INI CRACKPAIR. YANG GA SUKA CAW

Find me on wattpad : mireukim_

NCT's Jung Jaehyun

Wanna One's Park Jihoon

Stuck On You

'Aku mimpi buruk, mimpi buruk tentang hantu... Aku takut... Hihi(。﹏。)'

Klik

Rewind.

'Aku mimpi buruk, mimpi buruk tentang hantu... Aku takut... Hihi(。﹏。)'

Klik

Rewind.Aku mimpi buruk, mimpi buruk tentang-'

"Come on Jeffrey, should you play that more than twice at this time?"

Johnny dan Jaehyun ada di tengah on-air radio sekarang. Memutar lagu dari monster rookie yang tengah naik daun sekarang, Wanna One. Jaehyun memusatkan perhatiannya pada artikel di ponselnya.

Wanna One Park Jihoon

He's Too Much Cute

Jaehyun memutar video dari aplikasi yang tengah viral itu berulang-ulang. He has no idea;Jihoon is so cute.

"Oh, it comes, his part, listen it Jeff,"

'I wanna touch.'

Jaehyun menaikkan sebelah alisnya. "Wajah se-cute itu, itu suaranya?" tanya Jaehyun tidak yakin. Johnny tertawa kecil. "Remaja sekarang tumbuh terlalu baik, Jeff,"

Jaehyun mengiyakan Johnny, melirik ponselnya yang masih memutar video dari artikel Jihoon tadi.

'Hm. Not bad.'

•••

"Aku harus ke toko kue, pulang lah duluan, hyung."

"See you, Jeff."

Kue apa yang menyita waktu Jaehyun bahkan setelah pekerjaannya yang melelahkan selesai?

Tentu saja, kue untuk-

"Yongie hyung," lirih Jaehyun pelan. Ia menenteng erat box berisi ice cream cake strawberry kesukaan Taeyong;his Yongie, jika kau mau tau.

Jaehyun duduk di bangku halte. Terdiam menahan dinginnya tengah malam ini. Sesekali membenahi letak jaket dan maskernya. Suasana begitu hening sampai seorang laki-laki kecil duduk di sampingnya.

"Sudah habis Daehwi, maafkan aku ya,"

"Aku kan sudah berusaha ih! Pokoknya aku mau pulang!"

Telepon diputus sepihak oleh laki-laki kecil itu. Ia mengenakan jaket tebal seperti Jaehyun, namun tidak mengenakan masker.

'Park Jihoon?' Jaehyun mengira ngira.

Jaehyun memperhatikan wajah dibalik tudung jaket tersebut. Pipi bulat seputih salju, dengan semburat merah karena diterpa hawa dingin. Bibirnya semerah apel, menghembuskan asap dingin sambil sesekali menggosok tangannya, rambut caramelnya berkilauan terpapar sinar lampu halte.

He's too much cute, for Jeffrey.

"Kau," Jaehyun menepuk bahu laki-laki kecil itu. "Park Jihoon?"

"Ah?"

Jihoon menutup sebagian wajahnya dengan tangannya. Menatap panik ke arah Jaehyun. Bola matanya bergetar sesekali berkedip, memastikan bahwa ia tidak mengenali orang ini.

'He's so cute,' pikir Jaehyun.

"Tidak usah panik. Aku seniormu. Kau akan mengenalku nanti." Jaehyun tersenyum di balik masker hitamnya. Perlahan ia mengelus poni Jihoon lembut, lalu melepas tudungnya hati-hati.

"Sun-sunbae..." cegah Jihoon takut. Ia takut ada yang melihat mereka disini. Akan menjadi perbincangan besar, bukan?

"You're so cute."

Jaehyun tidak bisa menahan dirinya untuk tidak mengecup pipi laki-laki gembul di depannya ini. Jihoon terkejut, dengan cepat mendorong pundak Jaehyun. Matanya kembali bergetar menatap Jaehyun takut.

"SBS Power Radio, pukul 11 malam. Aku menunggu pesanmu, Park Jihoon." Jaehyun meletakkan kotak kue itu di pangkuan Jihoon, bertepatan dengan datangnya bis Jaehyun.

Mengelus kepalanya lagi, Jaehyun lalu melangkah ke bis,

"Aku benar-benar menunggumu."

Setelah itu, Jaehyun benar-benar meninggalkan Jihoon. Yang tengah bingung atas apa yang terjadi padanya barusan.

•••

Jaehyun tidak bisa berhenti tersenyum malam ini.

Apa yang ia tunggu, benar-benar datang.

Park Jihoon, pria kecil yang baru-baru ini menarik perhatiannya, tengah tertidur di sofa tunggu ruang siaran. Di meja ada kotak berwarna peach terlilit pita, sepertinya Jihoon membawanya.

Tubuh Jaehyun merendah, menatap wajah tidur Jihoon. Matanya teduh, lekuk wajahnya terlihat sempurna dimata Jaehyun. Pipi bulat itu, terutama.

'The way he sleep, is cute too.'

"How can you be as cute as this?" Jaehyun mengusap pipi dingin Jihoon lembut, takut membangunkan pemiliknya. Jihoon menggeliat pelan dalam tidurnya, seakan meminta Jaehyun untuk melakukannya lagi. Ia dingin, begitu dingin.

Jaehyun mengusap lagi pipi Jihoon. Entah kenapa Jaehyun ingin Jihoon nyaman dan hangat dalam tidurnya. Jaehyun tidak bisa memalingkan matanya dari Jihoon Bahkan ketika Johnny mengetuk pintu kaca dari luar, Jaehyun tidak menyadarinya. Johnny memilih meninggalkan adiknya yang sepertinya sedang jatuh cinta itu.

Johnny harap, tidak akan terjadi lagi.