Moshi-moshi~

Kembali lagi dengan saya MC Shirayuki ^^

Setelah hiatus yang lama sekali saya sadari, saya kembali dengan membawakan FanFiction dari fandom milik otome game yang sedang booming sejak pertama kali di publish pada bulan Juli 2016 yaitu Mystic Messenger.

Saya menulis cerita ini untuk mengikuti sebuah kompetisi membuat cerita di OA Mystic Messenger di LINE.

Tentu saja seluruh background character sudah menjadi rahasia publik sekarang, jadi saya tidak akan menyembunyikan identitas para character :D

"Jumin Han" : speak

'Saeyoung Choi' : mind

Well, Happy Reading ~


Fandom :

Mystic Messenger

Disclaimer :

Cheritz

Author :

MC Shirayuki

Story :

MC Shirayuki

Genre :

Crime, Suspense, Mystery, Romance, Humor(?)

Rating :

M (for safety and maybe gore)

Main Pairing :

Jumin Han X MC

Warning :

Typo, Maybe OOC and a little gore, Humor garing

DON'T LIKE ? DON'T READ !

Main Character :

MC : 18 tahun

Jumin Han : 27 tahun

707/Luciel (Saeyoung Choi) : 21 tahun

Zen (Hyun Ryu) : 23 tahun

Yoosung Kim : 20 tahun

Jaehee Kang : 25 tahun

Unknown (Saeran Choi) : 21 tahun

Side Character :

My original character from my Bio

Title : I'm Already Beside You


"What you saw is might not a truth or a lie.

You can think whatever you want, but I'll not let you get the truth.

I'm already beside you from the beginning.

Write down all the scenario of this tragedy before the red curtains is open."


"Apa yang kau lihat bisa saja bukan sebuah kebenaran atau kebohongan.

Kau dapat berpikir apapun yang kau inginkan, tapi aku tidak akan membiarkanmu mendapatkan kebenarannya.

Aku sudah berada di sisimu sejak awal.

Menulis semua naskah tragedi ini sebelum tirai merah terbuka."


Chapter 1 : Unknown

TENG, TENG

Bel pertanda istirahat pertama berbunyi. Dosen-dosen pengajar mulai beranjak keluar kelas setelah merapihkan peralatan mengajar mereka ke dalam tas. Semua mahasiswa-mahasiswi mulai berhamburan keluar kelas, tak terkecuali seorang gadis cantik berambut cokelat panjang lurus sepinggang dengan poni rata menyentuh alisnya. Gadis tersebut melangkahkan sepasang kaki jenjangnya menuju cafeteria dengan pandangan yang terfokus pada layar smartphone-nya. Ia tersenyum ketika dirinya memasuki sebuah chatroom yang baru saja muncul


MC has entered the chatroom

707 : Aaaakkkghhhjdddeeh

Jumin : Please use a human's league

Jaehee : (-.-)

MC : Asdfghjkl

707 : Zxcvbnm,

Zen : Stop it.

707 : Lololol~ I feel like we're talking lol. MC and I get along so well lol ^^

Jumin : Is that your hello, MC? You don't want to say hello to me first?

Jaehee : …..

707 : Jumin's jealous, lololol~

MC : Sorry, Jumin… Hello, meow~

Jumin : Hello, cute lady… It's already lunch time. Did you eat?

MC : No, I didn't

Jumin : I see, then would you have lunch with me?

MC : Of course, Jumin ^^ Then, should I go to your company?

Jumin : There's no need.

MC : ?

Jaehee : Mr. Han is already left the company 30 minutes ago. (._. )

707 : And now he's in front of your university.

Jumin : Stop hacking public's security camera. And where's you right now, MC?

MC : I'm in the cafeteria right now

Zen has entered the chatroom

Jumin : Okay :)

Jumin Han has left the chatroom

Zen : Whoa, whoa… is that Jumin's activities? Waiting in front of MC's university like a stalker?

Jaehee : I don't know, but if Mr. Han like that in a long time, I will be get tired too…

MC : I'm sorry Jaehee…

Jaehee : *sigh* No need to apologize.

Zen : That wasn't your fault MC. And actually I want to asking you to have lunch together with me, but that jerk is take a step faster I see.

Yoosung has entered the chatroom

MC : Then let's have lunch together tomorrow!

Yoosung : Yay, of course I want to have lunch together with you!

Zen : She's asking me, not you… Okay, MC tomorrow I will waiting in front of your university ^^

707 : You don't want to invite me too? (T.T)

MC : Oops, sorry… Seven, Jaehee, and Yoosung… will you all have lunch with me? Oh, Jumin's coming, bye.

MC has left the chatroom

Zen : NOOOO! That jerk is always take MC for himself!

707 : Lololol~

Jaehee : Stop joking around.

707 : …..Okie…


Jumin dengan pakaian formal yang biasa ia pakai, melangkahkan sepasang kaki jenjangnya ke dalam cafeteria. Hampir seluruh mata yang berada di sana tertuju ke arahnya dan memandangnya dengan tatapan takjub. Ia mengedarkan sepasang mata senada onyx-nya, mencari sosok gadis yang selalu mencuri pikirannya akhir-akhir ini. Dan akhirnya ia mendapati sosok yang ia cari sedang menatap langsung ke arah matanya dan tersenyum. Melihat senyum dari orang yang ia sayangi membuat Jumin mau tak mau ikut tersenyum juga. Jumin mengambil tempat duduk tepat di seberang MC.

"Hai, Jumin. Bagaimana kegiatanmu di kantor?"

"Hai, lady… sibuk seperti biasa. Aku mau mengajakmu makan di sebuah restoran yang terkenal, bagaimana?"

MC tertawa pelan. "Jumin, kamu tahu kan kalau setiap Rabu aku hanya punya waktu jeda satu jam di siang."

"Ah, maaf aku lupa, kalau begitu bagaimana kalau setiap Rabu aku membawa chef kesini?"

MC menggeleng pelan. "Kamu hanya akan menarik semua perhatian. Jadi, kamu mau makan apa, Jumin?"

"Aku tidak begitu kenal dengan pilihan yang kulihat di menunya saat masuk ke sini."

"Kamu harus coba ramen! Bagaimana?"

"Baiklah, aku setuju sengan pilihanmu."

MC berdiri "Tunggu sebentar ya, biar kupesankan."

Jumin menaikkan tangan kanannya hendak meraih MC untuk mencegahnya pergi. "MC-"

"Kamu duduk di sana saja, Jumin." MC pun melangkah pergi.

Drrtt. Ddrrtt

Terdengar suara getar. Sepasang onyx milik Jumin langsung tertuju ke arah sebuah smartphone berwarna putih yang terletak di atas meja. Tangan kirinya meraih smartphone tersebut. Nampak sebuah pesan masuk dan nama yang tertera di sana adalah Zen. Jumin merasa sangat penasaran dan ingin membuka pesan tersebut, namun ia masih tahu etika terhadap barang milik orang lain. Jadi, ia menaruh kembali smartphone MC ke tempat semula dan menatapnya terus karena beberapa pesan baru dari Zen.

"Maaf, Jumin apa kamu menunggu lama?" suara MC membuyarkan lamunannya.

MC menaruh sebuah mangkuk berisi ramen dengan sepasang sumpit di atasnya ke hadapan Jumin dan sebuah mangkuk juga ke hadapannya. Ia membeli dua gelas jus alpukat juga.

"Silahkan dimakan."

"Sebenarnya aku bisa membelikanmu-"

"Ssstt…. Sudah, jangan dipermasalahkan…"

Jumin tersenyum dan tertawa pelan. " Kamu sungguh berbeda dengan semua wanita yang aku kenal, MC"

'Namun sikapmu yang berbeda itu telah menjeratku erat.'

"Begitukah?" MC tertawa kecil.

Setelah MC dan Jumin selesai makan siang dan berbincang sejenak, waktu menunjukkan bahwa kelas MC yang berikutnya akan dimulai.

"Jumin, sepuluh menit lagi kelasku akan dimulai, mau kuantar ke depan?"

Jumin tersenyum, "Tidak perlu, lady… Biar aku ke mobil sendiri, kamu ke kelas saja. Oh ya, bagaimana kalau besok aku datang ke sini lagi dan mengajakmu makan siang bersama lagi? Tentu saja kamu harus mengikutiku besok."

"Tentu saja! Seven, Zen dan Yoosung juga mau datang kesini, aku harap Jaehee juga mau datang. Jadi kita bisa makan bersama."

Jumin menaikkan sebelah alisnya. " Kenapa tiba-tiba mereka mau datang?"

"Awalnya Zen mengajakku makan siang bersama, tentu saja dengan senang hati aku menyetujuinya, tapi aku rasa tidak ada salahnya juga mengajak yang lain."

"Oh. Kalau begitu sampai jumpa besok, lady." Jumin menepuk pelan puncak kepala MC sebelum pergi.

"Hati-hati di jalan, Jumin"


Jumin Han has entered the chatroom

707 : OMG! It's that hacker again! Gah!

Zen : What is it this time?

707 : He's deactivated the special security system and tried to get our information.

Zen : You mean the information in the Rika's apartment?

707 : Yes. And our personal information too.

Jumin : Why is he want to know our personal information?

707 : IDK either… but I found it strange. Cause he's trying more to get MC's information than us.

Zen : So, MC's in danger right now!?

Jumin : Should I send my bodyguard to you all?

707 : Yeah, I scared that MC is in danger (T.T) and Jumin even though you can send bodyguard to our place, but you can't send them to Rika's apartment.

Jumin : Then I'll ask MC to live in my penthouse.

Zen : No, no and NO! if MC's gonna live somewhere, it's absolutely not in your penthouse!

Jumin : Why? MC's like me.

Zen : Is she ever told you that?!

Jumin : No, but I know it from her expression.

Zen : Jerk! She's just kind. And Seven! How about MC?

707 : ….. Don't worry, I always watching her through CCTV while I tried to recovery special security system. I'll protect her with all I have!

Zen : Come to think about it, the first person who can see and observe MC with freely is you Seven. Are you-?

707 : Asdfghjkl:#/!? OMG I should leave, my boss is calling me!

707 has left the chatroom

Zen : Seven! So, you-!?

Jumin : …..


Jam berlalu dengan cepat, sang dewi malam yang telah menggantikan sang mentari terlihat bersinar terang tanpa tertutup awan sedikitpun. Jutaan kilau nampak bertebaran cantik menghiasi langit malam layaknya berlian. Tentu sebuah malam yang indah bagi belahan dunia yang sedang merasakannya, namun tidak bagi seorang remaja laki-laki yang kini sedang berlari di dalam sebuah universitas mencoba untuk menyelamatkan nyawanya yang kini sedang terancam.

Remaja bernama lengkap Kawahara Ryouichi tersebut memiliki rambut pendek berwarna cokelat dan sepasang mata layaknya emerald. Keringat nampak sudah membasahi pelipisnya sejak tadi dan kini mulai membuat kaus yang dikenakannya ikut menjadi basah. Nafasnya memburu dan jantungnya berdegup kencang. Ia berlari dan berlari. Mencoba kabur dari seseorang yang kini sedang mengincarnya. Ia menoleh ke belakang dan lorong kampusnya yang masih terang nampak kosong. Ketika hendak bernafas lega, ia mendengar suara langkah kaki yang sedang menaiki tangga yang berada di depannya.

"Hey~ jangan kabur terus, aku akan memperlakukanmu dengan baik. Khahahahaha!" suara tawa seorang laki-laki bergema di tangga.

Merasa takut, ia memutar tubuhnya dan dengan kaki yang sudah gemetaran ia berlari lagi sebelum kemudian memasuki sebuah ruangan kelas yang dalam kondisi gelap, hanya terdapat pencahayaan dari sang dewi malam melalui jendela-jendela besar. Tubuhnya yang sedang bersender di pintu perlahan merosot jatuh terduduk.

TAP, TAP, TAP

Suara langkah kaki yang stabil tersebut samar-samar mulai tertangkap oleh indera pendengarannya.

TAP, TAP, TAP, TAP

Suara tersebut sekarang terdengar sangat jelas. Orang tersebut berada sangat dekat. Ryou menekuk lututnya dan menenggelamkan wajahnya disana. Berharap agar hal buruk ini segera berakhir.

'Aku mohon, segeralah pergi…'

TAP

Tetapi mungkin permohonannya belum dapat dikabulkan. Terasa seperti jantungnya sempat berhenti berdetak saat langkah kaki tersebut berhenti tepat di depan ruangan tempatnya berada. Ia meremas kaus di bagian dadanya karena detak jantungnya yang kini benar-benar diluar kendali. Bibirnya yang juga gemetaran nampak berkata-kata dalam keheningan. Ia mau berharap ini semua hanyalah mimpi, namun ini adalah sebuah kenyataan.

TAP, TAP, TAP

Langkah kaki yang sempat terhenti kembali melangkah dan mulai menjauh.

'A-akhirnya dia pergi juga…'

Ryou menghembuskan nafas lega. Ia mencoba berdiri perlahan dan mengintip dari jendela kecil yang berada di pintu. Saat sepasang emerald-nya sudah berada di balik kaca jendela-

"A-apaa-"

BRUUKK!

Ryou yang merasa sangat terkejut, tubuhnya refleks terhempas ke belakang dan jatuh terduduk. Sepasang emerald miliknya membulat menatap tak percaya pada tulisan yang terukir dengan cairan kental berwarna merah yang bertuliskan 'I'm right behind you' menghiasi jendela kecil tersebut.

Merasa angin berhembus mengenai dirinya, Ryou memutar kepalanya perlahan hanya untuk mendapati sosok seorang laki-laki yang nampak seumuran dengannya menutupi masuknya cahaya sang dewi malam dengan tubuhnya yang sedang berdiri di dekat jendela. Ekspresi sosok tersebut tidak dapat terlihat jelas karena tubuhnya yang sedang membelakangi cahaya. Namun Ryou sangat yakin kalau sosok yang mulai melangkahkan sepasang kaki jenjangnya ke arahnya tersebut sekarang tengah menyeringai.

"Se-sebenarnya kau mau apa!? Apa salahku sehingga kau mengincarku?"

Sosok tersebut berhenti melangkah tepat dihadapan Ryou dan memiringkan kepalanya sambil menatapnya dengan tatapan polos

CRAASHH!

Cairan kental berwarna merah terciprat mengenai wajah Ryou dan sekelilingnya tak terkecuali sang pelaku. Potongan utuh sebuah tangan kiri terhempas menjauh.

"AAARRRGGHH…!" Ryou berteriak keras saat rasa sakit yang sangat menyakitkan menderanya. Ia membungkukkan tubuhnya dengan tangan kanannya yang meremas pundak kirinya.

"Kesalahanmu? Kamu sudah melewati batas dalam mendekati MC."

Ryou menyipitkan matanya, menatap sosok tersebut sambil menggertakkan gigi karena merasa marah dan menahan sakit.

"M-MC? Kau pacarnya atau apa?"

Sosok tersebut tersenyum lembut.

CRASH

Kini cairan kental berwarna merah mengalir dari mata kanannya Ryou.

"AA-AAGGH…! AARRRGHH…!" Ryou refleks memindahkan tangan kanannya ke mata kanannya.

"Yang itu untuk kesalahanmu karena sering mencuri pandang ke MC."

Nafas Ryou kini sudah tidak teratur. Ia nampak pasrah dan menatap ke arah lantai dengan tatapan kosong.

JLEEB

"Khh-Khhaa…"

Dan tusukan tepat pada jantungnya sukses mengakhiri hidupnya dan tubuhnya terhuyung sebelum jatuh ke belakang.

"Dan yang itu untuk debaran jantungmu saat berinteraksi dengan MC."

Sosok tersebut menjilati jarinya yang berlumuran darah. Ia membalikkan tubuhnya dan mendongakkan kepalanya untuk melihat sosok sang dewi malam yang perlahan mulai tertutup oleh awan seolah dapat merasakan rasa taku karena tengah ditatap olehnya. Ia tertawa pelan tatapannya menjadi tajam.

"Berikutnya, Yoosung Kim."

Dan suara gemerisik dari pepohonan yang saling bergesekkan menjadi alunan melodi penutup peristiwa berdarah tersebut.


*-+-To Be Continue-+-*

Hanya 1 chapter dan sudah nembus 2k kata. Chapter terpanjang di semua multichapter yang Shira buat… Lololol~

Sebenarnya mau di publish sekalian semua cerita, tapi bakal jadi mungkin sekitar 6k-9k kata. Jadi Shira bagi jadi 3 chapter.

Dalam 1 minggu ini Shira bakal update lagi cerita Shira yang ada di fandom Kuroko no Basket. Ga terasa udah hiatus lebih dari setahun, jadi Shira rasa harus di update cerita-cerita multichapter Shira yang lain... Hontou ni gomennasai, minna~ m(_ _)m

Thanks for read.

Mind to Review ?