Hallo... minnaswang... jumpa lagi dengan saya :* #plak
Kali ini saya mau coba buat fanfic multi chapter nih minna. Semoga suka ya minna... :)
Selamat membaca...
My Love?
Disclaimer : Masashi Kishimoto (Masashi-sensei, pinjam charanya bentar ya... )
Warning :
Chara bukan punya saya, tapi cerita asli original buatan saya :)
Fanfic ini untuk DEWASA! (Umur kedewasaan tiap orang beda-beda soalnya). Mengandung unsur yaoi dan lemon pastinya (Unsur-unsur yg lain saya tak tau :'( , jadi cuma tulis yaoi dan lemon doang
Berdasarkan warning diatas, yg merasa belum dewasa dan tidak suka yaoi dan /atau lemon, harap tidak membaca. Saya tdk mau flame dari minnaswang
Chapter 1 - CURIGA
Namaku Naruto, Naruto Namikaze. Aku adalah putra tunggal dari pasangan Minato Namikaze dan Kushina Namikaze. Meskipun aku mempunyai orang tua, tetapi aku merasa tidak memiliki orang tua. Mungkin kalian akan bertanya-tanya mengapa.
Ini semua terjadi saat aku kelas 3 SMP. Suatu hari, aku tidak sengaja menemukan catatan golongan darah Ayah dan Ibuku. Ayah dan Ibuku memiliki golongan darah yang sama, yaitu A rhesus +. Kejadian inilah yang mulai membuatku merasa tidak memiliki orang tua. Mengapa?
Suatu hari, saat aku kelas 2 SMP, aku bersama teman-teman pergi ke Rumah Sakit untuk mendonorkan darah kepada salah satu sahabatku yang saat itu mengalami kecelakaan, Kiba Inuzuka namanya. Kenapa aku yang mendonor? Karena ketika dites golongan darahku, darahku sama dengan golongan darah Kiba, yaitu O rhesus +.
Namun sebaiknya aku tidak menceritakan ini pada mereka yang kuanggap saat ini sebagai orang tuaku. Aku takut membuat mereka bersedih. Kiba Inuzuka, Shikamaru Nara, dan Choji Akimichi sajalah yang tau tentang masalah ini.
"Maaf Naruto-sang, prolog tentang dirimu cukup ya. Sekarang kita masuk scene langsung ya." Said Author.
"Hahaha gomen gomen." Balasnya.
Hari ini adalah hari pertamaku masuk SMA. Sudah pasti aku seorang siswa baru dan siap mengikuti Masa Orientasi Siswa atau semacamnya. Namun, hanya di SMA ini yang tidak ada Masa Orientasi Siswa atau semacamnya. Pihak SMA mengganti minggu MOS dengan diadakannya ujian tulis untuk siswa siswi baru dan siswa siswi yang naik ke kelas 2 di SMA tersebut. Ujian ini, untuk siswa siswi baru, untuk menentukan kelas yang nantinya akan ditempati, sedangkan untuk siswa siswi yang naik kelas 2, ujian ini untuk menentukan penjurusan di SMA tersebut.
Untuk kelas 1, terdapat 6 buah ruang kelas, dari A sampai F. Di hari ini seluruh siswa kelas 1 dan 2 akan mengambil hasil ujiannya. Perlu kalian ketahui, antara kelas, dari A sampai F memiliki perbedaan di fasilitas dan pengajarnya. Sebagai contoh, di kelas A siswa siswi duduk di sofa sedangkan siswa siswi di kelas F duduk di atas sebuah terpal atau semacamnya.
Yah, seperti yang kalian tau, semua orang pasti berharap masuk di kelas A. Tetapi apa daya, sepertinya memang kelas F sudah ditakdirkan untukku.
"Hey Naruto!" Teriak seseorang dari dalam kelasku ketika diriku memasuki ruang kelasku, yang ternyata adalah Kiba.
"Sudah kami duga kau akan masuk kelas ini juga Naruto." Ucap seseorang, yang kuketahui bernama Shikamaru.
"Kemari Naruto! Aku bawa kripik kentang banyak nih." Ucap seorang lagi yang kuketahui bernama Choji.
Ya kalian benar. Mereka adalah sahabat-sahabatku sejak dulu. Namun, mereka bertiga seharusnya bisa berada di kelas A. Kalian tau mengapa?
Shikamaru Nara. Dia adalah orang yang sangat jenius. Bahkan ketika SD, kejeniusannya sudah setingkat SMA. Kalian tau kenapa dia tidak mau di kelas A?
"Aku malas di kelas A. Disana aku pasti akan belajar terus-terusan. Lebih baik aku disini. Aku bisa tidur siang dengan nyaman." Ucap Shikamaru.
Choji Akimichi. Keluarganya sangat kaya. Dengan kekayaannya, seharusnya dia dapat membeli hasil ujian dengan mudah. Kalian tau mengapa dia memilih di kelas F?
"Dimana ada Shika, aku akan selalu disitu. Aku hanya akan percaya diri ketika ada Shika." Ucap Choji.
Kiba Inuzuka. Orang tuanya adalah pemilik SMA ini. Kenapa dia memilih kelas F?
"Shikamaru yang malas pasti akan memilih kelas F. Choji pasti akan mengikuti Shikamaru ke kelas F. Naruto sudah dapat dipastikan masuk kelas F dengan tingkat kecerdasannya saat ini. So, aku juga akan masuk kelas F agar kita bisa berkumpul bersama lagi." Ucap Kiba.
Yah, itulan alasan mereka di kelas F ini. Lucu bukan?
"Ohayou" Ucap seseorang masuk ke kelas F. Ucapan itu sangatlah membuat kaget seluruh penghuni kelas F. Siapa yang menyangka bahwa yang masuk kelas terburuk di SMA ini adalah orang terkenal yang paling keren dan pandai di SMA ini, dan juga dia adalah temanku sejak kecil serta orang yang paling kubenci karena kepopulerannya itu, ya dia adalah Sasuke Uchiha. Meskipun dia tau kalau aku membenci dirinya, entah mengapa dia selalu menganggap aku sebagai rivalnya. Yah… kalau aku bayangkan, mungkin persainganku dengan Sasuke ini mirip dengan persaingan antara Natsu Dragneel dan Gray Fullbuster di anime yang lain. (Oopss keceplosan)
"Hoi teme! Kenapa kau disini hah? Bukankah dengan kemampuanmu kau seharusnya bisa masuk di kelas A?" Tanyaku padanya.
"Hah? Apa masalahmu dobe? Memangnya aku tidak diizinkan disini?" Balas Sasuke ketus
"Cih mendokusaina… baru saja kalian bertemu, kalian sudah mulai bertarung." Ucap Shikamaru di tengah-tengah keributan antara aku dan Sasuke, rivalku.
"Hahaha… lebik kalian jangan terlalu sering bertengkar. Nanti kalian menjadi sepasang kekasih lho. Hahaha…" Celetuk Kiba. Aku mendengus kesal atas celetukan Kiba itu, tetapi tidak dengan rivalku. Dia tidak menggubris pernyataan Kiba dan bahkan sekilas aku melihat mukanya sedikit memerah sebelum ia pergi meninggalkan kami berempat untuk mencari tempat duduk di paling belakang.
"Hei Shika, kau tahu tidak kenapa si teme itu di kelas ini? Tanyaku pada Shikamaru.
"Kalau tidak salah, ini karena saat tes penentuan kelas dia dikabarkan pingsan saat tes. Sehingga nilainya langsung dianggap nol." Jelas Shikamaru.
"Entah kenapa aku jadi merasa kasihan padanya." Ucapku.
"Tuh kan… benih-benih cinta sudah mulai tumbuh di hatimu Naruto." Celetuk Kiba.
"WHAT A SHIT MAN YOU ARE!" Teriakku pada Kiba. Perseteruanku dengan Kiba mulai terjadi hingga Choji mulai menarik perhatian kami bertiga.
"Hoi semuanya… kalian sudah mendengar berita yang saat ini sedang menyebar di SMA ini belum?" Ucap Choji yang berhasil merebut perhatian kami bertiga. Shikamaru yang malas mulai mencoba mendengarkan.
"Berita apa?" Tanya Kiba penasaran.
"Ini berita yang baru-baru ini aku dengar. Katanya di SMA ini sering terjadi pemerkosaan kepada junior-juniornya, dan katanya sini hal ini dilaukan oleh para senior. Seram deh" ucap Choji ketakutan.
"Ah iya aku juga tau berita itu. Tapi mengapa takut? Toh kita seorang pria, mana mungkin ada wanita yang bisa dan mau memerkosa kita. Hahaha…" Ucapku.
"Sepertinya kau tidak tau berita ini seluruhnya? Kau tahu Naruto, korban dari pemerkosaan ini tidak hanya sebatas wanita saja Naruto." Ucap Shikamaru membalas pernyataanku.
"Ja… jadi…" Ucapku agak sedikit ketakutan.
"Ya. Korbannya bisa pria maupun wanita. Jadi sebaiknya mulai sekarang kita pulang bersama-sama terus saja ya. Bukankah lebih baik mencegah?" Ucap Shikamaru.
"Aku rasa Shikamaru ada benarnya. Sebaiknya juga mulai hari ini kita pulang dan berangkat ke sekolah bersama-sama terus. Toh aku juga ke SMA ini menggunakan mobil, jadi kalian bisa nmpang bareng di mobilku" Timpal Kiba.
Sregg… bunyi pintu kelas bergeser. Tampak seorang pria berambut putih dengan sebelah matanya yang tertutup masuk ke kelas. Tidak dipungkiri lagi, dia adalah wali kelasku, Kakashi hatake, guru yang ahli dalam meniru dan suka dengan kekerasan.
"Baik pelajaran hari ini akan kita mulai. Pelajaran pertama hari ini adalah pelajaran bertahan hidup. Pelajaran hari ini juga untuk menentukan siapa yang paling kuat di kelas ini. Kalian semua dipersilahkan untuk menyerang teman kalian satu sama lain. Silahkan menggunakan alat atau barang apapun yang kalian bawa yang dapat membantu kalian menang. Batas waktunya sampai jam bel pulang sekolah. Pelajaran akan dimulai… SEKARANG!" Teriak Kakashi-sensei.
…
(Maaf gaje. Skip langsung setelah pulang sekolah)
"Ayo Naruto! Lama sekali kau jalannya. Cepat naik." Teriak Kiba.
"Maaf maaf. Ayo kita pulang" Ucapku.
"Cih… sudah telat, teriak-teriak lagi. Mendokusaina." Gerutu Shikamaru.
Pulang bersama itu memang hal yang menyenangkan. Apalagi jika pulang bersama dalam satu mobil. Tidak perlu kepanasan. Di tengah perjalanan, aku memutuskan untuk berhenti di sebuah supermarket, tidak di depan rumahku.
"Tunggu Kiba. Aku berhenti disini saja. Aku lupa kalau orang tuaku sedang pergi hari ini, jadi aku harus belanja untuk masak besok dulu." Ucapku pada Kiba.
"Kau yakin mau belanja sendiri Naruto? Tidak mau kami temani?" Tanya Choji agak khawatir.
"Terima kasih Choji, tapi terima kasih. Toh rumahku sudah dekat kok. Terima kasih atas tumpangannya ya Kiba." Ucapku.
"Baiklah kalau begitu, hati-hati ya Naruto. Sampai jumpa besok." Ucap Kiba seraya meninggalkanku di depan Supermarket. Jujur, alasanku yang lainnya agar aku diturunkan disini adalah karena aku tersadar bahwa handphoneku tertinggal di loker sepatuku. Aku tidak mau membuat Kiba memutar balikkan mobilnya hanya untuk kembali sekolah. Jadi lebih baik aku turun dan kembali ke sekolahku sendiri.
Sesampainya di sekolah, aku langsung menuju ke loker sepatuku dan mengambil handphoneku. Entah apa yang merasukiku, tiba-tiba aku berjalan menuju belakang sekolah. Entah apakah ini suatu kebetulan atau bukan, aku dikejutkan oleh sosok seseorang yang membawa bat baseball sedang berada diatas seorang pria yang mana tubuh pria yang ditindihnya itu dalam keadaan babak belur dan tidak memakai sehelai benang apapun. Aku semakin terkejut ketika aku sadar bahwa pria telanjang itu adalah salah satu temanku satu angkatanku di kelas D, Rock Lee namanya.
'Apa yang sebaiknya kulakukan? Menolongnya? Atau kabur lalu melaporkannya?' Pikirku dalam hati. Entah bagaimana caranya, sepertinya pria yang menindih Lee, panggilan akrabku pada Rock Lee, mulai bangun dan melihat kearahku. Aku yang takut tanpa sadar pergi menjauh. Kabur dengan sekuat tenaga yang aku bisa. Pergi menjauh darinya.
'Di… dia… tidak mungkin…' Ucapku dalam hati. Ya, orang yang menindih Lee adalah orang yang sangat aku kenal, Sasuke Uchiha.
Next Chapter : KEBENARAN YANG MULAI TERUNGKAP
Gimana minnaswang? Gak sabar nunggu lemonnya ya? Hahaha #PLAK
Sabar ya minnaswang. Pasti ada lemonnya kok. :)
Chapter selanjutnya udh jd kok. Tapi updatenya nunggu mood ya :) #PLAK
Reviewnya tolong ya minna... :)
Jya nee...
