Tittle : The Stupid Detective
.
.
.
Cast :
- Do Kyungsoo
- Park Chanyeol
Length : Chapter 1
Genre : Komedi
.
.
.
.
Sebuah Cafe mewah di kota Seoul, terlihat sangat padat pada hari itu. Pelayan-pelayan yang bekerja di sana sibuk berlalu lalang melayani setiap pembeli yang datang. Seperti tidak ada celah untuk para pelayan tersebut bernafas barang sedetik saja.
Cafe mewah ini bernama 'The Great of Kamong'. Sebuah Cafe yang menyajikan menu-menu santai, terutama menu-menu Kopi, Roti, ataupun Ice Cream. Jadi wajar saja, pengunjung yang mendominasi cafe tersebut adalah orang Korea yang sedang menghabiskan waktu senggang ataupun wisatawan yang sedang berkunjung ke Korea Selatan.
Dari sekian banyak pelayan yang sibuk melayani pembeli, terdapat satu wajah yang cukup asing di antara wajah-wajah pelayan lainnya. Dia adalah Park Chanyeol. Pemuda asal Korea yang baru tiga hari bekerja di cafe 'The Great of Kamong'. Awalnya pihak cafe tidak menerima karyawan baru. Namun, karena suatu hal akhirnya Chanyeol di terima di cafe sahabatnya yaitu Do Kyungsoo.
.
.
.
#Flashback
.
.
"Maaf Chanyeol-ah. Kami tidak menerima karyawan lagi. Karyawan kami sudah cukup banyak." Ucap Kyungsoo si Manager cafe ketika dia sedang meng-interview Chanyeol.
Wajah Chanyeol mendadak murung, ketika lamarannya tidak diterima. " Baiklah, terimakasih Kyungsoo-ya."
Chanyeol kemudian pulang ke apartemennya dengan wajah Lesu dan Lemas.
Keesokan harinya. Ketika dia masih terlelap tidur, handphone-nya berdering keras. Sebuah nomor yang tak dikenalnya, membuat Chanyeol harus bangkit dari tempat tidur dan mengangkat telepon tersebut.
"Hallo, Chanyeol-ah!"
Dengan tenaga yang masih belum terkumpul, Chanyeol menjawab telepon tersebut. "Ya Hallo- dengan siapa?"
"Ini aku Do Kyungsoo"
Mendengar suara yang menelponnya adalah Kyungsoo, mata Chanyeol yang belum terbuka sepenuhnya, tiba-tiba membelalak. " Ya, ada - apa Kyungsoo-ya?"
"Chanyeol-ah, salah seorang karyawanku mengundurkan diri karena diceraikan suaminya. Dia frustasi dan sulit berkonsentrasi ke pekerjaannya. Dia sekarang pulang ke China. Namanya Victoria. Padahal dia wanita yang cantik. Sayang sekali dia di ceraikan suaminya. Lagipula-"
Belum sempat Kyungsoo melanjutkan omongannya. Chanyeol langsung menyela. "Maaf Tuan Do Kyungsoo. Kenapa kau jadi curhat denganku?"
"Oh- iya maaf Chanyeol-ah" jawab Kyungsoo dengan cengiran culunnya yang tidak dapat dilihat Chanyeol. " jadi maksud ku menelponmu adalah ingin menyetujui lamaran pekerjaanmu yang kemarin. Apakah kau masih berniat bekerja di tempat ku?"
"BERSEDIA" teriak Chanyeol kencang.
"Oke. Kalau begitu hari ini kau bisa mulai bekerja. Waktumu satu jam untuk sampai di cafe."
Chanyeol kemudian menutup telepon dari Kyungsoo. Dia buru-buru loncat ke kamar mandi. Tapi bukan untuk mandi, melainkan hanya sekedar cuci muka dan menyikat giginya. Botol parfum yang ada di depannya, disemprotkan ke seluruh badan. Dan badan Chanyeol pun langsung harum seketika itu juga.
Setelah memilih pakaian yang di rasa cocok, Chanyeol keluar dari kamarnya. Teriakan sang pemilik apartemen yang menagih sewa apartemennya pun di abaikan oleh Chanyeol begitu saja. Chanyeol hampir saja jatuh saat menuruni anak tangga. Bahkan, ketika di luar apartemen, dia kembali menabrak sekumpulan anak sekolah yang sedang berjalan di trotoar karena terlalu terburu-buru.
"Maaf." Ujar Chanyeol pada sekelompok anak sekolah yang terlihat terkejut.
Bus yang Chanyeol naiki bergerak cepat meninggalkan apartemennya. Sepanjang perjalanan, dia selalu memeriksa jam tangannya. Chanyeol sangat takut terlambat datang ditempat kerja barunya. Ia tidak ingin meninggalkan kesan buruk di hari pertamanya bekerja.
Setelah melewati rintangan yang membentang di sepanjang jalan (lebay dikit haha). Chanyeol berhasil tiba di tempat kerja tepat waktu. Sambutan hangat Do Kyungsoo pun membuat rasa lelah dan kekhawatirannya berkurang. Sedetik kemudian Kyungsoo mengajak Chanyeol ke ruangannya untuk memberikan Chanyeol seragam kerja.
"Ini dia Chanyeol-ah. Seragam kerjamu."
"Terima kasih Kyungsoo-ya."
Kyungsoo mengangguk mendengar ucapan terima kasih dari Chanyeol. Dia lalu mempersilahkan Chanyeol mengenakan seragam kerjanya di toilet ruangan Kyungsoo. Begitu keluar dari toilet, Chanyeol langsung terkejut ketika Kyungsoo menyerahkan kumpulan daftar menu yang begitu banyak. Ditambah lagi dengan catatan kecil beserta pena.
"Sekarang kau mulailah bekerja." Pinta Kyungsoo.
Chanyeol dengan bersemangat menjalani hari pertamanya bekerja. Kyungsoo yang memperhatikan Chanyeol lewat CCTV terkesima dengan gaya kerja sahabatnya yang cekatan dan supel kepada setiap pelanggan. Begitupun dengan hari ini, ketika pengunjung membludak, hanya Chanyeol yang terlihat masih sangat bersemangat melayani apapun permintaan pelanggan.
Waktu sudah menunjukkan pukul 07.45 malam. Artinya, tepat pukul 08.00 cafe akan segera tutup. Setiap cleaning service dan pelayan cafe sibuk membereskan peralatan-peralatan yang masih tertinggal di meja. Semangat Chanyeol yang sedari tadi muncul ketika melayani pengunjung, berubah menjadi rasa lelah yang memuncak. Berkali-kali Chanyeol menguap. Melihat hal janggal dari Chanyeol, Kyungsoo langsung menghampiri Chanyeol yang sedang membersihkan meja yang basah.
"Kau kenapa Chanyeol-ah? Apa kau sakit?" Tanya Kyungsoo khawatir.
"Tidak. Aku hanya sedikit kelelahan." Jawab Chanyeol dengan suara yang nyaris tidak terdengar.
"Chanyeol-ah, ikut ke ruangan ku."
Dengan rasa lelah yang sudah memuncak, ditambah lagi pertanyaan ' mengapa dia di suruh ke ruangan Do Kyungsoo?' Yang menggantung di otaknya. Membuat Chanyeol harus mempersiapkan mental, jika sesuatu yang tidak diharapkan terjadi.
"Silahkan duduk." Seru Kyungsoo.
Chanyeol kemudian duduk dan bertatapan langsung dengan Kyungsoo. Hanya sebuah meja kerja lumayan panjang, yang memisahkan jarak antara mereka berdua. Jika tidak ada meja tersebut, hal yang mungkin terjadi adalah Kyungsoo menyatakan cintanya pada Chanyeol. Hal yang pasti tidak diinginkan pada dirinya.
"Aku melihat hasil kerjamu hari ini. Menurutku, pekerjaanmu hari ini sangat baik sekali. Aku salut." Puji Kyungsoo.
Chanyeol hanya mengangguk dengan mata yang hampir tertutup karena terlalu mengantuk.
"Kau dengar kan apa yang baru saja ku katakan?." Tanya Kyungsoo dengan nada sedikit marah sambil menggebrak meja. Hal tersebut membuat Chanyeol yang sedari tadi mengantuk kembali segar bugar.
"Ahh iya. Aku mendengarnya dengan sangat jelas." Jawab Chanyeol dengan nada yang lebih keras dari suara Kyungsoo.
"Kau berani membentakku! Hah? Biarpun aku sahabatmu tapi disini aku adalah Manager !."
"I-iya maaf." Jawab Chanyeol melemas.
"Oke, aku maafkan." Ucap Kyungsoo santai. " Maksud ku memanggil mu ke sini, karena aku ingin memberikan mu bonus atas hasil kerja mu hari ini."
"Kyungsoo-ya ? Bonus?" Tanya Chanyeol tak percaya.
"Iya. Bonus untukmu."
"Kyungsoo-ya bo- bo- bonus?"
"Iya bonus. Apa kau tidak percaya?"
"Kyungsoo-ya bonus?"
Mendapat pertanyaan yang sama berkali-kali Kyungsoo pun kesal dan balik mengancam. " Sekali lagi kau bertanya 'Kyungsoo-ya bonus?' Aku tidak akan memberikan bonus ini."
"Yak ! Jangan seperti itu!. Baiklah."
Kyungsoo membuka laci meja kerjanya. Dia mengeluarkan beberapa lembar uang Won lalu menyerahkan uang tersebut pada Chanyeol. " Terimalah ini."
Dengan sangat antusias Chanyeol menerima bonus dari Kyungsoo. Jumlahnya memang tidak cukup untuk membeli sebuah mobil mewah baru. Tapi, dengan uang tersebut dia bisa membayar sewa apartemennya untuk dua bulan ke depan.
"Terimakasih, Chingu."
"Sorry Chan?. Kau sudah tiga hari kerja padaku kan?" Tanya Kyungsoo ketus.
"Iya."
"Ingat ya, namaku adalah Do Kyungsoo. Bukan Chingu."
"Kyungsoo-ya. Bukankah chingu dalam bahasa Korea adalah teman?"
"Ya aku tau. Tapi aku lebih nyaman berbahasa Spanyol atau berbahasa inggris. Jadi lakukan itu mulai detik ini" Jawab Kyungsoo. (dasar kyungsoo ! Kecil-kecil sombong -_-).
"Baiklah."
"Sekarang kau boleh pulang."
"Oke. Terima kasih Kyungsoo-ya. Sampai ketemu besok."
Chanyeol kemudian mengacungkan jempolnya. Lalu keluar dari ruangan Kyungsoo dengan senyum sumringah yang tergambar jelas. Bonus yang dia terima langsung disimpannya kedalam dompet lusuhnya. Beberapa pekerja cafe sudah pulang ketika Chanyeol dan Kyungsoo sedang berbincang. Dengan bonus yang dia dapatkan, Chanyeol berharap kinerjanya semakin hari akan semakin baik. Hari ketiga bekerja membuat Chanyeol makin bersemangat menyambut hari esok.
.
.
.
.
3 tahun kemudian...
.
.
.
Entah kenapa kinerja Chanyeol belakangan ini makin buruk. Salah satunya, Chanyeol rajin terlambat datang ke cafe. Berbagai alasan dia kemukakan pada Kyungsoo, sehingga Kyungsoo menjadi jenuh untuk medengarnya lagi. Alasan klasik yang Chanyeol sering utarakan adalah macet. Sampai alasan yang sulit masuk ke logikapun Chanyeol utarakan, seperti : 'dia lupa bus mana yang akan menuju cafe tempatnya bekerja.' Sudah lebih dari 3 tahun Chanyeol bekerja di cafe 'The Great of Kamong'. Mana mungkin dia bisa lupa dengan bus yang sering dia naiki.
Peringatan yang di berikan Kyungsoo sebenarnya sudah banyak dan menumpuk. Tapi tetap saja hobinya yang terlambat datang belum berkurang sama sekali. Kyungsoo sebenarnya bisa saja memecat Chanyeol. Namun, niatnya tersebut diurungkan karena meskipun Chanyeol selalu terlambat, kinerjanya sebagai pelayan mendapat poin lebih dari pelanggan. Bahkan tidak jarang Chanyeol mendapatkan uang tip dari pelanggannya. Terlebih Chanyeol adalah sahabat baik Kyungsoo. Jadi suka tidak suka, Kyungsoo harus mengakui jika Chanyeol merupakan salah satu pelayan terbaiknya.
Seperti biasa, ketika cafe akan tutup, Kyungsoo meminta Chanyeol masuk ke ruang kerjanya. Tentu saja untuk membahas keterlambatannya yang semakin menjadi.
"Kau tau kenapa kau aku bawa masuk ke ruangan ku lagi?"
Chanyeol menggaruk kepalanya lalu dia menjentikkan jarinya. " Pasti kau ingin memberiku bonus lagi kan? Eumm Kyungsoo-ya bisakah jumlah bonusnya di lebihkan sedikit?" Jawab Chanyeol lalu tertawa kecil.
BRRRAKKKK !
Kyungsoo kembali menggebrak meja kerjanya. Namun sebelum gebrakan meja itu terjadi, Chanyeol sudah menutup telinganya dengan kedua telunjuk tangannya. "Dasar bodoh ! Aishh ! Apa hanya bonus yang ada di dalam pikiranmu eoh?"
Chanyeol lalu melepas telunjuknya yang menempel di telinga. " Lalu apa?"
"Kau tau bagaimana kinerjamu saat ini?"
"Tentu saja aku tau Kyungsoo-ya. Uang tip yang diberikan pelanggan padaku itu bukti nyatanya. Aaaaahhh... Dunia begitu indah jika aku selalu mendapat uang tip dari pelanggan atau bonus dari mu."
BRRRRRAAAAAAKKKK !
Kyungsoo kembali menggebrak meja. "Selalu saja uang yang ada di pikiranmu. Apa tidak ada hal lain! HAH !"
Chanyeol diam. Dia mengernyitkan dahinya seolah berpikir keras, kemudian dia menjawab pertanyaan Kyungsoo. "Selain uang, ada hal lain yang selalu aku pikirkan."
"Apa?!"
"Pasangan!. Aku sudah lama menjalani hidup ku ini tanpa pasangan. Lelah juga terus menerus sendirian. Aku kan-"
BRRRRAAAAK !
Untuk ketiga kalinya Kyungsoo menggebrak meja. Gebrakan tangannya ke meja kali ini membuat Kyungsoo meringis kesakitan.
"Chanyeol-ah! Oucch ! Aku tidak memintamu untuk menceritakan masalah pribadimu. Lihat ! Tanganku sekarang sakit karena mu ! Ouchhh!"
"Kenapa kau menyalahkan ku? Salahkan mejanya. Kau beli dimana meja ini? Kau seharusnya membeli meja kayu, bukan meja marmer seperti ini. Jadi hobi mu yang suka memukul meja tidak akan membuat tangan mu itu menjadi sakit."
Hening-
Kyungsoo menahan amarahnya. Dia tidak berani untuk menggebrak mejanya lagi. Kyungsoo khawatir jika dia memukul meja marmernya, bisa mengakibatkan tangannya terluka dan berdarah hebat.
"Dengar Chanyeol-ah, aku tidak mau tau. Besok aku tidak ingin melihatmu terlambat lagi. Jika kau sampai terlambat lagi. Aku akan-" Kyungsoo memotong kalimatnya. Dia berusaha mencari ancaman yang bisa membuat Chanyeol takut.
"Aku akan di apakan?"
"Aku akan-" Kyungsoo masih kebingungan mencari alasan.
"Aku akan apa? Kyungsoo-ya?" Tanya Chanyeol dengan perasaan yang mulai khawatir.
"Aku akan-"
"Aku akan memberikanmu kesempatan terakhir ! Jelas?"
"Fiuhh!" Desahan napas Chanyeol menunjukkan tanda kelegaan dalam dirinya. " Jelas sekali, Kyungsoo-ya."
"Ya sudah, kau boleh pulang."
Chanyeol bangkit dari tempat menjabat tangan Kyungsoo kemudian melangkahkan kakinya keluar ruang kerja. Rasa takutnya akan dipecat menguap begitu saja seiring dengan terasanya cuaca dingin di kota Seoul.
Setahun kemudian...
Chanyeol memang tidak pernah terlambat lagi setahun belakangan ini. Tapi, sudah setahun terakhir ini kinerja Chanyeol mengalami penurunan yang amat dahsyat. Keuntungan besar yang selalu diterima cafe setiap harinya, mendadak mengalami kerugian dalam waktu singkat. Pelanggan cafe mulai beralih ke cafe lain, karena mutu di ' The Great Of Kamong' sudah tidak bisa dibanggakan. Sumber masalah terbesar yang terjadi pada cafe tersebut, terdapat pada Park Chanyeol.
Apa yang telah terjadi pada Chanyeol memang cukup aneh. Dia punya kebiasaan baru yang tidak hanya merugikan pelanggan, tapi juga merugikan rekan kerjanya sesama pelayan. Kebiasaan barunya itu adalah, 'buang angin tanpa bisa dikontrol'.
Masih tergambar jelas dibenak Oh Sehun, rekan kerja Chanyeol yang juga pelayan di cafe Kyungsoo, bagaimana suara kentut Chanyeol yang nyaring dan baunya yang menyengat ketika mengantarkan pesanan pelanggannya.
"Selamat menikmati." Ucap Sehun ramah.
Lalu tiba-tiba saja terdengar suara 'PREEEETTT! Suaranya sangat nyaring. Suasana cafe mendadak hening. Sesaat kemudian, seorang pelanggan cafe berkewarganegaraan asing berteriak kencang.
"Sial ! Siapa yang kentut? Baunya seperti sampah !"
Seluruh penghuni cafe, termasuk para pegawai tidak ada yang berani bersuara. Apalagi Chanyeol. Dia tidak berani mengakui, kalau dialah sang pemilik kentut bersuara nyaring nan memabukkan bagi siapapun yang menghirupnya.
Pelanggan asing yang berteriak tadi, bangkit dari tempat duduknya dan bergegas pergi meninggalkan cafe sambit mengumpat kesal. Beruntung, dia belum sempat memesan makanan yang ingin dia makan.
Aroma kentut yang dikeluarkan Chanyeol, membuat beberapa pelanggan harus antre ke toilet karena tidak tahan menghirup kentut yang baunya memang seperti sampah. Bisa dibayangkan yang terjadi di toilet. Pelanggan-pelanggan tadi memuntahkan apa yang sudah mereka makan sebelumnya.
Karena tidak ingin kehilangan pelanggan, Kyungsoo terpaksa meutup cafe lebih awal. Kemudian dia meminta seluruh pegawainya untuk berbaris. Dia berniat mengintrogasi satu persatu pegawainya tentang siapa pemilik kentut maut itu.
"Kau yang kentut tadi?!" Tanya Kyungsoo pada Sehun.
"Bukan, aku bersumpah."
"Kalau begitu kau pasti yang kentut?"
"Bukan, jika aku kentut, pasti akan memberi tahu dulu." Jawab Luhan pelayan asal China yang sudah bekerja lama di Cafe Kyungsoo.
Tiba giliran Chanyeol diintrogasi. "Pasti kau kan, Park Chanyeol?"
Dengan perasaan takut, Chanyeol menjawab. " Bbbukaan, Kyungsoo-ya."
Kyungsoo akhirnya tidak menaruh curiga dengan jawaban Chanyeol. Dia kemudian melanjutkan interogasinya sampai pada akhirnya, Kyungsoo kesal sendiri karena tidak menemukan si pemilik kentut yang membuatnya malu di hadapan para pelanggan.
Saat akan pulang, Chanyeol di hampiri oleh Oh Sehun. Orang terdekat yang mendengar suara kentut Chanyeol tadi.
"Chanyeol-ah, kau mau pulang?"
"Iya. Kau mau ikut, Sehun-ah?"
"Tidak, aku ingin bertanya sesuatu padamu."
"Eoh? Tanyakan saja."
"Kau- sebenarnya- euum kau kan yang kentut tadi?"
Mendengar pertanyaan Sehun, gelagat Chanyeol menjadi aneh. " Kau? Kenapa kau bisa tau? Ssstt jangan katakan ini pada Kyungsoo ya? Aku takut akan di pecat." Ucap Chanyeol lalu tertunduk menahan malu.
"Kau tau Chanyeol-ah, kentutmu itu merupakan kentut terbau yang pernah ku cium."
"I-iya maaf Sehun-ah. Aku tadi tidak sengaja tolong jangan katakan hal ini pada Kyungsoo, oke."
"Oke, tapi kau harus berjanji tidak akan mengulanginya lagi."
"Baiklah aku berjanji."
Bukannya makin berkurang, kentut Chanyeol malah makin menjadi. Bukan hanya kentutnya yang menjadi masalah, dia sekarang menjadi ceroboh dan kurang teliti. Dia bahkan beberapa kali salah mengantarkan pesanan pelanggannya.
"Ini pesanannya, selamat menikmati." Ucap Chanyeol.
"Pesananku kopi bukan ice cream !"
"Oh. Maaf tuan, akan aku tukar secepatnya."
Bukan hanya itu saja, Chanyeol juga pernah membawakan sebuket bunga untuk Kyungsoo, sebagai tanda permintaan maafnya. Karena di beri bunga oleh Chanyeol, Kyungsoo sampai tidak masuk kerja selama beberapa hari karena keseringan bersin. Chanyeol baru tahu, jika sebenarnya Kyungsoo sangat alergi terhadap bunga. Alerginya makin bertambah jika yang memberikan bunga itu pria, seperti Park Chanyeol, Si idiot nan ceroboh bukannya pria manly seperti Jongin sang suami. Ahh dan ingatkan Chanyeol untuk tidak nlagi memberikan Kyungsoo bunga jika ia tidak mau wajah tampannya itu babak belur oleh tangan suami Kyungsoo yang Chanyeol sendiripun belum mengetahui identitas suami Kyungsoo.
Selain ceroboh dan kurang teliti, ada lagi kekurangan Chanyeol yang lebih parah. Dia sering sekali jatuh. Kadang jatuh karena terinjak tali sepatunya, terjatuh karena tersandung kaki meja cafe, bahkan Chanyeol bisa terjatuh karena tersandung kakinya sendiri. Karena terlalu sering jatuh, banyak bekas luka di kening dan sikutnya.
Pernah ada kejadian, Chanyeol jatuh ketika membawa pesanan sup seorang pelanggan berwajah China. Sup panas yang jatuh tersebut, mengenai celana si pelanggan. Tepatnya, di area terlarang. Tentu saja pelanggan China yang bernama Kris Wu itu berteriak kencang hingga memecahkan suasana hening cafe.
"Aaaaaaaaaa! My Torpedooooooo ! Tttiiiidddaaaakkkkkkk !"
Karena panik, Chanyeol mengambil serbet yang menempel di bahunya. Berniat membersihkan sup yang membasahi celana Kris.
"Yaaak ! Kau ! Jangan sentuh torpedoku ! Sialan !"
"Ta-tapi tuan, aku hanya ingin membersihkan celanamu bukan torpedonya." Jawab Chanyeol semakin panik.
Akhirnya Kris mengambil serbet yang Chanyeol pegang. Kemudian membersihkan celananya sendiri. Kejadian memalukan itu mengundang gelak tawa beberapa pengunjung, Do Kyungsoo yang memantau suasana cafe lewat CCTV di ruang kerjanya langsung keluar menghampiri Kris.
"Maaf atas kejadian ini tuan." Ucap Kyungsoo.
Kyungsoo meminta maaf atas kejadian yang dilakukan anak buahnya. Demi menebus kesalahan Chanyeol, Kyungsoo mempersilahkan Kris untuk memesan makanan lagi tanpa bayaran ! yah bisa dibilang gratis. Sementara itu Chanyeol yang menyaksikan usaha Kyungsoo untuk meminta maaf, hanya bisa terdiam. Tanpa tau harus berbuat apa.
Seringnya Chanyeol jatuh tanpa sebab, membuat Kyungsoo frustasi sendiri. Keuntungan Cafe yang didapat setiap harinya, tidak mampu menutupi kerugian moril dan materil yang dia terima selama ini. Satu-satunya cara agar cafe ' The Great of Kamong' tetap bernapas adalah memecat salah satu pegawainya. Pegawai yang tidak beruntung di cafe itu siapa lagi? Jika bukan Park Chanyeol.
"Chanyeol-ah, ikuti aku sekarang!"
Chanyeol yang sedang membersihkan meja cafe langsung bergerak menuju ruang kerja Kyungsoo. Dia menarik napasnya dalam-dalam lalu dikeluarkan pelan-pelan, agar Chanyeol tidak gugup dan agar kentutnya tidak keluar saat berbicara dengan Kyungsoo.
"Ada hal penting yang ingin aku sampaikan padamu, Chanyeol-ah. Apa kau sudah siap?"
"Aku siap." Jawab Chanyeol lesu.
Tanpa basa-basi, Kyungsoo langsung mengutarakan permasalahannya. " Sorry, Chanyeol-ah. Kau harus ku pecat."
"APAA?! AKU DI PECAT?!" Teriak Chanyeol kencang. Kemudian, PREEETTTT! Kentut Chanyeol keluar tiba-tiba. Dan suaranya tidak kalah nyaring dengan teriakan Chanyeol barusan. Hal tersebut membuat Kyungsoo dengan cepat merogoh laci meja kerjanya. Mencari pengharum ruangan yang sudah lama ia persiapkan jika sewaktu-waktu Chanyeol kentut di ruangannya. Dan hal yang di takuti Kyungsoo itupun terjadi juga saat ini.
"Sial ! Kau kentut lagi, Chanyeol-ah !"
"Maaf, aku tidak sengaja." Jawab Chanyeol lalu menutup hidungnya. Chanyeol sendiri pun ternyata tidak tahan dengan bau kentutnya. "Tapi, alasan kau memecatku apa, Kyungsoo-ya? Bukankah aku selalu berusaha bekerja keras?"
"Kau mau tau?" Chanyeol mengangguk mantap. " Pertama, kentutmu tidak bisa di kontrol seperti yang baru saja kau lakukan. Kedua, kau ceroboh dan kurang teliti. Ketiga, yang lebih parah, kau sering sekali jatuh dan merugikan pelanggan kita. Kesalahan yang kau lakukan sudah banyak, Chanyeol-ah."
"Tapi, aku bisa berubah. Tolong beri aku kesempatan lagi." Pinta Chanyeol dengan wajah sendu. Seolah ingin menangis, tapi sayang dia tidak bisa mengeluarkan air matanya.
"Chanyeol-ah. Kau sudah sering ku berikan kesempatan. Kau sudah bekerja disini selama 4 tahun, apa kau sadar sudah berapa kali kesempatan yang aku berikan padamu? Maafkan aku Chanyeol-ah. Aku benar-benar harus memecatmu. Aku tidak bisa menutupi kerugian cafe ini jika kau tidak ku pecat."
Chanyeol terdiam. Dia tidak bisa berkomentar apa-apa lagi. Dalam benaknya, memang dialah sumber masalah di cafe. Chanyeol juga sadar, kesempatan yang di berikan Kyungsoo sudah sangat banyak. Meminta kesempatan lagi untuk kesekian kalinya, rasanya sudah tidak mungkin.
"Baiklah, aku akan menerima keputusanmu."
Hening...
Kyungsoo kembali merogoh laci meja kerjanya. Dia mengeluarkan sebuah amplop dan menyerahkan amplop tersebut pada Chanyeol. " Ini upah mu untuk bulan ini. Aku harap kau bisa mendapatkan pekerjaan yang layak di luar sana, Chanyeol-ah."
"Terima kasih Kyungsoo-ya, sampai jumpa."
"Baiklah, sampai jumpa."
Suasana mendadak mellow. Beberapa pegawai yang menguping pembicaraan antara Chanyeol dan Kyungsoo ikut sedih ketika mengetahui rekan kerja mereka harus di pecat. Ketika Chanyeol keluar dari ruangan Kyungsoo, seluruh pegawai yang masih ada di cafe mengucapkan selamat tinggal pada Chanyeol dan mendoakan kesuksesannya di tempat lain. Chanyeolpun makin sedih dengan ucapan-ucapan perpisahan yang di lontarkan oleh rekan kerjanya.
Dengan langkah gontai, Chanyeol mulai menjauhi cafe 'The Great of Kamong. Dia berjalan menuju apartemennya yang jauh. Pikirannya benar-benar kacau saat ini.
Di dalam cafe. Seluruh karyawan cafe berpesta atas di pecatnya Chanyeol. Kyungsoo malah memasang lagu EXO yang berjudul Lucky. Mereka semua akhirnya bisa lepas dari Park Chanyeol, sang pembuat masalah. Ternyata perpisahan tadi hanya sekedar kamuflase yang di rancang oleh Do Kyungsoo beserta para pegawainya. Mungkin, jika Chanyeol tidak membuat masalah yang merugikan cafe, perpisahan tadi bisa saja menjadi perpisahan termanis yang pernah Chanyeol rasakan.
T
B
C
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Poor Park Chanyeol TT Anyyyeooongg.. aku author baru di FFN hehehe mohon reviewnya ;D
