Disclaimer: Bleach itu milik Tite Kubo, yang sekarang sedang ngebuat saya sakit hati. Gara-gara, Ichigo belum dimunculin lagi :(
Goodbye, Little death
by Okki-chan for 5Y!Project and Mitha-chan~
Di depan klinik sederhana—sekaligus kediaman milik keluarga Kurosaki itu, Ichigo dan Rukia berdiri, saling berhadapan satu sama lain.
Angin sepoi-sepoi berhembus, mengacak-acak rambut mereka. Dan sebuah mobil sedan berwarna hitam berhenti tepat di samping mereka.
Mobil sedan hitam itu datang untuk menjemput Rukia.
Ichigo hanya diam sambil memperhatikan mobil sedan hitam itu. Bola-bola coklat madunya menangkap sesosok remaja—yang ia yakini itu Byakuya Kuchiki, kakaknya Rukia. Yang sangat mencintai bunga Sakura—dan dua orang orang dewasa—sekali lagi ia yakin, kalau salah satu dari orang dewasa itu adalah ayahnya Rukia, dan yang satu adalah supirnya. Pintu mobil itu terbuka, Byakuya memerintahkan adiknya untuk cepat masuk ke mobil. Rukia meminta waktu sebentar untuk berbicara lagi dengan Ichigo—yang masih tetap diam.
"Ichigo, kamu nggak usah sedih," godanya. "Aku pindah nggak jauh dari Karakura, kok. Ayahku bilang, kami pindah hanya sementara," Rukia membuka kedua tangannya, lalu menghitung. "umm, tujuh belas bulan. Iya, selama itu."
Ichigo memasang wajah jengkel. "Siapa yang sedih? Nggak, kok. Biasa aja." Lalu dia melakukan hal yang sama dengan apa yang Rukia lakukan tadi. "Tujuh belas bulan itu lama, ya?" Rukia mengedikan bahunya.
Ampun deh.
Byakuya memandangi adiknya dan bocah berambut jeruk itu dari dalam mobil, dengan tatapan yang berartikan; "Rukia, jangan membuang-buang waktu hanya untuk berbicara dengannya." Lalu setelah bosan memperhatikan kedua bocah berumur lima tahun itu, Byakuya menyuruh Rukia agar masuk ke mobil.
Bola-bola coklat madu dan violet itu, kini saling bertatapan. "Kalau begitu, sampai jumpa, Ichigo," kata Rukia lalu masuk ke dalam mobil. Pintu mobil ditutup, mobil pun langsung berjalan maju. Ichigo masih terdiam di tempatnya. Perlahan-lahan mobil sedan hitam itu makin jauh dari tempatnya berdiri sekarang.
Ichigo mengangkat satu tangannya, lalu melambaikannya—pelan, kemudian tersenyum tipis. "Sampai jumpa, Rukia," gumamnya.
"Terimakasih."
Dimasukkannya kedua tangannya ke dalam kantung jaketnya. "Lain kali, kita main sama-sama lagi, ya." Dan dengan itu, Ichigo melangkah masuk ke dalam rumahnya. Bercerita pada ibunya bahwa, gadis kecil bermata besar itu sudah pergi, dan akan kembali bermain bersama dengannya lagi—
—nanti, dilain hari yang akan datang.
Owari…
Author's note: Hai, teman-teman FBI! Udah lama saya nggak gelindingan di sini BD Saya sekarang aktifnya di FKHRI, sama mau mulai aktif di FKnBI juga, hehe.
Oh ya, saya mampir ke fandom ini gara-gara punya janji sama MITHA! Itu temen seperidiotan saya~ fufufu.
Hm, yeah, saya tau IchiRuki-nya itu mungkin OOC. EYD-nya, masih nyunyun. Diksinya, masih nyunyun juga. Hah...untung Bu. Pol nggak ngerti baca beginian, kalo bisa, saya bisa dipecat jadi murid nanti. Kenapa jadi bahas beginian? Btw, kalau mau dikoreksi ya silahkan.
