Wahoo~ Shiranui desu. (Za Atarashi Author~)

Untuk fic kali ini saya menampilkan fic komedi vocaloid yang bersetting Adult Life, Gak parah banget atau super ecchi semacamnya kok, cuma Daily Life kehidupan Luka sebagai dokter/wanita dewasa biasa (=A=);

Uhmm kita mulai aja ya~

Disclamer: Vocaloid bukan punya saya, tapi punya Yamaha dan Crypton


"Summer", 8 Agustus 2014, 08:00 AM.

Minnngggg~~~ Minnngggg~~~ Minnngggg~~~

Minnngggg~~~ Minnngggg~~~

Minnngggg~~~

Ahhhh Musim Panas, musim yang paling yang aku benci. Bagaimana tidak? Diluar panas, aktivitas sehari-hari menjadi terganggu, selain itu bunyi serangga cicada di luar sangat~~ amat~~ mengganggu telingaku. Ahhh betapa bencinya aku dengan musim ini. Beruntung aku tinggal di sebuah apartemen yang disana disediakan AC. Ditambah lagi, berat badanku pasti semakin bertambah karena aku jarang melakukan aktivitas dan olahraga di musim ini. Yang bisa kulakukan hanyalah tidur terlentang diatas kasurku dan menikmati dinginnya hembusan angin dari AC kamarku.

Ahh, ngomong-ngomong namaku Luka, Megurine Luka. Umurku 29 tahun, belum lama lulus kuliah kedokteran dan mulai membuka klinik kecil di seberang jalan apartemenku, jadi aku tidak perlu repot-repot naik kereta atau naik bus. Saat ini kepaksa masuk fiction seorang author amatir sok imut, padahal dirinya cowok. Ahh lengkap sudah dehh penderitaanku, kuharap dia lebih menderita daripada keaadanku sekarang.

~Meanwhile at Author Place~

"Huatchiii! Ohh! Ya ampun lappie unyuuku kecipratan ingus! Gawat! Tisu! Tisu! AKU BUTUH TISU! Ahhh ini dia!"

Lap~ Lap~ Lap~

"Ehh entar, ini kan? TISU BASAH!?"

BZZZTTTTT!

"ARGHHH! LAYARNYA MATI!"

BUMMMM!

"KENAPA MALAH JADI KELUAR ASAP KAYAK GINI!?"

FLARE~~FLAREE~~FLAREE~~

"UWOHH SEKARANG MALAH API BIRU YANG KELUAR(laptop atau elpiji?) HANG IN THERE DARK EMPEROR - ini nama laptop), akan kuselamatkan kau!"

SPLASHHH!

"Fuhhh, dengan ini apinya padam, untung ember bekas nampung air hujan kemarin belum dibuang, ahhh... OH FUUUUUCCCCC-"

~Back to Luka Apartment~

Begitulah, kuharap Author itu kena sial nanti. Sampai mana tadi? Ahh iya, aku ini dokter spesialis mata. Aku cukup bangga dengan bakat yang kudapat dari hasil jerih payahku berkuliah selama 11 tahun ini, benar-benar menyebalkan, kalau saja aku dapat beasiswa, jadi mungkin aku bisa lulus lebih cepat. Kedua orang tuaku kerja di luar negeri sebagai sama-sama pebisnis, namun mereka tetap peduli padaku dan bisa pulang jika ada waktu senggang walaupun cuma 1-2 hari.

Tapi kadang-kadang mereka pulang disaat yang tidak terduga, seperti saat ada lelaki yang hendak menyatakan cintanya padaku(akhirnya gagal punya pacar, karena pria malang itu malah diusir ayahku) atau saat upacara penerimaan siswa baru saat aku di tahun pertama SMA(mereka masuk lewat atas dan merusak atap aula sekolah) sisanya tidak sudih kuceritakan.

Drap...

Drap...DRAP..!

DRAP!

BLAMMM!

Tiba-tiba saja ada seseorang perempuan yang terlihat 1-3 tahun lebih muda dariku dengan rambut berwarna cyan bergaya twin tail yang mendobrak pintu kamarku, dan langsung membrondongiku dengan beberapa pertanyaan, yahh aku malas memberi tahu semuanya jadi kuberitahu beberapa.

"LUKA-CHAN! APA KAU MELIHAT DOMPETKU!?"

"Di Akuarium piranha"

"KALAU TASKU!?"

"Di dalam oven"

"HIGH HEELS KU!? DIMANA!?"

"Di tempat cuci piring"

"TERIMA KASIH! ARRGGHH GAWATT! INI SIHH PASTI TERLAMBAT! BYE BYE LUKA-CHAN!"

"..."

BLAMMM!

...

...

...

...

Ahhh? Ohhh, sepertinya aku lupa bilang kalau aku tidak tinggal sendirian di apartemen ini. Perempuan yang baru saja keluar itu teman satu kamar denganku di apartemen ini. Hatsune Miku itu namanya, saat ini dia sedang menjalani Tahun Terakhirnya di Kelas Ekonomi. Orangnya seperti yang bisa kalian lihat(baca) adalah orang yang (sangat) kikuk dan (super) pikun.

Walaupun begitu, dulu kami pernah satu sekolah saat SMP. Dan... Ehemmm...! Dia... Bagaimana mengatakannya ya? Dia... pernah menyatakan cintanya padaku... Yapp, dia seorang lesbian... Biseksual lebih tepatnya.. Hmmm? Jawabanku padanya? ohh kalau begitu kita harus mundur beberapa tahun yang lalu.

~Several years ago~

Saat itu kami masih muda nan naif, dan hari itu adalah hari terakhirku bersekolah disana, karena hari itu adalah hari kelulusanku. Saat aku hendak pulang dan mabuk Sabu-sa... Ehemm! Maaf aku ulangi, Saat aku hendak pulang dan merayakan kelulusanku aku menemukan secarik kertas di dalam loker sepatuku yang berbunyi:

"Temui aku di atap sekolah jam 10 pagi setelah upacara kelulusan" tertanda: pengagum rahasiamu.

Membaca hal tersebut wajahku menjadi sedikit merah dan telingaku terasa panas.

'Aku tidak pernah mengalami hal seperti ini, sebenarnya apa ini?' ujarku dalam hati, yang akhirnya aku menemukan jawaban mengapa wajahku panas seperti ini.

Dan kusadari bahwa dibelakangku berdiri salah seorang teman sekelasku yang menodongkan sebuah hair dryer *mode maksimum ke kepalaku, tanpa alasan yang jelas

"..."

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Temanku yang satu itu kemudian tidak pernah ditemukan lagi. Yang pastinya tidak ada hubungannya denganku.

Cukup basa-basinya kita lanjutkan ke surat barusan, karena dia memintaku datang jam 10, aku langsung melihat jam tanganku untuk memastikan jam berapa sekarang ini.

"13:30 PM."

". . . . . . . "

Kalau kuingat-ingat lagi setelah upacara kelulusan aku langsung pergi ke kamar mandi dan berm*sturbasi dengan puas disana dengan menggunakan getaran handphoneku yang menggelegar. Tidak terasa aku sudah berada di kamar mandi selama hampir 4 jam disana. Woww, kalian pasti berpikir menjijikan sekali bukan? Salahkan authornya, jangan aku.

Mengingat ini sudah jam berapa, maka aku berpikir untuk langsung pulang, karena aku yakin si penulis surat ini juga sudah pulang. Maka aku mengambil sepatuku dan langsung keluar menuju gerbang sekolah, dan akhirnya aku tidak menanggapi si penulis surat.

Tamat

"Present, back to Luka Apartment"

Itulah cerita lamaku. Hmm? Apa kalian bilang? Bagaimana bisa aku tahu kalau yang menulis surat itu miku? Ahh, itu karena beberapa bulan lalu aku menemukan ~Buku Diary Miku~ di tumpukan pakaian dalamnya. Apa yang kulakukan di dekat pakaian dalamnya? Itu bukan urusan kalian, tanya saja authornya sana.

Buku Diary itu berisi:

~Dear diary,

Aku mau curhat sama kamu ohh buku diary yang ajaib nan fantastic dan mengagumkan, yang penuh dengan bau harum hormon Luka-sama.

Aku barusaja mengingat kejadian beberapa tahun yang lalu saat SMP dimana aku menulis surat panggilan, untuk menyatakan cintaku padanya.

Aku menunggu 4 jam, 8 jam, 10 jam, bahkan sampai 8784 jam di atap ! ! ! ! !

Entar stop!? 8784 jam bukannya setahun ya? Jadi dia nunggu diatap sekolah tanpa pulang segitu lamanya!? Bodo ahh lanjut bacanya...

Tapi tetap saja dia tidak kunjung datang, jadi aku berpikir untuk melupakannya dan melanjutkan hidupku.

SAMPAI saat aku hendak melanjutkan pendidikan ke kuliah! ! Aku melihat sebuah tanda apartemen yang disewakan, dan disitu tercantum namanya! ! !

Aku kemudian langsung mengancam pemilik apartemen supaya aku bisa tinggal sekamar dengan Luka Onee-sama! ! ! Ahhh bahagianya

The End.~

Begitu isinya.

BLAMMM!

Tiba-tiba saja pintu kamarku didobrak lagi oleh seseorang yang pastinya kalian sudah tahu siapa.

"Luka-chan..." katanya dengan bibir bergetar dan mata berkaca-kaca di depan ku.

"Apalagi? Kalau mencari Handphone mu, kemarin kau charge baterainya di tiang listrik depan kan?" kataku padanya.

Namun hal itu tetap tidak membuatnya berkutik ataupun menenangkan wajah pucatnya itu.

"Luka-chan. . . . ."

"Apa?"

"Luka-chan. . . . ."

"Apa? ?"

"Luka-chan. . . . ."

"Apa? ? ?"

"Luka-chan. . . . ."

"APA! ! ! ! ? ? SUDAH CEPAT BILANG! ! ! !" bentakku padanya, tentu saja karena kesal karena tingkahnya.

"Luka-chan. . . . Sekarang Hari Minggu. . . . " katanya dengan nada pelan.

Ahh, kalau kuingat-ingat lagi dia tidak ada kelas hari Minggu ya? Ahhh bisa-bisanya dia melupakan hari ini hari apa, bisa-bisa mungkin nanti dia lupa ke kampus tanpa menggunakan baju nanti.

"Hahhh, begitu ya? Kau ini benar-benar payah"

"Habisnya, Luka-chan tidak mengingatkanku sihh! !"

"Memangnya kau ini bocah T.k. ya?"

"Uuuuu. . . Luka-chan jahat"

Menyebalkan, sehari-hari beginilah rutinitas kami sehari-hari. Mulai dari yang sepele sampai yang luar biasa. Belum lagi tetangga apartemen kami tidak jauh aneh dari Miku. Sebenarnya aku ingin mengenalkan kalian para reader kepada mereka tapi, sepertinya author amatir itu berkata lain(berkata males lebih tepatnya), jadi mungkin di beberapa chapter selanjutnya, akan muncul banyak keanehan, kelucuan dan kegilaan lain.

"Ahh Luka-chan tidak kerja di klinik hari ini?" tanyanya tiba-tiba padaku.

"Tidak, karena kalau aku buka minggu ini akan banyak orang yang menuntut ganti rugi untuk obat yang kuberikan" jawabku dengan santai.

"Luka-chan. . . . Beberapa hari yang lalu kudengar salah satu pasienmu ada yang mati ya?"

". . . . . . . ."

No Comment.

"Tehee, tapi tenang saja, sejahat apapun Luka-chan, aku tetap, Mmmm *slurpp Mmmmnn Ahhh, mencintai Luka-chan"

Dia mendapatiku lengah, dan menciumku. Yahh bukannya aku menolak karena kami memang sudah berpacaran selama 2 bulan( sengaja tidak kukatakan pada kalian saat kubacakan diary miliknya).

"Kukira berciuman dilarang hari ini?" tanyaku padanya.

"Eheee aku berubah pikiran" katanya sambil memeluk tubuhku dan mendekatkan wajahnya kearahku.

Karena kami berdua senggang, akhirnya kami menghabiskan waktu berdua di musim panas yang tentu saja panas tersebut dengan aktivitas yang lebih panas lagi yaitu, kalian tahu kan? Dengan...

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Membakar Barbeque yang lezat di dalam kamar (!?)

To be Continued. . . . . . . . . .


Yoshhh~~ Akhirnya selesai juga chapter 1 nya ~~ ! ! XD

Ok, saya ucapkan terimakasih jika para reader sekalian berhasil membaca semuanya dari atas sampai bawah, jangan lupa, bila ingin men support work saya berikan Like, Fav, Follow, serta review dan semangat ehehehe, jika ada yang ingin dikritik silahkan saja karena saya masih baru disini tehee! sekali lagi terima kasih, tunggu kelanjutannya.


Extra:

~Back at Author Place~

"Wahahaha tidak ada yang lebih hebat dari aku! Author Shiranui! Ohh FLAME KAISER - Nama laptonya ganti, entah kenapa mengingatkan pada sesuatu)"

Kata Author yang entah bagaimana berhasil memperbaiki laptopnya yang rusak, sampai. . . . .

DUARRRRRR!

"AP! APA-APAAN INI!?"

Tiba-tiba saja jatuh sebuah barbel besar yang merusak atap rumah author dan menimpa laptopnya, di barbel itu terdapat pita bewarna pink dan bertuliskan:

"BY : Megurine Luka :P "

"LUUUUUKKKKKKAAAAAAAAAA! ! ! ! ! ! ! !" teriak author dengan frustasi.