Pada suatu liburan natal yang menyenangkan

para mage muda menikmati masa liburan

mereka dengan berbagai kegiatan . Ada yang

mancing , ada yang belanja , ada yang nge-

game gila-gilaan ... Mungkin mereka bisa

bersenang-senang akan tetapi di balik

kebahagiaan para mage muda itu tersembunyi

dunia kegelapan yang akan bangkit , gangster

dan mafia yang menancapkan kekuasaan

mereka dan polisi korup yang menjual

kepercayaan masyarakat demi uang dan isi

celana

...

Moonlight Avenue , Western Winter City

11.00 AM , 15 Desember 2269

Luna yang bersiap-siap untuk berangkat melihat adiknya memegangi kubah salju hiasannya

" Kak Luna ini kenapa kubah saljunya musiknya jadi macet gini ? " Tanya adiknya yang memencet tombol yang memutarkan lagunya

" Loh kok bisa begitu ya ? ... Tenang saja ya Lola nanti kakak belikan yang baru lagi , kakak mau jalan bareng Timmy nanti kamu temani Shirley ya " Kata Luna yang menaruh kubah salju yang rusak itu ke meja kecil yang berada di dekat tempat tidur Lola

Luna kemudian mengamati dirinya sendiri di depan kaca yang ada di kamar Lola , dia mengenakan setelan Lightning Mage versi epic dengan Stoking putih dan sepatu mary jane biru , kacamata dengan warna frame putih yang menghiasi wajahnya dan topi beret putihnya yang menghiasi rambut birunya

Luna kemudian berjalan keluar dari taman dan bertemu dengan ibunya

" Hai sayang kamu mau kemana ? " Tanya Ibunya

" Mau pergi dulu ke Mall bersama Timmy dan teman-temanku " Jawab Luna

" Jika kamu mau pergi ke Mall maka siapa yang akan menemani Shirley ? " Tanya Ibunya

" Lola bisa melakukannya " Jawab Luna

" Baiklah , jangan lupa kabari ibu nanti dan jangan pulang sendirian ya " Kata Ibunya

Kemudian Luna pergi keluar rumah , disana ada teman-temannya yang ada di sebuah mobil Stanforde Pony yang berwarna Pink dengan motif bunga warna putih , Luna bergabung dengan teman-temannya dan masuk ke dalam mobil Stanforde Pony

" Hey Luna kamu terlihat cantik juga ya "

" Kakakmu sakit kan ? Aku harap dia cepat sembuh "

" Makasih ya Sylvia dan Linda , dan Felicia katanya kamu suka dengan Sidney ya ? " Kata Luna

Perjalanan itu dimulai , Stanforde Pony pink itu melaju pelan di jalanan bersama kendaraan lainnya yang melaju

" Ah Sidney itu cuma teman latihanku saja , aku nggak ada rasa suka dengan dia ya " Jawab Felicia

" Eh sis ada diskon aksesoris imut loh .. Ada bando-bando imut dan gelang-gelang bagus itu " Kata Sylvia yang menyetir

" Hey bukannya toko aksesoris itu ada di ... Sebelahnya Gaming Store kan ? " Tanya Felicia

" Gaming store ... " Gumam Luna yang kesal

" Ada apa dengan gaming store ? " Tanya Felicia

" Aku nggak suka dengan orang yang nungguin itu " Jawab Luna

" Itu loh , kalau ngomong mulutnya jorok banget apalagi kalau dia ketemu sama temennya yang berambut abu-abu itu " Kata Luna

" Dia ngomongnya baik-baik aja pas aku kesana , yah walaupun katanya dia bekas pengguna narkoba begitu tapi dia baik kok " Kata Sylvia

" Dia memang baik-baik kalau di depan matamu tapi kalau dia ketemu teman-temannya itu loh omongannya beneran jorok banget " Kata Luna

" Kalau dia sama si Johnny itu emang wajar aja kan mereka berdua berteman , mereka berdua aja baik-baik aja kenapa kamu yang repot ? " Tanya Sylvia

" Masalahnya itu omongan mereka tidak baik untuk didengar anak-anak , mereka itu anggota Guild dan mereka bisa jadi contoh untuk anak-anak , mereka gak pantas bicara seperti itu " Kata Luna

" Yah mereka masih mending , kamu pernah dengar Roland Abysmal belum ? Salah satu anggota klan Abysmal yang masih ada " Kata Felicia

" Klan Abysmal ? Nggak banget deh , mereka itu orang-orang yang tak punya perasaan sama sekali " Kata Luna

" Bukannya Anggota klan Abysmal itu kebanyakan orangnya itu pintar ya ? " Kata Sylvia

" Tapi mereka tidak punya perasaan sama sekali , Roland mewarisi kemampuan yang benar-benar buruk sekali dan kemampuan itu adalah mematikan hati nurani dan menyalakannya lagi seperti saklar , benar-benar buruk sekali ... Siapa yang mau berteman dengan orang pintar yang jahat ? " Kata Luna

Ketika itu Sylvia mendengar suara klakson yang keras dan dia membanting setir dari arah kiri , seisi mobil bergoyang ke kiri dan Luna kejeduk kaca mobil , dia melihat sebuah mobil Stanforde Stallion hitam dengan garis merah dan bodi yang sudah dimodifikasi dengan Spoiler yang keren , mobil itu melaju kencang di jalur kanan dan meninggalkan mobil Stanforde Pony pink itu

" Morden juga sama saja , Roy adalah orang paling buruk yang pernah kukenal , dia selalu mengancamku di bawah todongan Shotgun miliknya karena dia masih mengiraku membunuh orang tuanya , aku berusaha membicarakan tentang tragedi itu dan semuanya berakhir di bawah todongan senjata dia " Kata Luna

" Apa dia sejahat itu ? " Tanya Felicia

" Tentu saja ... Di akademi dia tidak pernah mau melihatku , dia selalu menjauh dariku dan komunikasi yang dia lakukan kepadaku itu ... Aku gak mau ingat itu lagi , hatiku terluka karena dia ... " Kata Luna

" Okay jangan sedih karena hal itu lagi , kita sebentar lagi sudah sampai di tujuan kita " Kata Sylvia

Icicle Square sudah terlihat di pemandangan , bangunan megahnya sudah terlihat dan terlihat hiasan natal yang menghiasi bangunan Icicle Square ...

Mereka bertiga langsung turun dari mobil itu dan berjalan masuk ke dalam Mall

Di dalam Mall itu diputarkan lagu-lagu natal dan ada Sinterklas yang menyambut mereka

" Hohohoho ... Hohoho ... "

" Sinterklasnya kasihan ya ... Kayaknya dia agak kurang sehat begitu . Kenapa kita gak suruh dia istirahat saja " Kata Sylvia

" Foto-foto yuk bareng sinterklas itu " Kata Felicia

Sinterklas itu kemudian meninggalkan mereka

" Yah sinterklasnya pergi " Kata Felicia

Mereka bertiga kemudian berjalan-jalan lagi ,

Window shopping di Dept Store ...

Melihat binatang peliharaan di Pet Shop

" Waaah imut bangeet ! Aku mau bawa pulang satu dong ! " Kata Luna yang melihat seekor anjing yang imut

" Hai anjing imut " Sapa Luna

" Woof woof " Anjing itu menggonggong riang

" Eh Luna ? " Kata seseorang yang ada di belakang Luna

Luna kemudian berbalik dan menghadap ke orang yang memanggilnya tadi

" TIMMY ! " Luna meloncat dan memeluk orang yang tadi

" Duh Luna ... Lepasin dong , malu nih " Kata Timmy

Luna kemudian melepaskan pelukannya dari orang yang mengenakan baju putih dengan luaran hitam dan celana hitam itu.

" Eh Timmy beliin aku anjing itu dong , imut banget tuh " Kata Luna

" Bukannya kamu sudah punya anjing kan ? " Balas Timmy

Ternyata perkataan Timmy membuat Luna mulai sedih

" Maaf ya , aku tidak sengaja membuatmu ingat tragedi itu lagi , sebenarnya anjing itu mahal dan aku nggak punya banyak duit untuk beli anjing itu " Kata Timmy

" Kamu gak apa-apa kan Luna ? " Tanya Sylvia

" Aku cuma sedih karena ingat anjingku yang dulu " Kata Luna

" Bagaimana kalau kita jalan-jalan berdua keliling mall ini ? " Tanya Timmy

" Aku mau dong Timmy " jawab Luna

" Hey nanti pulangnya misah sendiri ya , kamu naik Bis bareng Timmy tuh " Kata Sylvia

Luna kemudian misah dengan Sylvia dan jalan bareng Timmy , selama mereka berdua jalan mereka saling berpegangan tangan ( yha ini adegan standar untuk orang pacaran ) , Timmy yang malu-malu kemudian membiarkan tangannya digenggam oleh Luna , ketika mereka berdua lewat di toko senjata ada cowok berjaket motif macan tutul dan bercelana panjang coklat yang menyiuli Luna , Luna yang merasa tidak nyaman kemudian menarik tangan Timmy dan berjalan lebih cepat ...

Setelah beberapa menit kemudian ada Sylvia dan Felicia yang lewat di depan toko senjata itu , mereka lagi-lagi disiuli oleh cowok yang tadi

Felicia kemudian menghampiri cowok itu dan dia melihat cowok itu nyengir

" Rasakan ini dasar pria hidung belang ! "

Felicia menendang cowok itu hingga terpental , setelah menendang cowok itu dia kemudian jalan lagi dengan Sylvia

" Untung saja kau menendangnya , cowok itu menyebalkan " Kata Sylvia

Balik lagi ke Luna dan Timmy

Mereka berdua melihat sebuah Photobox , Luna memasukkan uangnya kemudian masuk dan berfoto bersama ...

Setelah beberapa kali jepretan mereka berdua keluar dan melihat hasil fotonya

" Iiih kamu kok imut banget sih kalau difoto .. " Kata Luna sambil mencubit pipinya Timmy

" Kamu juga cantik banget deh " Kata Timmy

Mereka berdua kemudian berjalan lagi , ketika mereka berdua berjalan mereka melihat beberapa orang yang terlihat seperti preman

" Santai saja Bos semuanya bisa diurus " Kata orang itu sambil menelpon

" Bagaimana kalau kita pergi aja , aku takut nih " Kata Luna

Timmy dan Luna kemudian pergi meninggalkan tempat itu dan berjalan ke tempat makan " Pecel lele megalodon "

" Duh ayank buka mulutnya dong " Kata Luna sambil menyuapkan makanannya

Timmy menelan makanan yang disuapkan oleh Luna , di sebelahnya ada orang bertubuh gemuk yang memakai pakaian fire mage , dia makan sendirian ...

" Andaikan saja ... Collins tidak merebut Carlina yang kusayang ... Maka aku bisa melakukan hal yang sama seperti mereka " kata orang itu

Dan di sebelahnya lagi ada orang berseragam polisi yang makan sendirian juga

" Semenjak Lily pergi untuk selamanya semuanya terasa tidak enak lagi ... Aku rindu suara lembutnya " Kata Nick

Setelah satu suapan Luna kemudian berhenti karena merasakan sesuatu yang tidak enak , mereka berdua kemudian melanjutkan makannya

Ketika mereka selesai makan mereka meninggalkan tempat itu ...

Sementara itu Silvia pulang duluan karena memiliki urusan keluarga sehingga pulang duluan , Felicia yang ditinggalkan sendirian tetap berjalan-jalan di mall itu di bagian pertokoan yang agak sepi , tanpa dia sadari ada yang memperhatikannya dari belakang

Felicia yang merasa aneh kemudian mengamati sekitarnya , dia tidak melihat siapapun yang mencurigakan , ketika dia mengamati sekitarnya dia tidak menyadari orang yang berada di belakangnya , lehernya dipiting dan hidungnya dibekap oleh kain handuk yang berbau menyengat , perlahan-lahan kesadarannya mulai hilang dan akhirnya dia mulai pingsan , tubuhnya dibopong orang itu dan orang itu membawa Felicia ke tangga

...

Timmy dan Luna yang selesai berjalan-jalan kemudian meninggalkan Mall itu dan naik bis , ketika bis itu sampai ke perhentian berikutnya dan mereka mau ganti bis lagi karena bis yang tadi akan melanjutkan perjalanannya ke Carstenz District ... Ketika mereka menunggu bis berikutnya tiba-tiba ada orang yang menodongkan senjata apinya lalu merampas tasnya Luna

Luna sebenarnya bisa teriak tapi dia menahan teriakannya karena todongan senjata api dari orang itu , ketika orang itu mengambil HP-nya ternyata Timmy menjatuhkan senjata orang itu , orang itu kemudian terlibat pertarungan dengan Timmy

Ketika orang itu dan Timmy saling pukul ada suara tembakan yang terdengar dan orang itu jatuh seketika , terlihat ada orang berpakaian tentara dengan rompi anti peluru dan beret merah yang memegang senjata MI4A1

" Bertahanlah ! Aku akan datang ke sana ! " Orang itu kemudian mendekati Timmy dan Luna

Ternyata lebih banyak lagi preman yang membawa senjata tajam , Ishak mencoba menembaki mereka berdua dan Luna mengeluarkan Staffnya

" Tolong jangan lakukan hal seperti yang tadi Timmy , kita akan mencoba kabur dari mereka " Kata Luna

Luna kemudian mengeluarkan sebuah sinar cahaya yang membutakan preman itu , salah satu preman terjatuh dan preman lainnya menyerang

Luna menahan bacokan itu dan Ishak mencoba menembaki mereka

" BLINDING LIGHT ! " Luna menembakkan lagi cahayanya , sekitar Luna dipenuhi oleh kedipan cahaya yang menyilaukan sehingga semua penglihatan orang yang terkena kedipan itu menjadi kacau

Orang berbaju tentara yang terkena kedipan cahaya itu berusaha menembak walaupun akurasi tembakannya masih kacau karena Blinding Light yang tadi ... Kekacauan akurasinya ternyata ...

Timmy menjerit kesakitan ketika tubuhnya ditembus oleh peluru entah itu peluru dari pistol preman atau dari MI4A1 Ishak dan akhirnya dia rubuh juga , sekarang dia memegangi bagian dadanya yang tertembak

" Timmy ! " Teriak Luna yang ketakutan

" Blinding ... "

" Jangan pakai itu lagi , Akurasiku kacau karena Blinding Light " Kata Orang berbaju tentara itu

" Blinding Light ! "

" Sialan ! "

Orang berbaju tentara itu tersandung dan menjatuhkan senapannya , dia kemudian beradu pukul dengan preman itu dan mengambil pisaunya , dengan pisau itu dia menghujamkannya ke dada preman itu dan dia bangkit berdiri sambil mencari senapannya

" Ah dia disini juga , bertahanlah ! Aku akan kontak bantuan medis secepatnya " Kata Orang berbaju tentara itu sambil mengambil senapannya

Salah satu preman menusukkan goloknya ke perut Timmy yang baru saja bangun , Timmy melepaskan jeritan kesakitan ketika golok itu menembus perutnya

" Dammit ! " Kata orang berbaju tentara itu sambil terus menembaki preman itu dengan hati-hati dan sesekali menggetok preman itu dengan popor senapannya

Sementara itu di rumahnya Lola ...

Lola terkejut ketika kubah saljunya yang rusak tadi permukaannya berubah menjadi seperti terciprat darah

" Ya ampun ... Itu ... " Kata Lola yang ketakutan

Dia kemudian berlari ke arah ibunya yang menonton TV sambil memperlihatkan darahnya

" Mungkin ini kotor sayang , jangan takut begitu .. " Kata Ibunya

Ibunya kemudian melap permukaan kubah salju itu tapi darah yang ada di kubah salju itu tidak menghilang , sekarang kubah salju itu terus menguarkan bau amis seperti bau darah segar ...

Lola yang ketakutan kemudian membawa kubah salju itu dan masuk ke kamar kakaknya

" Kak Shirley ! Kubah saljunya kak ! " Kata Lola yang ketakutan sambil memperlihatkan kubah saljunya yang berdarah

Shirley yang sedang tertidur kemudian terbangun dan memegangi kubah saljunya

" Kenapa dengan kubah saljunya ? " Kata Shirley yang mengamati kubah salju itu

Shirley tiba-tiba terkejut ketika melihat kubah salju yang berdarah itu

" Pasti ada sesuatu yang buruk sedang terjadi ... "

Balik lagi ke Luna

" Blinding Light ! "

Preman yang tersisa hanyalah dua orang saja , Timmy sudah dalam kondisi yang parah sekali dengan luka di perutnya yang menganga dan luka tembak yang ada di dadanya

Luna kemudian dipukul di kepalanya dan jatuh oleh salah satu preman itu , ketika dia berusaha untuk mundur dan melihat Timmy ternyata dia melihat sebuah pemandangan yang mengerikan

Timmy lehernya digorok oleh salah satu preman itu , darah yang bermuncratan dari leher Timmy mengotori bajunya Luna dan orang berbaju tentara itu , setelah gorokan itu akhirnya Timmy terjatuh seketika , aksi gorokan membuat orang berbaju tentara itu marah dan memutar setelan senjatanya dari " Burst Fire " ke " Full Automatic " , dia kemudian memberondong habis-habisan dua preman itu dan akhirnya dua preman itu terjatuh

" Ya ampun mereka susah dilawan , maafkan aku yang tidak begitu menguasai Close Quarter Combat ... Kau sebaiknya jaga dia dan aku akan memanggil bantuan medis secepatnya " Kata orang berbaju tentara itu

Ishak kemudian menelpon nomor darurat untuk pertolongan medis sementara itu Timmy yang terluka parah berusaha untuk mengucapkan sesuatu

" Lu...Na ... " Panggil Timmy yang berusaha untuk bicara , mulutnya dipenuhi oleh darah

" Kau bodoh Timmy ! Seharusnya kita lari begitu saja ! Kenapa kau melawan mereka sih ! " Teriak Luna yang menangis karena khawatir dengan keadaan pacarnya itu

" Aku...tidak mau mati seperti ini Luna ... " Kata Timmy yang ketakutan

Akhirnya perlahan-lahan Timmy mulai menutup matanya ...

" Timmy ! " Luna menggoyang-goyang tubuh Timmy

Orang berbaju tentara itu kembali lagi dan meraba-raba dada Timmy untuk mencari detak jantungnya

" Sialan ! Dia sudah mati " Teriak orang berbaju tentara itu

" Tidak mungkin dia sudah mati ! " Teriak Luna

" Denyut jantungnya sudah tak ada lagi , sepertinya dia sudah kehabisan darah " Kata Ishak

Luna yang merasa sedih karena kematian Timmy ternyata merasakan pusing juga karena hantaman preman yang tadi ke kepalanya

" Ishak ... Khan .. " Kata Luna yang membaca label nama di seragam tentara orang itu

" Aku adalah Ishak Khan ... " Kata orang berbaju tentara itu

" Dan kamu siapa ? " Tanya Ishak

" Aku Luna Moonlight , pacarku yang tadi itu namanya Ti...mmy " Kata Luna yang memegangi kepalanya

" Bertahanlah Luna ... Aku akan cari bantuan lain " Kata Ishak

Sebuah van merah dan ambulans menghampiri mereka berdua , dari van merah itu keluar pengemudinya yang memakai jaket bermotif macan tutul , celana coklat dan bucket hat yang dihiasi peluru Shotgun

" Waduh bangsat petrik ... Cowoknya udah mati " Kata Ishak

" Ceweknya gak apa-apa kan ? " Tanya pengemudi yang dipanggil Patrick itu

" Dia cuma pingsan , ayo bawa dia ke rumah penduduk yang ada untuk istirahat " Kata Ishak

Patrick dan Ishak kemudian masuk ke dalam van merah itu dan mengantar Luna ke rumah seseorang yang bisa menampung mereka sementara itu mayat Timmy dibawa oleh ambulan itu

Setelah beberapa menit kemudian Patrick berhenti di sebuah rumah , Ishak kemudian menggendong Luna dan datang ke rumah itu

" Oh kau bawa Moony juga , dia pingsan tuh . Sesuatu yang buruk terjadi kepadanya , bawa dia masuk ke dalam " Kata pemilik rumah itu

Setelah itu Ishak menaruh Luna yang pingsan di ruangan tempat tidur yang tadi

...

TBC

Ini adalah Versi baru dari chapter pertama The Red Snow

Mungkin setelah update ini mungkin chapter baru bakalan berhenti keluar ( untuk sementara )

Chapter 2 dan 3 bakalan dibenerin dikit deh ...

Blinding Light itu nama baru buat Blinding Bolt , aslinya sih sama-sama aja ( Author lagi males Retcon , kapan selesainya kalau retcon mulu ? )

Gw bikin ini karena tertantang sama Review negatif dari DarkAnto dan Saiman ...