Hey what's going on guys? It's Mea here and welcome back.
YANG KANGEN FIC BASARA FAMILY UNJUK GIGI! [gak ada]
Fic BSRF lagi dirombak (baca: diedit total) lho! Nantikan surprise dari Mea di bulan Juli ini! Ah miss ya guys
Sengoku BASARA © CAPCOM
Warning: Fem!Sasu, Fem!Yuki. Bumbu 'begituan'. Gak tau kenapa jadi mesum banget pas bulan puasa. Tapi gak ada adegan R18 (cuma diomongin doang sih, tapi bener-bener gak eksplisit) so don't be worry. Tapi kalo kalian berfikir takutnya bisa mengotori puasa kalian, jadi bacanya abis buka aja ato pas sahur
Reminder+tambahan:
1. SasuYuki kakak-adek (entar diganti di fic-nya).
2. MasaKoju sahabatan tapi udah kayak komandan-ajudan. And you know why.
3. Shingen ayah kandung SasuYuki, tapi minggat pas nikahannya Sasuke (soal alasannya bisa dibaca di sini).
4. MasaYuki nikah lebih dulu dari KojuSasu.
5. Yukimura punya gangguan hormonal jadi susah hamil
6. Sasuke ngejar cita-cita di Inggris jadi dia tinggal di Inggris dari 1 tahun lalu. Koju juga sama. Jadi kalimat 'mereka sudah tinggal 10 tahun di ing' di BSRF chap 1 itu pas usia pernikahan 9 tahun ditambah 1 tahun tinggal waktu kuliah. Mereka nikah di Inggris karena kemauan mereka berdua sendiri.
7. Sebelum Koju kuliah kedokteran, koju pernah jadi ddddddd(?). Ah entar spoiler baca aja ya
Enjoy!
-000-
"Night, Babe," sapa Kojuurou kepada Sasuke yang tengah merenung di balkon sambil memandangi bulan purnama. "Feels happy?"
Sasuke menghela napas. "No."
"Why?" tanya Kojuurou sambil menggenggam tangan Sasuke. "Is it about … our wedding?"
"Because I'm not ready for our 'first night'," jawab Sasuke blak-blakkan. "And stop the English thing."
Tawa Kojuurou berderai. "Oke, oke. Aku berhenti ngomong Inggris, deh. Sejujurnya, aku juga … belum siap."
"Begitu lebih baik," ucap Sasuke. "Kalau begitu kita sama, dong."
Sasuke menyandarkan kepalanya pada dada bidang Kojuurou yang terbalut kaus tipis. Kojuurou mengelus rambut istrinya itu. Mereka baru saja resmi menjadi suami-istri tadi siang. Dan sekarang … mereka sedang menginap di villa milik Kojuurou di Inggris.
Mereka memandangi bulan purnama bersama, membuat mereka berdua teringat akan pertama kalinya mereka bertemu. Di pernikahan Masamune dan Yukimura, yang mana diadakan pada malam hari di taman paling indah di kota.
.
"Yey! Kamu datang, Sasuke!" Yukimura berseru layaknya anak kecil begitu Sasuke berjalan ke arahnya, tepat saat pernikahan belum dimulai. "Sesibuk-sibuknya kamu di Inggris, kamu tetap datang!"
Dia childish sekali, batin Masamune sambil berdeham.
"Ya harus datang lah, dia 'kan kakakmu. Lagipula dia pendampingmu saat resepsi," ujar Shingen, ayah Sasuke dan Yukimura.
Kojuurou yang bingung dengan seruan Yukimura menoleh ke arah yang Yukimura panggil. Pandangannya langsung jatuh ke wajah cantik perempuan berambut oranye itu, membuat jantungnya berdetak melebihi ritme.
"Masamune-sama, dia siapanya Sanada?" bisik Kojuurou kepada Masamune.
"Kenapa? Kamu suka dia yaaa?" tanya Masamune jahil.
Kojuurou tersenyum miring. "Bukan bermaksud apa-apa, tapi … dia cantik sekali."
"Sarutobi Sasuke, kakak dari istriku. Sepertinya dia masih lajang. Ambil dia tuh, agar kamu bisa jadi kakak iparku." Tawa Masamune berderai.
Kojuurou memalingkan wajahnya. "Apa sih, Masamune-sama."
Sasuke melirik ke arah Masamune yang sedang duduk di sebelah Yukimura. Ia tersenyum ke arah Masamune.
"Oi Sasuke, yang di sebelahku naksir kamu nih," kata Masamune blak-blakkan. "Sapa dia nih biar dia senang."
"Oh ya?" tanya Sasuke sambil tertawa. Kemudian ia menoel bahu Kojuurou. "Hei."
Kojuurou yang kaget langsung menoleh. "Eh, i—iya?"
"Kenalan, yuk," ajak Sasuke sambil duduk di sebelah kiri Kojuurou. "Sarutobi Sasuke, kakak Yukimura. Designer. Dua puluh tiga tahun. Tinggal di Inggris. How about you?"
Kojuurou mengerjapkan matanya beberapa kali, kaget dengan perkataan Sasuke barusan. "Katakura Kojuurou, sahabat Masamune-sama. Aku juga … designer. Dua puluh empat tahun. Kamu dari Inggris? Kita … sama."
Raut wajah Sasuke berubah 180, menjadi lebih senang dua ratus persen. "Benarkah? Aku di Inggris hanya mengejar cita-citaku; menjadi seorang designer. Kamu juga designer? Hebat! Kalau kita sudah kembali ke Inggris, kita harus ke pameran bareng. Tinggal di kota mana?"
Masamune menyikut lengan Kojuurou sambil tersenyum sarkastik. "Tuh. Sana ambil dia."
"Masamune-sama apaan sih," gerutu Kojuurou kesal. "London."
"Oh. SAMA! Jadi, Katakura-san, boleh minta nomor HP?" tanya Sasuke dengan wajah berharap. "Please. Please. Please."
Kojuurou berdeham. "Iya, iya. Boleh."
"Oi Sarutobi, why did you do that? Kenapa melakukan first move duluan?" tanya Masamune sambil menggaet lengan Yukimura. Yang digaet malah tidur di pundak Masamune. Mau resepsi nikah, juga.
Sasuke membelalak, tidak mengerti maksud Masamune. Ia hanya tertarik dengan Kojuurou karena Kojuurou juga seorang designer, tidak bermaksud apa-apa selain itu.
"Date, sebelahmu bocan, ya." Sasuke meledek Yukimura. "Bobo cantik."
Masamune melirik ke arah Yukimura, kemudian ia melotot begitu melihat pemandangan yang ia lihat. "DIA NGILER! AAAHH SHE'S SO CUTEEEE!"
Ia langsung mengambil tisu yang ada di saku bajunya dan mengelap ujung bibir Yukimura yang terkena air liur. Melihat wajah Yukimura yang sangat imut itu, membuat Masamune tidak tahan lagi.
Ia tidak tahan untuk menciumnya.
"Ho—hoi! Date! Aku masih lajang, nih! Enak banget cium bibir dia di depanku," gerutu Sasuke sambil membuang muka.
Jadi, dia benar masih lajang? tanya Kojuurou dalam hati. "… Kurasa kau juga mau," ucapnya jahil.
Sasuke menatap Kojuurou dengan alis yang bertaut. "Maksudnya apa …?"
Cup.
Dan satu kecupan di pipi Sasuke dapat membuat pipinya bersemu merah.
.
"Itu romantis," ucap Sasuke jujur. "Aku suka gaya kamu."
"Apaan sih, itu bukan gaya-gaya, oke." Kojuurou menggelengkan kepalanya.
Sasuke tertawa lepas. "Tapi aku suka waktu kamu pertama cium pipi aku dulu. Rasanya manis. Waktu aku pertama lihat mata kamu pun sebenarnya aku sudah jatuh."
Sasuke jatuh.
Kojuurou mengernyitkan alisnya tidak percaya. "Maksudmu …?"
"Aku jatuh cinta pada pandangan pertama, namun aku menutupinya," jawab Sasuke enteng. "Karena aku takut kamu malah jadi kepedean atau apa."
Jadi dia sama sepertiku …, batin Kojuurou.
"Dan aku sangat senang sekarang, bisa menikah denganmu." Sasuke mengelus pipi Kojuurou.
"Aku pun begitu. Aku jatuh cinta pada pandangan pertama saat bertemu denganmu dan aku sangat senang bisa menikah denganmu." Kojuurou melingkarkan tangannya pada pinggang Sasuke.
Dari lantai bawah, terdengar teriakan seorang perempuan. Kojuurou yang terkejut langsung berdiri dari duduknya. Kasihan Sasuke, harus terpaksa melepaskan pelukan dan sandarannya. Kojuurou menatap Sasuke penuh tanda tanya, apakah itu hantu atau memang suara perempuan.
"Ada orang di villa selain kita?" tanya Kojuurou.
Sasuke tersenyum masam. "Aku mengajak Date dan Yukimura untuk mengendap-endap ke sini. Sekalian mereka liburan dan berbulan madu."
My God.
"God, Sasuke!" Kojuurou menepuk keningnya. "Di mana-mana, bulan madu itu hanya berdua, suami dan istri. Kenapa harus ada kita? Dan kenapa harus ada mereka? Kita 'kan juga sedang berbulan madu."
"Double honeymoon." Sasuke tercengir.
Kojuurou menatap Sasuke horor, seolah-olah bertelepati mereka-mengganggu-saja. Sasuke hanya tertawa lepas sementara Kojuurou menghela napasnya kesal, iya, kesal. Kesal dengan adanya orang lain di villa yang seharusnya hanya mereka tempati berdua sebagai pengantin baru.
Namun, sekarang, ada pengacau.
"Jadi, pertanyaannya sekarang, kenapa Sanada teriak?" tanya Kojuurou.
Sasuke mengangkat bahu. "Mungkin Yukimura kesakitan karena sedang melakukan 'itu' …."
Hah, yang benar saja, batin Kojuurou sambil menggelengkan kepalanya geli. "Dasar, sempat-sempatnya …."
"Mereka selalu saja melakukan 'itu' setiap ada kesempatan. Dan ini adalah kesempatan besar bagi mereka, pasti mereka sedang melakukan kewajiban suami-istri," jelas Sasuke. "Selalu saja membuat cemburu. Pernah lho aku membuka pintu kamar mereka dan terlihatlah pemandangan mereka sedang … PFFTT! HAHAHA!"
"Kamu …?!"
"Lagian Yukimura minta dibikinin susu cokelat. Ya sudah, aku buatkan. Pas aku mengantar, tahu-tahu mereka lagi 'itu'." Sasuke tidak bisa berhenti tertawa, namun ia segera bungkam begitu Kojuurou menyumpal mulut Sasuke dengan bola-bola tisu. "MMFH!"
Kojuurou terkekeh. "Sudah, diam. Dan aku bisa kok membuatmu tidak cemburu lagi."
"Darimana kau dapatkan tisu itu?" tanya Sasuke dengan wajah horor begitu ia membuang tisunya. "Kamu … horor."
Tampaknya Sasuke mengabaikan kalimat terakhir yang Kojuurou ucapkan barusan.
"Aku dan Masamune-sama selalu menyimpan tisu di saku baju atau celana," jawab Kojuurou enteng. Sasuke hanya bergidik ngeri. "Sasuke, jadi … kamu pernah lihat Masamune-sama telanjang, dong."
"Ya, pernah," jawab Sasuke resah. "Aku merasa sangat berdosa karena dia bukan suamiku."
Kojuurou tersenyum. "Tidak apa-apa, kok."
"Kok pakai 'kok'?" tanya Sasuke. "Berarti kamu apa-apa dong, bukannya tidak apa-apa."
"Tidak apa-apa, Sasuke. Tidak apa-apa. 'Kan tidak sengaja."
Kojuurou kembali duduk di samping Sasuke dan mereka memandangi langit bersama. Terlihat bintang-bintang yang bertebaran abstrak. Seakan membuat Kojuurou mengkhayali dirinya saat menikah dengan Sasuke, gadis itu dihadiahi kalung bintang oleh dirinya.
Kojuurou menghadiahi Sasuke kalung berliontin bintang saat pernikahan mereka.
Pertanyaannya, mengapa ayahnya Sasuke tidak mau datang saat pernikahannya? Apakah ia sebenci itu dengan Kojuurou, sehingga Shingen tidak mau menghadiri pernikahan anaknya sendiri?
Dari dulu, Shingen memang TIDAK PERNAH merestui pernikahan mereka.
Dan itu menyisakan seribu tanda tanya untuk Kojuurou karena Shingen sama sekali tidak pernah memberitahukan alasannya.
"Em, Sasuke," panggil Kojuurou sambil melepaskan pelukannya.
"Ya?" tanya Sasuke.
"Ng … apa kamu tahu, kenapa Shingen-san begitu membenciku? Dan kenapa dia tidak pernah merestui pernikahan kita? Kau tahu, kita ini seperti kawin lari, lho." Kojuurou menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Kenapa Masamune-sama dan Sanada direstui sementara kita tidak?"
Sasuke tersenyum tipis. "Aku tahu. Aku tahu kenapa."
"Apa?" tanya Kojuurou penasaran.
"Sebenarnya, Oyakata-sama menyuruhku merahasiakan ini, tapi … aku harus memberitahukannya pada Kojuurou-kun." Mata Sasuke berair.
"Ada apa, Sasuke?" tanya Kojuurou sambil mengerutkan alisnya.
Sasuke terisak. "Oyakata-sama bilang … dia tidak suka dengan sikap dingin dari Kojuurou-kun … dia bilang Kojuurou-kun selalu melawannya. Kojuurou-kun selalu menyinggung perasaannya. Dan dia tidak suka sorot mata Kojuurou-kun."
Apa? batin Kojuurou. "Apa … apa aku seburuk itu di matanya, Sasuke?"
Sasuke mengangguk. "Padahal Date lebih buruk daripada Kojuurou-kun, 'kan? Ia cenderung heboh dan teledor. Sementara Kojuurou-kun … perfeksionis. Apa sifat perfeksionis Kojuurou-kun yang membuat Oyakata-sama benci Kojuurou-kun …?"
"Aku … perfeksionis? Mu—mungkin. Aku cenderung berkata apa adanya, singkat dan tidak bertele-tele." Kojuurou menghela napas. "Kalau di pandanganmu … aku terlihat bagaimana selain perfeksionis?"
"Kojuurou-kun itu ganteng …," ceplos Sasuke. "Selain itu … Kojuurou-kun sebelas-duabelas dengan Date. Di depan sangar, tetapi di dalam sangat protektif dengan orang yang disayangi. Kojuurou-kun juga romantis, jujur apa adanya, dan nyaman sebagai tempat senderan."
Pipi Kojuurou memerah.
"KOJUUROU-KUN NGE-BLUSH!" seru Sasuke sambil mencium pipi Kojuurou. Kojuurou memegangi bekas ciuman Sasuke di pipinya.
"Sasuke … apa … apa aku benar-benar seperti yang kau ucapkan tadi?" tanya Kojuurou tidak percaya.
Sasuke mengangguk. "Iya!"
Kojuurou menundukkan kepalanya malu. Ia yakin, mukanya benar-benar merah sekarang. Sasuke yang mengetahui itu langsung mengangkat wajah Kojuurou dengan jari telunjuknya.
"Aww, malu nih, yee," ledek Sasuke.
"Sasuke, apa sih," gerutu Kojuurou kesal, namun dengan wajah yang masih merah. Ia membuang mukanya.
Tawa Sasuke berderai. "Mukamu merah, lucu. Jadi mau cium."
Sasuke, tolong deh. Benar-benar skak mat sekali aku ini, batin Kojuurou.
"Kalau aku di mata Kojuurou-kun seperti apa?" tanya Sasuke sambil tersenyum.
Kojuurou ikut tersenyum. "Cantik, sikapnya dewasa. Kamu juga TIDAK pengertian, soalnya suka banget bikin aku malu. Selain itu, kamu kekanak-kanakkan hanya di depanku. Kamu suka melakukan first move duluan. Iya 'kan?"
"I—iya," jawab Sasuke malu.
"Kamu cekatan dalam bertindak, mampu mengambil keputusan dengan cepat namun tepat. Kamu juga rajin, dan semangatmu berkobar bila disinggung soal kesukaan. Ah, jadi ingat saat pertama bertemu."
"Oh ya, Kojuurou-kun … kamu fix nih berhenti jadi designer?" tanya Sasuke sedih sekaligus mengalihkan pembicaraan. "Aku sendirian, dong."
Kojuurou menghela napasnya, teringat akan keputusannya seminggu lalu untuk berhenti menjadi designer. Ia tersenyum kecil, kemudian mengecup dahi Sasuke.
"Aku mau fokus di keluarga kita yang masih baru."
Sasuke mengernyitkan alisnya. "Tapi, kamu mau kerja apa kalau kamu berhenti jadi designer? Kojuurou-kun, aku terbuat dari tulang rusuk, lho. Jangan jadikan aku tulang punggung!"
Kojuurou tertawa. "Itu menusuk sekali."
"Ya lagian!" seru Sasuke sambil membalikkan tubuhnya, membelakangi Kojuurou.
"Yah, ngambek," gerutu Kojuurou. "Kalau aku jadi dokter, kamu ngizinin nggak?"
Sasuke membalikkan tubuhnya lagi, menatap Kojuurou dengan mata berbinar-binar. "Kamu mau kuliah kedokteran?"
Kojuurou mengangguk. "Jadi lebih dekat dengan keluarga, 'kan. Aku bisa mengobatimu dan anak-anak kita bila kalian sakit. Selain itu, gajinya besar."
"Aku pasti mengizinkan!" seru Sasuke. "Tapi selama kamu kuliah, kamu tetap jadi designer ya? Aku gak mau kalo kamu gak kerja. Setidaknya sampai kuliah berakhir."
"Kuliah kedokteran itu lama." Melihat wajah kecewa dari Sasuke, Kojuurou tertawa. "Ya sudah, aku tetap jadi designer, deh."
Sasuke tersenyum senang. Dengan cepat, ia mencium bibir Kojuurou, seketika membuat Kojuurou membeku.
"First move lagi …," ucap Kojuurou tidak senang. "Biar aku yang melakukannya, Sasuke."
"Maaf." Sasuke tercengir. "Kojuurou-kun, menurutmu, kalau kita bisa menunjukkan ke Oyakata-sama kalau kita bisa punya anak … apa ia akan baik kepadamu?"
Kojuurou mengernyitkan alisnya. "'kalau kita bisa punya anak'? Memangnya kamu … susah hamil?"
Sasuke mengangguk sedih.
"Aku mengalami gangguan hormonal. Aku pernah sakit kista saat aku berumur 19 tahun. Untungnya, rahimku tidak diangkat. Mungkin ini semacam ikatan batin dengan Yukimura, karena ia juga pernah kena kanker rahim. Rahimnya … juga tidak diangkat," jeda sebentar, "jadi, kalau kita bisa membuktikan kepada Oyakata-sama kalau kita bisa punya anak … apakah ia akan baik kepadamu?"
Ngomong-ngomong soal anak … Kojuurou selalu ingin memiliki anak kembar.
Alasannya, ia ingin mempunyai dua anak, namun tidak ingin istrinya mengalami sakit yang luar biasa dua kali. Ia tahu bagaimana sakitnya melahirkan. Ia sangat tahu itu.
Yah … Sasuke juga memiliki gangguan hormonal sama seperti Yukimura. Sasuke pernah sakit kista. Yukimura pernah kena kanker rahim. Untungnya, mereka berdua masih bisa disembuhkan tanpa mengangkat rahim keduanya.
Untuk mendapatkan satu anak saja susah, apalagi anak kembar?
"… Kita pasti bisa punya anak, Sasuke," ucap Kojuurou menenangkan Sasuke. "Percayalah."
"Tapi, bagaimana caranya? Pasti akan sangat susah …." Mata Sasuke berair. "Maaf, Kojuurou-kun. Maaf."
"Maaf? Maaf untuk apa?" tanya Kojuurou sambil mengelus rambut Sasuke.
"Aku tidak bisa memberikan anak untukmu," isaknya. "Aku … aku merasa tidak berguna."
"Hei, hei." Kojuurou menepuk-nepuk punggung Sasuke pelan. "Tidak sekarang juga tidak apa-apa. Dan rahimmu belum diangkat, 'kan? Berarti kamu masih bisa hamil. Kita punya kesempatan."
Tangis Sasuke semakin keras. "Aku merasa tidak berguna."
"Sasuke, dengar ya," ucap Kojuurou lembut. "Aku menerimamu apa adanya. Meski kau merasa kau tidak bisa memberikan anak untukku, itu tidak masalah. Asal ada kamu di sisiku, asal kamu bersedia untuk kujaga, asal kamu selalu tersenyum, itu sudah lebih dari cukup. Aku mencintaimu bukan untuk mendapatkan kepuasan dan keturunan semata. Tetapi untuk bahagia.
"Kalau salah satu pihak tidak bahagia, bagaimana keluarga kita bisa akur, tentram, dan harmonis?"
Sasuke tertegun mendengar Kojuurou yang malah menasihatinya alih-alih kecewa. Tangisnya kini berubah menjadi tangis haru. Ia mengeratkan pelukannya pada suaminya itu. Air mata Kojuurou ikut-ikutan meleleh.
"Jadi," ucap Kojuurou.
"Jadi?" tanya Sasuke.
Kojuurou tersenyum. "Kita akan tunjukkan pada Shingen-san kalau kita bisa punya anak. Dan, kita akan menjadi keluarga yang bahagia. Selalu. Selamanya."
-000-
End.
-000-
a.n
ayay semoga kalian suka! (yang paling suka tentunya gue, gue penggila kojusasu alias kejususu sangat)
3 HARI BIKIN! Yey lelet banget 'kan saya ini~ 2,148 words doang padahal.
oiya, fic H ganti judul jadi I Wanted, I Missed, I Sighed karena H sedikit engga nyambung. Mudah-mudahan fic itu cepet kelar jadi gue bisa fokus blas di Basara Family juga I Wanted I Missed I Sighed. Dan bentar lagi bakal ngerjain fic collab bareng Emak. Ngyaa
Ayo yang mau request fic one-shot pair lainnya boleh kok! Ya antara MasaYuki, KojuSasu (lagi), ChikaNari, HisaKei, dan IeMitsu.
Thank you all for reading. If you wanna join all of my series, you can move on to the next fanfiction or chapter, and also SMASH that fave button below with your FOREHEAD if you want to see more. Bye guys!
2 Juli 2015
