Heart is the Lost Shine
KakashiXObito.
Dis Masashi Kishimoto.
.
.
Seperti seindah fatamorgana yang terus-menerus menjadi bayangan. Seperti ketika itu, kau memandangku dari kedua bola matamu yang sama berbedanya dengan milikku yang tatapanmu menusuk kalbuku. Hey, aku disini dan bukan berada dalam mimpimu yang terbentang luas dalam angan-angan yang tak mungkin terwujud. Itu hanya mimpi kosong di siang hari.
Aku takkan mungkin membiarkan angin hitam menerpa hatimu, tapi mengapa kau menerpa hatiku dengan seongok mimpimu yang tak masuk akal itu?
Mungkin aku memang yang mengkhianati daun indah yang gugur itu karena kupetik oleh tanganku, menghadiahi luka di hatimu –dihatiku pula- pertama kalinya . Menjadikanku si benalu yang paling jahat dimata inangku, menuduhku atas kekacauan yang terjadi. Barangkali memang benar, seharusnya aku yang berdiri di tempatmu, bukan kau, bukan dunia ini yang harus menjadi tumpuan dari benih-benih dendam hitammu.
Perlu kau tahu, sekarang aku tak peduli. Darah yang telah mengalir ketika waktumu terhenti dan berlalu di tempat ini. Ketika kupu-kupu merah kehilangan salah satu sayapnya. Ketika cahaya harus meredup. Aku takkan pernah peduli lagi –pada cerita-cerita indah yang memabukkan.
Aku akan berdiri dengan tegak seperti saat dulu aku berdiri. Tapi kali ini aku tidak akan jatuh terlalu dalam karena semenjak dulu aku berada di dalam dasar yang tak bertepi. Aku akan bertahan dan menerima semuanya sekalipun semuanya harus dibayar dengan darah yang menganak sungai.
Semuanya akan impas.
Ketika aku dan kau meyadari satu hal 'bahwa dunia ini sangatlah kejam'. Seberapa kejamnya dunia ini terlihat dimatamu yang salah satunya kini menjadi milikku?
Tiga pupil mata kemerahan yang menyiratkan amarah yang tersimpan dimatamu, terasa begitu menancap dalam memoriku yang sedang mencerna semua yang dilakukan oleh bocah jincirukhi kyuubi untuk membinasakan monster dibawahmu.
Tapi kau tahu. Dengan senyum licik yang terpatri di wajah yang tak lagi bahagia, kita akan selalu terhubung. Karena masa lalu dan mata ini tidak akan meninggalkan seorang pahlawan kesiangan menolong bocah yang, mungkin, seharusnya mati ketika kekeras kepalaanku bisa hancur bersama impian yang tak diharapkan.
Dan apakah kau tidak akan menanyakan pertanyaan yang sama padaku?
Seberapa kejamnya dunia ini terlihat dimatamu, Kakashi?
Hm, mungkin aku akan menjawab 'tidak tahu'
Apa menurutmu seseorang bisa memprediksikan semuanya itu akan sejauh ini?
Hei, saat ini aku terduduk di salah satu taman bermain, melihatmu yang begitu memperhatikan bunga yang layu. Andai saja kau tahu bahwa mimpi akan selama menjadi mimpi kalau saja kita berdua tidak bodoh dan terlalu banyak berkhayal tentang dunia yang suatu hari nanti akan damai. Bolehkah aku berpikir sepicik itu, kawan? Karena kau pun tahu baik aku dan kau, kita berdua berada di jalan yang sama. Di sebuah jalan yang entah kapan akan kita temukan caranya untuk mengembalikan semua yang telah terjadi dalam kehidupan kita selama ini. Kita terhampar di sebuah jalan berliku dan curam dan kita tak bisa menjangkau apa yang kita harapkan sejak dulu. Semenjak kita masih bocah polos dan lugu yang tak pernah mengenal dunia yang sebenarnya. Atau aku salah? Karena sepertinya aku yang lebih dulu mengenal arti darah dan kematian yang sesungguhnya. Kau tahu jalan apa yang kita tempuh saat ini, kawan?
Kegelapan.
Kehampaan.
Kesepian.
Itulah jalan yang aku dan kau tapaki semenjak kita memilih. Lagi. Maka dari itu kita akan pulang bersama. Mewujudkan mimpi bersama dan kita akan membawa cahaya kita kembali pada diri kita, kelak. Hingga sebuah senyuman manis yang terpancar di kedua kelopak mata bewarna coklat memanggil nama kita dan mengulurkan tangannya untuk kita.
.
.
.
FIN
A/N ; aneh geje abal-abalan wkwkwkwkwk. Maklum. Please saran dan kritiknya ya di kolom reviws untuk perbaikan kedepannya.
