Hai,, ini fict pertamaku. Mohon maaf banget kalo jelek, aneh n mistypo karena saya author baru -_-

Ya, juga buat temen-temenku yang udah nungguin aku ngepublish ni fict selama 1 bulan lebih *busyet* {temen-temenku di SMPN 2 Bandar Lampung 7 eReSBeI 2 (thn 09-10) yang bae' hati dan sahabat2ku 'PokoknyaNejiTenSlamalamanya' (debb-chan) juga ifa-chan}. Okelah kalo begeto, baca ja deh yang suka (DON'T LIKE DON'T READ DON'T FLAME!).

Disclaimer: anime naruto by Mashashi Kishimoto, fict Poor Deidara by BUN

Rated: K+

Genre: Tragedy, Humor, Friendship, dll. *gatau masuk ke genre mana*

Warning: OOC, aneh, gaje, garing, dll

Diharapkan jangan viktor atau salah sangka dulu sebelum baca lebih lengkapnya!

Pada suatu hari di markas Akatsuki, Deidara sedang asyik mencoba bom terbarunya. Namun, tiba-tiba ia tersedak karena tidak sengaja menelan tanah liat bomnya itu.

"Hk-hk to-tolong un" suaranya makin habis karena makin lama tanah liatnya masuk ke tenggorokannya. 'Waduh bahaya nih kalo tanah liat ini masuk ke perut gue, bisa-bisa meledak!'batinnya. Untung saja, si anak baik, Tobi baru pulang dari TK (taman kakek") *ditimpuk Tobi pake' lolipopnya*

"Hah, Deidara kenapa?"

"Ke-ke se-selek un"

"Uaduuuh, apa yang harus Tobi lakukan? Tobi kana anak baik!" ucap Tobi sambil celingak-celinguk cari pertolongan.

Tiba-tiba Tobi tersenyum lega melihat Oro pulang.

"Oro darimana?"

"Dari belanja cin!"

"Cin? Namaku Tobi bukan cin!"

"Ih norak deh!"

"Seterah Oro aja deh"

"Eh, tu Deidara kenapa megangin lehernya terus?"

"Oh iya, lupa. Deidara keselek Ro!"

"Keselek apa bok?"

"Bok? Namaku Tobi buka bok!"

"Susah deh ngomong sama anak kecil" *uapaaaaa? Tobi anak kecil? –pingsan-*

"Udah ah cepetan Ro, tolongin Deidara"

"Apa eke kasih minum aja ya?"

Tobi mengangguk cepat. Tapi Deidara malah geleng-geleng kepanikan. "NIh, cepet minum!" kata Oro beremangat buat cekokin Deidara. Deidara menggeleng keras dan menutup mulut dengan tangannya rapat-rapat. "Elo harus minum atau enggak, lo bakal mati!" *baru kali ini Oro ngomongnye tegas* -dikejar ma Oro-

Tangan Deidara masih bisa bergerak. Ia mengambil secarik kertas dan sebuah pena ia menulis: TOLONG! JIKA TANAH LIAT INI JATUH KE PERUT GUE, BISA-BISA MARKAS INI HANCUR!

Ia memberi kertas itu pada Oro dan Tobi. (setelah 10 menit membaca…) "HAAAA" Si anak autis, Tobi lari muter-muter ga ketulungan. "Aduuuch, eke harus ngapain yach?" Oro muter-muter di tempat.

Toktoktok….

Wahwahwah siapa yg mengetok pintunya? *aduun*

Nti aja ya di chap selanjutnya, yg penting saya dah apdet chap 1nya hahahaha *temand2ku pada sweatdropped*

Yasudah, review ya! Boleh memberikan saran dan kritik *tapi jangan keterlaluan kritiknya*

RIPIU, RIPIU, RIPIU!

(huu dasar, bukannya beres2 mau pindah malah buat pik)