" Hyung, apa aku boleh menganggapnya sebagai adikku sendiri? " tanya seorang anak berusia 8 tahun bernama Jung Yunho saat menyambut kelahiran anak kedua dari kakaknya.
" tentu saja boleh, Yunho.." ucap Kangin, kakak tertua dari Jung bersaudara.
" Namanya siapa, hyung? " tanya Yunho lagi
" Namanya Changmin, Jung Changmin... " jawab Kangin sambil tersenyum dan membelai lembut rambut adiknya yang masih kecil tersebut.
.
.
~ I'm Sorry, I Love You ~
Cast : Yunho x Changmin
And additional other
Warn : Yaoi, Incest
.
.
.
" Yunho, ayo ikut noona.. " ajak Boa, kakak kedua dari Keluarga Jung.
" Aku tidak mau noona, aku mau di sini saja.. "
" Tapi Yunho.. nanti keponakanmu Changmin akan terganggu kalau kita lama – lama di sini.. Lagipula, Donghae dan Siwon sudah menunggumu di luar.. Lebih baik kamu main sama mereka.. "
Yunho sempat melirik ke arah keponakannya yang kini tengah tidur di dalam pelukan kakak iparnya. Wajahnya manis sekali dengan mata bulatnya yang menutup indah dengan bulu matanya yang lentik.
Karena takut mengganggu tidurnya, akhirnya dengan terpaksa Yunho meninggalkan kamar dan mengikuti Boa, kakak perempuannya yang terpaut 21 tahun lebih tua darinya.
Ya, saat ibunda dari Yunho, Jung Jaera, melahirkan Yunho, umurnya sudah mencapai 42 tahun. Shim Jaera menikah lagi di usianya yang menginjak 40 tahun dengan seorang pengusaha muda Jung Hyuk yang berusia 30 tahun, yang membuat seluruh keluarganya berganti marga menjadi Jung. Naasnya, Jung Jaera yang pernah ditinggalkan suaminya terdahulu yang meninggal dunia karena sakit, kini kembali ditinggalkan kembali oleh Jung Hyuk. Jung Hyuk meninggal dunia karena kecelakaan pesawat saat ia hendak pergi keluar kota untuk urusan bisnis.
Namun hal yang tak disangka adalah, setelah setahun pernikahan Jung Jaera dengan Jung Hyuk, ternyata Jung Jaera mengandung anak dari Jung Hyuk.
Jung Jaera baru mengetahui kehamilannya setelah satu bulan kematian suaminya. Setelah diperiksa, ternyata Jung Jaera telah memasuki usia kandungannya yang ke-3 bulan.
Dokter mengatakan bahwa hal yang mustahil bagi Jung Jaera untuk melahirkan anaknya dengan selamat, mengingat usianya yang sudah menginjak 40 tahun lebih. Dokter menyarankan untuk menggugurkan kandungan tersebut demi keselamatan Jung Jaera.
Namun Jung Jaera sangat mencintai anak di dalam kandungannya. Ia pun mengambil resiko untuk tetap melahirkan anak di dalam kandungannya walaupun harus mengorbankan dirinya sendiri.
Dan tepat setelah melahirkan anak bungsunya, -Jung Yunho- Jung Jaera menghembuskan nafasnya yang terakhir.
Saat Jung Jaera meninggal dunia, saat itu usia Kangin menginjak 27 tahun dan Boa 21 tahun. Mereka sudah menikah dan dikaruniai masing – masing 1 anak laki – laki. Kangin memiliki anak laki – laki bernama Donghae dan Boa memiliki anak bernama Siwon.
Setiap hari Kangin dan Boa akan bergantian mengurusi Yunho yang seumuran dengan anak mereka sendiri. Bagi Yunho, Kangin dan Boa lebih dari sekedar kakak, mereka sudah seperti orang tuanya sendiri.
Hingga akhirnya kini Yunho pun tidak pernah menganggap Donghae dan Siwon sebagai keponakannya, melainkan sebagai saudaranya sendiri.
" Bagaimana adikku? " tanya Donghae pada Yunho yang baru saja keluar dari kamar ibu Donghae.
" Dia manis sekali.. " ucap Yunho dengan senyum yang sumringah
" Mirip denganku kan manisnya? " tanya Donghae dengan senyum jahilnya. Siwon hanya menatap malas pada Donghae.
" Issh! Enak saja! Kalau adikmu mirip denganmu, aku tidak akan bilang dia manis, tapi jelek! " ucap Yunho mengejek yang diikuti oleh cekikikan Siwon.
Plak!
" Ouch!" pekik Yunho
Donghae memukul kepala Yunho dengan cukup keras
" Sudah – sudah.. jangan berkelahi.. ayo main di luar sana.. " ucap Boa meleraikan Yunho dan Donghae.
Siwon lah yang akhirnya menyeret Yunho dan Donghae untuk keluar rumah. Hingga akhirnya mereka bermain dengan riang di halaman rumah keluarga Jung yang cukup luas.
Warisan yang ditinggalkan oleh Jung Hyuk memanglah tidak sedikit, mengingat ia adalah seorang perngusaha muda yang sukses. Kangin lah yang akhirnya meneruskan perusahaan Jung Hyuk. Walaupun pada awalnya Kangin mengalami banyak kesulitan, namun pada akhirnya ia bisa belajar bisnis dengan baik dan memajukan perusahaan keluarga Jung.
" Oppa.. " panggil Boa pada Kangin yang sedang memperhatikan anak – anak yang sedang bermain di halaman rumahnya. Kangin yang tengah tersenyum sambil bersandar pada salah satu pilar terasnya akhirnya menoleh pada orang yang memanggilnya.
" Ada apa, Boa? " tanya Kangin lembut pada adik perempuannya itu
" Oppa.. aku ingin bicara denganmu.. " ucap Boa dengan raut wajah yang serius
" Apa ada hal penting yang ingin kamu bicarakan? "tanya Kangin yang mulai khawatir dengan perubahan ekspresi adiknya
" Ne, Oppa.. Aku... harus pergi dari rumah ini... "
Sore itu, Boa menjelaskan permasalahan yang di alami oleh mertuanya di Busan, yang mengharuskan Boa dan keluarganya untuk tinggal di sana.
Kangin hanya mengangguk – angguk tanda ia mengerti akan permasalahan yang di alami adiknya itu.
" Oppa, aku tahu istrimu baru saja melahirkan.. Oleh karena itu, biar Yunho ikut denganku.. " ucap Boa akhirnya yang sempat membuat Kangin tersentak kaget.
" Tidak, Boa.. Kau tidak perlu membawa Yunho.. Biar Yunho di sini saja bersamaku.. "
" Tapi kau pasti akan kerepotan mengurusi anak – anakmu, Oppa.. "
" Tidak, Boa.. Kau tidak perlu khawatir akan hal itu.. "
" Baiklah kalau begitu.. Aku akan mengemasi barang – barangku.. "
Boa pun pergi masuk ke dalam rumah untuk mengemasi barang –barang keluarganya yang akan ia bawa pindah ke Busan.
Kangin memperhatikan Siwon di kejauhan yang sedang bermain pistol air dengan riang bersama Donghae dan Yunho. Lesung pipitnya tergambar dengan jelas saat ia tertawa. Tiba – tiba saja Kangin merasa iba pada Siwon. Mengingat ia akan berpisah dengan Donghae dan Yunho.
" Anak – anak! " panggil Kangin pada anak, keponakan, dan adiknya.
" Ne, appa! Ada apa? Appa tidak lihat kalau kami sedang asyik bermain? " tanya Donghae sambil berteriak
" Ayo masuk dulu.. ada yang ingin appa sampaikan.. "
Dengan langkah yang malas, Donghae, Yunho, dan Siwon mengikuti perintah Kangin. Mereka tidak rela permainan mereka diganggu.
Secara berurutan Donghae, Yunho, dan Siwon duduk di hadapan Kangin di ruang tengah.
Kangin menatap serius pada ketiga anak yang hampir seumuran di hadapannya itu. Ia menghembuskan nafas panjang sebelum akhirnya ia mengangkat bicara mengenai kepergian keluarga Boa.
Dan hal itu sukses membuat ketiga anak di hadapannya mematung bisu.
Dengan perlahan, Donghae dan Yunho mengalihkan pandangan mereka pada Siwon yang sudah mengeluarkan cairan bening dari sudut matanya.
" Siwon akan pergi malam ini juga.. " ucap Kangin kembali menegaskan.
" ANDWEEE!" Donghae dan Yunho segera menubruk Siwon dalam pelukan meraka. Mereka menangis dalam pelukan mereka.
Sejak kecil mereka memang tidak pernah terpisah. Sehingga ini adalah pertama kalinya perpisahan yang mereka alami.
Cukup lama mereka menangis hingga akhirnya mereka lelah dan terlelap di sofa masih dalam posisi berpelukan satu sama lain.
Dengan hati – hati dan perlahan, Boa meraih dan menggendong Siwon dalam pelukannya. Ia tidak ingin membangunkan ketiga anak tersebut.
Kangin yang melihat itu, kemudian membantu Boa mengangkat Siwon dan menggendongnya hingga ke dalam mobil.
" Terima kasih.. " ucap suami Boa saat Kangin menidurkan Siwon ke dalam mobil mereka.
" Terima kasih, oppa.. " Boa memeluk Kangin dengan erat " .. jaga dirimu dan keluargamu, oppa.. Aku titip Yun padamu.. " Sebulir air mata membasahi bahu Kangin saat Boa mengucapkan kalimat terakhirnya. Ia memang sangat menyayangi Yunho seperti anaknya sendiri.
" Pasti.. Kau jangan khawatir.." Kangin melepaskan pelukannya dan membelai lembut rambut adiknya sebelum akhirnya Boa memasuki mobil dan meninggalkan kediaman keluarga Jung yang selama ini ia tinggali.
.
.
Semenjak kepergian Siwon, Donghae dan Yunho jarang sekali menghabiskan waktu berdua. Menurut mereka, rasanya hampa ketika mereka bemain hanya berdua. Mereka masih merindukan Siwon yang biasanya setiap hari ada untuk mereka.
Donghae dan Yunho memang masih bertegur sapa dan bercakap – cakap. Tapi itu hanya sekedarnya saja. Saat sarapan, saat berangkat sekolah, maupun saat pulang sekolah.
Donghae memang satu sekolah dengan Yunho, namun saat sampai di sekolah, Yunho dan Donghae seperti orang asing yang baru saja kenal. Mereka hanya bertegur sapa sekedarnya.
Sepulang sekolah, Donghae biasanya akan langsung mengambil sepedanya dan pergi keluar rumah. Sedangkan Yunho, ia hanya akan berdiam diri di kamarnya. Membaca komik, bermain games, ataupun menonton film kartun.
Semua tidak lagi sama semenjak kepergian Siwon.
" Yunho.. "
Tok tok tok
Jung Son Hee, istri kangin mengetuk pintu kamar Yunho.
Dengan segera Yunho bangkit dari tempat tidurnya dan menghentikan kegiatan membaca komiknya. Ia menghampiri pintu kamarnya.
" Ada apa noona? " tanya Yunho setelah membuka pintu kamarnya
" Noona mau minta tolong boleh tidak? " ucap Son Hee lembut
" Minta tolong apa?"
" Persediaan susu Changmin habis.. Aku lupa membelinya.. bisa tidak Yunho tolong belikan susu di minimarket yang ada di seberang jalan komplek?"
" Tentu saja bisa Noona! " ucap Yunho bersemangat
" Terima kasih, Yunho.. Noona takut kalau harus meninggalkan Changmin di rumah.."
" Tidak apa – apa, noona.. Yunho mengerti.. "
Dengan segera Yunho berlari menuju minimarket untuk membeli susu. Ia membawa sample label susu yang biasa diminum Changmin. Namun ternyata susu yang dimaksud habis persediaannya di minimarket tersebut. Yunho pun tak gentar untuk mencari susu yang dimaksud ke minimarket lain yang letaknya agak jauh dari komplek rumahnya.
.
.
" Kenapa lama sekali, Yunho? " tanya Son Hee yang khawatir melihat Yunho yang bercucuran keringat
" Di minimarket seberang komplek sudah habis.. Jadi aku mencarinya kemana – mana.. " ucap Yunho dengan nafas yang masih terengah – engah.
" Ya ampun Yunho.. seharusnya tadi langsung pulang saja.. Biar Noona belanja di supermarket saja.."
" Tidak apa – apa, noona.. Yunho akan lakukan apa saja untuk Changmin.. " ucap Yunho polos sambil tersenyum lebar.
" Terima kasih, sayang.." Son Hee mengacak – acak rambut Yunho dengan penuh kasih sayang
" Oh iya, noona mau membuatkan Changmin susu dulu. Yunho bisa bantu noona lagi untuk menjaga Changmin?.. "
" Hm! " Yunho mengangguk mantap dan segera melesat ke kamar Changmin.
Sesampainya di kamar Changmin, ia disuguhkan dengan pemandangan indah keponakannya yang tengah tertidur lelap di tempat tidur bayinya. Mata bulatnya yang menutup indah serta bibirnya yang berwarna merah sedikit terbuka.
Yunho menghampiri tempat tidur Changmin dan menatap keponakannya dari dekat. Ia tak tahan untuk menyentuh pipi gembil Changmin yang halus dengan jari telunjuknya. Dengan gerakan yang halus dan perlahan, Yunho menggerakkan jari telunjuknya menyusuri wajah Changmin yang lucu menggemaskan.
Hingga akhirnya jari telunjuknya berhenti pada ujung bibir Changmin.
Mengikuti nalurinya, Yunho kembali menggerakkan jari telunjuknya menyusuri bibir Changmin yang tipis dan merah. Jarinya sedikit terkena air liur Changmin dari mulutnya yang terbuka.
Yunho mulai mendekatkan wajahnya ke wajah Changmin. Hingga akhirnya ia mencium lembut bibir Changmin yang terasa manis. Dan Yunho pun menjilat bibir Changmin untuk merasakan lebih dan lebih, manisnya bibir Changmin.
" Yunho.. " seseorang memanggil Yunho dari arah belakang dan sontak membuat Yunho terkejut dan berdiri tegang. Jantungnya berdegup liar dan darahnya berdesir kencang. Ia sama sekali tak berani menolehkan kepalanya. ".. Apa yang baru saja kau lakukan?"
.
.
TBC/END?
.
.
.
Anyeooong! Nanachan kembali
Ada yang merindukan author? #Plak!
Oke, sepertinya tidak ada T^T
Aku kembali membawa fanfic homin incest? Ada yang mau tahu lanjutannya?
Kalau mau tahu lanjutannya, review yaa..
Boleh kasi saran juga next chapnya. Tapi itupun kalo mau lanjut ;)
See youu
