sedang aku, ino, dan kak temari tertawa kecil. 'sakura kalau marau memang menyeramkan' batinku. Tapi sebelum melanjutkan cerita kak temari berseru "ekh..bukankah kita diminta membawa kayu bakar pulang?"

"benar juga,, lebih baik kita mencari itu dahulu.." tambah kak tenten.

"yah, menyebalkan.." keluh sakura.

"ini menyusahkan.." kali ini ino.

" sudahlah ayo cepat kita kumpulkan kayu bakarnanya, agar kita dapat mendengar ceritanya." Semangatku.

" haikk.. haikk Nata-chann.." timpal mereka. Setelah itu kami mulai berpencar mengumpulkan kayu bakar.

Aku berjalan kearah selatan dan mencari di sekitar pohon- pohon yang di kelilingi semak. 'yosh, aku dapat..' cukup banyak kayu kering di daerah itu aku mulai mengumpulkannya dan setelah kupikir cukup aku kembali ke pohon tempat kami duduk tadi. Kami memang sepakat untuk kembali kesana. Setiba disana aku bukalah yang pertama dapat kulihat kak temari yang telah santai dengan kayu bakah yang telah di ikat. 'kak temari, sungguh cepat dan sigap serta dapat diandalkan.' Tak lama setelah itu muncul ino dan sakura. Dapat kulihat ino memetik beberapa bunga. Dia memang pecinta bunga bahkan halama ino adlah yang terbaik di desa karna sudah terlihat seperti taman bunga mini saja.

"tenten mana?" tanya kak temari setelah sakura dan ino sampai di dekat kami.

Mereka saling berpandangan dan berkata serempak " kami tak melihatnya."

Beberapa menit kemudian..

"yosh.. minnaaa" teriak kak tenten dari kejauhan.

" kok lama?" tanya kami.

"aku sedikit kesulitan mencari yang kering." Jawab kak tenten.

" ya, sudah.. ayo mulai ceritanya.. tugas kita kan sudah selesai." Ucap sakura dengan senyum kelegaan.

"tapi, aku masih dapat sedikit..aku harus cari lagi. Tadi aku hanya takut kalian cemas kalau aku terlalu lama." kata kak tenten.

"kalau begitu aku bantu cari" jawabku

"aku juga.." kata ino.

"aku juga.." kata sakura.

Lala kami serempak melihat kak temari.

"kita bantu cari." Balasnya.

"yosh, sudah diputuskan. Ayoo!" kata ino.

"apa tidak merepotkan?" tanya kak Tenten canggung.

" sejak kapan kau cemas? Bukannnya kau sselalu merepotkan kami." Balas kak temari cuek seraya bergerak.

"huaa.. tema-chann jahaaaattt." Rajuk kak tenten. Lau derai tawapun memnghampiri kami.

Skip time..

Kami sudah selesai mengumpulkan kayu bakar untuk kak tenten dan sekarang kami tengah menikmati bekal yang kami bawa. Sungguh menyenangkan berbagi bekal dengan teman.

... Ayuri Chaentachi Present...

"hari sudah sore, ayo pulang.." seru kak tenten.

"ya,," jawab kami sambil beranjak dengan mnjujung kayu bakar yang kami cari dikepala dengan memakai bantalan agar tidak sakit. Diperjalanan ino tak hentinya menceritakan bunga baru yang tadi dipetiknnya. Dam sesampainya kami di desa kami mulai berpencar kearah rumah masing- masing.

Malamnya..

" akh,, ya bagaimana dengan cerita naganya?" ucapku sendiri. Aku jadi sedikit terganggu karna penasaran. Sungguh kami melupakannya karna asik membicarakan kartun terbaru yang kebetulan sama kami tonton tadi pagi.

"yosh. Aku akan menagihnya besok ke kak tenten." Kataku lagi kediri sendiri.

"oyasumi.."

The End

Ayuri: bagaimana minnasan, apa ini ngegantung endingnya? Soalnya yuri pikir ini udah kepanjangan.

Ino dan sakura: bilang aja ga tau mow lanjutin apa..

Ayuri: jangan gitu atuh saku to ino..*malu*#dasar..tak lindes juga nie anak

Temari: ngebosenin ga ada konplik, aku juga ngomongnya dikit..

Hinata: ja..jangan gitu.. kak tema-chann.

Ayuri: akhh.. makasi hinata-chann.., oya, jika ada yang penasaran tentang cerita naga ntu, yuri bakal buat sekuelnya. Jika ada yang minta..hehee

Ayuri n' minnasan:rippiuuu plisssss #kittieyenojutsu

Dan lagi....

Ayuri-chan: please..,, give me kripik pedas beralasan yang disertai saran ya,, dan jangan sungkan untuk memuji ya,,#maunya..dilempar masal. Oh yaa, bagi teman – teman yang baru baca fic yuri jangan sungkan ripyu tiap chapternya ya..n' bagi yang copas cantumin sumber to nama author ya.. #ngarep.., its make sense 4 me. Arigatou..

Dan..

Arigatou bagi yang telah membaca fiction kosong saya semoga dapat diisi kekosongannya. #tolong jangan tanya karna saya juga tak mengerti apa yang saya tuliskan..

Jaaaanaaaaa-minnasannn