Entah fanfict yang keberapa tentang OkiKagu ^^". Kali ini ceritanya bersambung dan ga langsung tamat sekarang karena lebih dari 2 chapter. Soalnya aku bikinnya dari chapter terakhir dulu lol. Tapi yah, selamat membaca, yah :D

Disclaimer: I don't own Gintama. Sorachi-sensei did.


Wednesday, 12:03 PM


Kagura berlari terbirit-birit dengan menggendong seorang gadis di belakangnya ketika beberapa orang laki-laki yang berusia jauh lebih tua darinya mengejarnya dari belakang mengelilingi kota Edo.

"LAPAR! AKU LAPAR! AKU KEHABISAN TENAGAAAA~~~!" serunya, disertai seruan pendorong semangat dari gadis kecil yang digendongnya (yang jelas tidak berpengaruh).

Gadis dari klan Yato itu memelankan langkahnya dan berhenti di bawah sebuah pohon apel dengan nafas yang tidak beraturan, sembari berusaha agar dahan pohon menyembunyikan dirinya dan sang gadis kecil.

Tapi usahanya gagal, para laki-laki tersebut bisa menemukan Kagura dengan mudah. Mereka mengerubungi Kagura dan gadis kecil yang tadi digendongnya. Keduanya memasang wajah pasrah.

"Kalian tidak bisa lari lagi, bocah," kata laki-laki A.

"Mereka manis-manis, ya. Kita apakan, nih?" laki-laki B dengan iler menuai turun dari mulutnya.

"Heh! Kita ini bukan pedofill! Kita hanya butuh uangnya!" seru laki-laki C sambil memukul kepala laki-laki B.

"Heh. Mereka bisa dijual! Kita akan dapat uang banyak!" laki-laki D memberi saran. Laki-laki A, B, C, E, sampai Z menggangguk setuju. Sebenarnya mereka tidak sampai 26 orang.

"Berhenti."

Sebuah suara muncul tiba-tiba ketika di sekitar mereka tidak ada orang lain lagi.

Tapi, Kagura tahu persis siapa pemilik suara tersebut.

"Cina, kau tidak apa-apa?" Sougo Okita berteriak dari atas pohon apel, membuat wajah pasrah Kagura berubah drastis menjadi warna wajah lega.

Sadis... aku tahu kau akan menolongku... batin Kagura, dengan senyum lebar terpampang di wajahnya disertai background cring-cring..

"Jangan ganggu dia.

Jangan ganggu dia.

... Jangan ganggu dia."

Hening.

Baik Kagura, gadis kecil yang tengah bersamanya, maupun para laki-laki A sampai Z semua menggumam hal yang sama,

... Kenapa dia tidak turun?

"OI, KENAPA KAU TIDAK TURUN, MENGHAJAR MEREKA SEMUA LALU BERKATA 'kau baik-baik saja, kan, cewek Cina?' DENGAN BACKGROUND CRING-CRING LALU MEMBUATKU TERBUAI DIBUAT OLEHMU?" gadis dengan bundelan ala Cina itu menunjuk ke arah Sougo Okita dengan nada dan ekspresi marah.

Sougo tidak segera menjawab.

5 detik kemudian ia tidak menjawab.

10 detik kemudian ia belum juga menjawab.

100 tahun kemudian .

"Aku tidak bisa turun," ucapnya kemudian, dengan wajah datar tak berekspresi.

Kagura mengambil ancang-ancang dan kembali menggendong gadis kecil tersebut. "YAPPARIIIII!"

Gadis itu berlari dan kembali di kejar oleh laki-laki A-Z.

*BAAAKKK*

Sebuah suara hantaman keras membuat Kagura membalik kepalanya.

Sougo melompat dari pohon Apel kemudian menyerang kepala laki-laki A (entah bagaimana cara taunya pokoknya itu laki-laki A) dengan pedangnya dari atas.

Ia kemudian menghantam satu persatu laki-laki B-Z hingga tak ada lagi yang tersisa. Hanya dirinya, Kagura, dan gadis kecil yang digendongnya di belakang.

"Sudah kubilang jangan ganggu dia," Sougo berjalan mendekati Kagura.

"... Kau tidak apa-apa?"

Wajah Kagura memerah.

"K-Kau bodoh yah? Bukannya langsung menolong malah pakai acara sok keren padahal jelas-jelas tampangmu sangat bodoh!"

"Ditolongin bukannya terima kasih."

"Hng... Cih. S-Sankyu," katanya dengan nada terbata-bata sambil menunduk.

Sougo memasang senyum iblis.

"Hei, Cina. Aku menolongmu bukan tanpa imbalan, loh."

Hening.

Wajah Kagura berubah drastis menjadi sebal. Ia kemudian memukul kepala Sougo dengan sendalnya.


"Ngomong-ngomong, Cina, siapa ayahnya?" tanya Sougo, ketika dirinya mengantar Kagura dan seorang gadis kecil yang dipegangnya pulang ke Yorozuya.

"Mana kutahu siapa ayahnya."

"Masa kau tidak tahu dengan siapa kau berhubungan?"

"... Maksudmu?" Kagura sudah merasa arah pembicaraan Sougo sudah tidak benar.

Sougo tidak menjawab apapun selain mengangkat kedua tangannya, membentuk tangannya menjadi peace yang dirapatkan, lalu menggoyangkannya.

"Ber-hu-bu-ngan."

Sendal Kagura kembali melayang melewati kepalanya.

"Aku hanya menolongnya! Dia tadi dipalak oleh beberapa laki-laki bertampang kere tapi mesum padahal tampang anak ini sendiri tampang tidak punya uang."

"Oh. Siapa namamu?"

"Sakura."

"Hmm... Dimana rumahmu?"

"Dia tidak tahu rumahnya makanya kubawa dia ke Yorozuya. Siapa tahu Gin-chan atau Shinpachi mau menampungnya untuk sementara."

"... Umurmu berapa?"

"15."

"Eh? Kau seumuran denganku? Tapi naratornya daritadi mendeskripsikanmu sebagai gadis kecil."

"Yah... narator memang suka seenaknya mentang-mentang ia tidak bisa tersentuh. Tapi dia lupa kalau ini GINTAMA! HA HA HA."

Sakura kemudian berjalan mendekati naratornya, semakin dekat semakin dekat hingga akhirnya tayangan kami sensor dulu (yang salah kan authornya bukan naratornya LOL).


Dan otomatis, to be continued.

RnR yah :D