Kuroko no Basuke (c) Tadatoshi Fujimaki

[A/N]: Ini fic untuk ulang tahun Mayuzumi yang udah telat sehari...Happy milad suamikuuu yang ga pernah menua :*


"Memangnya kenapa kalau namamu Chihiro?"

Anak laki-laki yang berumur lebih muda menelengkan kepala seraya mengerjap. Bingung dengan arah pembicaraan.

"...Orang-orang bilang, Chihiro itu terdengar seperti nama perempuan." Anak laki-laki bersurai kelabu yang duduk di sebelahnya mencebik–kesal karena temannya tak kunjung tanggap, "kalau bisa, aku ingin ganti nama saja. Aku sudah muak dengan mereka yang menggangguku karena nama ini."

Sang teman berpikir untuk beberapa saat. "Menurutku namamu bagus, kok," ujarnya, seraya tersenyum kemudian.

"Bagus darimananya," dengus anak laki-laki itu, "begitu orang-orang mendengar namaku, mereka pasti langsung mengolok-olok."

"Siapa orang-orang yang kaumaksud?"

"Ya, orang-orang!" sembur si kepala kelabu, memandang geram pada temannya. "Kau sudah tahu semuanya. Tidak usah bertanya yang membuatku semakin jengkel!"

Kekehan kecil terdengar pada detik berikutnya–membuat anak laki-laki pemilik nama 'Mayuzumi Chihiro' semakin berkedut jengkel.

"Aku mengerti, aku mengerti... Aku jujur kok, aku suka namamu. Menurutku kaupunya nama yang sangat bagus. Maksudku, terdengar sangat imut."

"Kau–"

"Karenanya, aku akan selalu mengingatmu, Chihiro. Kalau sudah waktunya kita berpisah, namamu yang imut itu akan selalu melekat di ingatanku."

Mayuzumi Chihiro refleks terdiam. "Kenapa bicaramu seperti itu?"

Lawan bicaranya mengedikkan bahu. Beralih memandang ke depan seraya meluruskan kaki yang semula disilakan, "Tidak, tidak apa-apa. Lupakan saja."

"Kau mau kemana? Jangan pernah tinggalkan aku sendirian! Aku tidak akan punya teman lagi!"

Sang teman tidak lagi menjawab. Hanya melempar senyum, kemudian bergegas berdiri dan membenahi diri ketika terdengar sayup-sayup suara ayahnya dari kejauhan yang menyuruhnya pulang ke rumah.

Meninggalkan Mayuzumi Chihiro dalam kesendirian, hingga keesokan dan keesokan harinya lagi.


Mayuzumi tidak mengerti perihal mengapa ia tiba-tiba mengingat kembali percakapan dengan temannya di kala kecil–tepat ketika pandangannya bertabrakan dengan sepasang manik heterokromia salah satu junior yang baru saja bergabung di klub basket Rakuzan itu. Degup jantungnya mendadak berpacu–pikirannya menebak-nebak.

Di sudut pandang yang berbeda, sang junior yang menyadari gelagat senpai-nya itu segera menghampiri, menunduk sopan seraya tersenyum. "Yoroshiku onegaishimasu, Mayuzumi Chihiro-senpai."

"Apa kita pernah bertemu sebelumnya?" tanya sang senpai, tanpa menggubris uluran tangan dari pemuda di hadapannya.

Pemuda bersurai merah menelengkan kepala. "Benarkah? Aku tidak yakin."

"Oh, mungkin aku yang salah." Mayuzumi lantas mengibaskan tangan dan berbalik badan–hendak kembali berlatih ke tengah lapangan, "maaf, kau hanya mengingatkanku pada seseorang yang menyebalkan di masa lalu."

"Chotto."

Suara kouhai-nya sejenak menghentikan langkah Mayuzumi–cukup untuk membuat harapan di hati kecilnya kembali bangkit, kemudian berbalik badan lagi.

"Chihiro... Sepertinya aku pernah mendengar namamu di suatu tempat. Tunggu sebentar. Hmm... Aku ingat... Aku pasti ingat... Diriku yang lain mungkin saja mengingat namamu... Oh, apa kita pernah bertemu di pertandingan basket tingkat SMP? Oh, ya, mungkin saja. Sudahlah, itu tidak penting lagi 'kan?"

Pemuda kelabu mengedutkan kening–melempar pandang kecewa pada kouhai barunya yang tampak tengah berpikir keras.

Apanya yang akan selalu ingat? Pembohong kau, Akashi Seijuurou.

.

Fin