Chapter 1

Author : nanda

Cast: KrisTao/Taoris

Genre: ( tidak tahu)

A/N: bacalah semoga ini memuaskan :)


Pria manis itu mematung tak terbayang olehnya melihat adegan itu didepan matanya sendiri. Pria berambut pirang itu sedang berjumbu dengan salah satu perempuan didalam kamarnya dengan sekuat tenaga pria manis itu menahan tangisnya agar tidak keluar dari pelupuk matanya dan mencoba untuk tegar melihat pemandangan itu. hei,bukankah kau sudah sering melihat adegan itu dan bahkan lelakimu itu sering melakukannya dengan berganti-ganti perempuan.

"Kris gege…" sekuat tenaga Tao―pria manis yang melihat adegan itu―memanggil kekasihnya dengan suara yang agak sedikit bergetar akibat dirinya menahan tangis.

"ah,kau sudah pulang Tao-ie. Maafkan gege harus membawa perempuan lagi dikamar kita,Jessica kau bisa pergi dan pulang aku ingin berduan dengan kekasihku" Wanita itu mendengus dan beranjak dari kasur itu melewati Tao dengan pandangan yang entahlah Sulit diartikan.

Tao masih tetap setia berdiri didepan pintu kamar itu dan pertahanannya runtuh seketika,kakinya begitu lemas dan buliran air mata yang ia tahan akhirnya keluar dari pelupuk mata panda indah miliknya. Kris yang melihat itu beranjak dari kasur dan mendekati Tao yang terduduk didepan pintu kamar mereka dengan isakan memilukan hati Kris.

"hei,kenapa menangis ?" Kris memeluk tubuh Tao membuat Tao membalas pelukan Kris tapi setelah itu Tao segera melepaskan pelukan itu dan beralih memukuli dada bidang Kris yang terpampang indah karena dirinya sama sekali tidak memakai baju.

"kenapa kau mengucapkan kata itu jika kau selalu membawa wanita-wanita itu datang kemari" Kris menghentikan usapan tangannya pada punggung Tao,memandang kearah Tao yang untuk kesekian kalinya menanyakan hal itu kepada dirinya.

Kris terdiam tidak menjawab pertanyaan Tao membiarkan Tao memukuli dada bidangnya dan dirinya kembali memeluk tubuh Tao tapi Tao memberontak dalam pelukannya,membuat Kris menghela nafas.

"Hei,dengarkan aku Tao" Tao berhenti memberontak ketika mendengar suara Kris,menatap wajah Kris dengan masih berlinangan air mata. Dengan gerakan perlahan Kris menghapus air mata Tao membuat Tao terdiam dan menutup matanya merasakan kehangatan dari jemari Kris yang menghapus air matanya.

"aku mencintaimu Tao sangat mencintaimu,dan sejujurnya aku enggan untuk menyakitimu tapi aku pun bingung kenapa aku selalu tergoda dengan wanita-wanita yang menggodaku dan kau tau sendiri Tao bahwa aku Bad Boy" Tao menghentikan tangisnya,membuka kedua matanya , memegang erat lengan Kris yang terulur untuk menghapus air matanya dan sedetik itu pula Tao memeluk tubuh Kris.

"maaf ge,aku tau gege seorang bad boy. Aku mencoba tegar ketika melihat gege bercumbu dengan wanita-wanita itu tapi aku tidak bisa ge…. Tidak bisa…." Tao kembali terisak ketika mengucapkan hal itu,dan itu membuat Kris kembali terserang perasaan bersalah. Mendekap tubuh ringkih itu lama sampai tangisan itu kembali reda.

"bukankah,aku sudah memperingatimu saat itu. saat kau menerima perasaan ini,aku memperingatkanmu agar kau tidak merasakan perasaan cemburu dan hal yang membuat mu sakit akibat ulahku dengan wanita-wanita itu,aku selalu mengingatkanmu bahwa aku adalah bad boy dan kau menerima semua itu. kau tau kan bahwa aku hanya main-main dengan mereka,sama sekali aku tidak tertarik bahkan menyukai mereka hatiku hanya untukmu,percayalah baby panda"

"aku akan berusah mencoba mempercayaimu…" dan setelah mengucapkan hal itu Tao tertidur dalam dekapan Kris mungkin akibat kelelahan menangis,Kris mengusap surai rambut hitam milik Tao mencium puncuk kepalanya dengan lembut.

"kau harus bisa percaya padaku baby panda"


Tao memandang langit malam di balkon apartemen dirinya dan Kris,Kris yang melihat itu mengambil sebuah selimut dan menyelimuti tubuh Tao agar tidak kedinginan. Tao tersenyum kearah Kris yang sekarang memeluk tubuhnya dari belakang dan Kris hanya bisa membalas senyum Tao dengan sebuah senyum yang ia buat-buat.

"Tao-ie maaf,aku harus pergi teman-temanku menunggu jadi tak mas―"

"pergilah,aku tidak akan apa-apa jika gege pergi dan bersenang-senanglah dengan teman-temanmu dan wanita-wanita itu ge" Tao memaksakan senyum kearah Kris membuat Kris semakin merasakan sesak melihat senyuman itu. ini bukan pilihannya tapi sudah sebuah takdir yang membuatnya seperti ini.

"kau benar-benar tak apa?"

"eum…aku sungguh tidak apa-apa"

Sebenarnya Kris sangatlah berat meninggalkan Tao akibat kejadian tadi. Kris kembali mencoba tersenyum,mengusap surai rambut hitam milik Tao dan memberikan sebuah kecupan di kening Tao sebelum dirinya pergi ke suatu tempat dimana dia dan teman-temannya akan bersenang-senang dengan para wanita.

Ketika merasa Kris sudah benar-benar pergi Tao hanya bisa diam membisu dengan mata yang memandang langit malam dengan penuh beribu-ribu bintang yang menghiasi indahnya malam hari itu. Mengangkat tangannya dan meletakannya dikening dirinya sendiri,mengusap penuh kelembutan bekas kecupan yang diberikan Kris untuknya.

Kembali bulir air mata itu berjatuhan,otaknya kembali merekam kejadian tadi siang dimana dia mendapati kekasihnya sendiri sedang bercinta dengan wanita lain. Katakana dia bodoh karena dia sudah sering melihat semua itu dan tidak bisa mengambil keputusan untuk mengakhiri hubungan ini semua. Dia terlalu mencintai lelaki itu,lelaki yang selalu senang bermain dengan wanita-wanita pemuas hasratnya.

Kadang dia berpikir apakah dia tidak cukup puas untuk memunuhi hasrat lelakinya itu. Setiap kali dia mencoba tegar melihat semua itu tapi kenapa tidak bisa ? semakin dia mencoba tegar dan menganggap semua itu adalah sebuah angin lalu tapi kenapa hati ini semakin sakit dan luka dihati ini semakin menjadi.

" Kris ge,aku terlalu mencintai mu sangat mencintaimu"

Kris P.O.V

Duduk dengn santainya sambil mendengar dentuman musik diruangan ini dengan ditemani wanita sexy yang sedang duduk dipangkuan ku. Aku dapat merasakan belaian tangan halus miliknya mengelus pipi ku,dia sepertinya menggoda ku eoh ?!

Jujur saja,malam ini aku tidak terlalu bergairah untuk bercinta dengan wanita-wanita penggoda ini. kejadi tadi siang membuatku menjadi tidak bergairah,bukankah aku pria berengsek yang dengan santainya memperlihatkan dirinya sedang bercinta dengan wanita lain didepan mata kekasihnya.

Air mata itu,air mata pertama yang Tao keluarkan ketika melihat dirinya sedang bercumbu dengan seorang wanita. Tao tidak pernah protes dan sampai mengeluarkan air mata karena diriku yang sedang bercinta dengan wanita-wanita yang ku bawa ke apartemen kami berdua.

Memikirkan hal itu membuatku pusing hingga membuat diriku memandang wajah wanita sexy yang berada dalam pangkuan. Dengan sekali gerakan aku menarik tekuknya dan mencium bibir wanita itu,mungkin dengan bercinta dengan wanita ini akan membuatku menghilangkan kepenatan ku akan kejadian tadi siang,walau bayangan wajah Tao yang menangis masih terekam di otak ku.


Delete or ...?