Love Story

Harvest Moon by Natsume

Warning: OOC, typo, gaje, alur berantakan, dan lain-lain

Inspired by song: Taylor Swift-Love Story

.

.

Enjoy~


Monday 9th Spring Year 2

Claire POV

Pagi yang cerah, burung-burung berkicau dengan riang, dan matahari yang mulai memunculkan sinarnya. Aku terbangun dari tidurku, kulirik jendela kamar.

'Ah,sudah pagi,' gumamku. Segera aku turun dari tempat tidurku, dan beranjak ke kamar mandi.

Kunyalakan shower yang langsung membasahi tubuhku.

Sudah 1 tahun aku tinggal di kota ini, Mineral Town. Setelah menjalani hidup yang membosankan di kota, aku memutuskan untuk tinggal di kota ini untuk menjalani hidup yang baru. Penduduk disini ramah-ramah. Dalam waktu dekat, aku sudah menemukan teman-teman baikku. Aku menyukai kota ini dan penduduk nya. Ya, penduduk nya.

Seketika mukaku memerah, setelah membayangkan seorang pemuda bertopi yang merupakan salah satu penduduk Mineral Town.

Segera kumatikan shower yang membasahi tubuhku dan segera berhanduk. Melangkah menuju lemariku, dan mengambil baju overall warna biru, dan bersiap untuk mengurus peternakanku.

"Hari ini akan menjadi hari yang menyenangkan!" seruku.

Gray POV

Senyumnya,

Tawanya,

Wajahnya,

Tangisnya,

Semuanya terbayang ketika ada yang menyebutkan namanya di depanku.

Mungkin ini terlalu pagi untuk berangkat bekerja di toko besi ternama di kota ini 'Blacksmith'. Tapi, apa salah nya?

Selama perjalanan, aku melamun memikirkan banyak hal.

"Jika dia tidak datang ke kota ini, pasti aku sudah jadi seorang pecundang." Aku tertawa kecil.

Sesampai di depan toko, kubuka pintu toko bersamaan dengan lonceng yang menandakan orang masuk. Di dalam sudah ada kakek, yang sedang menyiapkan peralatan dan menengok ke arah pintu ketika aku masuk.

"Selamat pagi, Gray." Ia tersenyum

"Selamat pagi," balas ku sambil berjalan ke tempat biasa untuk mengerjakan pekerjaanku.

Aku memakai sarung tanganku, dan mulai mengambil segala peralatan yang dibutuhkan untuk bekerja di kotak penyimpananku. Sebelum memulai pekerjaanku, aku menatap keluar melalui jendela kecil yang ada di toko.

"Semoga hari ini menjadi hari yang menyenangkan," ucapku sambil tersenyum kecil.

Claire POV

Aku menyeka keringat yang ada di dahiku, setelah menyiram ladang yang hari ini aku tanam berbagai macam bibit. Aku terseyum puas dengan hasil kerjaku. Kemajuan yang sangat bagus untuk awal tahun kedua ini. Kulihat jam tangan yang melekat di pergelangan tanganku. Pukul 12:00.

"Hm, masih jam segini. Mampir ke supermarket untuk belanja bahan makanan dan ke Inn untuk bertemu Ann adalah ide yang bagus." Aku terseyum dan menaruh peralatan kebunku ke dalam rumah. Dan berjalan keluar dari peternakanku.

.

.

.

Aku langsung mencari bahan makanan yang kubutuhkan, ketika itu mataku menangkap rak yang berjejer coklat-coklat dengan berbagai macam bentuk lucu dan berwarna pink. Aku teringat bahwa sebentar lagi akan ada Spring Thanksgiving,yaitu sebuah tradisi di Mineral Town seorang laki-laki memberikan sebuah coklat kepada gadis yang ia sukai atau sahabatnya sendiri.

Aku tertawa kecil. Teringat tahun lalu,aku tidak dapat coklat apapun dari seorang laki-laki karena aku masih sangat baru di kota ini. Sampai aku bertemu Gray. Ya, Gray. Sahabat laki-laki pertamaku.

Aku terlarut dalam lamunanku, sampai seseorang menyapaku.

"Hey!"

"Ah! Eh? Hey?" Aku langsung mencari seseorang yang menyapaku. Dan tersadar, Karen sedang terseyum lebar kepadaku.

"Karen! Kau mengagetkan ku!" tegur ku.

"Hahaha salah sendiri,melamun. Mikirin siapa sih? Gray ya~?" tanya Karen menggodaku.

"Ti-tidak!" Aku pergi meninggalkan Karen dengan muka yang mulai memerah. Tapi, Karen malah mengikutiku ke kasir sambil tertawa.

"Hey,hey aku penjaga kasir nya loh," ucap Karen sambil menyusulku ke tempat kasir.

"Kemana Jeff?" tanyaku sambil meletakkan bahan-bahan yang kubeli di meja kasir.

"Sedang istirahat," jawab Karen singkat yang sedang sibuk sambil mendata bahan-bahan yg kubeli.

"Ohh.."

"Hey,Claire. Mau sampai kapan begini dengan Gray?" tanya Karen,yang tiba tiba berhenti mendata.

"Ma-maksudmu?"

"Aduh Claire ku sayang, this is friendzoned!"

Aku seketika terdiam. Melihat reaksi itu, Karen melanjutkan bicara.

"Beranikan dirimu,Claire. Aku tau kamu bisa," Karen terseyum.

Aku mengangguk dan membalas senyumnya.

"That's my Claire! Okey,total nya 1000G, Claire~"

"Oke,ini.." Kuserahkan uang 1000G pada Karen.

"Uang nya pas ya. Terimakasih Claire. Sampai jumpa~! Ingat apa yang aku bilang tadi~"

Senyum Karen sambil melambaikan tangan kepadaku yang beranjak keluar toko.

Aku menghela nafas, Karen selalu tau apa yang kupikirkan. Aku kembali ke lamunanku sambil berjalan menuju Inn.

Gray POV

Aku menempa besi panas yang ada di hadapanku. Aku berencana untuk membuat sebuah kalung untuknya di tanggal 14 nanti, Spring Thanksgiving. Ini pertama kalinya, dan kuharap ini berhasil. Dan memberikan hal yang beda di hari itu apa salah nya.

"Nak, hari ini kamu sudah bekerja keras. Lebih baik pulanglah dan beristirahat," ujar kakek yang sedari tadi memperhatikanku.

" Baiklah, terimakasih," balas ku sambil membereskan peralatanku dan melengang keluar.

Aku berjalan menuju Inn.

'Claire apa kabar ya? Tiga hari ini aku belum bertemu dengan nya. Semoga dia baik baik saja.'

Tanpa sadar, aku sudah di depan Inn. Kubuka pintu Inn,dan menemukan seseorang yang baru saja dipikiranku sedang mengobrol dengan Ann. Dia melihatku masuk, dan dengan ekspresi cerianya menyapaku.

"Hey, Gray! Sini!" serunya sambil melambaikan tangan.

"Hey!" Aku terseyum sambil meghampirinya.

"Apa kabar? Sudah tiga hari kita belum bertemu," tanyanya dengan kecewa.

"Hahaha kau benar. Baik,kau sendiri?"

"Lebih baik dari mu," jawabnya sambil tertawa.

" Hey, hey! Daripada ngobrolnya berdiri lebih baik kalian duduk dan memesan," sambar Ann yang sedaritadi berdiri di samping Claire.

"Hahaha baiklah, ayo gray kita cari tempat duduk," jawabnya sambil menarikku ke meja yang kosong.

Aku tersenyum dengan tingkah Claire yang seperti ini.

"Kalian mau pesan apa?" tanya Ann sambil tersenyum ketika kami sudah duduk.

"Baked corn dan jus anggur," jawabku.

"Aku ingin minum saja, segelas jus apel ya Ann!" jawabnya menyeringai.

"Baiklah! Kalian tunggu sebentar ya!" jawab Ann bersemangat dan berjalan ke dapur.

"Bagaimana kebunmu,Claire?" tanyaku membuka pembicaraan.

"Fantastis! Aku menanam berbagai macam bibit di ladangku! Dan aku sudah punya tiga sapi!" jawab Claire dengan bangga.

"Cepat sekali, sepertinya aku belum bertemu denganmu hanya tiga hari," jawabku sambil tertawa.

"Tiga hari itu lama, Gray!" jawabnya sambil menjulurkan lidah.

Aku tersenyum, "Ya, dan aku merindukanmu."

Claire diam sejenak, kemudian membalasnya dengan senyum lebar.

"Aku juga merindukanmu!"

Refleks, aku menarik topiku untuk menutupi muka merahku.

'Hah,selalu begini. Padahal aku yang ingin membuatnya nge-blush,' ucapku dalam hati.

"Hey, kaliaaan~ pesanan sudah datang!" seru Ann tiba-tiba sambil menaruh pesanan kami di atas meja.

"Terimakasih Ann!" jawab Claire dengan senang.

"Sama-sama, Claire! Selamat menikmati!" jawabnya dengan semangat dan melenggang pergi.

Aku pun melahap makananku sambil melanjutkan mengobrol dengan Claire. Sudah lama tidak menghabiskan waktu bersama nya..

Ah, ternyata benar. Hari ini adalah hari yang menyenangkan.


A/N:

Bagaimana menurut kalian? Ini fict pertamaku, aku butuh review kalian:D

Mohon review nya, bagi yang membaca:)