*byakuya's POV*

"kuchiki-san ! ukitake buat masalah lagi !"

Baru ku langkahkan kakiku di halaman sekolah, salah satu murid sekolah sudah memberitahukan masalah lagi. Capek banget deh. Setiap hari aku harus menyelesaikan masalah kayak gini. Gimana ya kan aku ketua osis #eaa... sebagai ketua osis yang baik aku harus bisa menertibkan murid-murid di sekolahku ini.

"buat masalah lagi ?"

"iya, kuchiki-san !"

"dimana dia sekarang ?"

"di koridor sekolah"

"baiklah aku akan segera kesana."

*di koridor sekolah*

Apa-apaan ini. Banyak banget murid yang berada disini menontoni aksi si ukitake itu. Sangat menjijikkan. Ternyata si ukitake menempelkan permen karet dari mulutnya ke rambut inoue.

"ukitake ! apa yang kau lakukan ?" teriakku penuh dengan amarah.

"oh, si ketua osis. Mau apa kau ?"

"aku yang seharusnya bertanya. Apa yang kau lakukan pada inoue ?"

"kau lihat sendiri kan ? aku menempelkan permen karetku ke rambutnya. Masalah ?"

"itu adalah masalah besar, ukitake. Kau itu tidak punya sopan santun. Memangnya apa yang telah inoue lakukan padamu hingga kau berbuat seperti itu padanya ?"

"dia menabrakku."

"HANYA MENABRAK ?!"

"iya" jawabnya singkat

"dasar anak tidak tau sopan santun ! cepat minta maaf pada inoue !"

"kau pikir kau itu ibuku ? seenaknya menyuruhku minta maaf"

"cepat minta maaf ! kalau tidak aku akan melaporkanmu pada guru kesiswaan !"

"cih. MAAFKAN AKU INOUE"

"i-iyaa..." jawab inoue singkat dan seketika itu juga keberadaannya telah hilang.

"cih. Kau menggangguku saja kuchiki"

"kau yang mengganggu hariku, kau tau ?"

"cih. Dasar merepotkan"

*di kelas*

Hari ini bukan hariku. sepertinya setiap hari itu bukan hariku soalnya aku sial melulu menghadapi si ukitake gila itu. Dan sialnya lagi aku sekelas sama dia...

"baiklah, anak-anak ! sensei punya tugas kelompok buat kalian."

"YAHHHH ~~~"

"tugasnya adalah kalian harus membuat suatu barang yang dijahit. Harus dijahit ! apa aja. Mau buat tas, kotak pensil, apalah terserah kalian. Lalu untuk kelompok kalian sensei yang pilih"

Cih. Hidupku menjadi semakin sial. Jangan sampai aku sekelompok sama-

"kuchiki dengan ukitake"

Apa ?! baru saja aku berharap supaya tidak sekelompok dengannya. Benar-benar sial.

"aku tidak mau sekelompok dengannya sensei !" teriak seorang cewek dari ujung kelas.

"tidak bisa ! kau tau ukitake ? nilaimu itu paling rendah diantara satu kelas. Kau harusnya bersyukur dipasangkan dengan kuchiki."

"cih. Sial"

"tugasnya dikumpulkan 2 minggu lagi."

TENG

TENG

TENG

"yasudah, selamat siang semua"

"siang sensei"

"hei kuchiki !" panggil seseorang di belakangku. "ada apa ?" kataku sinis. "ehm, kita mau buat apa untuk tugas kesenian nanti ?" tanyanya. "KITA ?" tanyaku sambil menaikan satu alisku. "dasar bodoh ! kan kita satu kelompok." Katany kesal. Wow tak kusangka dia bisa jadi serius kayak gini. "tumben kau serius" ejekku. Gak biasanya dia kayak gini. "cepatlah. Gak usah banyak omong. Kita mau buat apa ?" tanyanya ulang. Wah dia kesal... "bagaimana kalau kita buat tas saja ?" saranku. "ehm, baiklah. Tapi kita akan mengerjakannya dimana ?" tanyanya. "pokoknya jangan dirumahku" tolakku. "cih. Dasar merepotkan. Baiklah dirumahku saja. Besok bisa kan ?" tanyanya serius. "iya bisa"

*the next day*

- way to ukitake's house- #sokbahasainggris

"hei ukitake. Sebenarnya rumahmu dimana sih ? kok gak nyampe-nyampe sih ?" tanyaku kesal. Soalnya sedari tadi kita belum nyampe-nyampe ke rumahnya. "tenanglah. Sebentar lagi nyampe kok". "iya, tau. Tapi jauh banget ya ?" tanyaku. "memang jauh." Jawabnya singkat. Tak kusangka dia harus menempuh perjalanan yang jauh untuk pergi ke sekolah. Jalan kaki lagi. Otot kakinya pasti kenceng banget, deh.

"kita sudah sampai"