(Sweet) Teardrops
By Lala-chan ssu
My first fic in AnKyo fandom
Pair: Terasaka R. x H. Itona
Discalimer: AnKyo bukan punya saya. AnKyo punya Yusei Matsui~~ Kalo AnKyo punya saya pasti tokoh utamanya bukan Koro-sensei tapi jadi Karasuma LOL
Warning: GAJE, HASIL NGEBUT, AGAK OOC, TIMELINE BERANTAKAN, TYPO, SHO-AI, de el el
Don't like don't read.
Prompt Terasaka Ryoma: It's the first time I see you cry
~~oo00oo~~
Hari biasa di kelas 3-E SMP Kunugigaoka. Nakamura yang asyik mengobrol dengan beberapa anak perempuan. Kayano yang asyik berbincang dengan Nagisa dan Sugino. Dan Karma yang menghilang entah kemana.
"Sudah kubilang soal seperti ini mudah. Semua orang kecuali Terasaka pasti bisa menjawabnya."
"APA LU KATA!?"
Sekelas kembali menatap ke deretan belakang dan menghela napas. Sejak Terasaka dan kelompoknya menolong Itona menghilangkan obsesi membunuhnya yang bisa membunuhnya (ah, kitakore), pemandangan ini jadi konsumsi sehari-hari. Itona yang punya mulut berbisa dan Terasaka yang mudah terpancing emosi. Jika mereka terlalu lama disatukan seperti ini, dapat dipastikan bumi akan lebih cepat hancur sebelum bumi.
"Mereka bertengkar lagi ya…seperti biasa." Keluh Sugino. "Aku penasaran bagaimana mereka masih bisa bekerja sama dalam pembunuhan ini." Nagisa hanya tertawa garing.
Nakamura yang masih menggosip dengan Fuwa (ngomonin manga sho-ai kali) mendecak sebal mendengar keributan Terasaka dan Itona yang kesekian kalinya. Tanpa sadar ia malah jadi menyeletuk.
"Hei, Terasaka. Kau selalu emosi setiap kali Itona mengataimu. Jangan-jangan kau suka padanya ya~~?"
Sekelas hening.
"Kok jadi suka sih?" tanya Yoshida yang emang lemot.
"Gak nyambung." Decih Kirara dan kembali ke kursinya.
"Itona juga tuh. Kerjaannya kayaknya ngatain Terasaka mulu—meski ngatain Karma juga sih—apa Itona juga ada rasa sama Terasaka?" Maehara memanasi suasana.
"HAAH?! APA MAKSUD LO PADA?!" Terasaka mulai ngamuk.
"Maksudnya aku suka sama Terasaka itu apa?" tanya Itona ditengah keributan.
Sekelas menatap Itona.
"… kamu serius gak ngerti Itona?" Kataoka yang pertama sadar membuka suara.
"Apa itu sama dengan aku menyukai makanan manis atau Koro-sensei yang terobsesi dengan majalah mesum?"
"…ya, bisa jadi."
"S-sudahlah… jangan dipanas-panasi lagi…" Isogai menghentikan percakapan yang sebetulnya gak guna dan hanya menghabiskan nafas itu.
"Ini bukan manas-manasin Yuu-chan~~" ujar Maehara. Isogai menghela napas.
"Oi! Jangan ngaco ah! Mana mungkin dia suka sama gue!" sangkal Terasaka.
"Tak disangka selama ini Terasaka yang kukira tipe badass sebenarnya bertipe tsundere." Takebayashi membuka suara. Semuanya langsung menatap Takebayashi dengan tatapan 'Bener-juga-ya'
"Kalau maksud suka seperti itu mungkin memang aku menyukai Terasaka. Meski kuakui dia bodoh."
PERNYATAAN CINTA YANG POLOS DAN GAMBLANG SEKALI ITONAA! Jerit murid-murid di kelas E. Terasaka gelagapan. Itona malah menelengkan kepalanya.
"Nah, Terasaka. Denger tuh. Orangnya udah ngaku. Sebagai makhluk gentle kenapa gak ajak pacaran aja?" tantang Karma yang muncul entah darimana.
"Kemana aja lu. Ketinggalan banyak lu." Sungut Maehara
"Pacaran itu apa?" tanya Itona.
"Pacaran itu hubungan dua orang yang bersifat romantis~" ujar Nakamura. Ya dia yang memulai, dia yang membuat masalah makin panjang.
"Jadi maksudmu aku bisa pacaran dengannya?"
"Bingo~~"
"Kalau gitu ya kenapa nggak?"
"Nah tuh. Dengerin." Karma makin manas-manasin. Dan Terasaka sudah mendidih.
"JANGAN NGACO LU SEMUA! MANA MAU GUA PACARAN AMA DIA! LAGIAN GUA GEDEK BANGET AMA DIA ASAL LU LU TAU AJA NIH YE! DAN KALO BISA GUE JUGA OGAH BARENGAN AMA DIA!"
Sekelas kembali hening.
Tak ada suara sama sekali. Yang ada hanya suara angin berhembus menggesek ranting-ranting pohon. Tak ada seorangpun yang ingin merusak ketegangan disana.
TES..
Suara tetesan air memecah keheningan. Objek yang pertama mereka lihat membuat mereka tidak percaya akan keajaiban.
Itona, masih dengan wajah dinginnya, meneteskan air mata.
Itona bangkit dengan tenang dan pergi meninggalkan kelas. Seolah air mata itu tak pernah turun dari matanya. Sekelas langsung menatap Terasaka dan kembali ke bangkunya masing-masing. Terasaka? Ia hanya mengacak rambutnya kesal.
~~oo00oo~~
Selama sisa jam pelajaran dan selama dua hari berikutnya, Itona tak terlihat mengikuti pelajaran. Ia hanya datang saat pagi hari, menaruh tasnya, dan pergi entah kemana. Sekalinya datang hanya pelajaran olahraga yang dipimpin oleh Karasuma. Bila ia dikelaspun ia lebih sering diam. Padahal biasanya tiada hari tanpa mendengar Karma dan Itona saling melontarkan ejekan dan suara emosi Terasaka yang mendengar ocehan pedas Itona.
Seolah semua itu hilang ditelan bumi.
"Kalo begini terus solidaritas kelas kita bisa ancur. Kita mesti melakukan sesuatu." Ujar Isogai di rapat darurat kelas.
"Lah, kok kita? Orang Terasaka yang nangisin dia duluan kok." Kata Karma yang emang gak mau repot.
"Jadi ini salah gua gitu?! Kalo kalian gak manasin gue gak bakal ngomong gitu tau!" bela Terasaka.
"Kan yang bikin Itona nangis omongan lu. Bukan ledekan mereka." Ujar Muramatsu.
"Nah. Betul itu!" sahut Yoshida.
"Halah. Ngaku salah aja susahnya apa sih." Kata Kirara.
"Iya tuh Terasaka! Minta maaf sana!"
"Minta maaf! Minta maaf!"
"AAAHH! OKE! OKE! GUE CARI DIA! PUAS LO SEMUA?! JANGAN MALAH NYANYI LO, MAEHARA!"
Seisi kelas nyengir berjamaah "Banget." Terasaka facepalm.
"Udah, buang-buang waktu aja lu. Buruan cari. Keburu pelajarannya Bitch-sensei nih!" suruh (baca: usir) Kataoka. Terasaka hanya mendecak dan keluar kelas.
~~oo00oo~~
Benar dugaannya. Itona duduk di tepi kolam yang dibuatkan oleh Koro-sensei yang waktu itu sempat dihancurkannya. Ia melempar-lempar batu sambil menggumam. Terasaka agak mendekat agar bisa mendengarnya.
"Terasaka brengsek. Terasaka brengsek. Terasaka brengsek."
Badzeng. Orang dateng mau minta maaf malah disambut racauan kalau dia brengsek.
"Iya. Gue brengsek. Puas lu?"
Itona menoleh. Terasaka berdiri kaku ditatap dengan tatapan dingin Itona. Itona memutar badan.
"Kau memang brengsek." Ujarnya. "Tapi entah kenapa aku tak mau membencimu."
"Oohh… terimakasih deh."
"Terimakasih dari orang macam kau gak ada gunanya."
"Sialan. Kan gue udah ngaku salah!"
"Iya ngerti."
Hembusan angin menimbulkan riak di air. Terasaka menghela napas.
"Maaf. Aku tak bermaksud bicara begitu. Lagipula kau kan berhak mau suka pada siapapun." Ujar Terasaka. Itona hanya mengangguk pelan.
"Dan…kalau mau jujur…aku juga suka padamu."
"Hoo…" Itona manggut-manggut pelan. "Jadi mau pacaran?"
"OGAH AMAT!"
~~~FINISH~~~
.
.
.
.
.
BADZENG. INI SAYA NULIS APA?! *injek laptop* *jangan*
Huhu. Susah ya bikin Itona ngomong. Kenapa kesannya kok dia jadi polos dan gampang dibegoin? Abis Itona kan tumbuh Cuma berdasarkan rasa ingin bertarung aja~~ wajar dong gak ngerti suka-sukaan~~ (La)
Dan Terasaka jadi aneh begini. Di awal-awal pake gue-elu, ujungnya aku-kamu. Mau author ini apa coba…? Ya kan biar keliatan preman gitu ._. #ngelesajakamuthor
Dan saya liat kayaknya pair TeraIto belom ada di section Indo. Jadi saya coba bikin deh~~ promptnya dari hasil mainan Shindan Maker. Iseng nulis namanya Terasaka dan dapetlah prompt itu. Pas pertama kepikir 'Hayolho Itona lu apain' eeehh…jadinya begini WHAHAHAHA.
Dan sumpah tengkyu banget buat Kiyoha yang bikin saya overdosis TeraIto. Huhuh. Tanggung jawab anda.
Nah karena ini fic pertama di fandom ini dan saya kurang pemantapan, mohon kritik dan sarannya~~ dan maafkan kesalahan yang bertebaran. Saya bikinnya kilat.
RnR~~
