HALOO MINNA-SAN! SAYA AUTHOR BARU DI SINI. MOHON BIMBINGANNYA MINNA-SAN. DAN INI FANFIC TERBARU SAYYYA.(READERS : "Dah tau kale, namanya juga author baru pasti ceritanya juga baru*tapi kalo lu gak bermutu*. Author :"-pundung- jahat").

Di sini saya kasih RATE T karena nanti ada death char.

WARNING : GJ-NESS, ABAL-NESS, TYPO BERSERAKAN DI SETIAP KATA, OOC, DEATH CHAR, DLL

HARI YANG PANJANG

NATSUME

.

.

.

.

.

OoO

.

.

.

.

.

Di siang yang tampak mendung. Gadis berambut pirang keluar dari sebuah kapal pesiar. Dia memakai overall biru dengan kaos putih. Rambut pirangnya terkena pantulan matahari pagi. Gadis itu sekarang ada di pelabuhan, meskipun ini pelabuhan tapi ukurannya sangat minimalis. Dengan rambutnya yang tergurai, dia melihat ke sekelilingnya. "kakaaaaaaaaaaak." 'Anak laki laki' dengan topi biru terbalik, dan rambut depan yang keluar seperti jambul. Dia melambai lambaikan tangannya *lebay*. Dengan gaya slow motion, dia ingin memeluk gadis itu. Dan dengan entengnya gadis itu mengepalkan tangannya ke arah 'anak laki laki' itu. Anak laki laki itu berlari dengan mata terpejam dan 'jeduak'.

"Selamat pagi juga Jack " itu-lah ucapan selamat pagi dari gadis itu alias Claire

"Hiks… sakiiiiit," ucap anak laki laki dengan manjanya yaitu Jack.

"Jangan kau tampakkan wajah menjijikkan itu lagi," balas Claire itu, tanpa melihatnya.

"Kita kan udah lama gak ketemu kakakku tersayang," ke-lebay-an jack mulai kumat.

"Lama dari abad ke-berapa ? baru ditinggal beberapa menit lalu kau bilng 'lama' " Claire melihat adiknya yang (tak) dia sayang. "sudah-lah, sepertinya hari mau hujan" dengan mendongak ke atas, karena sepertinya suhu mulai menurun.

Claire mengutak-atik tas ranselnya, dia masih berada di pelabuhan. Meskipun tas itu kecil tapi muat untuk banyak benda. Jack juga sama dengan Claire tapi hanya berbeda benda yang dicari. Claire menemukan benda apa yang di inginkannya. Kertas kusam dengan beberapa gambar kecil dan garis-garis, peta. Dengan serius Claire memandangi peta itu. Sedangkan Jack tengah memainkan neitendo-nya.

"Kau dengar yah Ann, aku tidak mungkin menyukai 'dia'" teriaknya dengan keras.

"Ku lihat dari garak gerik kakak sepertinya kakak, naksir. Jangan bohongi perasaan kakak sendiri" Ann sedang melipat bajunya, dengan berteriak menjawab sahutan dari kakaknya. Mereka sedang berada di ruang yang berbeda.

"Kenapa kau ngotot sekali sih Ann?" Gray sebenarnya mendengar suara yang tidak jelas ketika Ann sedang berteriak tadi tapi tak dia hiraukan.

"Bukannya aku menasehati, tapi menikahlah sebelum menjadi perjaka lapuk hahahahahaha. " sahut Ann dengan tawanya yang tak terbilang lirih, keras sekali.

"Aku ini masih muda, jadi aku masih mempunyai banyak waktu" jelas Gray. Sepertinya Gray mulai sedikit marah. Gray langsung keluar dari kamarnya. Menutup pintunya dengan tidak ber-ke-pintu-an. 'Tap tap tap' terdengar suara langkah kaki menuju ke atas lantai dua. Di sini terbagi menjadi dua ruangan. Di atas untuk penginapan, dan di lantai bawah untuk restoran.

"Gray sekarang sudah jam sepuluh, dan kau harus bekerja." Pria dengan rompi hijau dan dasi kupu-kupu menghampiri sebelah kamar Gray. Gray terlihat kaget mendengar perkataan ayahnya, dan segera berlari ke lantai bawah.

"Dan kau harus membantu ayah di dapur, Ann." Pinta ayahnya dengan menggedor pintu kamar Ann.

"oke yah," Ann menaruh pakaiannya di lemari. Setelah menaruh pakaiannya di lemari Ann langsung keluar kamar.

"yah aku berangkat dulu" pamit Gray dengan tergesa-gesa," Gray sudah berpakaian rapi. Gray berhenti sejenak "dimana makan siangku yah?."

"Ayah meletakkannya di dekat meja kasir."

Bungkusan berwarna coklat terlihat di mata Gray. Dan langsung mengambilnya.

"Jack kita harus mencari bangunan ini" tunjuk Claire ke arah gambar bangunan yang bertuliskan 'INN'. Jack mengangguk dan masih berkutat dengan neitondo-nya. Mereka berjalan ke arah barat. Sambil melihat peta, Claire mendengar suara game dari neitendo Jack. Mereka meninggalkan area pelabuhan, dan sampai di lapangan besar. Claire berhenti di perbatasan pelabuhan dan di lapangan itu. Di sampingnya terlihat papan bertuliskan 'LAPANGAN MAWAR'. Sampai di tengah lapangan Claire langsung berbelok ke utara. Claire dan Jack masih terdiam di dalam kesibukannya sendiri. Sekarang Claire berada di pertigaan dan terlihat jelas di ujung utara terdapat sebuah gereja. Claire langsung berbelok ke kiri. Dan dibelakangnya Jack yang sedang mengekor(mengikuti).

Claire sekarang ada di depan bangunan tua yang masih berdiri kokoh. Sambil melihat bangunan itu Claire juga melihat beberapa tanaman hias yang terpajang di depan bangunan tua itu. Setelah melihat-lihat sejenak Claire langsung menarik kenop pintu. "selamat pa.." sapanya terhenti karena tertabrak seseorang. Claire langsung terpental ke belakang. Dan jatuh dengan mulusnya.

"Aduh.." Claire meng-aduh sambil bangkit dari tempat tadi dia terjatuh.

'tap…tap…tap….jduak' ternyata Gray pergi tanpa membantu Claire. Dan lebih parahnya lagi dia menendang tasnya yang jatuh. Semua barang-barang Claire ambardul di jalanan.

"Eh…. Kau" pekik Claire sambil menunjuk Gray yang berlalu pergi. Claire sangat kesal dengan Gray. Tapi Claire di sini belum mengenal Gray.

"Maaf" terlihat gadis dengan overall biru dengan kaos kuning dan rambut oranye yang di kepang.

"Maaf….?" Tanya Claire dengan terheran-heran. "kenapa kau minta maaf?" Tanya Claire lagi.

"O'iya perkenalkan namaku Ann" Ann memperkenalkan diri sambil menyodorkan tangannya ke arah Claire.

"Claire," balas Claire sambil menjabat tangan Ann.

"Aku minta maaf karena tadi yang menabrakmu itu kakakku"

"Kenapa dia seperti itu?"

"Kak Gray memang seperti itu, dia sedikit dingin dan tertutup"

"Ooohh…." Jawab Claire ber-oh ria.

"Ayo kubantu membereskan semua barang mu"

'Sepertinya dia ramah' batin Claire sambil melihat Ann memunguti bajunya. "Terima kasih" Claire pun ikut membereskan barang-barangnya.

Setelah kira-kira lima menit menata barang-barang Claire. Claire mulai sedikit bingung. Dia merasa masih ada yang kurang.

"Ada apa Claire?" Tanya Ann sambil mendekati Claire yang bingung.

"Sepertinya ada yang kurang" jawab Calire sambil menoleh kekanan dan kekiri. "JACK!".

JACK POV

Huh melelahkan sekali. Kulihat sekelilingku aku masih ada di dalam kapal. Sepertinya kapalnya sudah berhenti. Aku melangkahkan kakiku keluar dari kapal. Ku lihat kakak sedang bingung, mungkin mencariku. "kakaaaaaaaaaaak" aku berteriak agar kakak melihat ku. Kakak melihat ku. Aku berlari ke arah kakakku dengan gaya slowmotion. Sekarang aku sedang berda di depan kakakku dan 'jduak' "Awwww" desisku. Setelah itu terjadi beberapa pertengkaran (tak) kecil.

Setelah selesai peretengkaran yang (tak) kecil. Kakakku mengingatkan aku akan turunnya hujan. Setelah itu aku mengambil neitendi-ku. Setelah itu aku mengikuti kakakku sambil memainkan game favorite-ku. Meskipun aku tak melihat jalan tapi aku bisa menghafal yang ku lewati, itu juga karena kakakku di depan ku.

Sekarang ku sedang berdiri di bangunan yang kakak tunjukkan padaku pada petanya. Setelah beberapa lama aku(aku masih bermain neitendo) dan kakakku melihat bangunan. Aku sekarang ada di samping kiri kakakku. Dan pada saat itu aku mendengar kakakku menyapa dan kata-katanya yang tak terselesaikan. Aku langsung terpental kekiri. Dan lebih parahnya lagi tempat aku terjatuh pada semak belukar yang di dalamnya terdapat banyak benda tajam. Kepalaku sepertinya terbentur salah satu dari benda tajam yng ada dalam semak-semak. Kepalaku terasa pusing, meski di semak semak tapi warna hijau masih terlihat. Tapi kemudian kepalaku bertambah pusing. Tak sengaja aku merasakan air yang mengalir dari atas kepala 'rasanya asin'. Setelah itu semua yang ku lihat adalah kegelapan.

JACK POV END

Sekarang masih siang, tapi semuanya terlihat gelap. Hujan masih terus mengguyur Mineral Town. Hwa dingin mulai merasuk ke tulang-tulang karena sekarang ialah awal dari musim semi.

Terlihat seorang gadis berambut pirang dengan overall., Claire. Claire sedang berada di dalam bangunan putih bercatjan warna putih. Dia atas bangunan terdapat lambing plus (+). Di depan bangunan terdapat papan bertuliskan 'CLINIC'.

Claire sedang menunggu Jack yang tidak keluar-keluar dari ruang perawatan(?). Dengan mata yang memerah setelah menangis, sepertinya masih shock. Karena tadi Claire di beritahu oleh sang perawat, Elli. Bahwa Jack luka robek yang berada di kepalanya.

'sret….sret….sret…' Jack terlihat keluar dari ruang yang berdinding kain lusuh berwarna biru.

"Jack!" Claire tiba-tiba berdiri dan memeluk jack. Claire tidak ingin kehilngan anggota keluarganya kembali seperti yang pernah terjadi 10 tahun yang lalu.

FALSHBACK

"Claire dan Jack kalian jangan menyusahkan kakek ya?!" syara lemut itu keluar dari eorang wanita bermata coklat crimson. Baju dress yang ia pakai sungguh cocok dengan warna matanya. Baju dengan motif bunga sakura dan terdapat banyak motif bunga moondrop di setiap sisi dress-nya. Di sampingnya terdapat seorang berjenggot tebal dan mata sapphire. Dia memakai jas selayaknya orang kantoran. Mereka adalah orang tua jack dan Claire.

"Ma, kenapa Claire dan Jack tidak boleh ikut?" tanya Claire pada mamanya.

"Ini urusan orang dewasa Claire" ibunya menjelaskan pada Claire. Dari tadi Claire merengek ingin ikut dengan kedua orang tuanya.

JACK POV

Sebenarnya aku juga ingin ikut serta dalam konfrensi ayah-ibu-Claire. Tapi ada yang lebih penting dari itu. Aku melihat seorang perempuan lebih tua dariku. Gadis itu memakai kaos biasa tapi dengan sedikit corak di lengannya, berwarna oranye. Dia memiliki rambut yang di kuncir kuda dan matany berwarna violet. Di kaosnya terdapat huruf 'G'. Aku curiga , kata ibu anak-anak tak boleh ikut. Tapi kenapa anak itu boleh ikut.

JACK POV END

Setelah beberpa lama ibu Cliare membujuk Claire agar tidak ikut(Jack tidak ikut konvrensi). Setelah itu mereka(orang tua jack&claire) pergi mereka mulai melewati hari yang menyenangkan di peternakan.

Setelah beberpa hari mereka berlibur di peternakan. Mereka mendapat kabar dari kakek mereka bahwa orang tua mereka meninggal karena kecelakaan kapal. Dan kapal mereka tenggelam. Mereka berdua menagis karena insiden itu. Dan lebih hebatnya(?) lagi bahwa jenazah orang tua mereka tidak di temukan. Setelah selesai liburan mereka kembali ke kota. Mereka di rawat oleh paman mereka. Dan pada saat mereka berumur 16 tahun mereka di tinggal paman mereka menyusul orang tua mereka. Mulai sekolah menengah ke atas Claire mempelajari beberpa teknik bela diri. Sejak kejadian itu Claire menjadi sedikit 'KILLER '.

FLASHBACK END

"Kak… uhuk… bisakah…. Kau….. melepaskan….. ku?!" Jack mulai kehabisan nafas. Kemudian Claire melepskan pelukannya.

"Fyuh… kau memelukku sangaaat erat kak, memang ada apa?" Jack masih mengatur napasnya.

"Oh..e..e.e.. bukan apa-apa." Jawab Claire sedikit gugup.

"Kau yakin,kak?" Tanya Jack sambil menyunggingkan senyuman mengejek.

"A..aa..apa yang ku bicarakan sich?"

"Ngaku aja dech kak?" Jack terus memojokkan Claire.

"Apa siiiiiiich? hyaa…." Claire ingin menonjok Jack.

"STOOOP" Elli turun dari tangga lantai atas klinik. "Jack masih dalam perawatan" Jelas Elli. Yang intinya Claire tak boleh memberikan tonjokan-kasih-sayang(?).

"Mungkin akan sembuh satu minggu lagi"

Setelah itu mereka pamit kepada dokter dan Ellli.

.

.

Claire dan Jack keluar dari klinik. Mereka di beri gratisan oleh doktor dan Elli. Mereka berdua mulai berjalan ke semua penjuru kota. Mereka memperkenalkan diri mereka ke semua warga Mineral Town.

SKIP TIME

Claire sedang mengusap mulutnya dengan selembar tisu. Di meja bundar yang tak seberapa besar, terlihat banyak piring kotor di atasnya. Di depan Claire juga terlihat jcksedang minum segelas jus tomat. Perut Claire dan Jack sekarang sudah terisi kembali. Mereka memesan banyak sekali makanan. Dari mulai desert sampai suop. Jack yang sekarang sudah tanpa sengaja tertidur di kursi makan inn karena kekenyangan.

"Ann semunya totalnya berapa?" tanya Claire kepada sang koki pembuat pesanan.

"Hanya 15.000 gold!" Ann masih menggunakan celemeknya.

"karena sekarang masih sepi, bolehakah aku dan Jack numpang duduk di kursi ini?"

"Tentu, o'iya aku juga minta maaf lagi atas kejadian tadi pagi" sekarang Ann duduk di kursi semeja dengan Claire.

"Ohhhhhh itu. Yah mungkin dia hanya kuberi nasehat" Jelas Claire.

"Benarkah?" sambil memandang Claire dengan mata berbinar.

"Yah mungkin ada dua cara untuk menasehati 'dia' agar tau sopan santun" Claire tersenyum iblis sambil menggosok-gosokkan tangannya.

"-nelen ludah- terserah kamu sih Claire" Bulu yang ada di leher Ann mulai berdiri.

"Oke aku akan coba menasehati 'dia' dengan sekuat tenaga" masih dengan pose-iblis-nya.

"Claire!-beranjak dari tempat duduk-aku ke dapur dulu" Ann pamit (kabur) karena semakin lama dekat dengan Claire membuat Ann merinding.

Claire dan Jack masih di Inn. Mereka sedang menunggu seseorang. Dilihatnya jam dinding yang ada di dinding sebelah kanannya. 'sudah jam dua, tadi janjinya jam satu' Claire menggerutu. Claire melihat adiknya yang sedang tertidur. Claire tersenyum. Meskipun Claire dan Jack sering bertengkar, tapi di dalam hati yang paling dalam mereka saling menyayangi. Semua pertengkaran ialah bukti kasih sayang mereka. Di dalam benci terdapat cinta.

'Brak' terlihat dari arah pintu inn yang tak lagi utuh(lebay). Seorang berbadan pendek berbaju merah dan topi tinggi yang senada dengan bajunya.

"Maaf aku telat" ucap major Thomas dengan ngosh-ngoshan.

"kau tau seakarang jam berapa major?" tatapan tajam Claire sedang menuju ke mata kecil sang major.

"-takut- E…e..e.." major Thomas kehilangan suaranya, ralat maksudnya tak punya alasan.

"Dan kau tau berapa lama aku menuggu?!" sekarang Claire makin marah.

"E…e..e.." Sekarang Claire mulai mengangkat tubuh major yang terbilang minim.

"Dan sekarang kau akan membayar waktuku dengan apa?hah" Claire mengejek dan terus mengangkat major Thomas.

"O…o..o..ke, aku akan menebusnya dengan sebuah…." Major Thomas berpikir apa yang sedang ia baw di kantongnya hari ini.

"Sebuah apa?!" Claire mulai tak sabaran karena major Thomas memutus kalimatnya.

"e..e… bibit strawbary! Ya… bibit strawberry."

Tanpa pikir panjang Claire langsung menurunkan major Thomas. Claire langsung lompat-lompat kaya' orang kesurupan. Claire sangat senang ketika dia akan diberi bibit strawbery yaitu buah kesukaannya. Jack mendengar suara GJ kakaknya yang lompat-lompat kesenengan langsung terbangun dari alam mimpinya.

"Ada apa sih kak?" ucap Jack sambil mengucek matanya.

"Yay, kakak diberi major Thomas bibit buah strawbery" sekarang Claire sedang duduk di tempat duduknya yang semula.

"Oh,,, gitu, yaudah sekarang kita ke peternakan langsung ajah yok" meskipun baru bangun tapi Jack langsung bisa nyambung di ajak bicara.

"Ayooo!" Claire langsung keluar dari Inn di ikuti Jack. Claire langsung berhenti dan Jack menabraknya, mereka sekarang masih di depan pintu Inn.

"Major Thomas ayoo!" kemudian terlihat dengan wajah yang terlihat lecek dan bajunya yang berantakkan. 'kenapa anak ini cepat sekali setelah lupa akan masalahnya?' batin major Thomas. 'yah tapi syukur deh, Claire nggak menganiaya aku'.

Sesampainya di peternakan mata Claire langsung berbinar. Jack yang melihat tingkah kakaknya itu langsung mengayunkan telapak tangan di depan muka Claire. Tapi Claire tidak bereaksi. 'benerkan? Claire sekarng sudah EROR' batin major Thomas langsung sweetdrop.

"Wahh, benar-benar peternakan(emangnya apaan?)." Claire sangat suka dengan peternakan.

"Apanya yang wahh?, peternakan kotor kayak gini dibilang wahh." Jack protes akan kekaguman Claire.

"Nantikan bisa di bersihkan" Claire membela pendapatnya masih dengan mata berbinar kagum.

"Bersihin peternkan super-duper-kotor kayak gini? MALEZZZZZ" Jawab jack dengan muka bete'.

"Sudah-sudah kalian ini bertengkar aja" bela major Thomas yang dari tadi di cuekin.

"…."

"…."

"Itu baru bagus. Oke, sekarang atau besok kalian bisa membersihkan peternakan ini. Kalau alatnya nanti ada di dalam kotak peralatan di dalam rumah. Dan di dalam sana hanya terdapat satu tempat tidur. Jadi salah stu dari kalian harus tidur di Inn. Dan ini-sambil mnegelurkan biji strawberry- untukmu Claire."

"Terima kasih" Claire memasang senyum yag menurut major sangat maniiiis. Tidak seperti saat Claire marah.

"Oke, aku pulang dulu" major Thomas mulai meninggalkan mereka berdua.

.

.

.

.

.

Claire dan jack menuju rumah kecil. Mereka melihat se-isi rumah. Rumah itu berukuran kecil hanya ada satu tempata tidur, rak buku, TV, dan meja bundar kecil. Di pojok juga ada kotak peralatan yang isinya terbilang sedikit. Terdapat sabit, cangkul, penyiram,kampak dan palu. Setelah melihat se-isi rumah mereka berdua langsung mengambil sapu dan membersihkan rumah kecil itu. Sebelum mereka bersih-bersih mereka memutukan untuk menamkan peternakan ini dengan nama 'CJ FARM'.

.

.

'Fyuh' Jack menghela nafas setelah menaruh sapu di pojok rumah.

"Akhirnya selesai juga" Jack mendudukkan tubuhnya di atas ranjang satu-satunya yang ada di rumah itu.

"Sekarang kita mengambil keputusan siapa yang akan tinggal duluan di sini?"

"Oke, tpi pemilihannya gimana" tanya Jack.

"Bagaimana kalau dengan suit?" dan dibalas anggukan oleh Jack.

"BATU-KERTAS-GUNTING" ucap mereka bersama-sama. Dan hasilnya Claire batu dan Jack gunting.

"Yeee! aku menang" teriak Claire girang.

"Yah terserah"

"ha…ha,,,ha… aku menang" masih dengan gaya childis.

"Kak, aku minta uang!"

"Untuk apa?" memastikan untuk apa uangnya sambil memasang wajah berpikir(author:" emang Claire bisa mikir?", Claire:"setelah cerita ini selesai ku bunuh kau", author:"-lari2GJ- EMAAK TOOOOOLOOOOONG", Claire:"-ngejar author- sini kau author nista")

"Untuk bayar Inn"

"-ngasih uang Jack- ini, untuk keperluanmu sehari-hari dan bayar Inn"

"Apa kakak tidak ikut untuk makan malam di Inn"

"Tidak usah, sekarang aku mau membersihkan ladang, kan kau pemalas"

"Yang awal kalimat aku setuju yang terkhir aku tak setuju bangeeet *lebay*" sekarang ke-lebayyyaaan Jack sudah memuncak pada malam hari.

"Yaudah pergi sana!" sambil tersenyum iseng.

"Kakak jahat deh" rengek jack dengan manjanya.

"Cepat pergi sana!" masih dengan senyuman yang bertengger di bibir Claire.

"Hiks…. kakak hiks… jahat hiks…." Jack kembali ke Inn dengan wajah yang dibuat-buat.

Hamparan warna warna biru sudah tercampur warna oranye. Burung malam mulai keluar dari persembunyian. Burung hantu dan jangkrik mulai bernyayi.

.

.

CLAIRE POV

Pekerjaan ini sangat melelahkan. Keringat sudah membasuh seluruh tubuhku, dan terasa lengket. Seperempat dari ladang sudah ku bersihkan. 'fyuh' ini sangat menyenangkan. 'Setelah ini aku akan menanam bibit yang diberi major' pikirku senang. Setelah mencangkul Sembilan kotak di pojok ladang dekat dengan kotak penjualan. Ku taburkan semua bibit buah favorit-ku dengan semangat. Setelah itu ku ambil penyiram dan kusirami semua bibitku. "Yay, buah favorit-ku cepat tumbuh yaa"ucapku sambil memutari bibit buah favorit-ku.

.

.

Aku duduk di bawah pohon apel yang ada di tengah ladang. Memang sangat melelahkan tapi sangat menyenangkan. Aku melihat secercah cahaya yang kenudian menjadi sebiah cahaya kuning bulat yang memutar. Cahya itu sangat aneh. Tiba-tiba lingkaran cahaya itu yang lebih mirip seperti penghubung anatar dimensi mengeluarkan cahaya yang lebih kecil. Cahaya itu jatuh ke tanah dan berubah menjadi sebuah sapi. Sapi itu memandangiku dengan mata yang berwarna merah. Kulitnya seperti sapi biasa.

Aku berdiri. Sepertinya sapi iu berbahaya. Sapi itu mendekat ke arahku. Dengan tiba-tiba sapi itu menyeruduk dan aku lengsung reflek menghindar. Aku merasa bahwa sapi itu ingin membunuhku. Aku segera mengeluarkan sabit yang ada dalam tas kecilku. Sapi itu mulai bersiap untuk menyerangku kedua kalinya. Saat sapi itu ingin menyerangku, aku sadar bahwa di belakangku ada pohon apel. Langsung saja aku naik kepohon apel. Tanduk sapi itu menancap ke pohon apel. Sesegera mungkin Claire dengan cekatan turun dari pohon dan langsung menyabet perut sapi itu. Dan sapi itu kemudian tergeletak dan berubah mejadi cahaya seperti sebelumnya.

Setelah melawan sapi tadi aku langsung bersembunyi di balik kandang ayam. 'Hah…hah…' aku ngos-ngosan. Aku mengintip dan ternyta cahaya dimensi tadi masih ada di dekat kandang sapid an rumahku. Oiya aku ingat aku dulu pernah membaca buku yang ada di ruang tamu ada keterangan kalau cahaya dimensi itu dapat mengeluarkan monster. Aku menduga-duga monster apa lagi yang akan keluar dari cahaya dimensi itu.

Sekarang yang keluar ada dua srigala yang memakai baju kuno tapi srigala itu bisa berjalan seperti manusia tapi tak begitu cepat. Di tanganku hanya ada sabit dan di tas penyiram dan bibit turnip yang diberi Karen. Aku tak boleh takut. Tadi aku menaruh palu,kampak dan cangkul di tengah ladang. Aku mengendap-enda di antara rumput ilalang yang masih belumku potong. 'krek' aku menginjak sebuah kayu. Kemudian dua srigala itu menoleh kea rah ku. Aku langsung panic. Seger kuambil semua barang yang tadi ku tinggalkan. Saat tadi aku mengabil peralata yang tertinggal aku menemukan benda berkilau dipegangan cangkul, aku menaruhnya di saku samping.

Dua srigala itu membawa senjata yang berbeda. Srigala putih membawa pedang dan srigala hitam membawa panah. Aku berlari tapi salah satu panah srigala hitam mengenai betisku. Dari pada aku berlari aku nekat untuk melawan mereka.

Dua lawan satu. Huh ini tidak adil, dari pada mengeluh aku mengambil cangkul. Si hitam menembakkan panahnya dan aku bergeser ke kekiri. Tapi tanpa kuduga si putih sudah ada di depanku ku buat pertahanan dengan memegang cangkul secara vertical. 'ctang' cangkulku dan pedang si putih beradu. Dan dengan cepat aku langsung menghindar dri panah si hitam karena dim diam dia memanahku. Sekarang aku pasrah betisku terasa sakit sekali.

Tanpa pikir panjang lagi aku berlari kea rah hutan. Karena jalan menuju Saibara Blacksmtih sudah terbendung dengn tanah tinggi yang lebih bisa di katakan tebing. Sampai di hutan aku juga melihat arah menuju yodel ranch, tapi jalan itu tertutup oleh bongkahan batu. Aku menuju tempat yang tak kukenal sepertinya air terjun. Aku sudah memasukkan semua peralatan ku ke dalam tas. Kedua tanganku kumasukkan ke dalam saku baju overall. Tangan kiriku mersakan benda bulat dan berlubang di tengahnya. Benda itu seperti cincin, atau memang cincin. Aku segera memakainya siapa tahu ada yang bisa mengenaliku dengan melihat cincin ini saat aku sudah mati. Sambil berlari ke arah air terjun aku menggelneg-gelengkan keplaku. Kenapa aku malah pesimis. Aku harus bisa tetap hidup.

Si putih sekarang sudah ada di depanku. Aku terpojok di pinggiran air terjun. Saat aku akan di tebas dengan pedangnya. Aku menyilangkan kedua tanganku di depan kepalaku untuk melindungi kepalaku. 'sriiiiiing' tiba-tiba cincin yang ada jari manis tangan kiriku bersinar. Sinar itu seperti membuat tameng berwarna biru transparan. 'cstang' si putih terpental ke belakang dan aku juga sama terpental kebelakang karena aku tidak kuat untuk menahan tameng tadi.

'byurrr' aku tenggelam ke dalam air terjun. Lama kelamaan aku kehabisan stok oksigen di paru-paruku. Aku mencoba untuk berenang tapi karena betisku sakit kini aku harus pasrah terhadap nasib. Pandangun ku tiba tiba buram dan aku pingsan.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

'Fyuh' akhirnya selesai juga –ngusap kringet pake baju readers-.

Readers : "Eh author ngapain baju gue lu buat ngusap kringet-bawa obor-".

Readers : "bakar author!". *Author dah gosong mirip kegelapan*

Author : "puh*ngluarin asap dari mulut*, o' iya buat ders(readers). Sebenarnya ini sudah di edit. Karena sebelumnya ceritanya kayak kapal pecah. SAYA MAU BERTERIMA KASIH ATAS RIVEW DARI

O

KARENA TELAH MEMBERIKAN SARAN YANG BAIK*MUNGKIN*.

NOTE : di sini setingan-nya ada sedikit *atau mungkin banyak?* OOC dan juga peternakan-nya itu bukan kayak yang hm fomt, tapi seperti harvest moon the tale of two town. Jadi mereka harus meng upragadad.

TERIMA KASIH

ARIGATOU

THANK YOU

SYUKRON

*AFTU-KUN*